Uji Stasioneritas Analisis Integrasi Spasial Karet TSR20 dan RSS3

Analisis ini juga dilakukan dengan metode kointegrasi dan model Vector Error Corection Model VECM. Model VECM merupakan model yang terestriksi restricted VAR karena adanya kointegrasi yang menunjukkan adanya hubungan jangka panjang antar variabel di dalam sistem VAR . Untuk variabel harga karet alam jenis dikumpulkan berdasarkan nilai mata uang masing-masing, dimana BelawanRpkg, SICOM SGDkg, CJCE dan TOCOM Yenkg, AFET Bahtkg dan SHFE Yuankg. Selain variabel harga, juga dimasukkan variabel harga minyak mentah USDbarrel serta variabel nilai tukar masing-masing yaitu Rupiah, Dollar Singapura, Yen, Baht dan Yuan terhadap mata uang Dollar Amerika. Selanjutnya dalam analisis penelitian ini juga dilakukan dalam bentuk logaritma untuk memudahkan dalam menganalisisnya.

6.1.1. Uji Stasioneritas

A. Jenis Karet TSR20 Tahapan pertama analisis integrasi adalah melakukan uji stasionaritas. Uji kestasioneran data merupakan tahap yang paling penting dalam menganalisis data time series, untuk melihat ada tidaknya akar unit yang terkandung diantara variabel sehingga hubungan diantara variabel menjadi valid. Data dinyatakan stasioner jika nilai rata-rata dan varian dari data time series tersebut tidak mengalami perubahan secara sistematik sepanjang waktu. Pengujian akar unit variabel dalam model penelitian ini didasarkan pada Augmented Dickey Fuller ADF test pada tingkat level dan first difference dengan menggunakan 2 cara yakni intersep tanpa tren dan intersep dengan tren. Hipotesis nol berarti terdapat unit root non stasioner sedangkan kebalikan dari hipotesis tersebut berarti tidak terdapat unit root stasioner. Kondisi diterima atau tidaknya hiotesis nol berdasarkan nilai mutlak Mackinnon dengan nilai ADF statistiknya. Data stasioner apabila nilai ADF statistic dari masing-masing variabel lebih kecil secara absolut dari MacKinnon Critical Value. Begitu pula sebaliknya jika nilai ADF statistiknya lebih besar secara absolut dari MacKinnon Critical Value maka data tersebut tidak stasioner. Hasil ringkasan uji stasioneritas dapat dilihat pada Tabel 10 dan 11. Tabel 10. Hasil Pengujian Akar Unit dengan Intersep Tanpa Tren untuk Jenis Karet TSR20 Variabel Differenced Intersep Tanpa Tren Kesimpulan Nilai ADF Test Statistic Nilai Kritis MacKinnon 1 persen 5 persen 10 persen SCM SCM0 -1.544748 -3.433207 -2.862688 -2.567427 Tidak Stasioner SCM1 -10.83301 -3.433207 -2.862688 -2.567427 Stasioner CJE CJE0 -1.585712 -3.433184 -2.862678 -2.567422 Tidak Stasioner CJE1 -12.93965 -3.433184 -2.862678 -2.567422 Stasioner BLW BLW0 -1.165958 -3.433207 -2.862688 -2.567427 Tidak Stasioner BLW1 -11.25856 -3.433207 -2.862688 -2.567427 Stasioner OIL OIL0 -1.427354 -3.433210 -2.862689 -2.567428 Tidak Stasioner OIL1 -8.107003 -3.433210 -2.862689 -2.567428 Stasioner SGD SGD0 -0.789500 -3.433184 -2.862678 -2.567422 Tidak Stasioner SGD1 -15.96376 -3.433184 -2.862678 -2.567422 Stasioner YEN YEN0 -2.523407 -3.962287 -3.411885 -3.127839 Tidak Stasioner YEN1 -34.29916 -3.962291 -3.411887 -3.127840 Stasioner RP RP0 -2.474123 -3.433198 -2.862684 -2.567425 Tidak