kegiatan belajar mengajar berlangsung. Guru akan mengingatkan siswa jika siswa melakukan hal-hal di luar pembelajaran dan tidak mendukung tujuan kegiatan
pembelajaran seperti mengobrol dengan teman, mengganggu teman, mengantuk, belajar pelajaran lain dan sebagainya yang sifatnya mengarah pada gagalnya tujuan
kegiatan. 3.1.2.4 Refleksi
Pada akhir siklus I dicatat hasil kemampuan dan perilaku siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada
siklus I, maka dapat ditentukan langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilaksanakan pada siklus II. Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I
dicarikan pemecahannya, dan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada siklus I dapat dipertahankan atau ditingkatkan.
3.1.2 Siklus II
Kegiatan pada siklus II juga terdiri atas empat tahap yang meliputi, revisi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
3.1.3.1 Revisi Perencanaan Berdasarkan refleksi siklus I, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi
hal-hal sebagai berikut, 1 menyusun perbaikan rencana pembelajaran sesuai lanjutan tindakan yang akan dilakukan, 2 menyusun perbaikan pedoman
pengamatan yang meliputi tes perbuatan, lembar observasi, lembar wawancara,
lembar jurnal, lembar angket, dan dokumentasi untuk memperoleh data pada siklus II, 3 menyiapkan media kartu karakter yang akan digunakan pada siklus II.
3.1.3.2 Tindakan Langkah-langkah proses pembelajaran pada siklus II merupakan perbaikan
yang dilakukan atas tindakan yang dilakukan pada siklus I. Dalam tahap tindakan ini, peneliti juga melakukan tindakan sesuai yang telah direncanakan. Materi
pembelajarannya adalah keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa.
a. Kegiatan Awal Seperti pada siklus I terlebih dahulu guru melakukan apersepsi yang
dilakukan untuk mengkondisikan siswa agar siap melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan media kartu karakter. Sebelum menjelaskan materi, guru
terlebih dahulu mereview apa yang telah diajarkan pada siklus I kemudian guru bertanya kepada siswa tentang kesulitan-kesulitan dalam berdialog sesuai unggah-
ungguh basa. Setelah itu guru menjelaskan tentang bahasa Jawa ragam krama dalam unggah-ungguh basa. Guru memberi contoh dialog yang baik dengan mengajak salah
seorang siswa sebagai bentuk pemodelan. b. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan pembelajaran berbicara hari itu dengan menggunakan media kartu karakter. Guru membagi kelas menjadi 10 kelompok masing-masing
kelompok terdiri atas 4 – 5 siswa. Jumlah kartu karakter ada empat yaitu, kartu tokoh
kartu paraga, kartu watak kartu sipat, kartu tema kartu tema, dan kartu latar kartu panggonan. Sebelum masing-masing siswa menerima kartu karakter, guru
melakukan tanya jawab dengan siswa dengan menggunakan kartu karakter. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatakan kemampuan bahasa Jawa krama siswa dan
penguasaan kosakata sebelum mereka memperagakan dialog. Ada perbedaan jenis karakter yang digunakan antara siklus I dan siklus II.
Pada siklus I, karakter yang harus diperagakan merupakan karakter yang ada di lingkungan keluarga, sedangkan untuk siklus II karakter yang harus diperagakan
berupa jenis profesi seperti guru, polisi, dokter, dan sebagainya. Sehingga ada perbedaan, jika pada siklus I masih terdapat peluang terhadap penggunaan bahasa
Jawa ragam ngoko, tetapi untuk siklus II hanya difokuskan untuk bahasa Jawa ragam krama saja karena secara etis percakapan antara orang-orang yang berbeda profesi
menggunakan bahasa Jawa ragam krama sebagai suatu bentuk penghormatan. Pada siklus II ini masing-masing siswa menerima satu kartu dari masing-
masing kartu karakter, kecuali untuk kartu latar dan kartu tema karena satu kelompok hanya diperbolehkan mengambil satu dari masing-masing kartu tema dan kartu latar.
Karakter yang ada dalam kartu yang mereka ambil itulah tokoh yang akan mereka mainkan. Sebagai contoh jika seorang siswa mendapatkan tokoh sebagai polisi yang
berwatak galak dengan tema pendidikan yang berlatar percakapan di pasar maka dia harus berperan sesuai kartu yang diambil, walaupun pada kenyataannya karakter
tersebut tidak lazim diperankan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi itulah bagian dari
permainan kartu karakter. Sehingga apapun karakter yang ada harus dimainkan karena yang terpenting adalah penerapan bahasa Jawa krama dalam unggah-ungguh
basa. Siswa kemudian berdiskusi untuk mendiskusikannya dengan kelompok
mereka dalam satu kelompok. Setelah selesai berdiskusi, masing-masing kelompok maju untuk memperagakan dialog mereka di depan kelas. Pada saat salah satu
kelompok mempraktikan dialog di depan kelas, kelompok yang lain memperhatikan dan menilai kelompok yang sedang maju.
c. Kegiatan Akhir Pada akhir kegiatan siklus II, guru bersama siswa melakukan analisis
kesalahan berbahasa. Siswa mengisi jurnal dan angket sedangkan kegiatan wawancara dilakukan pada jam istirahat.
3.1.3.3 Observasi atau Pengamatan Observasi atau pengamatan pada siklus II ini mengarah pada keterampilan
berbicara siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan secara cermat, akurat dan teliti atas semua aktivitas siswa. Peneliti menggunakan
pedoman observasi yang berupa tes perbuatan, kemudian observasi itu disertai dengan melakukan pencatatan lebih cermat, rinci dan teliti. Adapun aspek-aspek yang
perlu diamati yaitu: 1 perbuatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-ungguh basa menjadi baik, tetap, atau justru
berkurang, 2 motivasi berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai
unggah-ungguh basa siswa berada dalam situasi yang nyaman dan santai tidak menegangkan, 3 perubahan perilaku dan sikap siswa dalam berbicara.
3.1.3.4 Analisis dan Refleksi Pada akhir tindakan siklus II juga dilakukan berupa tes perbuatan, observasi,
wawancara, dan jurnal. Hal ini juga dapat diketahui seberapa besar peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama dalam berdialog sesuai unggah-
ungguh basa siswa kelas IXG SMP Negeri 2 Kalimanah Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan analisis tersebut, juga dilakukan refleksi yang meliputi beberapa hal
sebagai berikut. 1 pengungkapan hasil pengamatan oleh peneliti tentang kelebihan dan kekurangan keterampilan belajar berbicara siswa dengan media kartu karakter,
2 pengungkapan tindakan-tindakan yang telah dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran, dan 3 pengungkapan tindakan-tindakan yang dilakukan guru selama
mengajar.
3.2 Subjek Penelitian