Penerapan Strategi Pembelajaran Concept Mapping dengan Audio- Teori Yang Mendukung Penerapan Strategi Pembelajaran Concept

audiovisual ini akan dipadukan dengan media kartu. Media katu sendiri merupa- kan media yang dipakai dalam concept mapping. Dengan perpaduan tersebut, siswa tidak hanya melihat tayangan media audiovisual, namun menggunakan media tersebut sebagai sumber materi yang akan digunakan siswa untuk membuat sebuah konsep dengan kartu konsep.

2.1.5. Penerapan Strategi Pembelajaran Concept Mapping dengan Audio-

visual Pada Pembelajaran IPS Merujuk dari beberapa teori concept mapping dan media pembelajaran, peneliti membuat perpaduan dengan menerapkan langkah-langkah yang baru. Penelitian ini menerapkan strategi pembelajaran concept mapping dengan audiovisual pada tema keluarga dengan langkah-langkah berikut: 1. Guru menyampaikan sekilas materi dengan bantuan media audiovisual. 2. Siswa mencari idekonsep yang ada pada tayangan media pembelajaran. 3. Guru mengelompokkan siswa menjadi 11 kelompok. 4. Guru menyiapkan kartu. 5. Guru membagikan kartu kemudian siswa menuliskan kembali idekata kunci yang mereka temukan sebelumnya. 6. Siswa membuat peta konsep dengan menuliskan keterkaitan antar konsep. 7. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok, yang lain mendengarkan penjelasan dari temannya. 8. Guru menampilkan peta konsep yang dibuatnya sebagai perbandingan. 9. Guru dan siswa mengevaluasi peta konsep yang disajikan. 10. Guru dan siswa membuat simpulan peta konsep.

2.1.6. Teori Yang Mendukung Penerapan Strategi Pembelajaran Concept

Mapping dengan Media Audiovisual 2.1.6.1. Teori Belajar Konstruktivisme Teori belajar konstruktivisme menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan itu tidak lagi sesuai Trianto, 2007:13. Prinsip penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun pengetahuan sendiri dengan bantuan guru, siswa diberi kesempatan untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri. 2.1.6.2. Teori Belajar Bermakna David Ausubel Belajar bermakna merupakan inti dari teori Ausubel. Belajar bermakna menurut Dahar merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep- konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang Trianto, 2007:25. Berdasarkan teori ini, konsep atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep awal yang sudah dimiliki siswa, sehingga terjadi kebermaknaan dalam belajar. 2.1.6.3. Teori Perkembangan Piaget Menurut Piaget perkembangan kognitif manusia dibagi menjadi empat tingkat perkembangan berdasarkan usianya Slavin 2008:45-53 yaitu: a. Tahap sensorimotor 0-2 tahun, pada tahap ini perkembangan anak tampak pada aktivitas motorik sebagai reaksi stimulasi sensorik. b. Tahap praoprasional 2-7 tahun, pada tahap ini perkembangan anak tampak pada kemampuan menggunakan bahasa yang sistematis, permainan simbolis, imitasi tidak langsung, serta bayangan dalam mental. c. Tahap operasional kongkrit 7-11 tahun, pada tahap ini anak mulai memperbaiki kemampuan berpikir secara lebih logis. Kemampuan ini ditandai oleh desentrasi yang besar, artinya anak sudah mampu untuk memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan juga menghubungkan antar dimensi. d. Tahap operasional formal 11 tahun ke atas, pada tahap ini individu mengembangkan pikiran formalnya dengan logika dan rasio. Penelitian ini menggunakan ketiga dasar teori tersebut dalam menerapkan strategi pembelajaran. Karena dalam penerapan strategi ini siswa diajak untuk berpikir bersama mengkontruksikan konsep yang mereka miliki dengan mengaitkan konsep baru yang mereka terima sehingga mereka belajar lebih bermakna. Sedangkan teori Piaget digunakan sebagai dasar pijakan memahami karakter anak pada usianya dikelas rendah masih dalam tahap operasional konkrit sehingga membutuhkan media dalam pelaksanaan pembelajaran.

2.2. KAJIAN EMPIRIS

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01

1 9 347

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03

0 8 339

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

0 12 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI BELAJAR CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

0 10 266

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287