Faktor Meteorologis Hasil Eksplorasi Data

14 udara terhadap jam, model deret waktu pencemar udara, keeratan hubungan antara pencemar udara dengan faktor meteorologis, dan pola hubungan spasial.

2.5.1. Faktor Meteorologis

Faktor meteorologis seperti arah dan kecepatan angin, suhu udara, dan curah hujan mempengaruhi kualitas udara dan penyebaran pencemar udara di suatu lokasi. Deskripsi faktor meteorologis di kota Surabaya sebagai berikut : a. Suhu Udara Perbedaan suhu udara pada berbagai daerah di bumi akan mengakibatkan perbedaan tekanan udara yang mempengaruhi pergerakan udara di dalam atmosfer. Plot antara rataan suhu udara per bulan dengan jam disajikan pada Gambar 4. Pola kecenderungan rataan suhu udara dengan jam pada semua SUF tampak mirip, dengan suhu udara terendah terjadi pada jam 6 dan suhu udara tertinggi terjadi antara jam 12 sampai jam 14. J A M R A T A A N S U H U P E R B U L A N 24 18 12 6 1 37 34 31 28 25 22 SUF-1 J A M R A T A A N S U H U P E R B U L A N 24 18 12 6 1 37 34 31 28 25 22 SUF-2 J A M R A T A A N S U H U P E R B U L A N 24 18 12 6 1 37 34 31 28 25 22 SUF-3 J A M R A T A A N S U H U P E R B U L A N 24 18 12 6 1 37 34 31 28 25 22 SUF-4 J A M R A T A A N S U H U P E R B U L A N 24 18 12 6 1 37 34 31 28 25 22 BULAN 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 SUF-5 Gambar 4. Plot antara rataan suhu udara per bulan dengan jam di setiap SUF pada bulan Januari – Desember 2002 Pada umumnya rataan suhu udara beragam antar bulan, dengan suhu udara tertinggi terjadi pada bulan Oktober dan Nopember. Perbedaan suhu udara tertinggi pada bulan Oktober dan Nopember dengan bulan lainnya pada SUF-1 sampai SUF-4 kurang lebih 2 C, sedangkan pada SUF-5 kurang lebih 1 C. 15 b. Kecepatan Angin Kecepatan angin berperan menentukan jarak dan waktu perpindahan pencemar udara dari sumber ke penerima. Di samping itu kecepatan angin akan menentukan derajat pengenceran pencemar udara searah dengan pergerakan angin. Plot rataan kecepatan angin per bulan selama 24 jam disajikan pada Gambar 5. Pola kecenderungan antara kecepatan angin dan suhu udara terhadap jam tampak mirip. Kecepatan angin meningkat seiring dengan meningkatnya suhu udara. Setiap SUF mempunyai pola kecenderungan kecepatan angin dengan jam yang sama, yaitu kecepatan angin terendah dan konstan terjadi antara jam 1 sampai jam 7, dan kecepatan angin tertinggi terjadi pada jam 12 atau jam 13. J A M R A T A A N K E C . A N G I N P E R B U L A N 24 18 12 6 1 14 12 10 8 6 4 2 SUF-1 J A M R A T A A N K E C . A N G I N P E R B U L A N 24 18 12 6 1 14 12 10 8 6 4 2 SUF-2 J A M R A T A A N K E C . A N G I N P E R B U L A N 24 18 12 6 1 14 12 10 8 6 4 2 SUF-3 J A M R A T A A N K E C . A N G I N P E R B U L A N 24 18 12 6 1 14 12 10 8 6 4 2 SUF-4 J A M R A T A A N K E C . A N G I N P E R B U L A N 24 18 12 6 1 14 12 10 8 6 4 2 BULAN 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 SUF-5 Gambar 5. Plot antara rataan kecepatan angin per bulan dengan jam di setiap SUF pada bulan Januari – Desember 2002 Pada Gambar 4 dan Gambar 5 terlihat bahwa