Mendemonstrasikan Puisi Kelas 10 SMA Bahasa Indonesia Guru 2016

Telah Kau Robek Kain Biru pada bendera Itu Penyair mengingatkan kembali tentang peristiwaheroiksaat arek- arek Surabaya melawan pasukan belanda pada tanggal 10 November 1945. Tujuannya agar pembaca menyadari bahwa kemerdekaan bangsa ini dulu diraih dengan pengorbanan jiwa dan raga. Karena itu harus terus dipertahankan. Jayalah bangsaku, jayalah negeriku Jayalah Indonesiaku

B. Mendemonstrasikan Puisi

Ind 1 Membacakan puisi dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi yang baik;. Ind 2 Memusikalisasikan puisi dengan memperhatikan makna puisi.. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1 Membacakan Puisi dengan Memperhatikan Vokal, Ekspresi, dan Intonasi yang Baik Kelas X SMAMASMKMAK 334 Petunjuk untuk Guru Pada awal pembelajaran, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan. Misalnya, “Siapa yang suka baca puisi?” “Siapa yang pernah mengikuti lomba baca puisi?” “Siapa yang pernah memenangkan lomba baca puisi?” Pertanyaan-pertanyaan tersebut penting untuk mengetahui informasi awal tentang ketertarikan siswa pada membaca puisi. Bila di antara siswa ada yang suka membaca puisi bahan memenangkan lomba membaca puisi, guru hendaknya memberikan kesempatan pada siswa tersebut untuk mmbacakan puisi di depan kelas. Selanjutnya, guru memutar rekaman pembacaan puisi baik rekamaan tape recorder atau video. Tetapi bila tidak memungkinkan, guru dapat membacakan secara langsung. Setelah itu, baru guru mengajak siswa bertanya jawab tentang teknik membaca puisi yang baik. Seorang pembaca puisi yang hebat mampu menjiwai puisi yang dibacakan dengan baik. Dampaknya, pendengar akan dapat merasakan suasana puisi tersebut serta mampu menangkap makna puisi yang disampaikan penyairnya. Hal itu akan tercapai ketika pembaca puisi tidak hanya mengandalkan permainan vokal tetapi juga meperhatikan ekspresi, intonasi, dan gerakan tubuhnya saat membaca puisi. Ada beberapa hal yang harus dipahami ketika akan membacakan puisi, yaitu dengan mengetahui cara membacanya. Berikut adalah cara-caranya. 1. Rima dan irama, artinya dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat. Membaca puisi berbeda dengan membaca sebuah teks biasa karena puisi terikat oleh rima dan irama sehingga dalam membaca puisi tidak terlalu cepat ataupun juga terlalu lambat. Buku Guru Bahasa Indonesia 335 2. Artikulasi atau kejelasan suara, artinya suara kita dalam membaca puisi harus jelas, misalnya saja dalam mengucapkan huruf-huruf vokal a, i, u, e, o, ai, au. 3. Ekspresi mimik wajah, artinya ekspresi wajah kita harus bisa disesuaikan dengan isi puisi. Ketika puisi yang kita bacakan adalah puisi sedih, maka ekspresi mimik wajah kitapun harus bisa menggambarkan isi puisi sedih tersebut. 4. Mengatur pernapasan, artinya pernapasan harus diatur jangan tergesa-gesa. Sehingga tidak akan mengganggu ketika membaca puisi. 5. Penampilan, artinya kepribadian atau sikap kita saat di panggung usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan tidak demam panggung. Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan membacakan puisi yaitu sebagai beikut.

1. Vokal

Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah artikulasi kejelasan pengucapan. Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikan puisi sangat dibutuhkan. Bunyi vokal seperti a, i, u, e, o, ai, au, dan sebagainya harus jelas terdengar, demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan.

2. Ekspresi

Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, dan perasaan. Ekspresi mimik atau perubahan raut muka harus ada, namun haruslah proporsional sesuai dengan kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara tepat.

