Teknik Deskriptif Kualitatif Teknik Deskriptif Kuantitatif

siswa mengisi angket terstruktur dan tertutup untuk mengetahui tanggapan, perasaan, dan kesan dari siswa serta pengaruh media kartu karakter dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.

3.6.1 Teknik Deskriptif Kualitatif

Teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi perilaku siswa. Hasil analisis data kualitatif juga ditunjang dari hasil jurnal siswa, wawancara, dokumentasi foto, dan angket. Hasil analisis data dengan teknik ini sebagai dasar untuk mengetahui bagaimanakah perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan media kartu karakter.

3.6.2 Teknik Deskriptif Kuantitatif

Teknik deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis data berupa keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah- ungguh basa yang diperoleh seberapa besar peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa pada siswa. Penilaian dalam keterampilan berbicara ragam krama ini menggunakan cara penskoran agar mempermudah dalam penilaian. Skor dari masing-masing aspek kemudian dijumlahkan, kemudian baru diubah dalam bentuk nilai untuk mengetahui berapa nilai keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama. Untuk menghitung nilai, dapat menggunakan rumus berikut. Nilai = Σ S x 100 Σ sn Untuk menghitung nilai rata-rata kelas, dapat menggunakan rumus berikut. Nilai rata-rata = Σ N s Tiap-tiap aspek juga dijumlahkan dan dihitung nilai rata-rata kelasnya. Untuk menghitung hal tersebut digunakan rumus berikut. Nilai rata-rata tiap aspek = Σ S x 100 sn x s Keterangan ΣS : Jumlah Skor ΣN : Jumlah Nilai Σsn : Jumlah Skor Maksimal sn : Skor Maksimal s : Banyaknya siswa dalam satu kelas Hasil perhitungan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa dengan media kartu karakter dari masing- masing siklus kemudian dibandingkan. Hasil perbandingan ini akan memberikan gambaran mengenai prosentase peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa dengan media kartu karakter. 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berupa hasil tes dan nontes. Hasil tes meliputi prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil prasiklus merupakan hasil tes keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa sebelum diberi tindakan. Hasil tes siklus I dan siklus II merupakan hasil tes keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa setelah pembelajaran dengan media kartu karakter dilaksanakan. Hasil nontes berupa hasil observasi, jurnal, angket, dan wawancara.

4.1.1 Kondisi Awal

Data kondisi awal atau prasiklus diperoleh dari hasil pembelajaran keterampilan berbicara dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa yang dilakukan oleh guru SMP Negeri 2 Kalimanah sebelum dilakukan tindakan pembelajaran berbicara dengan menggunakan media kartu karakter. Peneliti melakukan wawancara kepada guru pengampu mata pelajaran Bahasa Jawa di SMP Negeri 2 Kalimanah untuk mengetahui nilai rata-rata yang diperoleh siswa ketika tes berdialog yang telah dilakukan oleh guru. Nilai tersebut digunakan sebagai nilai awal untuk membandingkan dan menentukan standar ketuntasan pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil wawancara kepada Siti Susilowati, S.Pd, guru pengampu mata pelajaran bahasa Jawa kelas IXG SMP Negeri 2 Kalimanah, Kabupaten Purbalingga dapat diketahui bahwa pembelajaran berdialog dilakukan dengan metode ceramah. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat dialog sesuai tema yang diberikan oleh guru, kemudian berdiskusi dan pada akhirnya siswa berdialog di depan kelas dengan direkam menggunakan recorder. Nilai KKM pembelajaran berbicara dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa di SMP Negeri 2 Kalimanah yaitu 65. Nilai KKM tersebut belum dapat dicapai oleh sebagian besar siswa pada tahap prasiklus karena nilai rata-rata siswa dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah- ungguh basa adalah 61,07 atau berarti dalam kategori cukup. Penghitungan nilai rata- rata kelas dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini yang berisi rekapitulasi hasil tes berdialog pada tahap prasiklus. Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Tes Berdialog Pada Tahap Prasiklus No Kategori Rentang Nilai Frekuensi ∑ Nilai Persen Rata-rata 1. Sangat Baik 85-100 2626 43 = 61,07 cukup 2. Baik 70-84 5 356 11,63 3. Cukup 60-69 27 1664 62,79 4. Kurang 0-59 11 606 25,58 Jumlah 43 2626 100 Berdasarkan data pada tabel 8 terlihat bahwa nilai keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa siswa kelas