Lembar Kerja Siswa LKS. Pembelajaran yang seperti itu tidak dapat melatih siswa untuk mengembangkan kreativitasnya dalam berdialog.
Kebanyakan siswa dalam berdialog pastinya mereka akan memperagakan dialog antarteman sebaya, kecil kemungkinan siswa menyertakan orangtua, orang
yang dianggap tua, dan lain sebagainya. Tetapi dengan media kartu karakter inilah siswa dituntut untuk berdialog sesuai dengan karakter yang mereka dapatkan dan
memperagakannya secara kelompok dengan karakter yang bervariasi mulai dari variasi jabatan, status, usia, dan jenis kelamin, sehingga siswa akan lebih terampil
dalam menggunakan unggah-ungguh basa, terutama dalam menggunakan bahasa Jawa ragam krama.
Atas dasar pemikiran itulah, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam
berdialog sesuai unggah-ungguh basa dengan media kartu karakter pada siswa kelas IXG SMP Negeri 2 Kalimanah Kabupaten Purbalingga.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi masalah-masalah keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa
yang terdapat di SMP Negeri 2 Kalimanah adalah sebagai berikut.
1 Keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama siswa dalam menggunakan
unggah-ungguh basa masih berada di bawah KKM Kriteria Ketuntasan Minimal.
2 Kurang ditanamkannya pendidikan mengenai tata krama dalam berbahasa di
lingkungan keluarga sejak dini, selain itu siswa dalam bergaul lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Jawa karena adanya pengaruh
dari budaya lain. Hal itulah yang menyebabkan siswa kurang mampu dalam berbahasa Jawa terutama ragam krama.
3 Siswa kesulitan dalam memahami dan mengungkapkan pendapat atau gagasan
dengan menggunakan ragam krama. 4
Pada pembelajaran berdialog guru masih menerapkan cara yang konvensional yaitu satu tema untuk semua sehingga tidak ada peluang untuk mengembangkan
kreativitas. 5
Kurang digunakannya media dalam pembelajaran berbicara ragam krama kompetensi berdialog sesuai unggah-ungguh basa sehingga pembelajaran
menjadi membosankan dan sulit dipahami oleh siswa.
1.3 Pembatasan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai rendahnya keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama siswa kelas IXG SMP Negeri 2
Kalimanah Kabupaten Purbalingga dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa.
Dengan banyaknya hambatan dalam pembelajaran berbicara kompetensi berdialog sesuai unggah-ungguh basa, maka penelitian ini dibatasi pada penelitian mengenai
peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa dengan media kartu karakter pada siswa kelas IXG SMP
Negeri 2 Kalimanah Kabupaten Purbalingga.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah upaya utuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa
ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa dengan media kartu karakter pada siswa kelas IXG SMP Negeri 2 Kalimanah Kabupaten Purbalingga.
Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Apakah penggunaan media kartu karakter dapat meningkatkan keterampilan
berbicara bahasa Jawa ragam krama siswa kelas IXG SMP Negeri 2 Kalimanah Kabupaten Purbalingga dalam berdialog sesuai unggah-ungguh
basa? 2
Bagaimana perubahan perilaku siswa kelas IXG SMP Negeri 2 Kalimanah Kabupaten Purbalingga setelah mengikuti pembelajaran berbicara bahasa
Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa dengan media kartu karakter?
1.5 Tujuan Penelitian