LAKIP Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015

(1)

(2)

Segala puji d diungkapkan ke hadira maka penyusunan L (LAKIP) Kabupaten O Laporan Akuntabilitas bentuk akuntabilitas k sekaligus untuk mem 1999 tentang Akuntabi Tentunya masih dokumen ini. Oleh ka diterima dan akan d Laporan Akuntabilitas mendatang dengan tet Negara Pendayagun Republik Indonesia Perjanjian Kinerja, Pela Instansi Pemerintah. S bagi peningkatan Aku di masa mendatang.

KATA PENGANTAR

dan rasa syukur sudah selayakny irat Allah Yang Maha Kuasa karena denga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi OKU TIMUR Tahun 2015 dapat diselesaika

as Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) i s kinerja tahunan Pemerintah Kabupaten menuhi ketentuan Instruksi Presiden No abilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

sih banyak terdapat kekurangan dan kele karenanya, setiap masukan, kritik maupu dipergunakan untuk perbaikan dan pe itas Kinerja Instansi Pemerintah (LAK tetap mengacu pada ketentuan dalam Per unaan Aparatur Negara dan Reform

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pet elaporan Kinerja dan Tata Cara Review La . Semoga kerja keras kita dapat membe kuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten .

Martapura, Ma

BUPATI OKU TI

knya senantiasa gan rahmat-Nya nsi Pemerintah saikan. Dokumen ) ini merupakan en OKU TIMUR Nomor 7 Tahun

kelemahan dalam pun saran akan penyempurnaan KIP) di masa eraturan Menteri rmasi Birokrasi etunjuk Tehnis Laporan Kinerja berikan manfaat ten OKU TIMUR

Maret 2016


(3)

H.M. KHOLID MD,S.Sos.,M.Si

I

I

K

K

H

H

T

T

I

I

S

S

A

A

R

R

E

E

K

K

S

S

E

E

K

K

U

U

T

T

I

I

F

F

Pertanggungjawaban suatu instansi pemerintah kepada publik pada prinsipnya perwujudan dari kewajiban Pemerintah Daerah untuk mempertanggungjawabkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan kepada masyarakat. Pertanggungjawaban ini tidak semata-mata dimaksudkan sebagai upaya untuk menampilkan keberhasilan-keberhasilan dan menemukan kelemahan dalam pelaksanaan pemerintahan daerah melainkan juga untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan bentuk kepedulian Pimpinan Pemerintahan Kabupaten OKU TIMUR dan seluruh aparatur di lingkungan Pemerintahan Kabupaten OKU TIMUR untuk menyesuaikan diri dengan era perubahan guna mendorong terwujudnyaGood Governancedi Indonesia.


(4)

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR merupakan kewajiban Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2010-2015, yang dilakukan secara periodik.

Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015, metode yang digunakan untuk pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya perbedaan antara kinerja dan realisasinya serta tindakan perbaikan yang diperlukan pada masa mendatang. Metode pengukuran ini dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang pelaksanaan kegitan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi organisasi pemerintah Kabupaten OKU TIMUR.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 ini menyajikan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian sasaran stratejik, sebagai berikut :

a. Analisa pencapaian sasaran stratejik Tahun 2015, dari 9 tujuan, 29 sasaran dengan 256 indikator kinerja sasaran, 45 Kebijakan dan 205 program yang ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten OKU TIMUR 2010-2015, untuk Tahun 2015 ditetapkan sebanyak 29 sasaran dengan indikator kinerja sasaran belum seluruhnya berorientasi outcomes yang didukung oleh program dan kegiatan.

b. Hasil analisa terhadap 29 sasaran yang ditetapkan pada Tahun 2015 adalah sebanyak 17 sasaran dengan rata-rata tingkat capaian kinerja 80% - 100% lebih, 13 sasaran atau 25,61 % dengan rata-rata tingkat capaian kinerja dibawah 80%.


(5)

c. Hambatan/kendala yang dihadapi bagi 30 indikator sasaran stratejik yang belum mencapai 80% antara lain adalah alokasi dana anggaran 2015 belum seluruhnya dapat dilaksanakan pada kegiatan tersebut, adanya faktor alam yang kurang diperhitungkan ditingkat lapangan, terlambatnya pencairan dana sedangkan kegiatan tidak bisa dilaksanakan dalam waktu yang terbatas.

Untuk mengatasi dan mengantisipasi hambatan/kendala tersebut, Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR mengambil langkah-langkah, antara lain, melakukan analisis perencanaan yang lebih akurat dengan mempertimbangkan faktor alam dan survey pendahuluan, memantapkan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan instansi/pihak lain terutama masyarakat dan aparatur yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, mengoptimalkan upaya peningkatan profesionalisme aparat dan pihak yang terkait dengan kegiatan secara terencana terkoordinir dan terevaluasi, perlunya peningkatan infrastruktur yang mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Akuntabilitas Kinerja Instansi Keuangan Tahun 2015 ditunjukkan dari sisi penerimaan dan pengeluaran daerah sesuai dengan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, sebagai berikut :

 Target pendapatan Tahun 2015 sebesar Rp. 1.344.367.675.383 dan dapat direalisasikan sebesar Rp 1.240.279.916.263,91 atau 92.26%.

 Target belanja Tahun 2015 sebesar Rp 1.432.619.931.531,03 dan dapat direalisasikan sebesar Rp 1.327.372.689.565atau 92.65%.

Keberhasilan pencapaian tingkat sasaran stratejik Tahun 2015, yang merupakan tahun rerakhir daripada RPJMD 2010-2015, ini secara langsung dan tidak langsung telah mampu memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kinerja Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR secara makro. Hal ini ditunjukkan dari perbaikan dan pembangunan baik dalam bidang pendidikan, kesehatan melalui pembangunan dan perbaikan sarana dan


(6)

prasarana penunjang ekonomi, sosial budaya dan peningkatan ekonomi masyarakat yang berbasis lokal.

D A F T A R I S I

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Gambaran Umum Daerah ... B. Gambaran Umum Pemerintah Daerah ... C. Maksud dan Tujuan Penyusunan LAKIP ... D. Sistematika Penyusunan LAKIP ... 1 32 38 41 BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA ... 49

A. Perencanaan Stratejik ... B. Perjanjian Kinerja ... 49 81 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ... 93

A. Pengukuran Kinerja B. Analisis Capaian Kinerja ... C. Aspek Penunjang ... D. Aspek Pendukung Lainnya ... E. Tindak Lanjut Evaluasi Sebelumnya ... 93 95 146 149 150 BAB IV. PENUTUP ... 151

A. Simpulan Capaian Kinerja ... B. Pemecahan Masalah ...

151 152


(7)

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama : H.M. KHOLID MD.S.Sos.,M.Si.

Jabatan : BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR

Berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai dengan lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.


(8)

Keberhasilan dan keg tanggung jawab kami.

BAB I

PENDAHULUAN

A

A.. GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM DDAAEERRAAHH

1. Dasar Hukum Pembentukan Daerah

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) merupakan salah satu dari 17 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU TIMUR tersebut merupakan salah satu daerah otonom yang terbentuk sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang

kegagalan pencapaian target kinerja terse i.

Martapura, Fe

BUPATI OGAN KOM TIMUR

H.M. KHOLID MD

BAB I

PENDAHULUAN

G

GAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM DDAAEERRAAHH

1. Dasar Hukum Pembentukan Daerah

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) merupakan salah satu dari 17 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU TIMUR tersebut merupakan salah satu daerah otonom yang terbentuk sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang ersebut menjadi

Februari 2016

OMERING ULU

MD.S.Sos.,M.Si.

BAB I

PENDAHULUAN

G

GAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM DDAAEERRAAHH

1. Dasar Hukum Pembentukan Daerah

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) merupakan salah satu dari 17 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU TIMUR tersebut merupakan salah satu daerah otonom yang terbentuk sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang


(9)

Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir.

Pembentukan Kabupaten OKU TIMUR didasari dengan pertimbangan untuk mempersingkat rentang kendali pemerintahan, memudahkan pengawasan, meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan meningkatkan kemampuan daerah dalam pemanfaatan sumber daya alam serta memacu proses pembangunan dalam rangka mempercepat kesejahteraan masyarakat.

Pada tanggal 18 Desember 2003 diresmikanlah pembentukan Kabupaten OKU TIMUR dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 di atas. Selanjutnya, pada tanggal 17 Januari 2004, Gubernur Sumatera Selatan menunjuk Pejabat Sementara Bupati OKU TIMUR yang menjadi tonggak sejarah dan momentum dimulainya pelaksanaan roda pemerintahan Kabupaten OKU TIMUR. Tanggal 17 Januari ini pula kemudian ditetapkan menjadi Hari Jadi Kabupaten OKU TIMUR berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Nomor 30 Tahun 2007.

2. Kondisi Geografis

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003, luas wilayah Kabupaten OKU TIMUR adalah 3.370 km2 dan

beribukota di Martapura. Secara geografis, wilayah ini terletak antara 1030 40 Bujur Timur 1040 33 Bujur Timur dan 30 45

Lintang Selatan 40 55 Lintang Selatan.

Adapun secara administrasi, wilayah Kabupaten OKU TIMUR memiliki batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten OKI (Kecamatan Tanjung Lubuk dan Lempuing)


(10)

Sebelah Timur : Kabupaten OKI (Kecamatan Lempuing dan Mesuji)

Sebelah Selatan : Kabupaten Way Kanan (Provinsi Lampung) dan Kabupaten OKU Selatan (Kecamatan Simpang) Sebelah Barat : Kabupaten OKU (Kecamatan

Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur dan Peninjauan) dan Kabupaten Ogan Ilir (Kecamatan Muara Kuang)

Ketinggian daratan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR berkisar antara 35 meter 67 meter di atas permukaan laut. Menurut bentuk kontur permukaannya, keadaan tanah di wilayah Kabupaten OKU TIMUR dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (peneplain zone), bergelombang (piedmont zone) dan berbukit (hilly zone). Meskipun demikian, sebagian besar wilayah kabupaten ini merupakan dataran, sehingga cocok dimanfaatkan untuk pengusahaan pertanian, seperti tanaman bahan makanan, perkebunan, perikanan, peternakan dan juga untuk pemukiman penduduk.

