lingkungan didukung banyak bukt i empiris diant aranya Abernet hy dan Gut hrie, 1994
membukt ikan bahw a sumber ket idak- past ian juga berasal dari penggunaan
informasi sist em akunt ansi manajemen broad scope.
Chong 1996 menunjukkan bahw a dalam ket idakpast ian yang t inggi,
maka peningkat an informasi broad scope akan meningkat kan efekt ifit as manajer
dalam pengambilan keput usan. Chenhall dan M orris 1986, Gordon dan Narayanan
1984, menemukan hubungan posit if ant ara informasi broad scope dan t ingginya
ket idakpast ian lingkungan. Chia 1995, Fisher 1996, Gul dan Chia 1994, M ia dan
Chenhall 1994 menemukan hubungan posit if ant ara informasi sist em akunt ansi
manajemen broad scope dan kinerja manajer
disaat manajer
menghadapi ket idakpast ian lingkungan. Larcker 1981
menghipot esiskan dan
menemukan dukungan bahw a informasi broad scope
sangat pent ing dalam t ahapan int elegen dan desain t ahap keput usan penganggaran
modal dan t idak begit u pent ing dalam t ahap pemilihan program.
2.6. Informasi Aggregation
Sistem Akuntansi M anajemen
Informasi t eragregasi
aggre- gat ion
merupakan informasi yang mem- perhat ikan penerapan bent uk kebijakan
formal discount ed cash flow , analisis cost - volume-provit
at au model
analit ikal informasi hasil akhir yang didasarkan pada
area fungsional pemasaran, produksi at au didasarkan pada w akt u bulanan, t ahunan.
Informasi aggregat ion meliput i ber-
macam-macam bent uk, mulai dari dat a ment ah yang belum diproses sampai
dengan informasi yang mencakup periode w akt u at au lingkup kepent ingan t ert ent u
sepert i pusat pert anggungjaw aban, dan area fungsional Chenhall dan M oris,
1986. Penelit ian yang dilakukan Chenhall
dan M orris 1986, M ia dan Goyal 1991 memberikan pembukt ian bahw a informasi
aggregat ion mengurangi ket idakpast ian.
Informasi ini juga dapat digunakan dalam dua sit uasi keput usan yait u dalam depar-
t emen dan juga koordinasi ant ar depar- t emen. Selain it u juga pembukt ian yang
mendukung informasi aggregat ion mening- kat kan kinerja dalam sit uasi yang lebih
t idak past i Chia, 1995; Gul dan Chia, 1994. Informasi aggregat ion perlu dalam
organisasi karena
dapat mencegah
kemungkinan t erjadinya overload informasi Iselin, 1988. Informasi yang t eragregasi
dengan t epat akan memberikan masukan pent ing dalam proses pengambilan kepu-
t usan karena w aktu yang dibut uhkan unt uk mengevaluasi informasi lebih sedikit diban-
dingkan dengan informasi t ak t eragregasi. Kebut uhan informasi yang mencerminkan
area pert anggungjaw aban dapat diperoleh dari informasi aggregat ion Hongren, 1982;
Chenhall dan M orris, 1986. Dengan adanya informasi yang jelas mengenai area
pertanggungjaw aban fungsional
para manajer, akan
mengurangi t erjadinya
konflik ant ar depart emen Ansari, 1979; Chenhall dan M orris, 1986.
2.7. Hubungan Ketidakpastian Lingkungan dengan Karakteristik Informasi
Broad scope dan Aggregation Sistem
Akuntansi M anajemen
Ket idakpast ian lingkungan yang t inggi dapat menyulit kan manajer dalam
menyusun perencanaan dan pengendalian yang efekt if. Duncan 1972 m endefinisikan
ket idakpast ian lingkungan sebagai 1
ket iadaan informasi t ent ang fakt or-fakt or lingkungan yang berhubungan dengan
sit uasi pengambilan keput usan, 2 t idak diket ahuinya out come
dari keput usan t ert ent u t ent ang seberapa besar peru-
sahaan akan mengalami kerugian jika keput usan yang diambil t ernyat a salah, dan
3 ket idakmampuan
unt uk menilai
kemungkinan, pada berbagai t ingkat keya- kinan, t ent ang bagaimana fakt or-fakt or
lingkungan dapat mempengaruhi berhasil at au gagalnya suat u keput usan. M iliken
1987 menyat akan bahw a ket idakpast ian sebagai rasa ket idakmampuan individu
dalam memprediksi sesuat u secara t epat , dan persepsi ket idakpast ian lingkungan
didefinisikan sebagai persepsi individual at as ket idakpast ian yang berasal dari
lingkungan organisasi Gregson et al., 1994 dalam M ardiyah dan Gudono 2001.
Pada saat ket idakpast ian lingku- ngan meningkat , manajer akan membu-
t uhkan informasi dengan karakt erist ik broad scope
informasi ekst ernal, non- financial, dan informasi yang berorient asi
masa depan dan aggregat ion informasi analit is agar keput usan yang diambil dapat
efekt if Gordon dan Narayanan, 1984;
Chenhall dan M orris, 1986; mardiyah dan Gudono, 2001. Gul dan Chia, 1994, M ia
dan Chenhall 1994 menemukan bahw a t erdapat hubungan ant ara ket idakpast ian
lingkungan dan karat erist ik informasi broad scope
sist em akunt ansi manajemen dengan kinerja manajerial.
Chenhall dan M orris 1986 secara eksplisit menemukan bahw a t erdapat
hubungan ant ara karat eristik sist em akun- t ansi manajemen broad scope dengan
ket idakpast ian lingkungan. Hal ini mengim- plikasikan bahw a kesulit an penyusunan
perencanaan dan pengendalian yang dise- babkan oleh ket idakpast ian lingkungan
dapat dikurangi oleh ket ersediaan infor- masi sist em akunt ansi manajemen dengan
karat erist ik broad scope, yait u informasi yang mengandung orient asi masa depan,
non-financial , dan ekst ernal.
Kebut uhan akan suat u informasi dapat mencerminkan area pert anggung-
jaw aban yang dapat diperoleh dari infor- masi t eragregasi Hongren, 1982; Chenhall
dan M orris, 1986. Informasi yang t eragre- gasi dengan t epat akan memberikan
masukan yang pent ing dalam proses
pengambilan keput usan, karena w akt u yang
dibut uhkan unt uk
mengevaluasi informasi menjadi lebih sedikit daripada
informasi yang t idak t eragregasi. Dari penjelasan di at as, dapat
disimpulkan bahw a pada kondisi ket idak- past ian lingkungan, suat u organisasi akan
semakin membut uhkan karakt erist ik broad scope
dan aggregat ion sist em akunt ansi manajemen. M aka hipot esis mengenai
pengaruh ket idakpast ian lingkungan t er- hadap karat erist ik informasi broad scope
dan aggregat ion sist em akunt ansi mana- jemen adalah sebagai berikut :
H1: Terdapat pengaruh ket idakpast ian lingkungan
t erhadap kebut uhan
akan karakt erist ik informasi broad scope
dan aggregat ion
sist em akunt ansi manajemen.
2.8. Hubungan Customization