Parameter Batuan Parameter Desain

Junaida Wally 13010003 Mpa. Namun setelah melakukan korelasi maka nilai UCS untuk batu pasir dan batu lumpur maka nilai UCS yan digunakan dalam perhitungan adalah sebesar 20 MPa dan 10 MPa.  Struktur geologi yang dijumpai di daerah sekitar penyelidikan hanya berupa kekar-kekar minor. Sedangkan struktur lipatan yang dijumpai berupa homoklin yaitu kemiringan perlapisan batuan searah yang miring relative ke arah timur laut dengan sudut kemiringan 55 o – 60 o formasi baong dan formasi keutapang, sedangkan formasi diatasnya bagian hilir memiliki kemiringan lebih landai yaitu 35-40° formasi Seurela. Struktur sesarpatahan yang membahayakan konstruksi tidak dijumpai pada lokasi penyelidikan.  Struktur Lipatan : Struktur Lipatan regional pada umunya mempunyai arah barat laut –tenggara dan mempengaruhi Formasi Julu Rayeu dan satuan batuan yang lebih tua. Struktur ini dapat diketahui dengan jelas pada Formasi Keutapang dan Formasi Seureula yang tersingkap disepanjang Krueng Jamboaye.  Struktur Sesar : Sesar Lokop – Kotacane dengan arah utara timutlaut – barat baratdaya merupakan sesar aktif yang dijumpai ± 40 km tenggara dari lokasi rencana bendungan. Beberapa sesar minor terdapat di lokasi proyek dan sekitarnya.  Pada studi ini tidak terdapat data RQD sehingga berdasarkan jenis batuan yang diketahui maka nilai RQD diasumsikan sebesar 20 - 40.  Nilai r  untuk batu lumpur dan batu pasir adalah sebesar 6° dan 12°.

5.4.3 Parameter Batuan

Parameter batuan yang digunakan pada studi ini diperoleh dari hasil pengujian di lapangan dan laboratorium. Adapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:  Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compressive Strength. Uji kuat tekan uniaksial dilakukan untuk menentukan kuat tekan batuan   ci  , Modulus Young E, Poisson Ratio    , dan kurva tegangan-regangan.  Pengujian Triaksial. Junaida Wally 13010003 Pengujian ini dilakukan untuk menentukan nilai Strength envelope kurva instrinsic, Kuat geser atau shear strength, Sudut geser  dan Kohesi c  Pengujian Kuat Tarik-Uji Brazilia Indirect Tensile Strength Test. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kuat tarik tensile strength.  Pengujian Rock Quality Designing Index RQD. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dari massa batuan.  Parameter batuan m dan s diperoleh dari tabel dan rumus dibawah ini. Tabel untuk menentukan parameter m untuk batuan untuh adalah sebagai berikut: Tabel 2. 1 Nilai i m untuk batuan utuh Hoek, 2000 Dari tabel di atas diperoleh parameter m sebesar 19 untuk batu pasir dan 4 untuk batu lumpur. Karena batuan memiliki joint maka parameter m dan s untuk batuan berkekar harus diketahui, adapun persamaan yang digunakan untuk menentukan parameter batuan berkekar adalah sebagai berikut:          D GSI m m i b 14 28 100 exp Junaida Wally 13010003 3 9 100 exp          D GSI s Dimana Geological Stength Index GSI dan faktor kerusakan D dapat diperoleh berdasarkan tabel berikut: Gambar 2. 1 Perkiraan Kekuatan Geologi Index GSI untuk massa batuan heterogen seperti Flysch After Marinos and Hoek, 2001. Dari gambar di atas diperoleh nilai GSI sebesar 45 untuk batu pasir dan 35 untuk batu lumpur. Berikut ini adalah tabel untuk menentukan besarnya nilai D faktor kerusakan Junaida Wally 13010003 Tabel 2. 2 Pedoman untuk menentukan besarnya nilai D Hoek,200 Dari tabel di atas diperoleh nilai D sebesar 0.5 untuk batu pasir dan 0.8 untuk batu lumpur. Sehingga dari berbagai pengujian, rumus dan tabel diatas maka parameter batuan yang digunakan dalam studi ini adalah sebagai berikut: Korelasi nilai modulus young dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi berdasarkan metode empirik. Adapaun korelasinya adalah sebagai berikut. Junaida Wally 13010003  RMR Serafim and Pereira,1983 GPa 0.355 10 10 10 0 .4 5 - 40 10 28 40 10       RMR mass E  RMR Read et al, 1999 GPa 2.195 10 28 0.1 10 1 . 3 3                RMR E mass  Q-System Barton, 2002 GPa 9.654 0.9 10 10 3 1 3 1     c mass Q E  Q-System Palmstrom dan Singh, The deformtion modulus of rock masses, 2001 GPa 7.669 0.9 8 8 4 . 4 .     Q E mass Dari masil korelasi diatas diperoleh parameter desain modulus young adalah sebesar 3.99 GPa. Grafik nilai modulus young dapat dilihat pada gambar berikut ini: Junaida Wally 13010003 Gambar 5. 4 Parameter desain modulus young Parameter tanah seperti barat jenis batuan, poisson’s ratio, tensile strength, dan UCS Unconfined Compression Strength diperoleh dari hasil korelasi yang telah disajikan pada bab 2. Untuk nilai sudut geser dan kohesi diperoleh dari data labortorium studi terdahulu. Sehingga parameter desain yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 5. 1 Parameter batuan PHASE2 Parameter Nilai Satuan Batu Lumpur Material model Morh Coulumb Hoek Brown Initial Element Loading Field Stress Only Field Stress Only - Unit Weight 0.01832 0.01832 MNm ᵌ Elastic Properties Material Type Isotropic Isotropic - Youngs Modulus 3990 3990 Mpa Poissons Ratio 0.15 0.15 - Strength Parameter Material Type Elastic Elastic - Tensile Strenght 5 - Mpa Friction Angle 39.5 - ° Cohesi 0.343 - Mpa Intac UCS - 1.61 Mpa m Parameter - 0.00 - s Parameter - 0.00001 - Junaida Wally 13010003 Tabel 5. 2 Parameter batuan Plaxis 3D Tunnel Parameter Nama Batu Lumpur Satuan Material model Model Morh- Coulumb - Type of material behaviour Type Drained - Soil weight above phr. level unsat  18.32 kNm³ Soil weight below phr. level sat  19.9 kNm³ Youngs modulus constant ref E 3990000 kNm² Poissons ratio  0.15 - Cohesion constant ref c 342 kNm² Friction angle  39.5 ° Dilatancy angle  9.5 ° Tensile strength tension cut- off TS 5000 kNm²

5.5 Analisis Desain Terowongan