2-78
Junaida Wally 13010003
2.4.1.1 Metode Elastis
Aplikasi teori elastis pada batuan dapat dilakukan dengan menentukan hubungan antara  tegangan-tegangan  dan  regangan.  Hubungan  ini  ditentukan  berdasarkan
pembebanan  awal  E ,  pada  kurva  regangan-tegangan  atau  pada  siklus  beban
berikutnya  dimana  sifat  strain  hardening,  terlihat  pada  kurva  tegangan-regangan tersebut.  Konstanta  elastis  lain  yang  diperlukan  adalah  angka  Poisson
,  dalam geologi  sifat  tersebut  dapat  bervariasi  tergantung  pada  tegangan  dan  siklus
pembebanan. Teori  elastis  memungkinkan  penentuan  kondisi  tegangan  disekeliling  rongga
berupa lingkaran didalam  material  yang elastis. Pada kondisi  plane strain Kirsch memberi solusi tegangan ultimit disekitar tunnel sebagai berikut:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
2 cos
4 3
1 1
1 1
2 1
2 2
4 4
2 2
r a
r a
K r
a K
z r
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
2 cos
3 1
1 1
1 2
1
4 4
2 2
r a
K r
a K
r
z
 
 
2 sin
2 3
1 1
2 1
2 2
4 4
 
 
 
 
 
 r
a r
a K
z r
2-79
Junaida Wally 13010003
Gambar 2. 70
Penamaan tegangan-tegangan berdasarkan solusi Kirsch pada lubang silindris di dalam medium elastis yang isotropis dan homogen
Paulus P.Raharjo, 2004
Pada  dinding  terowongan,  tegangan  dapat  diperoleh  dengan  menyederhanakan pesamaan diatas dengan mengambil r=a.
 
r r
  0
  
 
 
2 cos
1 2
1 K
K
z
 
 
Pada mahkota terowongan
 
 
 
r r
  0
 
1 3
 
K
z
 
Dapat  ditunjukan  disini  bahwa 
 ,  bila
3 1
 K
.  Jika 3
1 
K ,
berdasarkan analisis ini fisur akan terbuka di puncak terowongan. Dree dkk, 1969 juga  memberikan  persamaan  untuk  menghitung  deformasi  disekitar  terowongan
sebagai  konsekuensi  kondisi tegangan tersebut.  Pada jarak  r dari pusat lingkaran terowongan  yang  tidak  disokong,  pergerakan  radial  kearah  dalam  yang
diakibatkan  oleh  galian  terowongan  dengan  diameter  a,  menurut  teori  di  atas adalah sebagai berikut:
2-80
Junaida Wally 13010003
a E
u
z
 
 
1
Pada dinding terowongan dimana r=a, peralihan radial tersebut adalah sebesar
a E
u
z
 
 
1
Perihal tangensial disekeliling terowongan adalah 0. Bila didalam terowongan terdapat tegangan sebesar
i
pada mahkota terowongan, persamaan
a E
u
z
 
 
1
dapat  digunakan  untuk  menghitung  peralihan  dengan mensubtitusi
i z
 
.  Peralihan  radial  rata-rata  disekitar  dinding  terowongan adalah
 
E a
K u
z
 
 
 1
1 2
1
Gambar  2.59  Menunjukkan  distribusi  tegangan  disekitar  rongga  lingkaran berdasarkan persamaan Kirsch dimana nilai
x z
  dan 1
K 
Dalam praktek metode elastis jarang digunakan apabila kondisi tanah dan batuan tidak  homogen,  tidak  isotropis  dan  tidak  linier.  Namun  demikian  Cording
menyarankan  bahwa  solusi  ini  masih  berguna  untuk  menentukan  regangan- regangan maupun peralihan pada terowongan di dalam batuan kompeten.
Gambar 2. 71
Distribusi tegangan disekitar terowongan lingkarna pada media elastis, isotropic, dan homogen Paulus P.Raharjo, 2004
2.4.1.2 Metode Plastis dan Elastoplastis