Iklim di Kabupaten OKU TIMUR termasuk tropis basah dengan variasi curah hujan antara 54 mm hingga 555 mm per bulan. Bulan terkering dimana curah hujannya terendah adalah Bulan Juli sedangkan Bulan Januari adalah bulan yang tertinggi curah hujannya. Suhu di daerah ini bervariasi dengan rata-rata 220 C 310 C. Adapun angin umumnya bertiup antara 15

km/jam hingga 20 km/jam. 3. Gambaran Umum Demografis


(11)

Kabupaten OKU TIMUR memiliki penduduk yang jumlahnya selalu mengalami peningkatan sejalan dengan kemajuan pembangunan yang juga semakin pesat. Percepatan dan kemajuan pembangunan di wilayah ini juga telah menjadi daya tarik bagi penduduk daerah lain untuk melakukan migrasi ke Kabupaten OKU TIMUR.

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, jumlah penduduk Kabupaten OKU TIMUR pada Tahun 2015 adalah 628.953 jiwa terdiri dari laki-laki 329.319 jiwa (51,41%) dan perempuan 305.634 jiwa (48,59%). Jumlah ini mengalami kenaikan dimana pada tahun 2014 adalah sebanyak 623.484 jiwa yang terdiri dari laki-laki 321.818 jiwa (51,17%) dan perempuan 301.666 jiwa (47,96%).

Komposisi penduduk Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 didominasi oleh penduduk usia produktif (15 tahun 64 tahun) atau sebesar 70,71% dari jumlah penduduk. Kondisi ini memberikan gambaran kepada Pemerintah OKU TIMUR agar dapat melakukan langkah-langkah antisipasi, terutama dalam hal pembukaan kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif tersebut.

Tabel I.1

Jumlah Penduduk dan Komposisinya Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015

No Kelompok Umur Jumlah Penduduk Komposisi

1 0 14 tahun 145.186 23,08 %

2 15 - 64 tahun 444.764 70,71 %

3 > 65 tahun 39.003 6,20%

Jumlah 628.953 100 %

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil OKU TIMUR, Maret 2016

Penyebaran penduduk di Kabupaten OKU TIMUR cenderung tidak merata yang disebabkan karena sebagian besar penduduk lebih memilih tinggal di kecamatan yang


(12)

secara ekonomi lebih potensial serta memiliki infrastruktur fasilitas umum lebih lengkap.

Jumlah penduduk dengan kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Buay Madang Timur sebesar 53.814 jiwa, Kecamatan Martapura sebesar 50.618 jiwa, kemudian Kecamatan Belitang sebesar 49.877 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil di Kecamatan BP Bangsa Raja sebanyak 11.881 jiwa dan Kecamatan Jayapura sebanyak 15.106 jiwa. b. Sosial Keagamaan

Pada awalnya, masyarakat yang ada di Kabupaten OKU TIMUR terdiri dari Suku Bangsa Komering sebagai penduduk asli yang telah lama mendiami wilayah ini. Perkembangan selanjutnya, karena pengembangan wilayah transmigrasi dan mobilitas penduduk (urbanisasi), terdapat pula suku bangsa lainnya seperti Jawa, Sunda, Bali, Padang serta Tionghoa.

Salah satu hal yang menarik adalah keanekaragaman bahasa, budaya, adat istiadat dan suku bangsa yang berada di Kabupaten OKU TIMUR, namun antara mereka hidup dengan rukun dan damai. Mobilitas penduduk Kabupaten OKU TIMUR cukup tinggi, sehingga mereka banyak berkomunikasi antar etnis dan kontak sosial budaya pun terjadi. Kebudayaan yang masih dilakukan sampai saat ini di Kabupaten OKU TIMUR diantaranya adalah ruwahan, maulid dan selamatan.

Berdasarkan agama yang dianut, maka pemeluk Agama Islam adalah mayoritas. Hal ini juga terlihat dari banyaknya sarana ibadah yang hampir merata di setiap wilayah. Adapun sebagian lainnya adalah pemeluk agama lain yang relatif kecil dan khususnya terdapat di wilayah perkotaan atau wilayah penduduk pendatang pada daerah tertentu.


(13)

Adapun jumlah penduduk berdasarkan agama pada tahun 2015 menurut data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:

Tabel I.2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015

No Uraian Jumlah

1 Islam 595.380

2 Kristen 6.834

3 Katolik 10.593

4 Hindu 15.580

5 Budha 565

6 Lain-lain 1

Jumlah 628.953

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil OKU TIMUR, Maret 2016 Salah satu indikator ketaatan beribadah penduduk dalam menjalankan ajaran agama dapat dilihat dari jumlah sarana ibadah yang ada di suatu wilayah. Data menunjukkan hampir semua rumah ibadah ada di Kabupaten ini. Jumlah rumah ibadah menurut data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:

Tabel I.3

Jumlah Rumah Ibadah

di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015

No Uraian Jumlah

1 Masjid 825

2 Musholla 1.017

3 Gereja Protestan 55

4 Gereja Katolik 51

5 Kapel 17

6 Wihara 8

7 Pura 77

Jumlah 1013.017

Sumber : Kantor Kemenag OKU TIMUR, 2015

Selain kegiatan di rumah ibadah, kegiatan keagamaan juga dilakukan di berbagai lembaga pendidikan keagamaan non formal dan kelompok kajian keagamaan. Adapun


(14)

menurut data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKU TIMUR, pada tahun 2015 jumlah lembaga pendidikan keagamaan non formal dan kelompok kajian keagamaan adalah sebagai berikut :

 Pondok Pesantren : 91 unit

 TK/TPA : 2.043 unit

 Majelis Ta lim : 1.065 unit  Sekolah Minggu Kristen : 102 unit  Sekolah Minggu Katolik : 92 unit

 Pasraman Hindu : 53 unit

 Sekolah Minggu Budha : 8 unit

Pergaulan hidup antar umat beragama secara umum berlangsung damai dan saling menghargai sehingga kondisi aman dan terpeliharanya kerukunan dapat terjaga di wilayah Kabupaten OKU TIMUR. Hal ini didukung oleh peran Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), organisasi keagamaan, pemuka agama, tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

c. Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus dilakukan oleh pemerintah. Bagi pemerintah, keuntungan yang diperoleh dari investasi di bidang pendidikan antara lain bahwa pendidikan merupakan salah satu cara upaya dalam peningkatan kualitas tenaga kerja. Sedangkan bagi masyarakat, pendidikan yang semakin baik merupakan modal dalam memperebutkan kesempatan kerja, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat.


(15)

Adapun jumlah lembaga pendidikan pada tahun 2015 di Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:

Tabel I.4

Jumlah Lembaga Pendidikan di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015

No Uraian Jumlah

1 Kursus 25

2 Paket A 1

3 Paket B 8

4 Paket C 10

5 PAUD 252

6 TK 140

7 SD 437

8 SMP 83

9 SMA 40

10 SMK 34

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kab. OKU TIMUR, 2015

Peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten OKU TIMUR secara umum telah meningkat sebagaimana yang terlihat pada statistik indikator umum pendidikan sebagai berikut.

Tabel I.5

Indikator Pembangunan Sektor Pendidikan di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2012-2014

No Uraian 2012 2013 2014

1 Rata-rata lama sekolah

(tahun) 6,66 6,82 7,05

2 Angka Partisipasi Sekolah (%)  7 12

 13 15

 16 18

98,97 88,91 59,23

99,24 86,03 60,87

100 93,44 67,58

Sumber : OKU TIMUR dalam Angka 2013 2015, Badan Pusat Statistik

d. Kesehatan

Selain pendidikan, sektor kesehatan juga merupakan hak dasar setiap warga negara. Dengan derajat kesehatan masyarakat yang relatif baik, maka kehidupan ekonomi dan sosial budaya juga semakin baik. Oleh karena itu, penyediaan layanan dan fasilitas kesehatan harus tersedia dengan


(16)

memadai serta didukung oleh tenaga medis yang juga cukup guna mewujudkan kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Prasarana dan sarana kesehatan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR dalam menunjang peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a. Rumah Sakit Pemerintah = 2 unit

b. Rumah Sakit Swasta = 2 unit

c. Rumah Sakit Khusus = 1 Unit

d. Puskesmas = 22 unit

e. Puskesmas keliling = 22 Unit

f. Puskesmas Pembantu = 58 Unit

g. Balai pengobatan/klinik/RB = 19 Unit

h. Apotek = 27 Unit

i. Toko obat = 24 Unit

Adapun data tenaga kesehatan di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

a. Dokter spesialis = 7 orang

b. Dokter umum = 30 orang

c. Dokter gigi = 1 orang

d. Bidan = 317 orang

e. Perawat = 285 orang

f. Gizi = 24 orang

g. Farmasi = 23 orang

h. Analis Kesehatan = 50 orang

i. Apoteker = 3 orang

j. Refraksi Optisen = 1 orang

k. Rekam dan Informatika Kesehatan = 1 orang

l. Kesehatan gigi = 11 0rang


(17)

n. Radiodiagnostik dan radioterapi = 2 orang o. Kesehatan masyarakat = 83 orang

Dengan keberadaan prasarana dan sarana kesehatan serta dukungan tenaga kesehatan yang ada di wilayah Kabupaten OKU TIMUR, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat secara umum telah meningkat sebagaimana yang terlihat pada statistik indikator umum kesehatan sebagai berikut:

Tabel I.6

Indikator Pembangunan Sektor Kesehatan di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2014

No Uraian 2014

1 Angka Harapan Hidup 67,79 Th 2 Rata-rata lama sakit 5,41 hari

Sumber : Badan Pusat Statistil, 2015

Angka harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani seseorang dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Indikator ini sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk di bidang kesehatan. Pada tahun 2014 Angka Harapan Hidup 67,79 tahun, yang berarti bayi-bayi yang dilahirkan di tahun 2014 akan dapat hidup sampai 67 atau 68 tahun kemudian. Sedangkan rata-rata lama sakit penduduk OKU TIMUR tahun 2014 sebesar 5,41 hari. Hal ini berarti jika sakit, rata-rata lama sakit penduduk OKU TIMUR antara 5 sampai 6 hari.


