kapasitas mental individu yang merupakan intelegensi. Intelegensi seseorang ikut menentukan prestasi belajar seseorang itu.
2.1.1.3.6 Kondisi Kesehatan Jasmani Orang yang belajar membutuhkan kodisi badan yang sehat. Orang yang
sakit maupun kelelahan todak akan dapat belajar dengan efektif. Cacat fisik juga mengganggu hal belajar.
2.1.1.3.7 Kondisi Kesehatan Rohani Gangguan serta cacat mental juga sangat mengganggu hal belajar orang
yang bersangkutan. 2.1.1.3.8 Motivasi
Motivasi adalah penting bagi proses belajar., karena motivasi menggerakkan organisme, mengarahkan tindakan, serta memilih tujuan belajar
yang dirasa paling berguna bagi kehidupan individu.
2.1.2 Performansi Guru
Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Menurut
Mangkunegara dalam Ardiansyah 2011 menyatakan kinerja adalah hasil kerja kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. Kinerja atau prestasi kerja diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap,
keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Dalam bahasa Inggris istilah kinerja adalah performance. Performance
merupakan kata benda. Performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Guru adalah jabatan profesional yang
didasari kompetensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik. Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen menjelaskan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah hasil yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan
atau madrasah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhannya.
2.1.3 Aktivitas Belajar Siswa
Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang dialami
langsung oleh siswa dalam proses belajar. Menurut Gagne dalam Suprijono 2009: 2 belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas. Menurut Poerwadarminta dalam Yusfy 2011 aktivitas belajar adalah
kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar. Sementara menurut Erwin dalam Yusfy 2011 aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam
proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Slameto 2011: 171 menambahkan bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang
menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas
belajar merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar atau keberhasilan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di
sini penekanannya adalah pada siswa, karena dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah belajar aktif.
Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan
memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu
menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar dan lain sebagainya. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara
guru dengan siswa ataupun siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi menyenangkan, dimana siswa dapat melibatkan kemampuannya
seoptimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada
meningkatnya suatu hasil belajar siswa.
2.1.4 Hasil Belajar