6 Penilaian dilakukan oleh guru bahasa Jawakolaborator.
2.3  Kerangka Berpikir
Pembelajaran  keterampilan  berbicara  bahasa  Jawa  ragam  krama  terutama dalam  kompetensi  berdialog  sesuai  unggah-ungguh  basa  di  SMP  Negeri  2
Kalimanah,  Kabupaten  Purbalingga  belum  bisa  dikatakan  berkualitas.  Hal  tersebut dibuktikan  dengan  banyaknya  siswa  yang  belum  dapat  mencapai  KKM  yang
ditargetkan  yaitu  65.  Untuk  meningkatkan  kualitas  pembelajaran  keterampilan berbicara  bahasa  Jawa  ragam  krama  dalam  berdialog  sesuai  unggah-ungguh  basa
pada  siswa  secara  aktif,  maka  upaya  yang  dapat  dilakukan  terutama  dari  guru  yaitu dengan menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran.
Penggunaan media yang tepat guna dan baru akan memberikan dampak yang begitu besar bagi siswa. Siswa yang pada awalnya tidak mampu karena merasa bosan,
tidak  tertarik,  bahkan  tidak  berminat  terhadap  pembelajaran  keterampilan  berbicara bahasa  Jawa  ragam  krama  dalam  berdialog  sesuai  unggah-ungguh  basa,  menjadi
antusias  dan  semangat  mengikuti  kegiatan  pembelajaran  berbicara.  Semangat  itulah yang kemudian menjadikan siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Media
yang  dapat  digunakan  dalam  pembelajaran  berbicara  bahasa  Jawa  ragam  krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa yaitu media kartu karakter.
Tujuan dari media kartu karakter ini agar siswa dapat berbicara ragam krama secara  baik,  benar  dan  kreatif  dengan  pengayaan  kosakata  dalam  berdialog  sesuai
unggah-ungguh  basa  dengan  mengembangkan  karakter  yang  ada  dalam  kartu karakter, sehingga mereka tidak monoton berperan sebagai tokoh tertentu yang sering
dilakonkan  pada  pelajaran  bahasa  Jawa  kebanyakan.  Dipilihnya  media  ini  karena disesuaikan  dengan  kondisi  siswa  yang  dalam  berdialog  tidak  bebas  karena  dibatasi
oleh tokoh yang ada di buku pelajaran dan tema yang biasanya diberikan guru bersifat satu  untuk  semua.  Secara  otomatis  penguasaan  kosakata  mereka  juga  tidak
berkembang.  Dalam  kartu  karakter  ini,  mereka  dapat  berperan  menjadi  tokoh  yang tidak  terduga  dan  dapat  melatih  keberanian  siswa  untuk  mengeksplor  kemampuan
siswa  baik  dalam  berbicara  maupun  berdialog  sesuai  dengan  unggah-ungguh  basa yang  benar.  Permainan  ini  sangat  mengasyikan  terutama  jika  diterapkan  pada  anak
SMP yang tergolong baru menginjak usia dewasa. Diharapkan  dengan  media  kartu  karakter  ini,  siswa  dapat  berperan  aktif,
berkreasi, dan memotivasi siswa untuk selalu belajar. Dengan demikian keterampilan berbicara siswa dapat meningkat dan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.
2.4  Hipotesis Tindakan