(18)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ini merupakan indeks komposit yang dapat merepresentasikan derajat kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang dirasakan langsung oleh masyarakat (manusia) pada wilayah dan selama kurun waktu tertentu. IPM dapat bertindak sebagai koreksi atas dominasi konsep pertumbuhan ekonomi yang selama ini menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan.

Trend IPM Kabupaten OKU TIMUR tahun 2010 2014 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, nilai IPM OKU TIMUR sebesar 63,36 meningkat menjadi 64,27 pada tahun 2011, tahun 2012 menjadi 65,18, tahun 2013 menjadi 66,09, tahun 2014 menjadi 66,74. Sebagai indeks komposit, kenaikan nilai IPM pada dasarnya menunjukkan perubahan dinamis dari komponen pembentuknya, yang juga selalu mengalami peningkatan. Meningkatnya angka IPM tentu saja merupakan refleksi dari keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi, kesehatan dan pendidikan yang secara


(19)

komprehensif dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR selama ini.

f. Ketenagakerjaan

Salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah tingginya pertumbuhan angkatan kerja dan masalah pengangguran. Pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi ternyata tidak diimbangi oleh penyediaan dan penciptaan lapangan kerja baru yang seimbang. Akibatnya, penyerapan lapangan tenaga kerja yang baru tidak dapat menyerap angkatan kerja yang tersedia sehingga pengangguran sulit untuk diturunkan.

Statistik Ketenagakerjaan OKU TIMUR Tahun 2012 -2014

Uraian 2012 2013 2014

Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (%) 71,49 66,52 66,45

Pengangguran terbuka (%) 2,62 4,09 4,32

Bekerja (%) 97,38 95,91 95,68

Sumber: OKU TIMUR dalam Angka 2013 -2015, BPS OKU TIMUR

Tingkat partisipasi angkatan kerja penduduk OKU TIMUR terus mengalami penurunan dari 71,49% (tahun 2012) menjadi 66,45% (tahun 2014). Kelesuan ekonomi menyebabkan penduduk usia kerja (15 tahun keatas) kurang berminat untuk terlibat atau berusaha terlibat dalam kegiatan memproduksi barang maupun jasa di OKU TIMUR. Mereka lebih memilih untuk sekolah ataupun mengurus rumah tangga sementara menunggu perekonomian kembali bangkit. Sedangkan Tingkat pengangguran terbuka mengalami peningkatan, pada tahun 2012 sebesar 2,62% meningkat menjadi 4,32% pada tahun 2014. Angka Tingkat Pengangguran Terbuka yang menunjukkan peningkatan ini


(20)

sebaiknya menjadi peringatan dini bagi pemerintah daerah untuk kembali mendorong sektor riil dan semakin memberi kemudahan dalam berusaha, sehingga angka pengangguran dapat kembali ditekan.

Sesuai karakteristik wilayah OKU TIMUR yang didominasi oleh sektor pertanian, maka mayoritas penduduk Kabupaten OKU TIMUR bekerja di sektor pertanian. Meskipun masih mendominasi, sektor pertanian justru terus mengalami penurunan. Persentase penduduk yang bekerja di bidang pertanian terus mengalami penurunan, pada tahun 2012 sebesar 64,98% tahun 2013 sebesar 63,81% dan tahun 2014 menurun menjadi 62,32%. Sektor industri di OKU TIMUR juga terus mengalami penurunan dari 10,03% pada tahun 2012 turun menjadi 4,41% pada tahun 2014. Sedangkan sektor jasa-jasa terus mengalami kenaikan, tahun 2012 penduduk yang bekerja disektor ini sebesar 24,99% meningkat menjadi 33,26% pada tahun 2014

g. Tingkat Kesejahteraan Penduduk

Indikator kesejahteraan penduduk dapat dicerminkan oleh besarnya pengeluaran riil per kapita per bulan yang juga merefleksikan daya beli penduduk terhadap barang dan jasa, baik untuk konsumsi maupun investasi (saving). Pengeluaran riil per kapita penduduk Kabupaten OKU TIMUR selalu mengalami peningkatan selama Periode 2012-2014. Pada Tahun 2012 pengeluaran riil per kapita pertahun penduduk OKU TIMUR mencapai Rp. 10.106.000, pada Tahun 2013 mencapai Rp. 10.537.000. Tahun 2014 meningkat menjadi Rp. 10.767.000.

Meningkatnya pengeluaran riil per kapita penduduk per tahun menunjukkan perbaikan kondisi ekonomi dan


(21)

kesejahteraan rumah tangga di OKU TIMUR. Di tengah hadangan kenaikan harga yang terus-menerus ternyata daya beli masyarakat masih dapat meningkat. Artinya, setelah dikurangi kenaikan harga-harga (inflasi), pendapatan masyarakat masih mengalami surplus.

Selain itu, bertambah besarnya tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten OKU TIMUR dapat juga dilihat dari kondisi perumahannya. Kondisi perumahan dan fasilitas yang ada di dalamnya dapat merefleksikan tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah. Hal ini didukung dengan data bertambahnya rumah penduduk yang lantainya bukan tanah, yaitu dari 90,13% pada Tahun 2012 menjadi 90,50% pada Tahun 2013 dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 92,61%. Selain itu, persentase rumah tangga yang memiliki jamban sendiri dengan septik juga naik dari 53,17% pada Tahun 2012 menjadi 60,20% pada Tahun 2013 dan tahun 2014 menjadi 72,50%.

Peningkatan kesejahteraan penduduk pada umumnya diikuti dengan kesadaran penduduk atas pentingnya kesehatan. Seiring dengan hal itu, persentase rumah tangga yang menggunakan air minum terlindungi juga meningkat, dari 63,21% pada Tahun 2012 menjadi 66,39% pada Tahun 2013 meningkat menjadi 77,25% tahun 2014.

Dari sisi kemiskinan, persentase penduduk miskin di Kabupaten OKU Timur mengalami perubahan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2012, persentase penduduk miskin Kabupaten OKU TIMUR sebesar 9,23%, pada Tahun 2013 turun hingga menjadi 8,98% dan tahun 2014 meningkat menjadi 10,28%.


(22)

a. Sektor Unggulan i. Pertanian

Kabupaten OKU TIMUR merupakan daerah yang sangat potensial untuk pengembangan pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, buah-buahan, kehutanan, perikanan dan peternakan. Potensi ini ditunjukkan dengan angka produktivitas dan luas areal lahan pertanian.

Sebagai salah satu lumbung pangan di Sumatera Selatan, OKU TIMUR memiliki kawasan persawahan yang luas dan dialiri jaringan irigasi teknis. Luas sawah di kabupaten ini senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan luas sawah tersebut seiring perluasan jaringan irigasi teknis yang terus direvitalisasi oleh pemerintah. Dengan terjaminnya pasokan air sebagai kebutuhan utama tanaman padi sawah, maka produktivitas padi sawah juga selalu mengalami peningkatan. Meskipun di kabupaten ini terdapat jaringan irigasi teknis, terdapat juga usaha pertanian perladangan dan sawah tadah hujan.

Potensi lahan persawahan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR relatif luas yaitu sawah irigasi teknis seluas 37.522 Hektar, sawah irigasi sederhana seluas 265 Hektar, sawah tadah hujan seluas 27.367 Hektar, sawah lebak seluas 19.923 Hektar. Total lahan sawah di Kabupaten OKU TIMUR seluas 85.077 Hektar yang tersebar di seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR.

Luas panen padi di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 adalah sekitar 157.561 Hektar, dengan


(23)

jumlah produksi mencapai 864.437 Ton Gabah Kering Giling (GKG).

Selain itu, pengembangan pertanian tanaman pangan juga diarahkan pada komoditas palawija yang meliputi jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar dan buah-buahan serta sayur-sayuran dataran rendah.

Produksi tanaman palawija selama tahun 2015 masing-masing adalah ketela pohon sebesar 30.774 Ton, ketela rambat sebesar 1.686 Ton, jagung sebesar 44.510 Ton, kacang tanah sebesar 299 Ton, kacang hijau sebesar 78 Ton, kedelai sebesar 607 Ton.

Potensi buah unggulan yang ada di Kabupaten OKU TIMUR meliputi buah duku dan buah durian. Pada tahun 2015 produksi buah duku sebesar 14.420,90 Ton dan buah durian sebesar 4.312,40 Ton.

ii. Perkebunan

Perkebunan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR ini merupakan sub sektor pertanian yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian daerah Kabupaten OKU TIMUR. Jenis tanaman perkebunan pada tahun 2015 yang dijumpai di wilayah ini adalah perkebunan karet rakyat dengan luas lahan 79.148,04 Hektar dan luas produksi 41.885,46 Hektar dengan produksi 37.456,83 Ton dan perkebunan kelapa sawit rakyat dengan luas lahan 6.992,14 Hektar dan luas produksi 4.711,20 Hektar dengan produksi 10.886,22 Ton.


