guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks adaptation dan kreativitas origination.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan hasil belajar adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki siswa sebagai
hasil dari proses belajar. Perubahan perilaku yang dimiliki siswa ini disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hasil belajar berdasarkan
taksonomi Bloom dikelompokkan ke dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Indikator hasil belajar IPA dalam penelitian ini yaitu ≥ 80 siswa
kelas IV SD Islam Al Madina memperoleh nilai ≥ 70.
2.1.4. Media Pembelajaran
Proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Agar pesan yang ingin
disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh penerima, maka dibutuhkan adanya media. Menurut Gerlach dan Ely dalam Hamdani 2011: 243 media
apabila dipahami secara garis besar yaitu segala sesuatu seperti manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi agar siswa dapat memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sebagaimana pendapat Djamarah 2010: 121 media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur
pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Kompetensi yang akan diajarkan guru akan tercapai dengan optimal
dibantu penggunaan media pembelajaran. Menurut Anitah dkk 2009: 6.6 media pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang timbulnya proses
atau dialog mental pada diri siswa. Dengan perkataan lain, terjadi komunikasi
antara siswa dengan media atau secara tidak langsung tentunya antara siswa dengan penyalur pesan guru. Dengan demikian dapat dikatakan proses
pembelajaran telah terjadi. Media tersebut berhasil menyalurkan pesanbahan ajar apabila kemudian terjadi perubahan tingkah laku behavioral change pada diri
siswa.
Pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran juga dikarenakan kegunaannya. Menurut Daryanto 2010: 5 manfaat media antara lain:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar. d.
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan persepsi
peserta didik. Prinsip pokok yang diperhatikan dalam penggunaan media menurut
pendapat Sanjaya 2012: 173 pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya
memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa.
Berdasakan paparan tersebut, dapat disimpulkan media adalah segala sesuatu yang digunakan guru dalam proses pembelajaran guna menyalurkan pesan
materi pembelajaran kepada peserta didik agar konsep yang ingin ditanamkan guru dapat dimengerti oleh peserta didik. Kehadiran media dalam proses
pembelajaran sangat penting, karena anak usia SD berada pada tahap operasional konkret, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna apabila guru menghadirkan
media untuk memperjelas materi. Tetapi perlu diingat, penggunaan dan pemilihan media harus didasarkan pada kebutuhan peserta didik.
Dalam penelitian ini, media yang akan digunakan yaitu media Crossword Puzzle. Berikut akan dijelaskan mengenai media Crossword Puzzle.
2.1.4.1. Media Crossword Puzzle Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung
dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
Media Crossword Puzzle adalah suatu media berbentuk kotak-kotak berwarna yang terdiri atas dua lajur yaitu mendatar kumpulan kotak yang
membentuk satu baris dan beberapa kolom dan menurun kumpulan kotak yang membentuk satu kolom dan beberapa baris. Untuk menyelesaikan permaianan
ini, siswa harus menjawab pertanyaan yang telah tersedia dan mengisikan jawaban tersebut pada kotak-kotak yang tersedia.
http:putranyapermata.wordpress.compendidikanmetode-pembelajaran diakses tanggal 10 Januari 2013
Secara spesifik Crossword Puzzle merupakan suatu media yang memungkinkan siswa berfikir secara kreatif untuk memasukkan huruf sehingga
menjadi kata sesuai panjang kotak yang tersedia. Zaini 2007: 71-72 menjelaskan bahwa teka-teki dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan
menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Media ini dapat melibatkan partisipasi siswa secara aktif sejak awal.
Langkah-langkah dalam membuat media Crossword Puzzle adalah: a.
Tulislah kata-kata kunci, terminologi atau nama-nama yang berhubungan dengan materi yang telah dipelajari.
b. Buatlah kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah dipilih seperti
dalam teka-teki silang. Hitamkan atau beri warna bagian yang diperlukan. c.
Buat pertyanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah di buat atau dapat juga hanya membuat pernyataan-pernyataan mengarah kepada
kata-kata tersebut. d.
Bagikan teka-teki silang ini kepada siswa secara berkelompok. e.
Batasi waktu mengerjakan. f.
Beri hadiah kepada kelompok atau individu yang mengerjakan paling cepat dan benar.
Pada dasarnya, permainan Crossword Puzzle atau teka-teki silang dilakukan untuk melancarkan komunikasi antar siswa. Tujuan permainan ini
menurut Nisak 2011: 158: 1 melatih konsentrasi para siswa, 2 mengingatkan kembali materi pelajaran yang telah diajarkan, 3 menumbuhkan rasa
kebersamaan sesama siswa, 4 menjadikan suasana nyaman di dalam kelas, dan 5 mengusir rasa kebosanan di dalam kelas.
Dapat disimpulkan media Crossword Puzzle adalah media yang dapat mengasah kreativitas dan kemampuan berpikir siswa. Dengan bekerja sama dalam
kelompok untuk menyelesaikan kotak-kotak yang tersedia, siswa dilatih berpikir kreatif dengan cara menyenangkan. Pembelajaran bermakna juga merupakan
esensi dari penggunaan media ini.
2.1.5. Hakikat IPA