Aset Tak Berwujud j. Penurunan nilai aset non-keuangan

ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Pada Tanggal 30 September 2012 dan Sembilan Bulan Yang Berakhir As of September 30, 2012 and the nine months ended Pada Tanggal Tersebut Tidak Diaudit Dengan Angka Unaudited with comparative figures as of Perbandingan Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 December 31, 2011 and January 1, 2011 31 Desember 2010 Disajikan Kembali Tidak Diaudit dan Untuk December 31, 2010 As Restated Unaudited Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 and for the nine months ended September 30, 2011 Disajikan Kembali Tidak Diaudit As Restated Unaudited Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated

2. q. Imbalan Kerja

q. Employee Benefits

Sejak tanggal 1 Januari 2012 Since January 1, 2012 Sebelum tanggal 1 Januari 2012 Prior January 1, 2012 Perusahaan The Company IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN LANJUTAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES CONTINUED

Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”. Revisi SAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari keuntungankerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan langsung keuntungankerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif lain. Kelompok Usaha memilih metode ini dalam pengakuan keuntungankerugian aktuaria, karenanya penerapan awal PSAK No. 24 Revisi 2010 ini berdampak signifikan terhadap laporan keuangan interim Kelompok Usaha. Effective on January 1, 2012, the Group adopted PSAK No. 24 Revised 2010, “Employee Benefits”. The revised SAK permit an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of actuarial gains and losses, which among others is immediate recognition of actuarial gains and losses in the period in which they occur recognized in other comprehensive income. The Group decided to apply this method in recognizing the actuarial gains and losses and therefore the initial adoption of PSAK No. 24 Revised 2010 has significant impact on the Group’s interim consolidated financial statements. Pada saat penerapan awal, sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 24 Revisi 2010, saldo keuntungankerugian aktuaria yang belum diakui pada tanggal 1 Januari 2012 sebesar US48.143.884 diakui dalam pendapatan komprehensif lain dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian tanggal 1 Januari 2012. On initial adoption, in accordance with transitional provision of PSAK No. 24 Revised 2010, the balance of unrecognized actuarial gainslosses amounting to US48,143,884 was recognized in other components of equity in the interim consolidated statement of financial position as of January 1, 2012. Untuk program iuran pasti, kontribusi yang terutang diakui sebagai beban pada periode berjalan. For defined contribution pension plan, contribution payables are charged to current period operations. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan 10 dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja dari karyawan. The actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10 of the present value of the defined benefit obligation at that date and 10 of the fair value of any plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the employees. Perusahan mempunyai program asuransi pensiun untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat, dengan PT Asuransi Jiwasraya Persero AJ. Pembayaran premi awal sekaligus dan premi periodik ditentukan berdasarkan perhitungan secara periodik yang disetujui oleh Perusahaan dan AJ. Iuran dari karyawan adalah sebesar 2 dari gaji pokoknya ditambah sejumlah tunjangan tertentu. Selisih antara premi pertanggungan dengan kontribusi karyawan ditanggung oleh Perusahaan. The Company has a retirement insurance plan covering all of its qualified permanent employees, with PT Asuransi Jiwasraya Persero AJ. One-time initial retirement premium and periodic premium payments are based on periodic calculations agreed between the Company and AJ. The employees contribute 2 of their basic salaries plus certain allowances. The remaining balance of the premium is borne by the Company. Berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2010, beban imbalan pasca kerja manfaat pasti ditentukan dengan metode penilaian aktuaris Projected Unit Credit dan keuntungan dan kerugian aktuaria diakui pada periode dimana keuntungan dan kerugian terjadi dalam pendapatan komprehensif lain. Under PSAK No. 24 Revised 2010, the cost of providing defined benefit post-retirement employee benefits is determined using the Projected Unit Credit actuarial valuation method and the actuarial gains and losses is recognized in the period in which they occur in other comprehensive income. Biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested . Past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become rights or vested. Beban imbalan jangka panjang lainnya ditentukan dengan metode penilaian aktuaris Projected Unit Credit di mana keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu langsung diakui dalam periode berjalan. The cost of providing other long-term employee benefits is determined using the Projected Unit Credit actuarial valuation method wherein actuarial gains and losses and past service costs are recognized immediately in the current period. 26