3. Intonasi tekanan dinamik dan tekanan tempo

Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu kata. Intonasi terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik tekanan pada kata-kata yang dianggap penting dan teknanan tempo cepat lambat pengucapan suku kata atau kata. Dalam mendemonstrasikan puisi, kita dapat menggunakan teknik-teknik sebagai berikut. 1. Membaca dalam hati puisi tersebut berulang-ulang. 2. Memberikan ciri pada bagian-bagian tertentu, misalnya tanda jeda. Jeda pendek dengan tanda dan jeda panjang dengan tanda . Penjedaan panjang diberikan pada frasa, sedang penjedaan panjang diberikan pada akhir klausa atau kalimat. Kelas X SMAMASMKMAK 336 3. Memahami suasana, tema, dan makna puisinya. 4. Menghayati suasana, tema, dan makna puisi untuk meengekspresikan puisi yang kita baca. Perhatikanlah contoh puisi sebelum diberikan tanda jeda berikut ini Sajak Matahari Karya: W.S. Rendra Matahari bangkit dari sanubariku Menyentuh permukaan samodra raya. Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala. Wajahmu keluar dari jidatku, wahai kamu, wanita miskin kakimu terbenam di dalam lumpur. Kamu harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantara, tubuh mereka terbalut lumpur dan kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahari. Mata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar dunia. Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia Yogya, 5 Maret 1976 Sumber: Antologi Puisi Potret Pembangunan dalam Puisi, 1980 Perhatikan contoh puisi setelah diberi tanda jeda berikut ini Matahari bangkit dari sanubariku Menyentuh permukaan samodra raya. Matahari keluar dari mulutku, menjadi pelangi di cakrawala. Wajahmu keluar dari jidatku, Buku Guru Bahasa Indonesia 337 wahai kamu, wanita miskin kakimu terbenam di dalam lumpur. Kamu harapkan beras seperempat gantang, dan di tengah sawah tuan tanah menanammu Satu juta lelaki gundul keluar dari hutan belantara, tubuh mereka terbalut lumpur dan kepala mereka berkilatan memantulkan cahaya matahari. Mata mereka menyala tubuh mereka menjadi bara dan mereka membakar dunia. Matahari adalah cakra jingga yang dilepas tangan Sang Krishna. Ia menjadi rahmat dan kutukanmu, ya, umat manusia Pemberian tanda jeda merupakan teknik awal dalam mendemonstrasikan puisi. Adanya tanda jeda, makna sebuah puisi akan tersampaikan kepada para pendengar. Petunjuk untuk Guru Pelaksanaan pembacaan puisi. Persiapan yang harus dilakukan oleh siswa sebelum pembelajaran membaca puisi adalah sebagai berikut. 1. Memilih salah satu di antara puisi berjudul “Ibu” karya D. Zamawi Imron berikut ini 2. Membaca dan memahami suasana, tema, dan maknanya yang dipilihnya. 3. Berlatih membacakan puisi tersebut dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi 4. Siswa diperbolehkan memilih puisi lainnya untuk kamu bacakan Bila memungkinkan, lakukan di laboratorium drama, atau, atau halaman sekolah. Hal ini penting karena ruang yang lebih lus dan tidak kaku seperti kelas akan lebih memudahkan siswa berekspresi lebih bebas. Agar semua siswa mendapat pengalaman belajar membaca puisi tanpa menyita banyak waktu, buatlah pembelajaran dengan lingkaran kecil lingkaran besar. Adapun proses pembelajaran dalam lingkatran kecil – lingkaran besar adalah sebagai berikut. 1. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok. 2. Secara bergantian, siswa membacakan puisi dalam kelompoknya masing- masing. 