Metode Kontruksi Terowongan Terowongan

2-8 Junaida Wally 13010003 dengan proses penggalian. Umumnya digunakan shield pelindung untuk memproteksi galian tersebut agar tidak runtuh. Teknik yang umum digunakan pada saat ini adalah shield tunneling pada terowongan melalui tanah lunak, lining langsung dipasang dibelakang shield bersamaan dengan pergerakan maju dari mesin pembor terowongan Tunnel Boring Machine. Gambar 2. 6 Shield tunneling http:www.ch-karnchang.co.tharticles_en.php?option=detailnid=76 c. Terowongan gali – timbun Cut and Cover Tunnel Terowongan ini dibuat dengan cara menggali sebuh trench pada tanah, kemudian dinding dan atap terowongan dikonstruksikan di dalam galian. Sesudah itu galian ditimbun kembali dan seluruh struktur berada dibawah timbunan tanah. Sumber : Rai Made Astawa Rai : Teknik Terowongan: 1988

2.1.6 Metode Kontruksi Terowongan

Terowongan umumnya dibuat melalui berbagai jenis lapisan tanah dan bebatuan sehingga metode konstruksi pembuatan terowongan tergantung dari keadaan tanah. Metode konstruksi yang lazim digunakan dalam pembuatan terowongan antara lain :  Cut and Cover System Konstruksi terowongan ini dibuat dengan cara menggali sebuah trench pada tanah, kemudian dinding dan atap terowongan dikontruksikan didalam galian. Sesudah itu galian ditimbun kembali dan seluruh struktur berada dibawah timbunan tanah. Metode pembuatan terowongan dengan cara cut and cover ini 2-9 Junaida Wally 13010003 adalah yang tercepat dan lebih murah. Biaya yang terbesar untuk pelaksanaannya adalah pada pembuatan dinding untuk proteksi galian, khususnya bila terletak pada daerah perkotaan. Metode ini hanya dilaksanakan bila elevasi terowongan relatif berada didekat permukaan tanah dan bila lahan memungkinkan untuk itu. Gambar 2. 7 Cut and Cover System http:centralsubwaysf.comFSEIS-SEIR-Chapter-6  Pipe Jacking System Micro Tunneling Metode ini banyak diterapkan pada terowongan yang melintasi jalan raya maupun jalan kereta api. Pada prinsipnya adalah suatu penampang pracetak dari beton atau baja dongkrak masuk kedalam tanah kemudian material tanah hasil galian dikeluarkan secara manual. Terowongan pracetak tersebut dapat didongkrak sekaligus dimana pencetakannya dilakukan ditempat atau dongkrak secara berangsur-angsur dimana penampang terowongan dibuat segmen demi segmen. Untuk konstruksi ini biayanya relatif murah, namun demikian untuk menjamin bahwa pendongkrakan berhasil dengan baik, alignment terowongan harus dipertahankan dan gaya dongkrak yang dibutuhkan dapat disediakan. 2-10 Junaida Wally 13010003 Gambar 2. 8 Pipe Jacking System Micro Tunneling http:krita.inmethod.html  Tunneling Bor Machine TBM Salah satu metode konstruksi terowongan yang populer digunakan adalah TBM, yaitu sebuah alat penggali yang memiliki bentuk berupa silinder yang nantinya akan membentuk permukaan terowongan berbentuk lingkaran.. Penggunaan mesin bor biasanya untuk terowongan ukuran besar dan melalui consistent rock. Proses penggalian dengan mesin bor ini adalah menerus, karena dilengkapi dengan peralatan yang membuang hasil galian dengan kecepatan yang sama. Dengan demikian mesin bor dapat berjalan secara kontinu. Bila terowongan melalui lapisan tanah yang lepas, maka mesin bor tersebut perlu dilengkapi dengan shield jadi progressnya tidak dapat menyamai kecepatan apabila melalui consistent rocks. Bila terowongan melalui tanah yang lunak, maka penggunaan mesin bor akan banyak kesulitan, karena mesin bor dapat berubah posisinya karena tanah tersebut tidak kuat menahan beban mesin bor yang berat, yang akan menyulitkan pengendalian arah terowongan. Dalam hal seperti ini maka tanah lunak tersebut harus di grouting terlebih dahulu sebelum dilewati oleh mesin bor. 2-11 Junaida Wally 13010003 Gambar 2. 9 Tunneling Bor Machine TBM http:mannaismayaadventure.com20121221tunnel-boring-machine  New Austrian Tunneling Method NATM NATM adalah suatu sistem pembuatan tunnel dengan menggunakan shotcrete beton yang disemprotkan dengan tekanan tinggi dan rock bolt sebagai penyangga sementara tunnel sebelum diberi lapisan concrete lining concrete. Sebelum ditemukan metode NATM ini digunakan kayu dan rangka baja sebagai konstruksi penyangga sementara. Kelemahan dari kontruksi kayu ini menurut Prof. LV. Rabcewicz dalam bukunya NATM adalah kayu khususnya dalam keadaan lembab akan sangat mudah mengalami keruntuhan, meskipun baja mempunyai sifat fisik yang lebih baik, efisiensi kerja busur baja sangat tergantung dari kualitas pengganjalan untak baja dan batuan, sementara diketahui bahwa akibat merenggangnya batuan pada waktu penggalian seringkali menyebabkan penurunan bagian atas terowongan. 2-12 Junaida Wally 13010003 Gambar 2. 10 New Austrian Tunneling Method http:www.slideshare.netluisaamtunneling-construction-natm  Immersed-Tube Tunneling System Immersed-Tube Tunneling System adalah metode konstruksi terowongan yang biasa digunakan untuk melintasi suatu perairan dangkal. Pada umumnya terowongan ini berfungsi sebagai jalan atau rel terowongan maupun untuk suplai air dan kabel listrik. Gambar 2. 11 Immersed-Tube Tunneling System http:www.tunneltalk.comNetherlands-IJmeer-connection-Jan12-Tunnel-designs- compared.php 2-13 Junaida Wally 13010003

2.1.7 Metode Pelaksanaan Terowongan