HASIL UTAMA PENELITIAN ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.2 HASIL UTAMA PENELITIAN

4.2.1 Kategorisasi Data Penelitian Skor komitmen organisasi responden penelitian dikategorisasikan berdasarkan signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean hipotetik Azwar, Penyusunan skala psikologi, 2012. Cara ini dilakukan karena jumlah responden yang tidak begitu besar. Responden digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Pengkategorisasian dilakukan dengan rumus berikut. Tabel 15. Rumus Kategorisasi Kategori Rumus Rendah X μ - t α2,n-1 s√n Sedang μ - t α2,n-1 s√n ≤ X ≤ μ + t α2,n-1 s√n Tinggi μ + t α2,n-1 s√n X Keterangan: μ = Mean hipotetik skala t α2,n-1 = Harga t pada α2 dan derajat kebebasan n-1 s = Deviasi standar skor empirik n = Banyak responden 4.2.1.1 Kategorisasi komitmen afektif Skala komitmen afektif terdiri dari sebelas buah aitem yang memuaskan dengan lima buah pilihan jawaban yang nilainya bergerak dari 1 sampai dengan 5. Mean hipotetik pada skala komitmen afektif adalah 33 dengan standar deviasi 7,33; sedangkan mean empirik adalah 42,9 dengan standar deviasi 5,52. Perbandingan mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 16. Perbandingan Mean Hipotetik dan Empirik Skala Komitmen Afektif Min Maks Mean μ SD σ Hipotetik 11 55 33 7,33 Empirik 28 54 42,9 5,52 Tabel 16 menunjukkan bahwa mean hipotetik lebih kecil dibandingkan dengan mean empirik, sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen afektif pada responden penelitian lebih tinggi dibandingkan dengan populasi pada umumnya. Perbandingan antara standar deviasi hipotetik dengan empirik menunjukkan bahwa standar deviasi hipotetik lebih besar dibandingkan dengan empirik, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa komitmen afektif pada responden penelitian memiliki variasi yang rendah atau dengan kata lain, komitmen afektif responden satu dengan yang lainnya memiliki kemiripan. Dengan menggunakan rumus kategorisasi, maka komitmen afektif dapat dikategorisasikan sebagai berikut: Tabel 17. Kategorisasi Komitmen Afektif Kategori Rentang Nilai Rendah X 31,84 Sedang 31,84 ≤ X ≤ 34,16 Tinggi 34,16 X 4.2.1.2 Kategorisasi komitmen berkelanjutan Skala komitmen berkelanjutan memiliki sebelas buah aitem yang memuaskan dengan lima buah pilihan jawaban yang nilainya bergerak dari 1 sampai dengan 5. Mean hipotetik pada skala komitmen berkelanjutan adalah 33 dengan standar deviasi 7,33; sedangkan mean empirik adalah 25,36 dengan Universitas Sumatera Utara standar deviasi 7,91. Perbandingan mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 18. Perbandingan Mean Hipotetik dan Empirik Skala Komitmen Berkelanjutan Min Maks Mean μ SD σ Hipotetik 11 55 33 7,33 Empirik 11 45 25,36 7,91 Tabel 18 menunjukkan bahwa mean hipotetik lebih besar dibandingkan dengan mean empirik, sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen berkelanjutan responden penelitian lebih rendah dibandingkan dengan populasi pada umumnya. Perbandingan antara standar deviasi hipotetik dengan empirik menunjukkan bahwa standar deviasi hipotetik lebih rendah dibandingkan dengan empirik. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen berkelanjutan pada responden penelitian memiliki variasi yang cukup tinggi atau dengan kata lain, komitmen berkelanjutan responden satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan. Dengan menggunakan rumus kategorisasi, maka komitmen berkelanjutan dapat dikategorisasikan sebagai berikut: Tabel 19. Kategorisasi Komitmen Berkelanjutan Kategori Rentang Nilai Rendah X 31,34 S edang 31,34 ≤ X ≤ 34,66 Tinggi 34,66 X 4.2.1.3 Kategorisasi komitmen normatif Skala komitmen normatif memiliki sembilan buah aitem yang memuaskan dengan lima buah pilihan jawaban yang nilainya bergerak dari 1 sampai dengan 5. Universitas Sumatera Utara Mean hipotetik pada skala komitmen normatif adalah 33 dengan standar deviasi 7,33; sedangkan mean empirik adalah 36,73 dengan standar deviasi 7,35. Perbandingan mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 20. Perbandingan Mean Hipotetik dan Empirik Skala Komitmen Normatif Min Maks Mean μ SD σ Hipotetik 11 55 33 7,33 Empirik 23 49 36,73 7,35 Tabel 20 menunjukkan bahwa mean hipotetik lebih kecil dibandingkan dengan mean empirik, sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen normatif pada responden penelitian lebih tinggi dibandingkan dengan populasi pada umumnya. Perbandingan antara standar deviasi hipotetik dengan empirik menunjukkan bahwa standar deviasi hipotetik lebih kecil dibandingkan dengan empirik. