unt uk mengat asi ket idakpast ian, mana- jemen membut uhkan lebih banyak infor-
masi unt uk menent ukan dan menilai hubungan sebab akibat yang t erjadi karena
produk cust omizat ion. Karat erist ik informasi sist em akun-
t ansi manajemen sangat pent ing ket ika cust omizat ion
meningkat . M anajer akan membut uhkan informasi broad scope,
unt uk menent ukan dan menemukan ide- ide bagaimana memproduksi produk baru.
Dengan adanya informasi broad scope dapat meningkat kan jumlah alt ernat if yang
dapat dipert imbangkan secara simult an dalam proses pengambilan keput usan yang
berhubungan dengan ket idakpast ian input dan out put . M anajer membut uhkan infor-
masi aggregat ion
unt uk membant u
manajer mempert imbangkan berbagai set - set kemungkinan memproduksi produk
secara kont emporer.
Informasi aggregat ion
menyediakan penelaahan
t erhadap kont eks keput usan yang mem- bant u manajer dalam memilih arah dan
penen-t uan dan
pencarian t indakan-
t indakan alt ernat if Bouw ens, 1998. M aka hipot esis
mengenai pengaruh
cust omizat ion t erhadap
karat erist ik informasi broad scope dan aggregat ion
sist em akunt ansi
manajemen adalah
sebagai berikut : H2: Terdapat pengaruh cust omizat ion
t erhadap kebut uhan akan karak- t erist ik informasi broad scope dan
aggregat ion sist em
akunt ansi manajemen.
2.9. Hubungan Interdependensi dengan Karakteristik Informasi Broad scope
dan Aggregation Sistem Akuntansi M anajemen
Int erdependensi yang t inggi ant ar depart emen
membut uhkan koordinasi
akt ivitas yang lebih besar karena kepu- t usan yang dibuat sat u depart emen dapat
mempengaruhi hubungan akt ivit as dengan depart emen lain Bouw ens dan Abernet hy,
2000. Terdapat dua alasan pent ing yait u pert ama, depart emen menjadi int erdepen-
den jika out put depar- t emen sat u menjadi input
depart emen lainnya.
Sehingga pent ing sekali unt uk memast ikan agar
out put produk int ermediat e depart emen A bisa diproses oleh depart emen B. Kedua,
produk int ermediat e t ersebut mungkin disat u sisi dapat memuaskan t ujuan sat u
depart emen yang
akan bert ent angan
dengan t ujuan depart emen lain. Jadi agar t erbent uk suat u keput usan yang sesuai
dengan t ujuan
maka masing-masing
manajer depart emen perlu menget ahui pengaruh dari keput usannya t erhadap
depart emen lain. Ket idakpuasan yang ber- hubungan dengan t ujuan dapat diperkecil
dengan karakt erist ik sist em akunt ansi manajemen yang canggih Bouw ens dan
Abernet hy, 2000. Suat u organisasi dengan segmen yang memiliki int erdependensi
t inggi akan berusaha unt uk meminimalkan biaya koordinasi dengan mengelompokkan
segmen int erdependensi bersama-sama dan menyediakan manajer dengan w ew e-
nang yang cukup unt uk menjalankan sub unit yang t erbent uk M arch dan Simon,
1958; Thompson, 1967; dalam Chenhall dan M orris, 1986.
Informasi broad scope, dibut uhkan karena informasi t ersebut dapat mem-
bant u manajer menurunkan ide-ide, mem- formulasikan solusi yang cocok unt uk
kedua depart emen.
Dengan adanya
informasi broad scope dapat menunjukkan pembuat an alt ernat if solusi unt uk mening-
kat kan probabilit as yang sesuai dengan t ujuan semua depart emen yang t erlibat
Bouw ens, 1998. Informasi juga harus t eragregasi
begit u int erdependensi
meningkat , karena informasi aggregat ion dapat membantu manajer A unt uk segera
mensurvey pengaruh keput usannya t er- hadap
depart emen B.
Informasi aggregat ion
jelas dapat mengurangi ket i- dakpast ian yang berhubungan dengan
t ujuan, karena dapat mengurangi w akt u pengambilan keput usan di sat u depar-
t emen dan memberi lebih banyak w akt u unt uk depart emen lain dalam menent ukan
t ujuannya Bouw ens, 1998. M aka hipo- t esis mengenai pengaruh int erdependensi
t erhadap karat erist ik
informasi broad
scope dan aggregat ion sist em akunt ansi
manajemen adalah sebagai berikut : H3: Terdapat pengaruh int erdependensi
t erhadap kebut uhan akan karak- t erist ik informasi broad scope dan
aggregat ion sist em
akunt ansi manajemen.
2.10. Hubungan