19
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan
hasil penelitian Hadi, 2000. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian adalah
untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu Azwar, 2000. Penelitian kuantitatif
deskriptif dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis statistik mengenai gambaran komponen komitmen organisasi pengurus Gereja Katolik Stasi Santa
Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar.
3.1 IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel pada penelitian ini adalah komitmen organisasi.
3.2 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Komitmen organisasi diukur sesuai dengan tiga komponen komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer 1991, yaitu: komitmen afektif,
berkelanjutan, dan normatif. Berikut adalah definisi operasional dari masing- masing komponen komitmen organisasi tersebut.
a. Komitmen afektif adalah keterikatan emosional pengurus gereja terhadap Dewan Pastoral, mengidentifikasikan dirinya dengan Dewan
Pastoral, terlibat secara mendalam, dan menikmati keanggotaannya.
Universitas Sumatera Utara
b. Komitmen berkelanjutan adalah keinginan pengurus gereja untuk tetap menjadi anggota Dewan Pastoral karena merasa butuh; agar terhindar dari
kerugian yang akan dialaminya jika tidak lagi menjadi anggota Dewan Pastoral, seperti kehilangan status, kemudahan akses memperoleh
pelayanan Gerejawi; dan menghindari kerugian karena sudah banyak mengeluarkan sumber daya yang dimilikinya dalam menjalankan tugas
sebagai anggota Dewan Pastoral. c. Komitmen normatif adalah adanya perasaan wajib pengurus gereja untuk
tetap melanjutkan tugasnya. Tindakan tersebut dilakukan karena kesetiaan dianggap sebagai suatu hal yang benar dan tanggung jawab
terhadap tugas adalah sebuah prioritas. Semakin tinggi nilai yang diperoleh dari skala komitmen organisasi pada
masing-masing komponen, berarti semakin tinggi pula tingkat masing-masing komponen komitmen organisasi pengurus gereja terhadap Dewan Pastoral.
Sebaliknya, semakin rendah nilai yang diperoleh dari skala komitmen organisasi pada masing-masing komponen menunjukkan semakin rendah pula tingkat
masing-masing komponen komitmen organisasi pengurus gereja. Tingkat komitmen organisasi responden penelitian pada masing-masing komponen
komitmen organisasi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi.
3.3 POPULASI PENELITIAN