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen normatif pada responden penelitian memiliki variasi yang cukup tinggi atau dengan kata lain, komitmen normatif responden satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan. Berdasarkan rumus kategorisasi, maka komitmen normatif dapat dikategorisasikan menjadi: Tabel 21. Kategorisasi Komitmen Normatif Berdasarkan Skor Empirik Kategori Rentang Nilai Rendah X 31,46 S edang 31,46 ≤ X ≤ 34,54 Tinggi 34,54 X Universitas Sumatera Utara 4.2.2 Gambaran Komitmen Organisasi Sesuai dengan kategorisasi setiap bentuk komitmen organisasi, maka responden penelitian dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkat komitmen organisasi mereka. Gambaran komitmen organisasi responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. Tabel 22. Gambaran Komitmen Afektif Pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar Kategori Frekuensi Persentase Rendah 3 3,33 S edang 0,00 Tinggi 87 96,67 Jumlah 90 100,00 Diagram 8. Gambaran Komitmen Afektif Pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar Berdasarkan pada tabel 22 dan diagram 8, dapat disimpulkan bahwa gambaran komitmen afektif pada pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar paling banyak berada pada kategori tinggi dengan jumlah 3 97 Rendah Tinggi Universitas Sumatera Utara 87 orang 96,67 dan sisanya berada pada kategori rendah dengan jumlah tiga orang 3,33. Tabel 23. Gambaran Komitmen Berkelanjutan Pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar Kategori Frekuensi Persentase Rendah 69 76,67 Sedang 0,00 Tinggi 21 23,33 Jumlah 90 100,00 Diagram 9. Gambaran Komitmen Berkelanjutan Pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar Tabel 23 dan diagram 9 menunjukkan bahwa pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar yang memiliki komitmen berkelanjutan pada kategori tinggi berjumlah 21 orang 23,33 dan sisanya berada pada kategori rendah yang berjumlah 69 orang 76,67. 77 23 Rendah Tinggi Universitas Sumatera Utara Tabel 24. Gambaran Komitmen Normatif Pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar Kategori Frekuensi Persentase Rendah 25 27,78 S edang 0,00 Tinggi 65 72,22 Jumlah 90 100,00 Diagram 10. Gambaran Komitmen Normatif Pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar Berdasarkan tabel 24 dan diagram 10, pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar yang memiliki komitmen normatif pada kategori kategori tinggi berjumlah 65 orang 72,22 dan sisanya berada pada kategori rendah yang berjumlah 25 orang 27,78. Dengan menggunakan kategorisasi berdasarkan signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka responden penelitian dapat dikelompokkan sesuai dengan pada komponen komitmen organisasi yang mana seorang responden lebih kuat atau dominan memilikinya. 28 72 Rendah Tinggi Universitas Sumatera Utara Tabel 25. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian Komponen Komitmen Organisasi Frekuensi Persentase Afektif 19 21,11 Berkelanjutan 0,00 Normatif 1 1,11 Afektif dan Berkelanjutan 4 4,44 Afektif dan Normatif 47 52,22 Afektif, Berkelanjutan, dan Normatif 17 18,89 Tidak Terklasifikasi 2 2,22 Jumlah 90 100,00 Diagram 11. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian Berdasarkan tabel 25 dan diagram 11, dapat disimpulkan bahwa pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar lebih banyak yang sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif 52,22; diikuti dengan yang dominan hanya pada komitmen afektif 21,11; dominan pada ketiga komponen 18,89; sama-sama dominan pada komitmen afektif dan berkelanjutan 4,44; dan hanya kuat pada komitmen normatif saja 1,11. 21 1 5 52 19 2 Afektif Normatif Afektif dan Berkelanjutan Afektif dan Normatif Afektif, Berkelanjutan, dan Normatif Tidak Terklasifikasi Universitas Sumatera Utara Terdapat dua orang pengurus yang tidak dapat diklasifikasikan dominan pada salah satu komponen komitmen organisasi. 4.2.3 Gambaran Komitmen Organisasi Berdasarkan Jenis Kelamin Dengan menggunakan kategorisasi berdasarkan signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka responden penelitian berdasarkan jenis kelaminnya dapat dikelompokkan sesuai dengan komponen komitmen organisasi yang dominan dimilikinya, sebagai berikut: Tabel 26. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin Komponen Komitmen Organisasi Jumlah Persentase Jumlah Persentase Afektif 17 27,42 2 7,14 Berkelanjutan 0,00 0,00 Normatif 1 1,61 0,00 Afektif dan Berkelanjutan 2 3,23 2 7,14 Afektif dan Normatif 30 48,39 17 60,71 Afektif, Berkelanjutan, dan Normatif 12 19,35 5 17,86 Tidak Terklasifikasi 0,00 2 7,14 Jumlah 62 32,26 28 100,00 Jenis Kelamin Pria Wanita Universitas Sumatera Utara Diagram 12. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan tabel dan diagram tersebut, diperoleh gambaran bahwa: a. Pada kelompok responden pria, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak 17 orang 27,42; normatif sebanyak satu orang 1,61; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak dua orang 3,23; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak 30 orang 48,39; sama-sama kuat pada komitmen afektif, berkelanjutan, dan normatif sebanyak 12 orang 19,35. Tidak terdapat responden pada kelompok pria yang dominan pada komitmen berkelanjutan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden pria lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. b. Pada kelompok responden wanita, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak dua orang 7,14; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak dua orang 7,14; sama- sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak 17 orang 60,71; sama-sama kuat pada komitmen afektif, berkelanjutan, dan 5 10 15 20 25 30 35 Pria Wanita Afektif Berkelanjutan Normatif Afektif Berkelanjutan Afektif Normatif Afektif, Berkelanjutan, Normatif Tidak Terklasifikasi Universitas Sumatera Utara normatif sebanyak lima orang 17,86. Tidak terdapat responden wanita yang dominan pada komponen komitmen organisasi berkelanjutan ataupun normatif. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden wanita lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. 4.2.4 Gambaran Komitmen Organisasi Berdasarkan Usia Dengan menggunakan kategorisasi berdasarkan signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka responden penelitian berdasarkan usianya dapat dikelompokkan sesuai dengan komponen komitmen organisasi yang dominan dimilikinya. Tabel dan diagram berikut menunjukkan pengelompokan tersebut. Tabel 27. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Usia Komponen Komitmen Organisasi n n n Afektif 2 12,50 17 23,29 0,00 Berkelanjutan 0,00 0,00 0,00 Normatif 1 6,25 0,00 0,00 Afektif dan Berkelanjutan 1 6,25 3 4,11 0,00 Afektif dan Normatif 7 43,75 39 53,42 1 100,00 Afektif, Berkelanjutan, dan Normatif 5 31,25 12 16,44 0,00 Tidak Terklasifikasi 0,00 2 2,74 0,00 Jumlah 16 100,00 73 100,00 1 100,00 31 - 40 41 - 65 65 Usia Universitas Sumatera Utara Diagram 13. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Usia Berdasarkan tabel 27 dan diagram 13, diperoleh gambaran bahwa: a. Pada kelompok responden berusia 31 – 40 tahun, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak dua orang 12,5; normatif sebanyak satu orang 6,25; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak satu orang 6,25; sama-sama kuat pada koitmen afektif dan normatif sebanyak tujuh orang 43,75; dan dominan pada ketiga komponen sebanyak lima orang 31,25. Tidak terdapat responden pada kelompok usia 31 – 40 tahun yang dominan pada komitmen berkelanjutan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden berusia 31 – 40 tahun lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. b. Pada kelompok responden berusia 41 – 65 tahun, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak 17 orang 23,29; sama-sama kuat pada 5 10 15 20 25 30 35 40 45 31 - 40 tahun 41 - 65 tahun 65 tahun Afektif Berkelanjutan Normatif Afektif Berkelanjutan Afektif Normatif Afektif, Berkelanjutan, Normatif Tidak Terklasifikasi Universitas Sumatera Utara komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak tiga orang 4,11; sama- sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak 39 orang 53,42; dominan pada ketiga komponen sebanyak 12 orang 16,44. Tidak terdapat responden yang dominan pada salah satu komponen komitmen berkelanjutan ataupun normatif. Dua orang 2,74 responden tidak terklasifikasikan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden pada usia 41 – 65 tahun lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. c. Responden pada kelompok usia 65 tahun ke atas berjumlah satu orang, dan responden tersebut dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. 