3. Pada saat temannya membacakan puisi, siswa lainnya membeikan penilaian dengan instrumen penilaian yang telah disiapkan oleh guru. Kelas X SMAMASMKMAK 338 4. Setiap kelompok memilih satu anggota penampil terbaik. 5. Siswa kembali berkumpul. 6. Bila memungkinkan, siswa duduk melingkar. 7. Secara bergantian wakil masing-masing kelompok membacakan puisinya. 8. Setap selesai pembacaan satu puisi, siswa yang lain memberikan komentar terhadap pembacaan puisinya. 9. Guru memberikan penghargaan kepada siswa pembaca puisi terbaik. Berikut ini adalah lembar penilaian pembacaan puisi. No Nama Nilai Jumlah Vokal Ekspresi Intonasi 1. 2. 3. 4. 5. dst. Keterangan: Rentang nilai 50 – 60 : kurang bagus, 61 – 70 : cukup bagus, 71 - 80 : bagus, 81 – 90 : sangat bagus Ibu Karya: D. Zamawi Imron Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting hanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir bila aku merantau sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar ibu adalah gua pertapaanku dan ibulah yang meletakkan aku di sini saat bunga kembang menyemerbak bau sayang Sumber: http:kepadapuisi.blogspot.co.id Buku Guru Bahasa Indonesia 339 ibu menunjuk ke langit, kemundian ke bumi aku mengangguk meskipun kurang mengerti bila kasihmu ibarat samudera sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala sesekali datang padaku menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku. Sumber: Antologi Puisi Bantalku Ombak Selimutku Angin 1996. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2 Memusikalisasikan Puisi dengan Memperhatikan makna Puisi Guru mengajak siswa mendengarkan atau menyanyikan bersama-sama lagu Chrisye ‘Ketika tangan dan kaki Bicara’? Berikut ini adalah syair lagu tersebut. Kelas X SMAMASMKMAK 340 Ketika Tangan dan Kaki Berkata Lirik : Taufiq Ismail Lagu: Chrisye Akan datang hari mulut dikunci Kata tak ada lagi Akan tiba masa tak ada suara Dari mulut kita Berkata tangan kita Tentang apa yang dilakukannya Berkata kaki kita Kemana saja dia melangkahnya Tidak tahu kita bila harinya Tanggung jawab tiba Rabbana… Tangan kami… Kaki kami… Mulut kami… Mata hati kami… Luruskanlah… Kukuhkanlah… Di jalan cahaya…. sempurna Mohon karunia kepada kami HambaMu yang hina Sumber: http:bio.or.idbiograi-chrisye Buku Guru Bahasa Indonesia 341 Lagu tersebut merupakan puisi yang dinyanyikan dengan iringan musik. Inilah yang disebut dengan musikalisasi puisi. Tujuan musikalisasi puisi adalah memudahkan pendengar memahami makna puisi yang ingin disampaikan penyairnya. Lagipula, dengan dijadikan nyanyian, sebuah puisi akan lebih mudah diingat oleh pendengarnya. Guru dapat menyajikan lagu-lagu lain seperti lagu-lagu Bimbo, Ebiet G Ade, dan Uly Sigar Rusadi. Selain dimusikalisasikan secara komersial untuk tujuan bisnis, ada banyak puisi Sapardi Djoko Damono yang disajikan dalam bentuk nyanyian. Selain disajikan secara utuh sebagai sebuah lagu, ada juga yang berpendapat bahwa musikalisasi puisi adalah pembacaan puisi diiringi musik atau gabungan antara keduanya. Untuk memusikalissikan puisi, tidak harus menggunakan alat musik lengkap. Kita dapat saja hanya menggunakan gitar, suling, bahkan mungkin saja kamu menggunakan instrumen lagu lain. Yang utama adalah musik dan lagu harus tetap mempertahankan makna yang hendak disampaikan penyairnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang suasana, tema, dan makna puisi menjadi sangat penting sebelum memusikalisasikan puisi. Tugas 1 Petunjuk 1. Carilah rekaman lagu Ebiet G Ade, Bimbo, Chrisye, atau Uly Sigar Rusadi. Kamu juga bisa mencari musikalisasi puisi-puisi karya Sapardi Djoko Damono, Zawawi Imron, Tauik Ismail dan lainnya yang banyak terdapat di internet. 