(24)

Secara lengkap produksi perkebunan rakyat yang ada di Kabupaten OKU TIMUR dapat dilihat pada tabel berikut:

No Jenis

Perkebunan Luas Lahan(Ha) ProduksiLuas (Ha)

Jumlah Produksi

(Ton) 1 Karet 79.148.04 41.885.46 37.456.833 2 Kelapa Sawit 6.992.14 4.711.20 10.886.224 3 Lada 2.295.93 2.086.08 2.899.651 4 Kelapa 3.359.15 2.730.01 3.245.449 5 Kopi 2.318.21 2.194.98 2.169.672

6 Kakao 836.19 8469.09 426.872

7 Kemiri 10.72 8.82 25.481

8 Aren 10.52 8.18 8.589

9 Pinang 253.58 192.95 216.104

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan OKU TIMUR 2016

Di samping perkebunan rakyat, sub sektor perkebunan kelapa sawit juga diusahakan oleh pihak swasta yang meliputi Hak Guna Usaha dan Izin Lokasi dengan total luas lahan 64.618 Hektar dan luas produksinya adalah 31.797 Hektar. Adapun perkebunan tebu yang diusahakan oleh pihak swasta yang meliputi Hak Guna Usaha dan Izin Lokasi dengan total luas lahan 39.502 Hektar dengan luas produksi 15.000 hektar.

Secara lengkap perkebunan yang dikelola oleh swasta di Kabupaten OKU TIMUR dapat dilihat pada tabel berikut:

N

o Nama Perusahaan TanamanJenis

Luas Lahan

(Ha)

Luas Produksi

(Ha) 1 PT. Sumber Wangi Alam Kelapa Sawit 3.903 1.397 2 PT. Treekreasi Marga

Mulya Kelapa Sawit 1.397 2.300

3 PT. Laras Astra Kartika Kelapa Sawit 2.300 2.300 4 PT. Ogan Hamparan

Hijau Kelapa Sawit 1.516 1.200

5 PT. Wana Karya Mulya


(25)

6 PT. Campang Tiga Kelapa Sawit 12.000 6000 7 PT. Laju Perdana Indah Tebu 21.502 15.000 8 PT. Madusari Lampung

Indah Tebu 4.000 ProduksiBlm

9 PT. Gula Nusantara

Sukses Tebu 14.000 ProduksiBlm

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan OKU TIMUR 2016

iii. Peternakan dan Perikanan

Sub sektor peternakan, baik ternak besar, ternak kecil dan unggas berkembang cukup baik, namun pada umumnya usaha peternakan di OKU TIMUR merupakan usaha rumah tangga yang bersifat sampingan. Belum ada perusahaan besar yang berinvestasi di bidang peternakan di Kabupaten OKU TIMUR, akan tetapi usaha peternakan tetap berkembang. Demikian juga usaha perikanan, masih didominasi oleh usaha rumah tangga yang masih mengandalkan kemurahan alam.

Jumlah ternak yang dipelihara penduduk di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 terdiri dari sapi sebanyak 63.430 ekor, kerbau sebanyak 2.919 ekor, kambing sebanyak 37.347 ekor, domba sebanyak 6.496 ekor dan babi sebanyak 17.374 ekor.

Populasi hewan ternak dan produksi daging di OKU TIMUR pada tahun 2015 secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:

No Jenis Ternak Populasi(Ekor) Daging (kg)Produksi

1 Sapi 63.430 1.245.944

2 Kerbau 2.919 4.735

3 Kambing 37.347 191.299

4 Domba 6.496 47.095

5 Babi 17.374 209.399


(26)

Untuk jenis unggas, populasi ayam kampung di OKU TIMUR pada tahun 2015 sebanyak 518.669 ekor dengan produksi daging 510.497 Kg, Ayam Petelur sebanyak 3500 ekor dengan produksi daging 455.353 Kg, Ayam Pedaging sebanyak 180.033 ekor dengan produksi daging 1.673.840 Sedangkan populasi itik pada tahun 2015 sebanyak 156.167 ekor dengan produksi daging 96.012 Kg.

Usaha bidang perikanan yang terdapat di Kabupaten OKU TIMUR dikelompokkan ke dalam usaha perikanan perairan umum (danau, rawa dan sungai) dengan produksi sebesar 477,43 Ton dan usaha perikanan yang khusus dibudidayakan di kolam, sawah dan keramba dengan produksi sebesar 42.417,80 Ton. Dengan demikian, total produksi ikan di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 adalah sebesar 42.895,23 Ton.

iv. Pertambangan dan Energi

Sektor pertambangan dan energi dapat menjadi sektor andalan dan aset Kabupaten OKU TIMUR. Untuk itu, perlu dimanfaatkan secara optimal agar di masa yang akan datang dapat memberikan kontribusinya dalam pembangunan dan pengembangan wilayah. Kekayaan bahan galian alam dan energi yang cukup besar di Kabupaten OKU TIMUR sangatlah potensial untuk dikembangkan mengingat baru sebagian kecil saja yang dimanfaatkan atau dikelola.

Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten OKU TIMUR masih didominasi oleh bahan mineral bukan logam dan batuan yaitu terdiri dari penggalian pasir, batu/koral, dan tanah liat. Usaha penggalian pasir dan koral di kabupaten ini kebanyakan dilakukan di


(27)

sepanjang aliran Sungai Komering. Kualitas pasir dan koral yang berasal dari Sungai Komering ini terkenal baik, sehingga permintaan juga datang dari kabupaten/wilayah lain, seperti Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten OKI dan bahkan dari Provinsi Lampung.

Adapun potensi minyak bumi dan gas masih terbatas pada penelitian/observasi lapangan. Untuk penambangan batubara, dengan telah dilakukannya kesepakatan (MoU) penambangan dengan pihak swasta, maka pada saat ini telah mulai berproduksi secara komersial.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten OKU TIMUR, bahwa potensi kekayaan alam yang ada di wilayah Kabupaten OKU TIMUR tahun 2015 meliputi antara lain :

1) Potensi kekayaan alam batubara di Kabupaten OKU TIMUR sejumlah 200 juta Ton meliputi batubara yang tersebar di Kecamatan Bunga Mayang sebanyak 32 juta Ton, Kecamatan Buay Madang Timur sebanyak 30 juta Ton, Kecamatan BP. Peliung sebanyak 100 juta Ton, Kecamatan B.P. Bangsa Raja 23 juta Ton dan juga di Kecamatan Madang Suku III sebanyak 15 juta Ton. 2) Potensi minyak bumi terindikasi tersebar di

Kecamatan Buay Madang, Kecamatan Madang Suku II, Kecamatan Madang Suku III, Kecamatan BP. Peliung dan Kecamatan Cempaka.

Jenis bahan galian yang sudah diusahakan di Kabupaten OKU TIMUR adalah bahan mineral bukan logam dan batuan, yakni bahan galian utama seperti pasir dengan produksi 54.118 m3, batu sungai/andesit/batu


(28)

pecah dengan produksi 69.427 m3, tanah urug dengan

produksi 35.416 m3, tanah liat dengan produksi 53.123

m3, serta batu koral sebesar 165.776 m3.

Listrik di wilayah Kabupaten OKU TIMUR masih disuplai dari PLTU Muara Enim. Untuk memudahkan pelayanan kepada konsumen, PLN di wilayah ini dibagi dalam 5 (lima) ranting antara lain yaitu:

a. Ranting Martapura yang melayani Kecamatan Martapura, Kecamatan Jayapura, Kecamatan BP Peliung, Kecamatan BP Bangsa Raja, Kecamatan Madang Suku I, Kecamatan Madang Suku II, Kecamatan Buay Madang Timur, Kecamatan Buay Madang, sebagian wilayah Kecamatan Bunga Mayang, sebagian wilayah Kecamatan Madang Suku III, sebagian wilayah Kecamatan Belitang Madang Raya, dan sebagian wilayah Kecamatan Semendawai Suku III;

b. Ranting Muaradua yang melayani sebagian wilayah Kecamatan Bunga Mayang;

Pelayanan listrik saat ini sudah sampai ke desa-desa baik yang diusahakan oleh PLN, LMD atau penduduk setempat dengan rasio elektrifikasi desa (desa berlistrik) sebesar 100%. Untuk memenuhi permintaan listrik dari sekitar 38.000 pelanggan di Kabupaten OKU TIMUR, pada tahun 2010 PLN Cabang Martapura melakukan pembelian daya listrik sebesar 67,21 MW dan menjual daya listrik kepada pelanggan sebesar 53,95 MW.


(29)

v. Industri dan Perdagangan

Kabupaten OKU TIMUR sebenarnya memiliki potensi di bidang industri dan perdagangan. Di bidang industri, keberadaan hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah dapat menjadi peluang industri. Demikian juga untuk sektor perdagangan mengingat OKU TIMUR merupakan daerah yang dilalui oleh jalur kereta api. Meskipun demikian, hingga saat ini sektor industri pengolahan belum berperan penting dalam perekonomian Kabupaten OKU TIMUR dibandingkan dengan sektor pertanian dan perdagangan.

Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB di OKU TIMUR tahun 2014 adalah sebesar 7,44%. Dengan kondisi ini, dapat dikatakan bahwa sektor industri pengolahan belum menjadi sektor utama di kabupaten ini. Jenis industri yang berkembang kebanyakan adalah Industri Kecil Menengah (IKM) dan Industri Rumah Tangga. Oleh karenanya, peran industri dalam perekonomian secara umum relatif masih kecil.

Adapun jenis industri yang dijumpai di Kabupaten OKU TIMUR pada umumnya dalam tingkat industri kecil menengah seperti pengolahan pangan, kayu, kulit, anyam-anyaman, logam dan bahan bangunan. Jumlah perusahaan industri kecil dan menengah di Kabupaten OKU TIMUR adalah sebanyak 324 unit usaha yang tersebar di 20 Kecamatan dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.308 orang.