4.2.5 Gambaran Komitmen Organisasi Berdasarkan Suku Dengan menggunakan kategorisasi berdasarkan signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka responden penelitian berdasarkan usianya dapat dikelompokkan sesuai dengan komponen komitmen organisasi yang dominan dimilikinya. Tabel dan diagram berikut menunjukkan pengelompokan tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 28. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Suku Komponen Komitmen Organisasi n n n Afektif 13 21,31 2 50,00 4 16,00 Berkelanjutan 0,00 0,00 0,00 Normatif 1 1,64 0,00 0,00 Afektif dan Berkelanjutan 2 3,28 0,00 2 8,00 Afektif dan Normatif 30 49,18 2 50,00 15 60,00 Afektif, Berkelanjutan, dan Normatif 13 21,31 0,00 4 16,00 Tidak Terklasifikasi 2 3,28 0,00 0,00 Jumlah 61 100,00 4 100,00 25 100,00 Batak Toba Batak S imalungun Batak Karo S uku Diagram 14. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Suku Berdasarkan tabel dan diagram tersebut, diperoleh gambaran bahwa: a. Pada kelompok responden suku Batak Toba, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak 13 orang 21,31; normatif sebanyak satu orang 1,64; sama-sama dominan pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak dua orang 3,28; sama-sama dominan pada komitmen afektif dan normatif sebanyak 30 orang 49,18; sama-sama 5 10 15 20 25 30 35 Batak Toba Batak Simalungun Batak Karo Afektif Berkelanjutan Normatif Afektif Berkelanjutan Afektif Normatif Afektif, Berkelanjutan, Normatif Tidak Terklasifikasi Universitas Sumatera Utara kuat pada komitmen afektif, berkelanjutan, dan normatif sebanyak 13 orang 21,31. Tidak terdapat responden pada kelompok suku Batak Toba yang dominan pada komitmen berkelanjutan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden suku Batak Toba lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. b. Pada kelompok responden suku Batak Simalungun, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak dua orang 50; dan yang sama-sama dominan pada komitmen afektif dan normatif sebanyak dua orang 50. Tidak terdapat responden yang dominan hanya pada salah satu komitmen berkelanjutan atau normatif. Dapat disimpulkan bahwa setengah dari kelompok responden suku Batak Simalungun, dominan pada komitmen afektif dan setengahnya lagi sama-sama dominan pada komitmen afektif dan normatif. c. Pada kelompok responden suku Batak Karo, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak empat orang 16; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak dua orang 4; sama- sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak 15 orang 60; sama-sama dominan pada komitmen afektif, berkelanjutan, dan normatif sebanyak empat orang 16. Tidak terdapat responden dominan pada komponen komitmen organisasi berkelanjutan ataupun normatif. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden suku Batak Karo lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. Universitas Sumatera Utara 4.2.6 Gambaran Komitmen Organisasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Dengan menggunakan kategorisasi berdasarkan signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka responden penelitian berdasarkan tingkat pendidikan terakhirnya dapat dikelompokkan sesuai dengan komponen komitmen organisasi yang dominan dimilikinya. Tabel dan diagram berikut menunjukkan pengelompokan tersebut. Tabel 29. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Komponen Komitmen Organisasi n n n n Afektif 5 25,00 2 18,18 43 78,18 1 25,00 Berkelanjutan 0,00 0,00 1 1,82 0,00 Normatif 1 5,00 0,00 10 18,18 2 50,00 Afektif dan Berkelanjutan 0,00 1 9,09 1 1,82 1 25,00 Afektif dan Normatif 10 50,00 5 45,45 0,00 0,00 Afektif, Berkelanjutan, dan Normatif 3 15,00 3 27,27 0,00 0,00 Tidak Terklasifikasikan 1 5,00 0,00 0,00 0,00 Jumlah 20 100,00 11 100,00 55 100,00 4 100,00 SMASMK Diploma S1 S2 Tingkat Pendidikan Terakhir Universitas Sumatera Utara Diagram 15. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Berdasarkan tabel dan diagram tersebut, diperoleh gambaran bahwa: a. Pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan terakhir SMASMK, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak lima orang 25; normatif sebanyak satu orang 5; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak sepuluh orang 50; sama-sama dominan pada komitmen afektif, berkelanjutan, dan normatif sebanyak tiga orang 15. Tidak terdapat responden pada kelompok dengan tingkat pendidikan terakhir SMASMK yang dominan pada komitmen berkelanjutan. Satu orang dari kelompok dengan tingkat pendidiikan terakhir SMASMK tidak terklasifikasikan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden dengan tingkat pendidikan terakhir SMASMK lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secaa bersamaan. b. Pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan terakhir Diploma, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak dua orang 5 10 15 20 25 30 SMASMK Diploma S1 S2 Afektif Berkelanjutan Normatif Afektif Berkelanjutan Afektif Normatif Afektif, Berkelanjutan, Normatif Tidak Terklasifikasi Universitas Sumatera Utara 18,18; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak satu orang 9,09; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak lima orang 45,45; sama-sama dominan pada komitmen afektif, berkelanjutan, dan normatif sebanyak tiga orang 27,27. Tidak terdapat responden pada kelompok dengan tingkat pendidikan terakhir Diploma yang dominan pada komitmen berkelanjutan ataupun normatif. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden dengan tingkat pendidikan terakhir Diploma lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. c. Pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan terakhir S1, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak 12 orang 21,82; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak tiga orang 5,45; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak 28 orang 50,91; sama-sama dominan pada komitmen afektif, berkelanjutan, dan normatif sebanyak sebelas orang 20. Tidak terdapat responden yang dominan hanya pada komitmen berkelanjutan ataupun normatif, namun terdapat seorang responden yang tidak terklasifikasikan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden dengan tingkat pendidikan terakhir S1 lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatifsecara bersamaan. d. Pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan terakhir S2, tidak terdapat responden yang dominan hanya pada salah satu komitmen afektif, berkelanjutan, ataupun normatif. Seluruh responden 4 orang dominan Universitas Sumatera Utara secara bersamaan pada komitmen afektif dan normatif. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden dengan tingkat pendidikan terakhir S2 seluruhnya dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. 4.2.7 Gambaran Komitmen Organisasi Berdasarkan Status Pernikahan Dengan menggunakan kategorisasi berdasarkan signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka responden penelitian berdasarkan status pernikahannya dapat dikelompokkan sesuai dengan komponen komitmen organisasi yang dominan dimilikinya. Tabel dan diagram berikut menunjukkan pengelompokan tersebut. Tabel 30. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Status Pernikahan Komponen Komitmen Organisasi Jumlah Persentase Jumlah Persentase Afektif 18 20,93 1 25,00 Berkelanjutan 0,00 0,00 Normatif 1 1,16 0,00 Afektif dan Berkelanjutan 4 4,65 0,00 Afektif dan Normatif 45 52,33 2 50,00 Afektif, Berkelanjutan, dan Normatif 16 18,60 1 25,00 Tidak Terklasifikasi 2 2,33 0,00 Jumlah 86 100,00 4 100,00 Status Pernikahan Menikah DudaJanda Universitas Sumatera Utara Diagram 16. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Status Pernikahan Berdasarkan tabel 30 dan diagram 16, diperoleh gambaran bahwa: a. Pada kelompok responden dengan status masih menikah, responden yang dominan pada komitmen afektif berjumlah 18 orang 20,93; normatif sebanyak satu orang 1,16; afektif dan berkelanjutan secara bersamaan sebanyak empat orang 4,65; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak 45 orang 52,33; afektif, berkelanjutan, dan normatif yang sama-sama kuat sebanyak 16 orang 18,6. Tidak terdapat responden yang dominan hanya pada komitmen berkelanjutan dan terdapat dua orang responden yang tidak terklasifikasikan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden dengan status masih menikah lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. b. Pada kelompok responden dengan status dudajanda, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak satu orang 25; afektif dan 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Menikah DudaJanda Afektif Berkelanjutan Normatif Afektif Berkelanjutan Afektif Normatif Afektif, Berkelanjutan, Normatif Tidak Terklasifikasi Universitas Sumatera Utara normatif secara bersamaan sebanyak dua orang 50; dan dominan pada ketiga komitmen organisasi secara bersamaan sebanyak satu orang 25. Tidak terdapat responden pada kelompok ini yang dominan hanya pada komitmen berkelanjutan ataupun normatif. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden dengan status dudajanda lebih banyak dominan pada komitmen afektif, berkelanjutan, dan normatif secara bersamaan. 4.2.8 Gambaran Komitmen Organisasi Berdasarkan Lamanya Menjadi Umat Dengan menggunakan kategorisasi berdasarkan signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka responden penelitian berdasarkan lamanya menjadi umat dapat dikelompokkan sesuai dengan komponen komitmen organisasi yang dominan dimilikinya. Tabel berikut menunjukkan pengelompokan tersebut. Tabel 31. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Lamanya Menjadi Umat Komponen Komitmen Organisasi n n n n n n Afektif 0,00 4 25,00 6 23,08 6 28,57 3 16,67 0,00 Berkelanjutan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Normatif 1 20,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Afektif dan Berkelanjutan 1 20,00 0,00 2 7,69 0,00 1 5,56 0,00 Afektif dan Normatif 2 40,00 9 56,25 14 53,85 12 57,14 8 44,44 2 50,00 Afektif, Berkelanjutan, dan Normatif 1 20,00 3 18,75 3 11,54 3 14,29 5 27,78 2 50,00 Tidak Terklasifikasi 0,00 0,00 1 3,85 0,00 1 5,56 0,00 Jumlah 5 100,00 16 100,00 26 100,00 21 100,00 18 100,00 4 100,00 26--30 21--25 Lamanya Menjadi Umat dalam tahun 1--5 6--10 11--15 16--20 Universitas Sumatera Utara Diagram 17. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Lamanya Menjadi Umat Berdasarkan tabel dan diagram tersebut, diperoleh gambaran bahwa: a. Pada kelompok responden yang sudah menjadi umat selama 1 – 5 tahun, tidak terdapat responden yang dominan pada komitmen afektif ataupun berkelanjutan; namun terdapat responden yang dominan pada komitmen normatif sebanyak satu orang 20; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak satu orang 20; afektif dan normatif yang sama-sama kuat sebanyak dua orang 40. Terdapat satu orang 20 yang dominan pada ketiga komitmen organisasi. Dapat disimpulkan bahwa kelompok yang sudah menjadi umat selama 1 – 5 tahun lebih banyak sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. b. Pada kelompok responden yang sudah menjadi umat selama 6 – 10 tahun, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak empat orang 2 4 6 8 10 12 14 16 1 - 5 tahun 6 - 10 tahun 11 - 15 tahun 16 - 20 tahun 21 - 25 tahun 26 - 30 tahun Afektif Berkelanjutan Normatif Afektif Berkelanjutan Afektif Normatif Afektif, Berkelanjutan, Normatif Tidak Terklasifikasi Universitas Sumatera Utara 25; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak sembilan orang 56,25; dan dominan pada ketiga komponen komitmen organisasi sebanyak tiga orang 18,75. Tidak terdapat responden pada kelompok yang sudah menjadi umat selama 6 – 10 tahun yang dominan pada salah satu komitmen berkelanjutan ataupun normatif. Dapat disimpulkan bahwa kelompok yang sudah menjadi umat selama 6 – 10 tahun lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. c. Pada kelompok responden yang sudah menjadi umat selama 11 – 15 tahun, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak 6 orang 23,08; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak dua orang 7,69; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak empat orang 53,85; dan dominan pada ketiga komponen sebanyak tiga orang 11,54. Tidak terdapat responden yang dominan pada salah satu komitmen berkelanjutan ataupun normatif. Satu orang responden tidak terklasifikasikan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok yang sudah menjadi umat selama 11 – 15 tahun lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. d. Pada kelompok responden yang sudah menjadi umat selama 16 – 20 tahun, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak enam orang 28,57; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak 12 