Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

6 1. Muhammad Fadhly Sani, dkk 2013 meneliti tentang Prediksi Jumlah Penjualan Distributor Telur terhadap Permintaan Pasar Menggunakan Metode Evolving Fuzzy Neural Network EFUNN. Pada penelitian ini, digunakan metode Evolving Fuzzy Neural Network EFuNN dan data- data historis penjualan telur di salah satu distributor telur di Kabupaten Deli Serdang untuk memprediksi jumlah pasokan telur yang akan di distribusikan ke pasar oleh distributor tersebut. EFuNN merupakan salah satu metode softcomputing yang memiliki struktur hybrid dari metode Fuzzy inference system dan jaringan saraf tiruan dengan menerapkan prinsip-prinsip ECOS Evolving Connectionist System di dalam jaringannya. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh tingkat keakuratan rata-rata prediksi jumlah penjualan telur dengan metode EFuNN sebesar 0,6 s.d. 1,5 menggunakan perhitungan error MAPE Mean Absolute Percentage Error dengan parameter EFuNN tertentu. 2. Iin Ananingsih 2011 melakukan penelitian tentang Analisis Permintaan Telur Ayam Ras di Kabupaten Sukoharjo. Menyimpulkan bahwa variabel harga telur ayam ras, harga telur itik, harga daging ayam ras, harga beras, jumlah penduduk dan pendapatan per kapita yang diteliti berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan telur ayam ras di Kabupaten Sukoharjo. Jumlah penduduk di Kabupaten Sukoharjo merupakan variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap permintaan telur ayam ras di Kabupaten Sukoharjo. 7 3. Penelitian tentang Model Matematik untuk Menggambarkan Kurva Produksi Telur pada Ayam Petelur Review oleh A. Anang dan H. Indrijani 2006 bertujuan untuk me-review model matematik yang dapat mendeskripsikan kurva produksi telur pada ayam petelur. Kurva produksi telur umumnya sama, baik untuk bangsa ataupun strain, yaitu meningkat pada awal masa bertelur untuk mencapai puncaknya pada umur tertentu dan akan menurun secara gradual sampai akhir periode bertelur. Banyak model matematik kurva produksi telur yang sudah dipublikasikan, dan pada umumnya model-model tersebut sudah cukup bila digunakan untuk menduga produksi telur saja, tapi jika untuk keperluan pemuliaan ternak, perlu dikembangkan model yang bisa menduga produksi pada populasi yang kecil. Jika karakteristik kematangan seksual turut dipertimbangkan, maka model yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan model- model matematik lainnya.

C. Pengertian Sistem Fuzzy

Fuzzy didefinisikan sebagai sesuatu yang kabur atau samar, tidak jelas, membingungkan tetapi istilah sistem fuzzy tidak dimaksudkan untuk mengacu pada sebuah sistem yang tidak jelas kabursamar-samar definisi, cara kerjanya, atau deskripsinya. Sistem fuzzy didasarkan pada teori logika fuzzy. Logika fuzzy digunakan untuk mengekspresikan suatu besaran ke dalam suatu bahasa linguistic, seperti jumlah produksi telur yang dapat dinyatakan dengan produksi tinggi, sedang dan rendah.