6 Pastikan peserta didik membuat garis penghubung antar konsep utama.
7 Sebelum mengakhiri tugas peserta didik, mintalah mereka menulis satu kata
atau level di atas setiap garis penghubung. 8
Tampilkan satu peta konsep yang anda buat sendiri sebagai bahan berbandingan dengan apa yang dikerjakan.
9 Setelah peserta didik mengerjakan tugas, anda mengumpulkannya dan siap
untuk melakukan koreksi atau evaluasinya dengan kriteria yang sudah dibuat. 10
Setelah dikoreksi, anda mengembalikannya kepada peserta didik. Dari beberapa langkah peta konsep tersebut peneliti memadukan keduanya
dan mengkolaborasikannya dengan penggunaan media audiovisual.
2.1.4. Media Pembelajaran
2.1.4.1. Pengertian Media Pembelajaran
Media menurut Djamarah 2010:121 adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan. Sejalan dengan
pengertian tersebut Sukiman 2012:29 menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran efektif. Media adalah perantara atau pengantar pesan baik berupa alat maupun manusia.
Dari pengertian media yang dikemukakan oleh dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala bentuk alat perantara yang
dapat membantu penyampaian materi dalam suatu pembelajaran. Dalam
pembelajaran, media termasuk dalam komponen pembelajaran, sehingga peran media pembelajaran sangat menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran.
Media pembelajaran berperan untuk merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian siswa sehingga pembelajaran berlangsung secara tepat.
2.1.4.2. Macam-macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Menurut Gagne dalam Daryanto, 2010:17 media diklasifikasikan menjadi tujuh
kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Sedangkan
berdasarkan sifatnya Sanjaya 2010:211 membagi media menjadi 3, yaitu: 1.
Media audio, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
2. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung
unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak grafis.
3. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara
juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.
2.1.4.3. Media Audiovisual
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media audiovisual. Media au- diovisual adalah jenis media yang mengandung unsur suara dan mengandung
unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Peneliti menggunakan media audiovisual karena
kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media. Melalui media audiovisual siswa akan lebih mudah
untuk memahami materi, selain itu siswa juga lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPS. Karena siswa tidak hanya belajar tentang teori dan
menghafal. Pemilihan media audiovisual ini juga didasarkan pada hasil kajian atau hasil penelitian yang dikemukakan Anitah 2009:6.7 bahwa dengan peng-
lihatan dan pendengaran peserta didik mampu menerima informasi sebanyak 88 seperti yang ditunjukkan diagram berikut:
Gambar 2.1 Diagram Kemampuan Menerima Informasi Anitah:6.7
Selain itu Anitah 2009:6.8 menyebutkan ada temuan lain yang menun- jukkan bahwa pengetahuan yang dapat diingat seseorang tergantung melalui
indera apa yang memperoleh pengetahuan. Informasi yang diperoleh melalui indra pendengaran paling sedikit tertinggal dalam ingatan. Kemudian informasi yang
diperoleh melalui indra penglihatan berada diposisi kedua, yang tertinggi melekat pada ingatan adalah informasi yang didapat melalui indra penglihatan dan
pendengaran. Hal tersebut juga dikuatkan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa dalam pendidikan penggunaan media didasarkan pada aspek psikologis
yang menyatakan bahwa anak lebih mudah mempelajari hal yang konkrit dari
6 6
13 75
Komposisi Perolehan Informasi Melalui Indra
penciuman sentuhan
pendengaran penglihatan
pada yang abstrak Zakiyyah, 2012, sebagaimana ditunjukkan kerucut pengalaman berikut:
Gambar 2.2 Kerucut Edgar Dale
Adapun kelebihan atau kegunaan media audiovisual yaitu: 1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis. 2.
Mengatasi perbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti: a
Objek yang terlalu besar atau kecil digantikan dengan gambar atau model. b
Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai
c Objek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model atau diagram.
d Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film.
3. Media audiovisual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.
Selain kelebihan, media audiovisual memiliki kelemahan yaitu media audiovisual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah. Untuk meng-
atasi permasalahan komunisi satu arah tersebut maka, dalam penerapannya media
audiovisual ini akan dipadukan dengan media kartu. Media katu sendiri merupa- kan media yang dipakai dalam concept mapping. Dengan perpaduan tersebut,
siswa tidak hanya melihat tayangan media audiovisual, namun menggunakan media tersebut sebagai sumber materi yang akan digunakan siswa untuk membuat
sebuah konsep dengan kartu konsep.
2.1.5. Penerapan Strategi Pembelajaran Concept Mapping dengan Audio-