ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Pada Tanggal 30 September 2012 dan Sembilan Bulan Yang Berakhir As of September 30, 2012 and the nine months ended
Pada Tanggal Tersebut Tidak Diaudit Dengan Angka Unaudited with comparative figures as of
Perbandingan Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 December 31, 2011 and January 1, 2011
31 Desember 2010 Disajikan Kembali Tidak Diaudit dan Untuk December 31, 2010 As Restated Unaudited
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 and for the nine months ended September 30, 2011
Disajikan Kembali Tidak Diaudit As Restated Unaudited
Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN LANJUTAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES CONTINUED
Tanah dinyatakan
sebesar harga
perolehan dan
tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar
kemungkinan hak
atas tanah
tersebut dapat
diperbaharuidiperpanjang pada saat jatuh tempo. Land are stated at cost and not amortized as the
management is of the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewedextended upon expiration.
Efektif 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya
pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan “HGB” yang dikeluarkan ketika tanah diperoleh
pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya
pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi
sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek. Pada tanggal 1 Januari 2012, biaya legal
hak atas tanah yang tercatat merupakan biaya perpanjangan hak atas tanah, sehingga dengan demikian, Kelompok Usaha
menyajikan biaya tersebut sebagai “Aset Tak Berwujud” dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasian tanggal 30
September 2012 Catatan 2.k Effective on January 1, 2012, the Company adopted ISAK
No. 25, “Land Rights”. ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Building Usage
Rights “HGB” incurred when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under
“Fixed Assets” account and not amortized. The legal cost incurred to extend or renew the land rights are recorded as
intangible assets and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life. As of January 1,
2012, legal cost recorded represents renewal or extention of legal land rights, therefore, the Group continues to
present such costs as part of “Intangible Assets” in the interim consolidated statement of financial position as of
September 30, 2012 Note 2.k.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan
yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset
dihitung sebagai
perbedaan antara
jumlah neto
hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam
laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its
use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset calculated as the difference between the net
disposal proceeds and the carrying amount of the asset is included
in the
interim consolidated statements of
comprehensive income in the period the asset is derecognized.
Pada setiap akhir periodetahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direviu, dan jika sesuai
dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The asset’s residual values, useful lives and methods of
depreciation are reviewed and adjusted prospectively if appropriate, at each financial periodyear end.
Aset dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian
atau perubahan-perubahan
keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat
diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif interim
konsolidasian. Assets are stated at estimated recoverable amount
whenever events or changes in circumtances indicate that the carrying amount may not be fully recoverable.
Impairment in asset values, if any, is recognized as a loss in the interim consolidated statements of comprehensive
income.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan
sebesar biaya
perolehan. Akumulasi
biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke
masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan
tujuannya Catatan 2.m. Construction in progress is presented under “Fixed Assets”
and is stated at cost. The accumulated cost of the asset constructed is transferred to the appropriate fixed assets
account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use Note 2.m.
Aset kerjasama operasi adalah tanah Perusahaan yang digunakan
untuk menyelenggarakan
kegiatan kerjasama
operasi. Bangunan kantor yang diperoleh sebagai kompensasi dalam kerjasama operasi dan pendapatan diterima di muka
terkait diakui pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Pendapatan diterima
di muka diakui selama periode kerjasama operasi. Joint venture assets are the Company’s land titles used to
carry out the joint venture activities. Office building obtained as compensation in the joint operation and the
respective unearned income are recognized when the construction is completed and the asset is ready for its
intended use. Unearned income is recognized over the period of the joint operation.
Aset kerjasama operasi dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali
pada saat
kejadiankejadian atau
perubahan- perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya
mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui
sebagai rugi pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
Joint venture
assets are
stated at
the estimated
recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not
be fully recoverable. Impairment in asset values, if any, is recognized as a loss in the consolidated statements of
comprehensive income.
23
ENTITAS ANAK SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Pada Tanggal 30 September 2012 dan Sembilan Bulan Yang Berakhir As of September 30, 2012 and the nine months ended
Pada Tanggal Tersebut Tidak Diaudit Dengan Angka Unaudited with comparative figures as of
Perbandingan Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 December 31, 2011 and January 1, 2011
31 Desember 2010 Disajikan Kembali Tidak Diaudit dan Untuk December 31, 2010 As Restated Unaudited
Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 and for the nine months ended September 30, 2011
Disajikan Kembali Tidak Diaudit As Restated Unaudited
Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat AS, kecuali dinyatakan lain Expressed in US Dollar, unless otherwise stated
2. j. Penurunan nilai aset non-keuangan
j. Impairment of non-financial assets
k. Aset Tak Berwujud k.
Intangible Assets
l. l.
m. Kapitalisasi Biaya Pinjaman m.
Capitalization of Borrowing Costs Pinjaman
yang Diperoleh
Pemerintah dari
Pemberi Pinjaman Penerusan Pinjaman
Loans Obtained by the Government from Lenders Two-step Loans
Pengakuan penerusan
pinjaman dilakukan
berdasarkan otorisasi penarikan atau dokumen lainnya yang sejenis, yang
diterbitkan oleh pemberi pinjaman. Pinjaman dicatat dan terhutang dalam mata uang pinjaman yang diberikan atau nilai
setara Rupiah apabila dana ditarik dalam mata uang Rupiah. The recognition of two-step loans is based on the
withdrawal authorization or other similar documents issued by the lenders. The loans are recorded and payable in
their original currencies or Rupiah equivalent if drawn in Rupiah.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan
nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara tahunan penurunan nilai aset yaitu aset tidak berwujud
dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam
suatu kombinasi bisnis diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be
impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset i.e. an intangible asset
with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business
combination is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized
in the
consolidated statements
of comprehensive income under expense categories that are
consistent with the functions of the impaired assets. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk
menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat
aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah
terpulihkannya
maupun jumlah
tercatat, neto
setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang
telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi.
A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change
in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was
recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal
is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the
carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for
the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized as profit or loss.
Sebagaimana dijelaskan pada butir i di atas, efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan ISAK No. 25,
“Hak atas Tanah”. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak
berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.
As explained in point i above, effective January 1, 2012, the Group adopted ISAK No. 25, “Land Rights”. The legal
cost incurred to extend or renewed the land rights are recorded as intangible assets and amortized over the
shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN LANJUTAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES CONTINUED
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 26 Revisi
2011, “Biaya
Pinjaman”. Revisi SAK ini tidak
berdampak bagi laporan keuangan interim konsolidasian. Effective on January 1, 2012, the Group implemented
PSAK No. 26 Revised 2011, “Borrowing Costs”. The revised SAK has no impact on the interim consolidated
financial statements. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan
perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang
ditanggung
oleh Kelompok
Usaha sehubungan
dengan peminjaman dana. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan
apabila konstruksi sudah selesai dan aset siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction and production of a qualifying
asset are capitalized as part of the cost of the related assets. Otherwise, borrowing costs are recognized as
expenses when incurred. Borrowing costs consist of interests and other financing charges that the Group incurs
in connetion with the borrowing of funds.
24