2. Dengarkanlah lagu tersebut, kemudian berikan tanggapanmu tentang musikalisasi puisi tersebut dengan menggunakan tabel berikut. Berikan tanggapanmu apakah makna puisi menjadi lebih mengena dibanding ketika dibacakan sebagai puisi? Judul lagu Penulis syair Penyanyi Komentar Ketika Kaki dan Tangan Berkata Taufik Ismail Chrisye Makna: Seteah meninggal manusia akan dimintai pertangggungjawaban atas amal perbuatan yang dilakukan saat masih hidup. Seluruh tubuh manusia akan bersaksi atas apa yang dikerjakan. Kelas X SMAMASMKMAK 342 Pesan itu menjadi semakin menyentuh hati ketika dinyanyikan dengan iringan musik yang sesuai. Pesan penyair juga mudah diingat dan tersebar lus setelah dinyanyikan dibandingkan pesan penyair dalam puisi lain yang tidak dijadikan lagu. Tugas 2 Setelah mendengarkan contoh puisi yang dinyanyikan, serta memahami bahwa pesan penyair lebih mudah dan lebih luas tersampaikan di masyarakat, siswa akan belajar memusikalisasikan puisi secara berkelompok. Ikutilah langkah-langkah berikut ini. 1. Guru membagai kelas dalam beberapa kelompok.Setiap kelompok antara 4-5 orang. 2. Aturlah agar dalam setiap kelompok minimal terdapat satu orang siswa yang dapat bermain musik. 3. Setiap kelompok memilih salah satu puisi dalam buku antologi. Siswa harus mengonsultasikan puisi yang dipilihnya agar terhindar dari puisi yang mengandung unsur pornograi, SARA, dan hal negatif lainnya. 4. Siswa mendiskusikan suasana, tema, dan makna puisi tersebut. 5. Siswa membuat aransemen sederhana berdasarkan suasana, tema, dan makna puisi tersebut. 6. Siswa berlatih menyanyikan puisi tersebut dengan iringan aransemen yang telah dibuat. 7. Secara bergantian, setiap kelompok menampilkan musikalisasi puisi yang telah dibuatnya. 8. Ketika kelompok lain tampil, berikan penilaian dengan menggunakan tabel berikut. No Kelompok Nilai Jumlah A B C 1. 2. Buku Guru Bahasa Indonesia 343 3. 4. 5. dst. Keterangan: 1. Aspek Penilaian A : Kesesuaian instrumen dengan suasana, tema, dan makna puisi. B : Kesesuaian lagu dengan suasana, tema, dan makna puisi. C : Kesesuaian ekspresi dengan dengan suasana, tema, dan makna puisi. 2. Rentang nilai 50 – 60 : kurang bagus, 61 – 70 : cukup bagus, 71 - 80 : bagus, 81 – 90 : sangat bagus Petunjuk untuk Guru Memperhitungkan proses pembuatan aransemen dan lagu dari puisi yang menyita cukup waktu dan tenaga siswa, maka penampilannya pun harus disiapkan lebih dari proses pembelajaran biasanya. Sebaiknya, kegiatan musikalisasi puisi dilakukan di aula atau laboratorium drama. Pelaksanaan kegiatan diupayakan pada kegiatan tengah semsster. Kelompok yang akan tampil berasal dari semua kelas. Penampilan mereka akan dilombakan. Untuk itu, guru dapat mengundang guru bahasa Indonesia dan guru seni musik sebagai juri. Hal ini menarik untuk dilakukan. Selain dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk menunjukkan bakatnya, juga dapat menjadi motivasi bagi siswa lain untuk menyukai puisi. Di samping itu, melalui kegiatan seperti ini, secara tidak langsung budaya bersastra, tepatnya budaya puisi di sekolah dapat ditingkatkan. Kelas X SMAMASMKMAK 344

C. Menganalisis Teks Unsur Pembangun Puisi