Apresiasi Seni Kerangka Teori

menambahkan, seni juga berarti suatu perencanaan yang mahir dan menyatakan kualitasnya dengan baik, serta merupakam unsur-unsur yang ilustratif atau menghias dalam barang cetakan. Bahari 2008: 51 menyebutkan bahwa seni rupa adalah suatu wujud hasil karya manusia yang diterima dengan indera penglihatan, dan secara garis besar dibagi menjadi seni murni dan seni terap. Sedangkan menurut Sobandi 2008: 126 Seni rupa adalah cabang seni yang pencerapannya melalui indera penglihatan. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa seni rupa merupakan suatu hasil karya yang dicurahkan dalam wujud karya visual yang memiliki nilai estetis.

2.1.6 Apresiasi Seni

Istilah apresiasi berasal dari kata Latin appretiatus yang merupakan bentuk past participle , yang artinya to value at price atau penilaian terhadap harga. Ditinjau dari asal katanya, apresiasi berasal dari kata appreciation artinya penghargaan dan pengertian. Dalam bentuk kata kerjanya yaitu to appreciate yang berarti menentukan nilai, mengerti atau menikmati sepenuhnya dengan jalan benar. 2.1.6.1 Pengertian Apresiasi Apresiasi adalah kegiatan mencerap menangkap dengan panca indera, menanggapi, menghayati, sampai kepada menilai sesuatu yang dalam hal ini adalah karya seni. Kegiatan apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami berbagai hasil seni dengan segala permasalahannya serta terjadi lebih peka akan nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya Sobandi,dkk, 2008: 5.1.1. Secara umum apresiasi dapat diartikan sebagai suatu proses sadar yang dilakukan seseorang dalam menghadapi dan memahami karya seni. Mengapresiasi adalah sebuah proses untuk menafsirkan sebuah makna yang terkandung dalam karya seni. Dalam memahami karya seni sebaiknya terlebih dahulu mengenal struktur bentuk karya seni, pengorganisasian elemen seni rupa atau dasar-dasar penyusunan dari karya seni yang sedang diapresiasi. Kemudian dalam mengapresiasi proses yang terjadi yaitu proses menafsirkan sebuah makna yang terkandung dalam karya seni Bahari, 2008: 148. Feldman, 1981 dalam Bahari 2008: 150 menyebutkan bahwa apresiasi bukanlah sebuah proses pasif, ia merupakan proses aktif dan kreatif, agar secara efektif mengerti nilai suatu karya seni, dan mendapatkan pengalaman estetik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apresiasi merupakan proses menilai suatu karya seni yang digunakan untuk menghargai dan menafsirkan makna yang terkandung di dalam karya seni melalui kegiatan mengamati yang menimbulkan respon terhadap stimulus yang berasal dari karya seni, sehingga menimbulkan rasa keindahan oleh penikmatannya. 2.1.6.2 Dimensi Apresiasi Pendidikan seni rupa dapat mencakup kognisi, apresiasi dan berkreasi. Kegiatan kognisi dan apresiasi memberi bekal kepada anak untuk mengenal dan memahami pengetahuan kesenirupaan, seperti mengenal unsur-unsur dasar seni, prinsip-prinsip seni, funsi seni, hubungan seni dengan kehidupan masyarakat. Menurt Osborn dalam Sobandi 2008: 3.1.2 membagi apresiasi menjadi dua dimensi yaitu, apresiasi sebagai sikap dan apresiasi sebagai suatu aksi. 1 Apresiasi Sebagai Sikap attitudes Diartikan sebagai suatu kebiasaan habits dan keahlian skill, tetapi apresiasi seharusnya mengandung suatu sikap atau perasaan tentang seni yang membawa individu kepada suatu pengalaman tentang seni. Apresiasi dapat mengembangkan kebiasaan mental berupa perhatian attentions dan ketertarikan interest secara bersama-sama membawanya dengan keahlian dan kemampuan yang tumbuh dari pengulangan dan perhatian dari pengalaman. Jadi dapat dikatakan bahwa apresiasi sebagai suatu sikap dapat tumbuh dari pengulangan dan perhatian dari pengalaman yang dapat diperdalam melalui setudi secara formal. 2 Apresiasi Sebagai Suatu Aksi actions Perkembangan mental dapat dilatih melalui kegiatan apresiasi. Kegiatan ini meliputi bagaimana seorang apresiator melakukan pengamatan dengan memusatkan perhatian, mengenal perbedaan meningkatkan pemahaman kontekstual dan penilaian. Apresiator harus terlinbat aktif dalam kegiatan apresiasi seni dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan apresiasi seni dikembangkan atas dasar pengetahuan yang dimiliki apresiator dalam melakukan kegiatan apresiasi. Apresiasi seni berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan interaksi antara apresiator dengan karya seni. Agar proses hubungan tersebut berjalan dengan lancar, aktif dan komunikatif, maka sejumlah wawasan yang berkaitan dengan pemahaman tentang seni harus dikuasai dengan baik. 2.1.6.3 Proses Apresiasi Garha 1980: 58 mengemukakan bahwa kegiatan apresiatif merupakan kegiatan penghayatan seni yang didalamnya termasuk aktivitas mental yang berupa penikmatan, pengaguman serta penilaian. Melihat adalah kegiatan yang paling awal dilakukan oleh pengamat. Selanjutnya, melalui penginderaan tersebut pengamat mulai memasuki proses psikologis lebih dalam yang disebut dengan penghayatan. Dalam proses inilah apresiator mulai memahami karya seni, yang dilanjutkan dengan proses penilaian dan penghargaan. Penilaian dan penghargaan merupakan pengambilan keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang bernilai atau berharga. Dalam proses inilah apresiator mulai menentukan keputusan apakah sukatidak suka, indahtidak indah, cocoktidak cocok dengan suasana hatinya. Berdasarkan uraian di atas, proses apresiasi seni dapat berupa kegiatan: melihat sepenuhnya karya seni, mengamati dengan seksama suatu karya, menghayati maksud yang terkandung dalam karya, serta menilai dan menghargai karya. Aktivitas apresiasi dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan karya seni rupa yang ada pada pameran, museum, studio, galeri, dan pusat-pusat senikerajinan itu dibuat. Aktivitas apresiasi dapat juga dilakukan dengan mengamati objek secara tidak langsung melalui gambar pada buku, foto, slide, film, atau sumber lain.

2.1.7 Materi Apresiasi SD

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar bola kasti menggunakan permainan kasbol pada siswa kelas IV SD Negeri Margadana 8 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2012 2013

0 23 132

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENYIMAK DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 01 KOTA TEGAL

0 6 249

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGAPRESIASI KARYA SENI RUPA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN APPRECIATION CARD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KRATON 2 KOTA TEGAL

8 38 247

PENGGUNAAN MEDIA KARTU APRESIASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGAPRESIASI KARYA SENI RUPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PULIHARJO KABUPATEN KEBUMEN

1 9 236

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PANGGUNG 5 KOTA TEGAL

1 22 203

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas Belajar Dengan Pemanfaatan Media Kartu Kuis Who Am I Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Ngadirejo Kecama

0 2 14

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas Belajar Dengan Pemanfaatan Media Kartu Kuis Who Am I Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Ngadirejo Kecama

0 0 14

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Mengidentifikasi Unsur Cerita Anak Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Panggung 11 Kota Tegal.

0 1 246

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Jatinegara 1 Kabupaten Tegal.

0 0 203

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77