orang 57,14; dan dominan pada ketiga komponen sebanyak tiga orang. Tidak terdapat responden pada kelompok yang sudah menjadi umat Universitas Sumatera Utara selama 16 – 20 tahun yang dominan pada salah satu komitmen berkelanjutan ataupun normatif. Dapat disimpulkan bahwa kelompok yang sudah menjadi umat selama 16 – 20 tahun lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. e. Pada kelompok responden yang sudah menjadi umat selama 21 – 25 tahun, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak tiga orang 16,67; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak satu orang 5,56; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak delapan orang 44,44; dan dominan pada ketiga komponen sebanyak lima orang 27,78. Tidak terdapat responden pada kelompok yang sudah menjadi umat selama 21 – 25 tahun yang dominan pada salah satu komitmen berkelanjutan ataupun normatif. Satu orang responden tidak terklasifikasikan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok yang sudah menjadi umat selama 21 – 25 tahun lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. f. Pada kelompok responden yang sudah menjadi umat selama 26 – 30 tahun, tidak terdapat responden yang dominan pada salah satu komitmen afektif, berkelanjutan, ataupun normatif. Namun terdapat responden yang sama- sama dominan pada komitmen afektif dan normatif sebanyak dua orang 50; dan dominan pada ketiga komponen sebanyak dua orang 50. Dapat disimpulkan bahwa setengah dari kelompok yang sudah menjadi umat selama 26 – 30 tahun dominan pada komitmen afektif dan normatif Universitas Sumatera Utara secara bersamaan dan setengah yang lain dominan pada ketiga komponen secara bersamaan. 4.2.9 Gambaran Komitmen Organisasi Berdasarkan Status di dalam Kepengurusan Dengan menggunakan kategorisasi berdasarkan signifikansi perbedaan antara mean empirik dengan mean hipotetik, maka responden penelitian berdasarkan statusnya di dalam kepengurusan dapat dikelompokkan sesuai dengan komponen komitmen organisasi yang dominan dimilikinya. Tabel dan diagram berikut menunjukkan pengelompokan tersebut. Tabel 32. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Status di dalam Kepengurusan Komponen Komitmen Organisasi Jumlah Persentase Jumlah Persentase Afektif 7 17,50 12 24,00 Berkelanjutan 0,00 0,00 Normatif 1 2,50 0,00 Afektif dan Berkelanjutan 2 5,00 2 4,00 Afektif dan Normatif 20 50,00 27 54,00 Afektif, Berkelanjutan, dan Normatif 9 22,50 8 16,00 Tidak Terklasifikasi 1 2,50 1 2,00 Jumlah 40 100,00 50 100,00 Status di dalam Kepengurusan Pengurus Lama Pengurus Baru Universitas Sumatera Utara Diagram 18. Distribusi Komponen Komitmen Organisasi yang Dominan pada Responden Penelitian berdasarkan Status di dalam Kepengurusan Berdasarkan tabel dan diagram tersebut, diperoleh gambaran bahwa: a. Pada kelompok responden dengan status sebagai pengurus lama, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak tujuh orang 17,5; normatif sebanyak satu orang 2,5; sama-sama dominan pada komitmen afektif dan normatif sebanyak dua orang 5; sama-sama dominan pada komitmen afektif dan normatif sebanyak 20 orang 50; dan sama-sama kuat pada komitmen afektif, berkelanjutan, dan normatif sebanyak sembilan orang 22,5. Tidak terdapat responden yang dominan pada komitmen berkelanjutan. Satu orang responden tidak terklasifikasikan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden dengan status sebagai pengurus lama lebih banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan. 5 10 15 20 25 30 Pengurus Lama Pengurus Baru Afektif Berkelanjutan Normatif Afektif Berkelanjutan Afektif Normatif Afektif, Berkelanjutan, Normatif Tidak Terklasifikasi Universitas Sumatera Utara b. Pada kelompok responden dengan status sebagai pengurus baru, responden yang dominan pada komitmen afektif sebanyak 12 orang 24; sama- sama kuat pada komitmen afektif dan berkelanjutan sebanyak dua orang 4; sama-sama kuat pada komitmen afektif dan normatif sebanyak 27 orang 54; dan dominan pada ketiga komponen sebanyak delapan orang 16. Tidak terdapat responden yang dominan pada salah satu komitmen berkelanjutan ataupun normatif. Satu orang responden tidak terklasifikasikan. Dapat disimpulkan bahwa kelompok responden dengan status sebagai pengurus baru, paling banyak dominan pada komitmen afektif dan normatif secara bersamaan.

4.3 PEMBAHASAN