Indonesia mencapai 89 yang terdiri dari 35 jenis pohon, 5 jenis terna, 9 jenis perdu, 9 jenis liana, 29 jenis epifit, dan 2 jenis parasit Nontji, 2005. Dari
35 jenis pohon tersebut, yang umum dijumpai di pesisir pantai adalah Avicennia sp, Sonneratia sp, Rhizophora sp, Bruguiera sp, Xylocarpus sp,
Ceriops sp, dan Excoecaria sp.
2.2. Fungsi dan manfaat mangrove
Mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang penting bagi manusia dan lingkungan di sekitarnya Bengen, 2003, yaitu:
• Sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung abrasi, penahan lumpur, dan perangkap sedimen.
• Daun dan dahan pohon mangrove menghasilkan sejumlah besar detritus. • Daerah asuhan nursery grounds, daerah mencari makanan feeding grounds,
dan daerah pemijahan spawning grounds berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya.
• Penghasil kayu untuk bahan kontruksi, kayu bakar, bahan baku arang, dan bahan baku kertas pulp.
• Pemasok larva ikan, udang, dan biota lainnya. • Sebagai daerah pariwisata.
2.3. Zonasi mangrove
Zonasi alamiah mangrove menurut Bengen 2003 adalah: •
Daerah yang paling dekat dengan laut, dengan substrat agak berpasir, sering ditumbuhi oleh Avicennia sp. Pada zona ini biasa berasosiasi Sonneratia sp
yang dominan tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan organik.
• Lebih ke arah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhizophora
sp di zona ini juga dijumpai Bruguiera sp dan Xylocarpus sp. •
Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera sp. •
Zona transisi antara hutan mangrove dengan hutan dataran rendah biasanya ditumbuhi oleh Nypa fruticans, dan beberapa spesies palem lainnya.
Zonasi mangrove di Indonesia dari arah laut ke darat dapat dilihat pada Gambar 1, yaitu:
Sumber: Bengen 2003
Gambar 1. Zonasi mangrove dari laut ke darat
Sedangkan zona vegetasi mangrove yang berkaitan dengan pasang surut meliputi : •
Areal yang sering digenangi walaupun pada pasang rendah umumnya didominasi Avicennia sp atau Sonneratia sp.
• Areal yang digenangi oleh pasang sedang didominasi oleh Rhizophora sp.
• Area yang digenangi hanya pada saat pasang tertinggi, yang mana areal ini
lebih ke daratan, umumnya didominasi oleh Bruguiera sp dan Xylocarpus sp.
• Areal yang digenangi hanya pada saat pasang tertinggi hanya beberapa hari
dalam sebulan umumnya didominasi oleh Bruguiera sexangula dan Lumnitzera littoralis.
2.4. Adaptasi dan fisiologi mangrove
Menurut Bengen 2003 terdapat tiga bentuk adaptasi pohon mangrove terhadap kondisi lingkungan :
• Adaptasi terhadap kadar oksigen rendah Akar pada mangrove berfungsi untuk memperkokoh pohon, mengambil unsur
hara dan penahan sedimen. Beberapa jenis mangrove mengembangkan sistem perakaran khusus yang disebut akar napas. Perakaran ini merupakan suatu
bentuk adaptasi terhadap oksigen berkadar rendah. Akar napas merupakan struktur yang menyerupai akar yang keluar dari batang, menggantung di udara
dan bila sampai ke tanah dapat tumbuh seperti akar biasa. Jenis-jenis akar mangrove adalah :
- Akar papan Buttress : akar berbentuk seperti papan miring yang tumbuh
pada bagian bawah batang dan berfungsi sebagai penunjang tubuh, jenis akar ini dapat dijumpai pada Ceriops sp.
- Akar cakar ayam Pneumatophore: akar yang tumbuh tegak, muncul dari
dalam tanah, pada kulit terdapat celah-celah kecil yang berguna untuk pernafasan. Contoh akar cakar ayam dapat ditemukan pada jenis
Avicennia sp, Sonneratia sp dan Xylocorpus sp. -
Akar tonggak Still-Root: akar yang tumbuh dari batang di atas permukaan dan kemudian memasuki tanah, biasanya berfungsi untuk
penunjang pohon. Contoh akar ini banyak terdapat pada jenis Rhizophora sp.
- Akar lutut Knee-Root: akar yang muncul dari tanah kemudian
melengkung kecoklatan bawah sehingga bentuknya menyerupai lutut. Contoh akar ini terdapat pada jenis Bruguiera sp.
• Adaptasi terhadap kadar garam tinggi - Memiliki sel-sel khusus dalam daun yang berfungsi untuk menyimpan
garam. - Berdaun tebal dan kuat yang banyak mengandung air untuk mengatur
keseimbangan garam. - Daunnya memiliki struktur stomata khusus untuk mengurangi penguapan.
• Adaptasi terhadap tanah yang kurang stabil dan adanya pasang-surut Mengembangkan struktur akar sangat ekstensif dan membentuk jaringan
horizontal yang lebar. Di samping untuk memperkokoh, akar tersebut juga berfungsi untuk mengambil unsur hara dan menahan sedimen.
2.5. Faktor pembatas pertumbuhan mangrove