2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian mangrove
Hutan mangrove yang sering kali disebut hutan bakau atau mangal adalah komunitas vegetasi pantai tropis dan subtropis, yang didominasi oleh beberapa
jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur Bengen, 2003. Komunitas ini umumnya tumbuh dan
berkembang pada daerah intertidal dan subratidal yang cukup mendapat air, dan terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat. Menurut
Nybakken 1986, komunitas hutan mangrove tersebar di seluruh hutan tropis dan subtropis, mulai dari 25 °LU sampai 25 °LS. Mangrove mampu tumbuh hanya
pada pantai yang terlindung dari gerakan gelombang. Bila pantai dalam keadaan sebaliknya, benih tidak mampu tumbuh dengan sempurna dan mengeluarkan
akarnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur dan lingkungan yang anaerob. Mangrove juga dapat tumbuh
pada substrat pasir, batu atau karang yang terlindung dari gelombang, karena itu mangrove banyak ditemukan di pantai-pantai teluk, estuari, laguna, dan pantai
terbuka yang berhadapan dengan terumbu karang. Komponen-komponen hayati dan non-hayati yang turut mendukung
keberadaan suatu ekosistem mangrove yaitu: •
Biota, yaitu semua jenis biota yang berasosiasi dengan habitat mangrove. •
Proses abrasi dan sedimentasi, yaitu setiap proses yang berperan penting dalam menjaga atau memelihara keberadaan ekosistem mangrove.
• Keanekaragaman jenis mangrove di Indonesia cukup tinggi jika
dibandingkan dengan negara lain di dunia. Jumlah jenis mangrove di
Indonesia mencapai 89 yang terdiri dari 35 jenis pohon, 5 jenis terna, 9 jenis perdu, 9 jenis liana, 29 jenis epifit, dan 2 jenis parasit Nontji, 2005. Dari
35 jenis pohon tersebut, yang umum dijumpai di pesisir pantai adalah Avicennia sp, Sonneratia sp, Rhizophora sp, Bruguiera sp, Xylocarpus sp,
Ceriops sp, dan Excoecaria sp.
2.2. Fungsi dan manfaat mangrove
Mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang penting bagi manusia dan lingkungan di sekitarnya Bengen, 2003, yaitu:
• Sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung abrasi, penahan lumpur, dan perangkap sedimen.
• Daun dan dahan pohon mangrove menghasilkan sejumlah besar detritus. • Daerah asuhan nursery grounds, daerah mencari makanan feeding grounds,
dan daerah pemijahan spawning grounds berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya.
• Penghasil kayu untuk bahan kontruksi, kayu bakar, bahan baku arang, dan bahan baku kertas pulp.
• Pemasok larva ikan, udang, dan biota lainnya. • Sebagai daerah pariwisata.
2.3. Zonasi mangrove