Sektor perdagangan di OKU TIMUR berkembang dengan pesat sejak kabupaten ini dimekarkan. Melalui proses inilah sektor perdagangan mendapat keuntungan atau margin yang semakin besar. Dalam struktur


(30)

perekonomian di OKU TIMUR, sektor perdagangan memberikan kontribusi yang cukup signifikan dan selalu meningkat dengan rata-rata kontribusi di atas 15%.

Pada tahun 2015, Kabupaten OKU TIMUR memiliki 11 unit pasar kabupaten (harian) dan 60 pasar desa (Mingguan/kalangan). Jumlah perusahaan dagang berdasarkan bentuk usaha pada tahun 2015 sebanyak 4.575 perusahaan, yaitu 4.151 perusahaan kecil, 341 perusahaan menengah dan 83 perusahaan besar.

vi. Pariwisata

Sektor pariwisata diyakini sebagai salah satu sektor ekonomi yang mampu membangkitkan berbagai aktivitas perekonomian dan sekaligus mempertahankan serta melestarikan budaya lokal. Daya tarik pariwisata selain ditentukan oleh faktor keindahan alam, budaya dan event tertentu juga bergantung pada sarana dan prasarana pendukungnya, seperti hotel, restoran dan tempat hiburan. Selain hal itu, kenyaman dan keamanan daerah juga menjadi pertimbangan utama bagi para pelancong dalam memilih tujuan wisatanya.

Sektor pariwisata dapat dikembangkan untuk mendukung perekonomian wilayah Kabupaten OKU TIMUR. Potensi keindahan alam dan ragam budaya yang ada sangat mendukung bagi pengembangan kegiatan pariwisata. Potensi alam yang dimiliki sangat beragam, panorama alam yang indah serta berbagai seni budaya baik seni tari, seni kerajinan, adat upacara perkawinan, adat upacara penyambutan tamu dan lain sebagainya yang tersebar di 20 kecamatan.


(31)

Fasilitas penunjang pariwisata di Kabupaten OKU TIMUR antara lain adalah 13 unit hotel/penginapan, 26 unit restoran/rumah makan. Hal ini berarti tidak setiap kecamatan terdapat sarana penginapan. Secara empiris, sarana tersebut masih terkonsentrasi di Kota Martapura dan Gumawang.

vii.Transportasi dan Komunikasi

Sarana transportasi komunikasi adalah ibarat urat nadi yang menentukan berlangsungnya berbagai aktivitas ekonomi, pemerintahan dan pembangunan. Transportasi saat ini juga menjadi salah satu indikator utama yang menentukan daya saing suatu wilayah.

Mobilitas penduduk, barang dan jasa dari dan ke wilayah Kabupaten OKU TIMUR ini cukup tinggi. Letak strategis dan hubungan yang dekat dengan Palembang dan Bandar Lampung serta didukung oleh sarana dan prasarana transportasi yang cukup baik merupakan salah satu penyebab dari tingginya mobilitas pergerakan penduduk Kabupaten OKU TIMUR.

Di Kabupaten OKU TIMUR, prasarana dan sarana transportasi hanya terbatas pada perhubungan darat, baik berupa kendaraan roda dua, roda empat, kereta api. Secara geografis, wilayah ini diuntungkan karena dilalui oleh jalan lintas tengah Sumatera maupun jalur kereta api antara Palembang ke Tanjung Karang.

Perkembangan jaringan jalan di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 sebagai berikut:

No Jenis Jalan Panjang (km)


(32)

2 Jalan Provinsi 206,72

3 Jalan Kabupaten 932,57

4 Jalan Lainnya 862,68

Jumlah 2.023,28

Sumber : Dinas PU Bina Marga OKU TIMUR, 2015

Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR telah membangun 2 unit Terminal Penumpang Tipe C sebagai sarana keluar masuk arus barang dan penumpang, baik lalulintas lokal maupun regional di Kota Martapura dan Kecamatan Belitang, meskipun sampai saat ini terminal tersebut belum difungsikan secara optimal. Sub- sub terminal di wilayah kecamatan hanya bersifat halte atau terminal sementara dan belum dikembangkan sebagai sub sistem terminal secara permanen.

Jalur kereta api di Kabupaten OKU TIMUR merupakan lintas kereta api dari Kertapati (Palembang) ke Tanjung Karang (Bandar Lampung) dan sebaliknya. Angkutan kereta api di wilayah Kabupaten OKU TIMUR selain mengangkut penumpang juga bahan baku semen yang diproduksi oleh PT. Semen Baturaja yang disebut angkutan klinker dan juga mengangkut Batubara yang dikenal dengan angkutan Babaranjang (batu bara rangkaian panjang) yang diangkut dari Muara Enim melintasi Martapura menuju Tarahan (Bandar Lampung).

Berdasrkan data dari BPS OKU TIMUR, kepemilikan telepon rumah di OKU TIMUR masih relatif kecil dimana pada tahun 2012 sebesar 3,71% rumah tangga yang memiliki telepon rumah, tahun 2013 turun menjadi 1,01% dan tahun 2014 sedikit mengalami kenaikan menjadi 1,04%.


(33)

Kebutuhan akan informasi di rumah tangga sebagian besar ternyata dipenuhi melalui telepon seluler. Pada tahun 2012 persentase rumah tangga yang memiliki telepon seluler mencapai 84,96%. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang meningkat pesat dewasa ini, angka kepemilikan telepon seluler meningkat menjadi 86,36% pada tahun 2013 dan menjadi 88,95% pada thun 2014.

b. Statistik Indikator Perekonomian i. Pendapatan Regional

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu indikator ekonomi makro suatu wilayah masih merupakan ukuran yang valid untuk digunakan dalam melihat potensi sekaligus perkembangan kapasitas perekonomian suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.

PDRB Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:

No Tahun PDRB Atas DasarHarga Berlaku (Juta Rupiah)

PDRB Atas Dasar Harga Konstan

(Juta Rupiah)

1 2010 6.096.981,4 6.096.981,4

2 2011 6.977.559,0 6.485.137,7

3 2012 7.844.324,2 6.951.884,2

4 2013 8.785.034,3 7.435.450,2

5 2014 9.764.619,6 7.821.515,8

Sumber : PDRB OKU TIMUR 2015, Badan Pusat Statistik

ii. Struktur Perekonomian

Kabupaten OKU TIMUR merupakan Lumbung Pangan di Provinsi Sumatera Selatan sehingga memberikan pengaruh tersendiri pada karakteristik ekonomi wilayah ini. Berdasarkan kontribusi


(34)

masing-masing sektor (lapangan usaha) dalam PDRB, tampak bahwa perekonomian daerah Kabupaten OKU TIMUR masih didominasi oleh sektor primer, dimana sektor pertanian masih merupakan sektor unggulan atau

leading sector sebagai penyumbang utama PDRB Kabupaten OKU TIMUR.

No Sektor Atas DasarHarga Berlaku

Atas Dasar Harga Konstan 1 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 41,12 % 43,91 %

2 Pertambangan dan

Penggalian 2,97 % 2,71 %

3 Indutri Pengolahan 7,50 % 6,98 % 4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 % 0,05 % 5 Limbah dan Daur Ulang 0,01 % 0,01 %

6 Konstruksi 18,20 % 15,61 %

7 Perdagangan Besar dan

Eceran 12,18 % 12,91 %

8 Transportasi dan

Pergudangan 1,11 % 1,12 %

9 Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 1,16 % 1,02 %

10 Informasi dan Komunikasi 0,91 % 1,13 % 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0,97 % 0,99 %

12 Real Estat 2,60 % 2,79 %

13 Jasa Perusahaan 0,05 % 0,04 % 14 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

7,21 % 6,46 % 15 Jasa Pendidikan 2,13 % 2,24 % 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial 1,02 % 1,11 %

17 Jasa Lainnya 0,84 % 0,91 %

Sumber : PDRB OKU TIMUR 2015, Badan Pusat Statistik

iii. Pendapatan Per Kapita

Dalam mengukur kemajuan perekonomian wilayah tidak cukup hanya dilihat dari sisi nilai PDRB yang tercipta, namun harus pula dipertimbangkan seberapa besar dampaknya bagi peningkatan kesejahteraan penduduk. Indikator ekonomi lain yang bermanfaat untuk


(35)

mengukur tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah pendapatan per kapita penduduk.

Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten OKU TIMUR mengalami peningkatan secara konstan dan stabil dari tahun ke tahun baik dihitung berdasarkan harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Informasi mengenai hal ini dapat terlihat pada tabel berikut :

No Tahun Harga BerlakuAtas Dasar (Rp)

Atas Dasar Harga Konstan (Rp)

1 2012 12.510.000 11.090.000

2 2013 13.840.000 11.720.000

3 2014 15.200.000 12.180.000

Sumber : PDRB OKU TIMUR 2015, Badan Pusat Statistik

iv. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dalam melihat hasil pembangunan yang telah dilaksanakan, khususnya di dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan agregat dari pertumbuhan di setiap sektor ekonomi. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan adanya penurunan.

Indikator ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana capaian pembangunan ekonomi suatu wilayah secara riil dan keberhasilan pembangunan yang telah dicapai oleh suatu daerah. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2013 sebesar 6,96% turun menjadi 5,19% pada tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori dan informasi dan komunikasi sebesar 16,49 %.


(36)

Adapun kategori-kategori lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif, di antaranya kategori Jasa Pendidikan mencatat sebesar 13,65%, kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 10,02%, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,91%, kategori Konstruksi sebesar 9,59%, kategori Industri Pengolahan sebesar 8,47%, kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 8,27%, kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang sebesar 8,01%, kategori Pengadaan Listik dan Gas sebesar 7,76%, kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 7,28%, kategori Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 7,09%, kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,75%, kategori Pertambangan dan Penggalian sebesar 6,06%, kategori Real Estat 5,67%, kategori Jasa Lainnya sebesar 2,78%, dan kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,42%. v. Tingkat Inflasi

Secara umum, tingkat kenaikan harga barang dan jasa secara agregat lebih dikenal dengan istilah inflasi, sedangkan tingkat penurunan harga barang dan jasa secara agregat lebih dikenal dengan istilah deflasi. Inflasi pada tingkat wajar sesungguhnya adalah stimulus yang baik bagi bertumbuhnya kegiatan ekonomi, khususnya pada sektor produksi atau sektor riil.