pola kecenderungan kecepatan angin dan suhu udara terhadap jam tampak mirip. Besarnya kecepatan angin beragam antar SUF. Kecepatan angin pada SUF-1, SUF-2, SUF-4 lebih rendah dibandingkan dengan kecepatan angin pada SUF-3 dan SUF-5. Pada SUF-3 terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok rendah yang terjadi pada bulan Juli sampai Agustus dan kelompok tinggi yang terjadi pada bulan Januari sampai Juni. SUF-5 mempunyai rataan kecepatan angin tertinggi dibandingkan dengan keempat SUF-lainnya, hal ini disebabkan lokasinya berada dekat pantai Kenjeran. 16 c. Arah Angin Arah perjalanan pencemar udara dari sumber ke penerima ditentukan oleh arah angin. Plot antara modus arah angin per bulan dengan jam disajikan pada Gambar 6. Pola kecenderungan modus arah angin dengan jam pada setiap SUF beragam antar bulan. J A N U A R I 16 12 8 4 P E B R U A R I 16 12 8 4 M A R E T 16 12 8 4 J U L I 16 12 8 4 A G U S T U S 16 12 8 4 S E P T E M B E R 16 12 8 4 A P R I L 16 12 8 4 M E I 16 12 8 4 J A M J U N I 24 18 12 6 1 16 12 8 4 O K T O B E R 16 12 8 4 N O P E M B E R 16 12 8 4 J A M D E S E M B E R 24 18 12 6 1 16 12 8 4 SUF 3 4 5 1 2 Gambar 6. Plot antara modus arah angin per bulan dengan jam di setiap SUF pada Januari- Desember 2002 Pada bulan Januari dan Pebruari modus arah angin umumnya berada antara arah barat dengan utara. Arah angin pada bulan Maret beragam antar jam, yaitu antara jam 1 sampai jam 8 dan antara jam 22 sampai jam 24 berada antara arah selatan dengan barat, antara jam 9 sampai 12 berada antara arah timur dengan tenggara, sedangkan antara jam 12 sampai jam 21 arah angin bervariasi antar SUF. Pada bulan April sampai Nopember, pola kecenderungan arah angin pada semua SUF tampak mirip, yaitu pada jam 1 sampai jam 9 arah angin berada antara arah selatan dengan barat, dan pada jam 10 sampai jam 24 arah angin berada antara timur dan selatan. Arah angin pada bulan Desember mirip dengan 17 arah angin pada bulan Maret, yaitu antara jam 1 sampai jam 8 dan antara jam 21 sampai jam 24 berada antara arah selatan dengan barat laut, sedangkan antara jam 9 sampai 20 arah angin bervariasi antar SUF. d. Curah Hujan Plot rataan curah hujan harian per bulan pada 3 stasiun pemantau di kota Surabaya disajikan pada Gambar 7. Pola kecenderungan rataan curah hujan pada 3 stasiun tampak mirip. Pada bulan Januari sampai Juni tampak curah hujan cenderung menurun, pada bulan Juni sampai Oktober tidak ada curah hujan, dan pada bulan Nopember sampai Desember curah hujan cenderung meningkat. Perbedaan rataan curah hujan di 3 stasiun pemantau tidak besar. Pada umumnya musim kemarau berawal pada bulan Mei dan berlangsung sampai bulan Oktober. Peralihan antara musim kemarau dengan musim hujan terjadi pada bulan Nopember. Musim hujan terjadi pada bulan Desember sampai bulan Maret. Bulan Ra ta a n Cu ra h H u ja n p er B u la n 12 11 10 9 8 7

6 5

4 3 2 1 18 12 6 Variable Juanda Pe rak -1 Pe rak -2 Gambar 7. Plot rataan curah hujan harian per bulan di 3 stasiun pemantau pada bulan Januari – Desember 2002

2.5.2. Pencemar Udara PM