2.1.2 Keuntungan dan Manfaat Menyusui Bagi Bayi dan Ibu
Air susu adalah makanan pilihan utama untuk bayi. Seperti diketahui ASI adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna untuk menjamin tumbuh
kembang bayi pada enam bulan pertama.Menyusui memberi banyak keuntungan : nutrisi, imunologis dan psikologis. Menurut Worthington-Roberts 1993, di
dalam Bobak 2004 menyusui memiliki banyak keuntungan sebagai berikut. Keuntungan menyusui bagi bayi antara lain: 1 bayi mendapat
immunoglobulin untuk melindunginya dari banyak penyakit dan infeksi; 2 bayi lebih jarang menderita infeksi telinga dan saluran pernapasan atas; 3 bayi lebih
jarang mengalami diare dan penyakit saluran cerna lain; 4 bayi memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk menderita limfoma tipe tertentu; 5 jenis protein
dalam ASI mengurangi kemungkinan timbulnya reaksi alergi; 6 bayi yang disusui memiliki lebih sedikit masalah dengan pemberian makanan yang
berlebihan akibat harus menghabiskan susu di botol; 7 insidensi bayi untuk mengalami obesitas dan hipertensi pada dewasa menurun; 8 menyusui
meningkatkan kontak ibu-anak. Keuntungan Menyusui untuk Ibu antara lain: 1 menyusui menyebabkan
involusi uteri; 2 menyusui merupakan perlindungan terhadap kanker ovarium; 3 resiko kanker payudara pramenopause menurun, khususnya jika laktasi
pertama terjadi sebelum usia 20 tahun dan berlangungsung selama sekurang- kurangnya 6 bulan; 4 resiko osteoporosis dapat dipastikan lebih kecil bagi
wanita yang telah hamil dan menyusui bayi mereka; 5 penundaan ovulasi mendukung pengaturan jarak anak; 6 sekresi prolaktin meningkatkan relaksasi
Universitas Sumatera Utara
dan prolaktin serta oksitosin meningkatkan kelekatan ibu-anak; 7 menurut Ruth Lawrence, memberdayakan seorang wanita untuk melakukan sesuatu yang
istimewa untuk bayinya. Hubungan seorang ibu dan bayinya melakukan gerakan menghisap payudara mempertimbangkan sebagai ikatan paling kuat pada
manusia; 8 menghilangkan penggunaan kaleng formula, botol susu dan pelapis botol menambah keuntungan dari sisi ekonomi Sinclair, 2009.
2.1.3 PEMELIHARAAN LAKTASI