Stasioner RP1 -9.354854 -3.433198 -2.862684 -2.567425 Stasioner Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa semua data yang digunakan dalam penelitian ini tidak stasioner pada level atau derajat nol, karena nilai ADF pada variabel-variabel tersebut lebih besar secara absolut dari nilai kritis MacKinnon pada saat dilakukan uji stasionaritas dengan menggunakan intersep tanpa tren. Karena semua data tidak stasioner, maka dilanjutkan uji akar unit root pada first difference. Hasil uji tersebut terlihat bahwa hipotesis nol terdapat unit root yang ditolak pada taraf nyata 1, 5 dan 10 persen yang berarti semua data yang dipergunakan sudah stasioner pada first difference, karena ADF pada variabel- variabel tersebut lebih kecil secara absolut dari nilai kritis MacKinnon. Tabel 11. Hasil Pengujian Akar Unit dengan Intersep dan Tren untuk Jenis Karet TSR20 Variabel Differenced Intersep dan Tren Kesimpulan Nilai ADF Test Statistic Nilai Kritis MacKinnon 1 persen 5 persen 10 persen SCM SCM0 -0.836758 -3.962333 -3.411908 -3.127852 Tidak Stasioner SCM1 -10.91381 -3.962333 -3.411908 -3.127852 Stasioner CJE CJE0 -0.280134 -3.962301 -3.411892 -3.127843 Tidak Stasioner CJE1 -13.05305 -3.962301 -3.411892 -3.127843 Stasioner BLW BLW0 -1.791025 -3.962325 -3.411904 -3.127850 Tidak Stasioner BLW1 -11.28290 -3.962333 -3.411908 -3.127852 Stasioner OIL OIL0 -2.314226 -3.962337 -3.411910 -3.127853 Tidak Stasioner OIL1 -8.116060 -3.962337 -3.411910 -3.127853 Stasioner SGD SGD0 -2.826482 -3.962301 -3.411892 -3.127843 Tidak Stasioner SGD1 -15.96236 -3.962301 -3.411892 -3.127843 Stasioner YEN YEN0 -2.523407 -3.962287 -3.411885 -3.127839 Tidak Stasioner YEN1 -34.29916 -3.962291 -3.411887 -3.127840 Stasioner RP RP0 -2.504871 -3.962321 -3.411902 -3.127848 Tidak Stasioner RP1 -9.391966 -3.962321 -3.411902 -3.127848 Stasioner Hasil uji unit root pada Tabel 11 dengan memasukkan intersep dan tren menunjukkan hasil pengujian pada tingkat level I0 semua variabel mengandung unit root sehingga tidak stasioner. Kemudian pengujian dilanjutkan pada first difference atau I1 yang menghasilkan semua variabel tidak lagi mengandung unit root atau sudah stasioner karena masing-masing nilai ADF statistiknya lebih kecil secara absolut dari nilai kritisnya. Dengan demikian semua variabel yang digunakan adalah stasioner pada first difference atau I1. B. Jenis Karet RSS3 Hasil uji stasioneritas dengan menggunakan intersep tanpa tren dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini. Tabel 12. Hasil Pengujian Akar Unit dengan Intersep Tanpa Tren untuk Jenis Karet RSS3 Variabel Differenced Intersep Tanpa Tren Kesimpulan Nilai ADF Test Statistic Nilai Kritis MacKinnon 1 persen 5 persen 10 persen TCM TCM0 -1.556137 -3.435453 -2.863681 -2.567960 Tidak Stasioner TCM1 -9.702816 -3.435453 -2.863681 -2.567960 Stasioner AFET AFET0 -1.847216 -3.435453 -2.863681 -2.567960 Tidak Stasioner AFET1 -10.38534 -3.435453 -2.863681 -2.567960 Stasioner SHFE SHFE0 -1.843771 -3.435484 -2.863695 -2.567967 Tidak Stasioner SHFE1 -7.287140 -3.435484 -2.863695 -2.567967 Stasioner BLW BLW0 -1.551656 -3.435505 -2.863704 -2.567972 Tidak Stasioner BLW1 -8.310113 -3.435505 -2.863704 -2.567972 Stasioner OIL OIL0 -2.011076 -3.435514 -2.863708 -2.567974 Tidak Stasioner OIL1 -6.420937 -3.435514 -2.863708 -2.567974 Stasioner YEN YEN0 -0.931043 -3.435428 -2.863670 -2.567954 Tidak Stasioner YEN1 -26.48125 -3.435428 -2.863670 -2.567954 Stasioner BAHT BAHT0 -1.113267 -3.435428 -2.863670 -2.567954 Tidak Stasioner BAHT1 -35.24166 -3.435436 -2.863674 -2.567956 Stasioner YUAN YUAN0 1.767156 -3.435419 -2.863666 -2.567952 Tidak Stasioner YUAN1 -34.91226 -3.435423 -2.863668 -2.567953 Stasioner RP RP0 -0.880022 -3.435492 -2.863699 -2.567969 Tidak Stasioner RP1 -7.734642 -3.435492 -2.863699 -2.567969 Stasioner Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa semua data yang dipergunakan dalam penelitian ini tidak stasioner pada level, karena nilai ADF pada variabel- variabel tersebut lebih besar secara absolut dari nilai kritis MacKinnon. Karena semua data tidak stasioner, maka perlu dilanjutkan uji unit root pada first difference dan terlihat bahwa pada hipotesis nol terdapat unit root ditolak pada taraf nyata 1 persen, 5 persen dan 10 persen yang berarti semua data yang dipergunakan dalam penelitian ini sudah stasioner. Sedangkan hasil uji unit root pada Tabel 13 dengan memasukkan intersep dan tren pada tingkat level I0 semua variabel mengandung unit root sehingga tidak stasioner. Tabel 13. Hasil Pengujian Akar Unit dengan Intersep dan Tren untuk Jenis Karet RSS3 Variabel Differenced Intersep dengan Tren Kesimpulan Nilai ADF Test Statistic Nilai Kritis MacKinnon 1 persen 5 persen 10 persen TCM TCM0 -1.020080 -3.965524 -3.413469 -3.128777 Tidak Stasioner TCM1 -9.790952 -3.965524 -3.413469 -3.128777 Stasioner AFET AFET0 -1.512731 -3.965524 -3.413469 -3.128777 Tidak Stasioner AFET1 -10.44000 -3.965524 -3.413469 -3.128777 Stasioner SHFE SHFE0 -1.765715 -3.965567 -3.413490 -3.128790 Tidak Stasioner SHFE1 -7.310374 -3.965567 -3.413490 -3.128790 Stasioner BLW BLW0 -1.392519 -3.965598 -3.413505 -3.128799 Tidak Stasioner BLW1 -8.354947 -3.965598 -3.413505 -3.128799 Stasioner OIL OIL0 -1.527932 -3.965611 -3.413511 -3.128802 Tidak Stasioner OIL1 -6.546905 -3.965611 -3.413511 -3.128802 Stasioner YEN YEN0 -1.298879 -3.965488 -3.413451 -3.128767 Tidak Stasioner YEN1 -26.50539 -3.965488 -3.413451 -3.128767 Stasioner BAHT BAHT0 -0.643057 -3.965488 -3.413451 -3.128767 Tidak Stasioner BAHT1 -35.25215 -3.965500 -3.413457 -3.128770 Stasioner YUAN YUAN0 -2.010108 -3.965476 -3.413445 -3.128763 Tidak Stasioner YUAN1 -35.07301 -3.965482 -3.413448 -3.128765 Stasioner RP RP0 -1.321505 -3.965580 -3.413496 -3.128793 Tidak Stasioner RP1 -7.852148 -3.965580 -3.413496 -3.128793 Stasioner Kemudian pengujian dilanjutkan pada first difference atau II yang menghasilkan semua variabel tidak lagi mengandung unit root atau stasioner karena masing- masing nilai ADF statistiknya lebih kecil secara absolut dari nilai kritisnya. Dengan demikian semua variabel yang digunakan adalah stasioner pada derajat 1 atau I1. Tahap selanjutnya adalah menguji hubungan kointegrasi antar variabel, namun sebelumnya menentukan panjang lag yang optimal dari persamaan.

6.1.2. Penentuan Lag Optimal