Inflasi harus dapat dikendalikan secara baik agar daya beli masyarakat dapat dijaga dengan baik. Hal ini dikarenakan inflasi yang terkendali dapat menegasikan dan menggerogoti makna pertumbuhan ekonomi yang tercipta. Untuk itu, pada tataran riil supply barang dan


(37)

jasa harus berimbang dengan demand yang berkembang di pasar.

Laju inflasi PDRB Kabupaten OKU TIMUR berfluktuasi dari tahun ke tahun. Selama periode tahun 2012-2014 laju inflasi di OKU TIMUR sebagai berikut:

Sumber: PDRB OKU TIMUR 2015, Badan Pusat Statistik

Secara sektoral, inflasi pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:

No Sektor 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian, Kehutanan 6,40 3,47 4,29 1,83 2 Pertambangan dan

penggalian 7,89 9,34 6,88 8,47

3 Industri Pengolahan 9,07 5,34 5,97 10,15 4 Pengadaan Listrik dan Gas -9,65 -1,49 -2,64 9,17 5 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang

1,22 1,06 -0,22 15,84

6 Konstruksi 16,07 9,20 4,55 9,83

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda motor

5,91 2,56 2,66 5,63 8 Pergudangan/Transportasi 1,72 2,51 8,91 9,27 9 Penyediaan Akomodasi dan 9,04 8,71 8,81 9,47

7.59

4.87 4.71

5.67

4.00 4.50 5.00 5.50 6.00 6.50 7.00 7.50 8.00


(38)

Makan Minum

10 Informasi dan Komunikasi -1,50 1,12 -1,56 2,30 11 Jasa keuangan dan Asuransi 5,32 6,10 4,25 4,83

12 Real Estat 3,62 1,14 0,91 9,88

13 Jasa Perusahaan 6,94 7,27 7,68 6,67 14 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

5,71 9,05 9,02 10,87 15 Jasa Pendidikan 3,97 5,56 7,60 0,52 16 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 1,43 3,98 2,73 5,36 17 Jasa lainnya 4,64 -3,37 7,17 5,87

Laju Inflasi Keseluruhan

Sumber: PDRB OKU TIMUR 2015, Badan Pusat Statistik

vi. Sektor Keuangan dan Asuransi

Hingga akhir tahun 2015, jumlah bank swasta yang beroperasi di OKU TIMUR sebanyak 10 unit, semuanya berstatus cabang pembantu atau di bawahnya. Bank tersebut pada umumnya berkantor di Kota Martapura dan Gumawang. Perkembanganjumlah bank tersebut relatif cepat yang juga menunjukkan semakin berkembangnya potensi ekonomi diwilayah ini. Pertumbuhan nilai tambah kategori ini sempat menurun selama 2008-2009 dan recovery selama 2010-2014.

Turunnya pertumbuhan kategori jasa keuangan dan asuransi tahun 2008-2009, terdorong oleh terjadinya krisis ekonomi global. Kuatnya fundamental ekonomi nasional dan kebijakan fiskal yang tepat mampu meredam dampak krisis, sehingga kategori jasa keuangan dan asuransi mampu bangkit. Pada tahun 2011 pertumbuhan kategori ini mencapai 7,39% dan meningkat pesat menjadi 8,62% (2012), namun kemudian sedikit melambat menjadi 7,09% (2014).


(39)

B

B.. GGAAMMBBAARRAANNUUMMUUMM PPEEMMEERRIINNTTAAHHAANN DDAAEERRAAHH

Menindaklanjuti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur membentuk perangkat Pemerintahan Kabupaten sebagai berikut:

Sekretariat Daerah, terdiri dari 1 Sekretaris Derah, 4 Asisten, 12 Bagian;

Dinas Daerah, sebanyak 18 Dinas Daerah ;

Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari Inspektorat Daerah, 11 Badan, 2 unit RSUD ;

Kantor, sebanyak 5 kantor Sekretariat DPRD;

Sekretariat Dewan Pengurus Korpri; Kecamatan, sebanyak 20 kecamatan Kelurahan, sebanyak 7 kelurahan Desa, sebanyak 305 Desa

1. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah Kabupaten OKU TIMUR dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, yang direvisi dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 12 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris


(40)

Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan administrasi pemerintahan, administrasi pembangunan, administrasi kemasyarakatan, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah kabupaten.

Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari : Sekretaris Daerah

Asisten, terdiri dari Asisten Tata Pemerintahan dan Administrasi (Asisten I) dan Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Asisten II), Asisten Administrasi Umum dan Keuangan (Asisten III), dan Asisten Kesejahteraan Rakyat (Asisten IV) Bagian, terdiri dari 12 bagian yaitu Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Hukum, Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol, Bagian Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Bagian

Administrasi Pembangunan, Bagian

Perekonomian, Bagian Kesra, Bagian Pemberdayaan Perempuan, Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Bagian Perlengkapan, Bagian Umum, Bagian Rumah Tangga.

2. Dinas Daerah

Dinas Daerah Kabupaten OKU TIMUR dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 37 tahun 2007 tentang Perubahan Kedua Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.


(41)

Dinas daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Dinas Daerah Kabupaten OKU TIMUR sebanyak 18 Dinas adalah sebagai berikut

Dinas Pendidikan Nasional Dinas Kesehatan

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Dinas Perhubungan

Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pasar (DKKP) Dinas Kesejahteraan Sosial

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Penanaman Modal

Dinas Pendapatan Daerah

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Peternakan dan Perikanan

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertambangan dan Energi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3. Lembaga Teknis Daerah

Lembaga Teknis Kabupaten OKU TIMUR dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.


(42)

Lembaga Teknis Daerah merupakan perangkat kelembagaan daerah yang berupa badan/kantor yang dikepalai oleh seorang Kepala Badan/Kepala Kantor sebagai unsur penunjang, berfungsi membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk bidang-bidang tertentu. Kepala badan/kepala kantor berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Lembaga Teknis terdiri dari 11 badan / Inspektorat, dan 5 Kantor.

Lembaga Teknis berupa Badan adalah sebagai berikut :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda);

Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKD); Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda);

Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan;

Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;

Badan Pengelola Aset Daerah;

Badan Pengelola Administrasi Keuangan Daerah (BPAKD);

Badan Pariwisata Seni dan Budaya; Badan Penanggulangan Bencana; Badan Kesbang dan Linmas; Badan Narkotika Kabupaten; Inspektorat Kabupaten;

Rumah Sakit Umum Daerah Gumawang; Sekretariat Dewan;


(43)

Sedangkan berupa Kantor adalah sebagai berikut: Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kantor Pemuda dan Olahraga Kantor Informasi dan Komunikasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kantor Pelayanan Terpadu

4. Pemerintah Kecamatan

Pemerintah Kecamatan merupakan perangkat daerah yang dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Organisasi Kecamatan terdiri dari Camat, Sekretaris Kecamatan, dan empat Kasi.

Jumlah Kecamatan Lingkup Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR selama Tahun 2015 sebanyak 20 Kecamatan adalah sebagai berikut :

Kecamatan Martapura

Kecamatan Buay Pemuka Peliung Kecamatan Buay Madang

Kecamatan Buay Madang Timur Kecamatan Madang Suku I Kecamatan Madang Suku II Kecamatan Madang Suku III Kecamatan Belitang I

Kecamatan Belitang II Kecamatan Belitang III Kecamatan Cempaka

Kecamatan Semendawai Suku III Kecamatan Semendawai Timur Kecamatan Semendawai Barat


(44)

Kecamatan Bunga Mayang Kecamatan Jayapura

Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja Kecamatan Belitang Madang Raya Kecamatan Belitang Mulya

Kecamatan Belitang Jaya

C

C.. MMAAKKSSUUDDDDAANN TTUUJJUUAANN PPEENNYYUUSSUUNNAANNLLAAKKIIPP 1. Pengertian LAKIP

LAKIP adalah media pertanggungjawaban yang berisi informasi capaian kinerja instansi pemerintah. Perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Kinerja Instansi Pemerintah itu sendiri adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengidentifikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Adapun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan


(45)

pelaksanaan dan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja pemerintah Kabupaten OKU TIMUR yang bisa dicapai pada saat akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada para Stakeholder dalam wujud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

2. Tujuan Penyusunan LAKIP

Penyusunan LAKIP ditujukan untuk :

Memberi pertanggung jawaban kepada pemberi amanah (unit lebih rendah kepada unit yang lebih tinggi/stakeholder).

Memberi dasar bagi pengambilan keputusan untuk perbaikan dalam mencapai kehematan, efesiensi dan efektivitas pelaksanaan tupoksi, dalam upaya mencapai misi dan visi.

Memberi masukan untuk memperbaiki perencanaan (khususnya jangka pendek dan jangka menengah). 3. Fungsi LAKIP

Penyusunan LAKIP berfungsi sebagai:

Umpan balik untuk pengambilan keputusan pihak-pihak terkait

Alat perbaikan manajemen kepemerintahan di lingkungan instansi pemerintah

Media pertanggung jawaban kepada lembaga legislatif Media pertanggung jawaban kepada publik


(46)

4. Manfaat LAKIP

Penyusunan LAKIP bermanfaat untuk:

Mendorong instansi pemerintah untuk

menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan secara baik dan benar (good governance).

Mendorong tumbuhnya instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga beroperasi secara efesien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat & lingkungannya.

