Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2015
116
v. Industri dan Perdagangan
Kabupaten OKU TIMUR sebenarnya memiliki potensi di bidang industri dan perdagangan. Di bidang industri,
keberadaan hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah dapat menjadi peluang industri. Demikian juga
untuk sektor perdagangan mengingat OKU TIMUR merupakan daerah yang dilalui oleh jalur kereta api.
Meskipun demikian, hingga saat ini sektor industri pengolahan belum berperan penting dalam perekonomian
Kabupaten OKU TIMUR dibandingkan dengan sektor pertanian dan perdagangan.
Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB di OKU TIMUR tahun 2014 adalah sebesar 7,44.
Dengan kondisi ini, dapat dikatakan bahwa sektor industri pengolahan belum menjadi sektor utama di
kabupaten ini. Jenis industri yang berkembang kebanyakan adalah Industri Kecil Menengah IKM dan
Industri Rumah Tangga. Oleh karenanya, peran industri dalam perekonomian secara umum relatif masih kecil.
Adapun jenis industri yang dijumpai di Kabupaten OKU TIMUR pada umumnya dalam tingkat industri kecil
menengah seperti pengolahan pangan, kayu, kulit, anyam-anyaman, logam dan bahan bangunan. Jumlah
perusahaan industri kecil dan menengah di Kabupaten OKU TIMUR adalah sebanyak 324 unit usaha yang
tersebar di 20 Kecamatan dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.308 orang.
Sektor perdagangan di OKU TIMUR berkembang dengan pesat sejak kabupaten ini dimekarkan. Melalui
proses inilah sektor perdagangan mendapat keuntungan atau margin yang semakin besar. Dalam struktur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2015
117 perekonomian di OKU TIMUR, sektor perdagangan
memberikan kontribusi yang cukup signifikan dan selalu meningkat dengan rata-rata kontribusi di atas 15.
Pada tahun 2015, Kabupaten OKU TIMUR memiliki 11 unit pasar kabupaten harian dan 60 pasar desa
Mingguankalangan. Jumlah perusahaan dagang berdasarkan bentuk usaha pada tahun 2015 sebanyak
4.575 perusahaan, yaitu 4.151 perusahaan kecil, 341 perusahaan menengah dan 83 perusahaan besar.
vi. Pariwisata
Sektor pariwisata diyakini sebagai salah satu sektor ekonomi yang mampu membangkitkan berbagai aktivitas
perekonomian dan sekaligus mempertahankan serta melestarikan budaya lokal. Daya tarik pariwisata selain
ditentukan oleh faktor keindahan alam, budaya dan event tertentu juga bergantung pada sarana dan prasarana
pendukungnya, seperti hotel, restoran dan tempat hiburan. Selain hal itu, kenyaman dan keamanan daerah
juga menjadi pertimbangan utama bagi para pelancong dalam memilih tujuan wisatanya.
Sektor pariwisata dapat dikembangkan untuk mendukung perekonomian wilayah Kabupaten OKU
TIMUR. Potensi keindahan alam dan ragam budaya yang ada sangat mendukung bagi pengembangan kegiatan
pariwisata. Potensi alam yang dimiliki sangat beragam, panorama alam yang indah serta berbagai seni budaya
baik seni tari, seni kerajinan, adat upacara perkawinan, adat upacara penyambutan tamu dan lain sebagainya
yang tersebar di 20 kecamatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2015
118 Fasilitas penunjang pariwisata di Kabupaten OKU
TIMUR antara lain adalah 13 unit hotelpenginapan, 26 unit restoranrumah makan. Hal ini berarti tidak setiap
kecamatan terdapat sarana penginapan. Secara empiris, sarana tersebut masih terkonsentrasi di Kota Martapura
dan Gumawang.
vii.Transportasi dan Komunikasi
Sarana transportasi komunikasi adalah ibarat urat nadi yang menentukan berlangsungnya berbagai aktivitas
ekonomi, pemerintahan dan pembangunan. Transportasi saat ini juga menjadi salah satu indikator utama yang
menentukan daya saing suatu wilayah.
Mobilitas penduduk, barang dan jasa dari dan ke wilayah Kabupaten OKU TIMUR ini cukup tinggi. Letak
strategis dan hubungan yang dekat dengan Palembang dan Bandar Lampung serta didukung oleh sarana dan
prasarana transportasi yang cukup baik merupakan salah satu penyebab dari tingginya mobilitas pergerakan
penduduk Kabupaten OKU TIMUR.
Di Kabupaten OKU TIMUR, prasarana dan sarana transportasi hanya terbatas pada perhubungan darat,
baik berupa kendaraan roda dua, roda empat, kereta api. Secara geografis, wilayah ini diuntungkan karena dilalui
oleh jalan lintas tengah Sumatera maupun jalur kereta api antara Palembang ke Tanjung Karang.
Perkembangan jaringan jalan di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 sebagai berikut:
No Jenis Jalan
Panjang km
1 Jalan Nasional
21,31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2015
119 2
Jalan Provinsi
206,72
3 Jalan Kabupaten
932,57
4 Jalan Lainnya
862,68
Jumlah
2.023,28
Sumber : Dinas PU Bina Marga OKU TIMUR, 2015
Pemerintah Kabupaten
OKU TIMUR
telah membangun 2 unit Terminal Penumpang Tipe C sebagai
sarana keluar masuk arus barang dan penumpang, baik lalulintas lokal maupun regional di Kota Martapura dan
Kecamatan Belitang, meskipun sampai saat ini terminal tersebut belum difungsikan secara optimal. Sub- sub
terminal di wilayah kecamatan hanya bersifat halte atau terminal sementara dan belum dikembangkan sebagai sub
sistem terminal secara permanen.
Jalur kereta api di Kabupaten OKU TIMUR merupakan lintas kereta api dari Kertapati Palembang ke
Tanjung Karang Bandar Lampung dan sebaliknya. Angkutan kereta api di wilayah Kabupaten OKU TIMUR
selain mengangkut penumpang juga bahan baku semen yang diproduksi oleh PT. Semen Baturaja yang disebut
angkutan klinker dan juga mengangkut Batubara yang dikenal dengan angkutan Babaranjang batu bara
rangkaian panjang yang diangkut dari Muara Enim melintasi Martapura menuju Tarahan Bandar Lampung.
Berdasrkan data dari BPS OKU TIMUR, kepemilikan telepon rumah di OKU TIMUR masih relatif kecil dimana
pada tahun 2012 sebesar 3,71 rumah tangga yang memiliki telepon rumah, tahun 2013 turun menjadi 1,01
dan tahun 2014 sedikit mengalami kenaikan menjadi 1,04.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Tahun 2015
120 Kebutuhan akan informasi di rumah tangga sebagian
besar ternyata dipenuhi melalui telepon seluler. Pada tahun 2012 persentase rumah tangga yang memiliki
telepon seluler mencapai 84,96. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang meningkat
pesat dewasa ini, angka kepemilikan telepon seluler meningkat menjadi 86,36 pada tahun 2013 dan menjadi
88,95 pada thun 2014.
b. Statistik Indikator Perekonomian i. Pendapatan Regional