diarahkan untuk membentuk perubahan perilaku pada peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pembelajaran IPA juga dilaksanakan berdasarkan ciri teori
behaviorisme dimana peran lingkungan sebagai pembentuk reaksi atau respons peserta didik sangat penting.
2.2. KAJIAN EMPIRIS
Untuk memperkuat penelitian ini, berikut hasil penelitian yang mendukung pemilihan model serta media yang digunakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri 2012 tentang “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Kooperatif Tipe STAD Berindikator SMART
pada Siswa Kelas III SDN Karangayu 01.” Hasil penelitian menunjukkan
peningkatan ketrampilan guru dari kriteria baik dengan skor rata-rata 22,5 siklus I menjadi sangat baik dengan skor rata-rata 30,5 siklus II. Aktivitas siswa
meningkat dari kriteria cukup dengan skor 13,7 siklus I menjadi baik dengan skor rata-rata 19,3 siklus II. Hasil belajar siswa meningkat, dari kondisi awal
ketuntasan sebesar 34,3 13 dari 38 siswa menjadi 97,4 37 dari 38 siswa siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 100.
Penel itian model STAD juga dilakukan oleh Hidayati 2010 “Upaya
Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV MI Darul Ulum Gondangwetan dengan Pendekatan Kooperatif Model STAD.” Hasil penelitian diperoleh data
observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I skor diperoleh sebesar 54,6, pertemuan II sebesar 68. Sedangkan pada siklus II pertemuan I sebesar 93,
dan pertemuan II 98. Adanya peningkatan aktivitas siswa. Hasil belajar siswa
siklus I nilai rata-rata diperoleh 62,5, siklus II nilai rata-rata mencapai 76,35. Ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA siswa dengan
menggunakan model STAD. Selain itu penelitian
dilakukan Aprilia, “Penerapan Media Crossword Puzzle untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IVB
SDN Penanggungan Kecamatan Klojen Kota Malang .” Hasil penelitian
menunjukkan siswa menjadi lebih aktif, senang, bersemangat belajar, serta pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Penerapan media
crossword puzzle dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IVB SDN Penanggungan kota Malang. Perolehan rata-rata aktivitas dan hasil
belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas IVB pada tes pra tindakan nilai rata-rata hasil belajar
siswa 67,02, siklus I 67,8, siklus II 70,22. Sesuai penelitian Sartika “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui
Model Pembelajaran Kooperatif TGT dengan Permainan Crossword Puzzle pada Siswa Kelas IIIB SD N Wonosari 02.” Hasil penelitian diperoleh data siklus I
keterampilan guru mendapat skor 33 kategori cukup baik, meningkat menjadi 41 kategori baik siklus II, mendapat skor 49 kategori sangat baik siklus III. Aktivitas
siswa meningkat dari rata-rata skor 2,5 kategori baik pada siklus I menjadi rata- rata skor 3 kategori baik siklus II, rata-rata skor 3,7 kategori sangat baik siklus III.
Rata-rata hasil belajar siswa siklus I sebesar 66,3 meningkat menjadi 72,1 siklus II, meningkat lagi menjadi 77,4 siklus III. Persentase ketuntasan belajar siswa
meningkat dari 63 siklus I menjadi 78,9 siklus II dan meningkat lagi menjadi 89,5 siklus III.
Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan model pembelajaran STAD dan media Crossword Puzzle dapat meningkatkan keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa, sehingga dapat memperkuat penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model STAD
dengan Media Crossword Puzzle pada Siswa Kelas IV SD Islam Al Madina.”
2.3. KERANGKA BERPIKIR