b. Komitmen berkelanjutan adalah keinginan pengurus gereja untuk tetap menjadi anggota Dewan Pastoral karena merasa butuh; agar terhindar dari
kerugian yang akan dialaminya jika tidak lagi menjadi anggota Dewan Pastoral, seperti kehilangan status, kemudahan akses memperoleh
pelayanan Gerejawi; dan menghindari kerugian karena sudah banyak mengeluarkan sumber daya yang dimilikinya dalam menjalankan tugas
sebagai anggota Dewan Pastoral. c. Komitmen normatif adalah adanya perasaan wajib pengurus gereja untuk
tetap melanjutkan tugasnya. Tindakan tersebut dilakukan karena kesetiaan dianggap sebagai suatu hal yang benar dan tanggung jawab
terhadap tugas adalah sebuah prioritas. Semakin tinggi nilai yang diperoleh dari skala komitmen organisasi pada
masing-masing komponen, berarti semakin tinggi pula tingkat masing-masing komponen komitmen organisasi pengurus gereja terhadap Dewan Pastoral.
Sebaliknya, semakin rendah nilai yang diperoleh dari skala komitmen organisasi pada masing-masing komponen menunjukkan semakin rendah pula tingkat
masing-masing komponen komitmen organisasi pengurus gereja. Tingkat komitmen organisasi responden penelitian pada masing-masing komponen
komitmen organisasi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: rendah, sedang, dan tinggi.
3.3 POPULASI PENELITIAN
Populasi adalah sejumlah penduduk atau individu yang setidaknya memiliki sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Universitas Sumatera Utara
pengurus Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar, yang dalam hal ini adalah Dewan Pastoral Stasi dan Dewan Pastoral Lingkungan -
Lingkungan pada Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar. Peneliti mengikutsertakan seluruh anggota pengurus Gereja Katolik
Stasi Santa Theresia Lisieux Perumnas Simalingkar yang berjumlah 114 orang sebagai responden penelitian.
3.4 METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan skala. Metode skala adalah suatu metode pengumpulan
data yang merupakan suatu daftar pernyataan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis Hadi, 2000. Metode skala mempunyai beberapa kelebihan Hadi,
2000, yaitu: a. Subjek adalah orang yang paling tahu mengenai dirinya,
b. Apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya,
c. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
3.5 ALAT UKUR PENELITIAN
Jenis skala yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode Likert. Setiap aitem meliputi lima pilihan jawaban yaitu: sangat setuju SS, setuju S,
netral N, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Nilai skala setiap
Universitas Sumatera Utara
pernyataan diperoleh dari jawaban responden yang menyatakan mendukung favorable atau tidak mendukung unfavorable.
Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban Skala
Alternatif Jawaban Favorable
Unfavorable Sangat setuju
5 1
Setuju 4
2
Ragu - ragu 3
3
Tidak setuju 2
4
Sangat tidak setuju 1
5
Skor
Komitmen organisasi diukur menggunakan skala komitmen organisasi yang disusun berdasarkan komponen komitmen organisasi menurut Allen dan
Meyer 1991, yaitu: komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normatif.
Tabel 2. Blue Print Skala Komitmen Afektif
Indikator Jumlah Persentase
Favorable Unfavorable
Aitem Identifikasi
1, 7 4, 11
4 28,57
Terlibat secara mendalam 5, 10, 13
2, 8 5
35,71
Menikmati keanggotaan 3, 9, 14
6, 12 5
35,71 14
100,00 Jumlah
Aitem
Tabel 3. Blue Print Skala Komitmen Berkelanjutan
Indikator Jumlah
Persentase Favorable
Unfavorable Aitem
Merasa butuh 3, 7, 9, 12
1, 5, 13 7
50,00
Menghindari kerugian 2, 6, 10, 11, 14
4, 8 7
50,00 14
100,00
Aitem
Jumlah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Blue Print Skala Komitmen Normatif
Indikator Jumlah
Persentase Favorable
Unfavorable Aitem
Merasa bertanggung jawab 3, 7, 9, 11, 13
1, 5 7
50,00
Merasa wajib bekerja 2, 6, 12, 14
4, 8, 10 7
50,00 14
100,00 Jumlah
Aitem
3.6 VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN DAYA BEDA AITEM