Tabel 15. Kriteria Lag Optimal Karet RSS3
Lag LR
FPE AIC
SC HQ
NA 2.03e-11 -13.26726 -13.16733 -13.22966
1 10769.78
3.02e-15 -22.08339 -21.91684 -22.02072 2
156.9146 2.72e-15 -22.18658
-21.95341 -22.09885
3 54.55691
2.67e-15 -22.20561 -21.90582 -22.09281 4
52.87492 2.62e-15
-22.22340 -21.85698
-22.08553 5
18.59404 2.65e-15 -22.21281
-21.77977 -22.04987
6 25.55463 2.66e-15
-22.20808 -21.70842
-22.02008 7
34.11922 2.66e-15 -22.21060
-21.64432 -21.99753
8 19.84326
2.68e-15 -22.20121 -21.56832 -21.96308 9
38.99249 2.66e-15 -22.20803 -21.50851 -21.94483
10 39.23897
2.64e-15 -22.21517
-21.44903 -21.92690
Keterangan: Indikasi kriteria lag optimal
6.1.3. Pengujian Stabilitas VAR
Setelah didapatkan
lag optimal dari masing-masing hubungan antar
variabel, langkah selanjutnya adalah menguji kestabilan data. Stabilitas VAR perlu diuji sebelum melakukan analisis lebih jauh, data tidak stabil berarti data
yang digunakan untuk pendugaan model VAR kurang baik. Untuk menguji stabil atau tidaknya estimasi VAR yang telah dibentuk
maka dilakukan VAR stability condition check berupa roots of characteristic polynomial.
Suatu sistem VAR dikatakan stabil jika seluruh roots-nya memiliki modulus lebih kecil dari 1 Lukepohl, 2002. Hasil pengujian stabilitas VAR
dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 yang dapat disimpulkan bahwa model VAR baik untuk jenis karet alam TSR20 maupun RSS3 yang dibentuk
sudah stabil pada lag optimalnya karena semua nilai modulusnya kurang dari 1.
6.1.4. Analisis Kointegrasi
A. Jenis Karet TSR20
Adanya hubungan kointegrasi dalam sebuah sistem persamaan mengimplikasikan bahwa dalam sistem tersebut terdapat Error Correction Model
yang menggambarkan adanya dinamisasi jangka pendek secara konsisten dengan hubungan jangka panjangnya. Uji kointegrasi dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan Johansen dengan membandingkan antara trace statistic dengan critical value
dan maksimum eigenvalue dengan critical value pada taraf nyata 5 persen. Jika trace statistic atau maksimum eigenvalue lebih besar dari critical
value maka terdapat kointegrasi dalam sistem persamaan tersebut.
Sebelum uji kointegrasi Johansen dilakukan dengan menggunakan lag optimal, maka tahap pertama adalah menentukan asumsi tren deterministik.
Dalam uji kointegrasi terdapat lima asumsi deterministic trend, untuk menentukan pilihan trend yang digunakan bisa dilihat dari hasil summary berdasarkan pilihan
lag optimal.
Berdasarkan uji kointegrasi pada model karet TSR20 mempunyai tren linier. Hal ini didasarkan bentuk tren deterministiknya mengarah pada asumsi
keempat pada kointegrasi tren linier, hal tersebut diperkuat juga dengan Akaike Information Criteria
dan Schwarz Criteria yang menunjuk pada asumsi tersebut seperti terlihat pada Lampiran 3. Selanjutnya diuji adanya kointegrasi antar
variabel dengan Johansen Test. Uji ini dilakukan untuk memeriksa rank dari matrik kointegrasi dan jumlah vektor kointegrasi.
Tabel 16. Uji Kointegrasi Johansen Jenis Karet TSR20
Hipotesis Trace Statistic
Nilai Kritis 5 Persen H0 Ha
r=0 r=1 147.9002
42.91525 r=1 r=2
42.92233 25.87211
r=2 r=3 11.80524
12.51798 Hipotesis
Max-Eigen Statistic Nilai Kritis 5 Persen
H0 Ha r=0 r=1
104.9779 25.82321
r=1 r=2 31.11709
19.38704 r=2 r=3
11.80524 12.51798
Berdasarkan nilai pada Tabel 16 dan Lampiran 3 dapat disimpulkan nilai trace statistic
maupun maximum eigen value menolak H sampai pada tingkat
signifikansi α=5 persen adalah r=2, artinya terdapat 2 persamaan kointegrasi dan
rank kointegrasi r=1 dengan demikian terdapat 1 persamaan yang dapat menjelaskan adanya kointegrasi pada variabel-variabel dalam sistem persamaan.
B. Jenis Karet RSS3
Berdasarkan uji kointegrasi Johansen dapat disimpulkan model jenis karet RSS3 memiliki bentuk tren linier. Hal ini terlihat pada bentuk tren
deterministiknya yang mengarah pada asumsi keempat yaitu kointegrasi dengan tren linier, hal tersebut juga diperkuat dengan Akaike Information Criteria dan
Schwarz Criteria yang menunjuk pada asumsi tersebut seperti terlihat pada
Lampiran 4. Kemudian tahapan selanjutnya dilakukan uji untuk memeriksa vektor dan rank dari matrik kointegrasi.
Berdasarkan nilai Tabel 17 dan Lampiran 8 dapat disimpulkan nilai trace statistic
maupun maximum eigen value menolak H sampai pada tingkat
signifikansi α=5 persen adalah terdapat 3 persamaan kointegrasi dalam model
karet RSS3. Adapun rank kointegrasi r=1, sehingga disimpulkan hanya terdapat 1
persamaan yang dapat menjelaskan adanya kointegrasi pada variabel-variabel dalam sistem persamaan model karet ini.
Tabel 17. Uji Kointegrasi Johansen Jenis Karet RSS3
Hipotesis Trace Statistic
Nilai Kritis 5 Persen H0 Ha
r=0 r=1 282.7232 63.87610
r=1 r=2 104.2585 42.91525
r=2 r=3 37.82391 25.87211
r=3 r=4 8.348025 12.51798
Hipotesis Max-Eigen Statistic
Nilai Kritis 5 Persen H0 Ha
r=0 r=1 178.4647 32.11832
r=1 r=2 66.43455 25.82321
r=2 r=3 29.47589 19.38704
r=3 r=4 8.348025 12.51798
6.1.5. Estimasi Vector Error Correction Model