Memberi masukan dan umpan balik bagi yang berkepentingan untuk dasar pengambilan keputusan dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Memelihara kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

Aspek Akuntabilitas kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LAKIP sebagai sarana pertanggung jawaban pemerintah Kabupaten OKU TIMUR atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama Tahun 2015. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi, tujuan dan sasaran stratejik telah dicapai selama Tahun 2015

Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LAKIP 2015 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen pemerintah Kabupaten OKU TIMUR bagi upaya upaya


(47)

perbaikan kinerja di masa datang sehingga dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

D

D.. SSIISSTTEEMMAATTIIKKAAPPEENNYYUUSSUUNNAANN LLAAKKIIPP

LAKIP Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 ini disusun dengan mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 20114 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Revieu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun sistematika penyusunan LAKIP ini adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, minimal memuat: 1. Gambaran Umum Daerah 2. Organisasi Pemerintah Daerah 3. Maksud dan Tujuan LAKIP 4. Format Penulisan LAKIP

a. Bab II : Perencanaan Stratejik dan Perjanjian Kinerja 1. Perencanaan Stratejik

2. Perjanjian Kinerja

b. Bab III : Akuntabilitas Kinerja SKPD 1. Analisis Capaian Kinerja 2. Akuntabilitas Keuangan 3. Aspek Pendukung Lainnya

4. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Lalu c. Bab IV : Penutup


(48)

1. Simpulan Capaian Kinerja 2. Permasalahan

3. Pemecahan Masalah

BAB II

PERENCANAAN STRATEJIK

DAN PERJANJIAN KINERJA

E. PERENCANAAN STRATEJIK

5. RPJMD KABUPATEN OKU TIMUR

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun


(49)

2010 2015 merupakan rumusan Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Indikatif Bupati/Wakil Bupati terpilih hasil Pilkada Tahun 2010 yaitu Bupati terpilih H. Herman Deru dan Wakil Bupati terpilih HM. Kholid MD. RPJMD ini telah disahkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Nomor 22 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2010 2015

Sebagaimana rangkaian dalam proses pembangunan, RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2010 - 2015 merupakan tahapan kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2005 - 2025 yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 31 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2011 2031yaitu OKU TIMUR Aman, Maju dan Berdaya Saing . Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ini merupakan dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).

RPJMD Kabupaten OKU TIMUR sebagai penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional/Provinsi Sumatera Selatan. Dalam


(50)

penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR, RPJMD Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2010-2015 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional sebagaimana yang telah diatur oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

RPJMD berisi informasi tentang sumber daya yang diperlukan, keluaran dan dampak. Keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana ini merupakan indikasi yang hendak dicapai dan bersifat tidak kaku, peran dan fungsi daerah sebagaimana telah disepakati, pandangan Kepala Daerah tentang pembangunan periode sebelumnya, serta posisi dan muatan RPJM Daerah yang disusun dalam mencapai visi Kepala Daerah terpilih.

Berkenaan dengan kondisi tersebut maka Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR memerlukan suatu visi yang dapat mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR di masa yang akan datang dalam rentang waktu tahun 2010 - 2015, dapat memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, dapat menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis, memiliki orientasi terhadap masa depan, dapat menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam organisasi serta dapat menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun


(51)

2010 2015 dimaksudkan untuk menyediakan arah pembangunan dan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu TImur dan DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu TImur dalam menyusun dokumen-dokumen perencanaan pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur seperti Renstra SKPD, Renja SKPD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Oleh karena itu, isi dan substansinya mencakup indikasi rencana program dan kegiatan secara lintas sumber pembiayaan, baik APBN maupun APBD Provinsi dan APBD Kabupaten OKU TIMUR.

RPJMD ini mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program serta cara pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dari tujuan yang ditetapkan, ditentukan sasaran yang ingin dicapai diiringi dengan kebijakan dan program prioritas. Program-program prioritas tersebut diuraikan dalam beberapa kegiatan dengan penetapan jadwal kegiatan dan alokasi sumber daya dan dana. Sesuai dengan analisis SWOT Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah periode 2010-2015 ditetapkan 9 Tujuan, 29 Sasaran, 45 Kebijakan dan 205 Program.

Keberhasilanpelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dapat dilihat dari akuntabilitas kinerja dari jajaran pemerintah Kabupaten OKU TIMUR melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

6. Visi Kabupaten OKU TIMUR

Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang


(52)

ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah serta merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana dan bagaimana Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR harus dibawa dan berkarya agar konsisten, eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten OKU TIMUR untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mewujudkan visi tersebut.

Visi pada prinsipnya merupakan gambaran mengenai sosok masa depan yang bersifat memberi inspirasi dan motivasi kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap masa depan Kabupaten OKU TIMUR. Visi yang telah ditetapkan perlu ditanamkan pada setiap unsur organisasi dan masyarakat sehingga menjadi visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya yang ada untuk menciptakan manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia serta masyarakat yang makin sejahtera dalam pembangunan yang berkelanjutan dengan didorong oleh perekonomian yang makin maju, mandiri dan merata di seluruh wilayah dengan didukung oleh penyediaan infrastruktur yang memadai serta memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa yang dijiwai oleh karakter yang tangguh dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dilaksanakan secara demokratis dan menjunjung tinggi tegaknya supremasi hukum.

Mengacu pada prinsip tersebut di atas, maka dapat dibuat suatu pengertian mengenai yaitu suatu pernyataan yang merupakan ungkapan atau artikulasi dari citra, nilai arah dan tujuan organisasi yang realistis, memberikan


(53)

kekuatan, semangat dan komitmen serta memiliki daya tarik dan dapat dipercaya sebagai pemandu dalam pelaksanaan aktivitas dan pencapaian tujuan organisasi.

Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan, Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR menetapkan Visi Kabupaten OKU TIMUR. Visi ini telah tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Nomor 22 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2010 2015. Visi Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:

TERWUJUDNYA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR YANG MANDIRI DAN MADANI BERBASIS PADA EKONOMI PERTANIAN MENUJU KABUPATEN YANG CERDAS, SEHAT DAN SEJAHTERA

Visi tersebut mengandung beberapa kata kunci yaitu Kabupaten OKU TIMUR yang mandiri, madani, berbasis pada ekonomi pertanian, kabupaten yang cerdas, sehat dan sejahtera yang perlu dijelaskan agar memberikan pengertian dan persepsi yang sama bagi setiap anggota organisasi dan stakeholders, serta berbagai pihak yang berkepentingan, sebagai berikut:

1) KABUPATEN OKU TIMUR YANG MANDIRI adalah

kemampuan riil atau nyata pemerintah dan masyarakat dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah/rumah tangganya menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, termasuk di dalamnya upaya yang sungguh-sungguh agar setahap


(54)

demi setahap ketergantungan terhadap pihak-pihak lain/luar dapat dikurangi.

2) KABUPATEN OKU TIMUR YANG MADANI adalah

kabupaten yang memiliki masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai, norma dan hukum yang ditopang oleh penguasaan iman, ilmu dan teknologi yang berperadaban sehingga diharapkan terwujudnya kemandirian masyarakat, terwujudnya nilai-nilai tertentu dalam kehidupan masyarakat, terutama keadilan, persamaan, kebebasan dan kemajemukan (pluralisme) serta hidup penuh dengan kedamaian.

3) BERBASIS PADA EKONOMI PERTANIAN adalah

menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi yang diarahkan dalam rangka peningkatan daya beli masyarakat melalui peningkatan pendapatan perkapita masyarakat yang berbasis pada peningkatan produksi dan produktivitas sektor pertanian, yang juga menitikberatkan pada sektor-sektor lainnya yang meliputi bidang perkebunan dan kehutanan, bidang perikanan dan peternakan, bidang perindustrian dan perdagangan, bidang perkoperasian, bidang penanaman modal, bidang ketenagakerjaan, serta kepariwisataan.

4) KABUPATEN YANG CERDAS adalah menjelaskan

bahwa seluruh komponen sumber daya manusia, baik sumber daya aparatur maupun sumber daya masyarakat memiliki pengetahuan dan pendidikan yang berkualitas yang mampu berdaya saing secara global.

5) KABUPATEN YANG SEHAT adalah kondisi suatu

wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi


(55)

ekonomi masyarakat sehingga terwujud kondisi masyarakat yang bersih dan sehat.

6) KABUPATEN YANG SEJAHTERA adalah meningkatnya

kualitas kehidupan yang layak dan bermanfaat serta memberikan perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia yang meliputi pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur sosial budaya ekonomi yang memadai, juga memiliki rasa aman dan kedamaian. Peningkatan kualitas kehidupan akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan masyarakat miskin sehingga secara simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

7. Misi Kabupaten OKU TIMUR

Misi adalah gambaran sesuatu yang akan dilakukan dalam rangka pencapaian visi, agar tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR dapat berhasil dengan baik. Misi merupakan penjabaran dari visi untuk mengarahkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Misi juga menggambarkan tugas-tugas yang diemban Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan berdasarkan undang-undang.

Misi yang ditetapkan diharapkan mampu menggerakkan seluruh komponen organisasi dan dapat memicu tindakan dan peran serta masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan positif yang mengarah pada pencapaian misi dan visi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai VISI Kabupaten OKU TIMUR, diperlukan MISI yang dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun


(56)

tujuan, sasaran dan strategi dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Adapun Misi Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas kinerja dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah yang efektif, efisien, bersih dan demokratis dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.

2. Meningkatkan perekonomian daerah yang berbasis pada pembangunan ekonomi pertanian masyarakat. 3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan 4. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat 5. Meningkatkan sarana prasarana infrastruktur daerah 6. Meningkatkan dan mendorong investor dalam rangka berinvestasi di Kabupaten OKU TIMUR guna mendorong percepatan pertumbuhan investasi dan perekonomian masyarakat.

7. Meningkatkan pertumbuhan daerah-daerah baru khususnya wilayah cepat tumbuh, wilayah perbatasan dan wilayah tertinggal.

8. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas kehidupan beragama bagi masyarakat.

9. Meningkatkan stabilitas keamanan dan ketenteraman masyarakat dalam rangka mendorong terciptanya pertumbuhan perekonomian daerah dan masyarakat.

8. Strategi dan Kebijakan Daerah a. Nilai-Nilai Luhur

Nilai-nilai luhur merupakan sikap dan perilaku yang berlaku di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung proses pembangunan dalam


(57)

pencapaian Visi-Misi Kabupaten OKU TIMUR. Dengan dukungan nilai luhur tersebut, kita berkeyakinan akan dapat mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten OKU TIMUR menuju masyarakat yang sejahtera. Nilai-nilai luhur masyarakat kabupaten OKU TIMUR adalah sebiduk sehaluan, gotong royong dan pekerja keras.

b. Analisis Lingkungan Organisasi

Perencanaan stratejik instansi pemerintah memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun global.Oleh karena itu, analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan/kendala (threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan menentukan dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan.

Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantanganorganisasi tersebut digunakan Metode Analisis SWOT. Hasil analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Analisis Lingkungan Internal (ALI) :


(58)

• Keunggulan komparatif produk unggulan daerah,khususnya bidang Pertanian dan Pertambangan.

• Tersedianya sumber daya alam, baik dalam jumlah maupun kualitas yang baik.

• Kondisi kehidupan beragama yang selaras. • Adanya komitmen yang kuat dari Pimpinan

Daerah dalam usaha percepatan pembangunan di Kabupaten OKU TIMUR. • Keberadaan jalur transportasi berupa jalan

lintas tengah sumatera dan jalur kereta api. • Keberadaan bendung perjaya untuk irigasi

dan pariwisata.

Kelemahan (Weaknesses)

• Lemahnya daya saing komoditas unggulan daerah.

• Kuantitas dan kualitas angkatan kerja masih rendah.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah masih rendah.

• Budaya transparansi di lingkungan pemerintahan masih rendah.

Kondisi infrastruktur jalan masih banyag yang belum optimal.

2) Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

Peluang (Opportunities)

• Manfaat yang bisa diperoleh dari dibukanya perdagangan bebas dan kerjasama regional


(59)

kawasan Asia Tenggara dengan ditandai dibukanya AFTA 2004.

Dampak positif dari perkembangan Ilmu dan Teknologi.

• Paradigma baru demokratisasi yang ditandai dengan agenda-agenda reformasi di segala sendi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Ancaman (Threats)

Makin terbukanya jaringan perdagangan bebas mengakibatkan terdesaknya produk unggulan daerah.

Persaingan dengan daerah-daerah lainnya dalam bidang ekonomi dan jasa.

• Dampak negatif belum sepenuhnya pulih perekonomian nasional dari krisis moneter beberapa tahun yang lalu.

c. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan

Faktor penentu keberhasilan ini ditetapkan berdasarkan analisis faktor lingkungan Kabupaten OKU TIMUR baik secara internal maupun eksternal melalui pendekatan SWOT. Analisis selanjutnya dilakukan untuk menentukan tingkat urgensi dan dampak potensial serta skala prioritas berbagai peluang dan ancaman yang mungkin terjadi.

Faktor-faktor kunci keberhasilan yang telah dirumuskan sebagai berikut :

• Letak geografis yang strategis dimanfaatkan secara optimal.


(1)

NO. UNIT KERJA A GOLONGAN IVB C D E JML A GOLONGAN IIIB C D JML A BGOLONGAN IIC D JML A BGOLONGAN IC D JML JML

1 Pemkab OKU TIMUR 0 2 1 0 0 3 2 0 0 0 2 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 4

2 Sekretariat Daerah 12 22 5 1 0 40 18 22 16 19 75 4 6 1 3 14 0 0 0 0 0 129

3 Dinas-dinas 1.870 36 12 0 0 1.918 997 861 593 849 3.300 734 298 388 261 1.681 3 2 24 9 38 6.937

4 Badan-badan 38 18 6 0 0 62 70 86 86 74 316 21 37 13 7 78 0 1 1 0 2 458

5 Kantor-kantor 3 3 0 0 0 6 7 15 5 5 32 0 4 6 0 10 0 0 0 0 0 48

6 Kecamatan dan Kelurahan 14 4 0 0 0 18 63 80 51 58 252 37 68 34 12 151 2 4 4 4 14 435

7 Rumah Sakit Umum Daerah 5 1 0 0 0 6 54 59 25 27 165 6 4 30 32 72 0 0 0 0 0 243

8 Sekretariat DPR 2 3 0 0 0 5 9 6 5 2 22 1 8 2 0 11 0 0 0 0 0 38

J U M L A H 1.944 89 24 1 0 2.058 1.218 1.129 781 1.034 4.162 803 425 475 315 2.018 6 11 19 21 57 8.292


(2)

149

D

D.. ASASPPEEKKPEPENNDDUUKKUUNNGGLALAIINNNNYYAA

Sedangkan pembagian unit kerja dalam wilayah Kab. OKU TIMUR dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

No Unit Kerja Jumlah

1 Bupati 1

2 Wakil Bupati 1

3 Sekretaris Daerah 1

4 Asisten 4

5 Bagian di Setda 12

6 Dinas 18

7 Kantor 5

8 Badan 11

9 Inspektorat 1

10 Kecamatan 20

11 Kelurahan 7

12 Desa 305

13 Rumah Sakit 2

14 Satuan Polisi Pamong Praja 1 Sumber: BagianOrtalaSetda Kab. OKU TIMUR

E

E.. TITINNDDAAKKLALANNJJUUTTEVEVAALLUUAASSIISESEBBEELLUUMMNNYYAA

Berdasarkan hasil evaluasi LAKIP yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan diperoleh rekomendasi untuk perbaikan LAKIP Kabupaten OKU TIMUR sebagai berikut :


(3)

• Dalam menyusun RPJMD Kabupaten OKU TIMUR agar menetapkan indikator tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan output) yang memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik.

• Membuat dokumen RKT untuk tingkat pemda sesuai peraturan yang berlaku (Keputusan Kepala LAN No 239 Tahun 2003).

• Melakukan pengukuran kinerja di tingkat pemda dengan menyusun indikator kinerja utama (IKU) sesuai Peraturan MenPAN No. PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.

• Pemda dan SKPD agar dalam menyusun LAKIP menyajikan informasi yang memenuhi kriteria pelaporan kinerja yang baik.

Adapun langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

• Menyusun RPJMD Kabupaten OKU TIMUR dengan menetapkan indikator tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan output) yang memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik.

• Menyusun indikator kinerja utama (IKU) sesuai Peraturan MenPAN No. PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.

• Menyusun LAKIP menyajikan informasi yang memenuhi kriteria pelaporan kinerja yang baik.


(4)

151

BAB I V

PEN U T U P

I

I.. SISIMMPPUULLAANNCACAPPAAIIAANNKIKINNEERRJJAA

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan utama yang terkait dengan akuntabilitas kinerja Tahun 2015 yaitu :

• Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Daerah yang diamanatkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten OKU TIMUR telah diselenggarakan sebagaimana mestinya.

• Bupati OKU TIMUR bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten OKU TIMUR telah berupaya secara optimal melaksanakan kewajibannya dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kabupaten OKU TIMUR.

• Ukuran keberhasilan atau kinerja atas pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewajiban seperti yang disebutkan pada point 1 dan 2 diatas dapat diperoleh dari data indikator kinerja kesejahteraan makro masyarakat yang setiap tahun selalu diukur oleh Badan Pusat Statistik.

• Tahun 2015 merupakan tahun terakhr daripada RPJMD Bupati periode ke dua yakni tahun 2010-2015. Dengan demikian laporan Kinerja Akuntabilitas tahun 2015 mengambar capaian tahun terakhir masing masing indikator

• Sebagai daerah berbasis pertanian Kab OKU TIMUR fokus pada pemenuhan pangan yang tidak capaian realisasinya setiap tahun meningkat, yang pada tahun terakhir mencapai 121%. Serta indikator Terwujudnya peningkatan produksi komoditas unggulan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat mencapai 90% , Untuk tingkat kesehatan digamabrkan pada indikator Meningkatnya derajat kesehatan lingkungan mencapai 131%. Dilain sisi ada beberapa indikator yang tidak mencapai target sasaran karena pada tahun 2015 Hal ini disebabkan antara


(5)

lain adalah alokasi dana anggaran 2015 belum seluruhnya dapat dilaksanakan pada kegiatan tersebut, adanya faktor perekonomian yang kurang mendukung, terlambatnya pencairan dana dan ada beberapa indikator kinerja yang belum maksimal dalam pencapaian kinerja pada tahun 2015 dan akan dilaksanakan pada tahun depan.

• Analisis pencapaian keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah OKU TIMUR dalam Tahun 2015. Secara umum program dan kegiatan pada Tahun 2015 telah dilaksanakan dengan baik.

J

J.. PEPEMMEECCAAHHAANNMAMASSAALLAAHH

Langkah-langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR dalam upaya pencapaian sasaran stratejik dan indikator kinerjanya antara lain sebagai berikut :

• Melakukan analisis perencanaan yang lebih akurat dengan mempertimbangkan faktor alam dan survey pendahuluan.

• Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR harus mengoptimalkan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pembangunan.

• Perlu peningkatan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas melalui pendidikan, pelatihan, dan kursus yang sesuai dengan kebutuhan prioritas daerah.

• Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan perhubungan, Kependudukan yang mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM).

• Percepatan peningkatan angka partisipasi pendidikan selain melalui jalur pendidikan formal juga melalui pendidikan non formal.

Demikianlah upaya-upaya yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR untuk mencapai keberhasilan sasaran-sasaran stratejik kinerja Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR dalam upaya mewujudkanGood Governance.


(6)