2-36
Junaida Wally 13010003 Specific gravity,
air isi
Berat Ws
- Wo
Wo G
s
 
3
grcm Kadar air water content,
100 Wo
Wo -
Wn w
 
 
Derajat kejenuhan,
100 Wo
- Ww
Wo -
Wn SR
 
 
Porositas,
100 Ws
- Ww
Wo -
Wn n
 
 
Void ratio,
n -
1 n
e 
2.2.2.2 Penentuan Sifat Mekanik Batuan
Pengujian  untuk  menentukan  sifat  mekanik  batuan  dapat  dilakukan  diantaranya dengan pengujian dibawah ini :
1. Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compressive Strength
Pengujian  ini  menggunakan  mesin  tekan  untuk  menekan  sampel  batu  yang berbentuk  silinder,  balok  atau  prisma  dari  satu  arah  uniaksial.  Perbandingan
antara  tinggi  dan  diameter  sampel  lD  mempengaruhi  nilai  kuat  tekan  batuan. Untuk  perbandingan  lD  =  1  kondisi  tegangan  triaksial  saling  bertemu  sehingga
akan memperbesar nilai kuat tekan batuan untuk pengujian kuat tekan digunakan 2  lD  2,5. Makin besar lD maka kuat tekan akan bertambah kecil
2-37
Junaida Wally 13010003
Gambar 2. 36 Penyebaran tegangan didalam percontoh batu a teoritis dan b eksperimental, c Bentuk pecahan teoritis dan d Bentuk pecahan eksperimental
http:eprints.undip.ac.id3382051617_chapter_II.pdf
Ukuran sampel
2-38
Junaida Wally 13010003
Gambar 2. 37 Kodisi tegangan didalam percontoh untuk lD berbeda a lD = 1 b lD = 2 http:eprints.undip.ac.id3382051617_chapter_II.pdf
Uji  kuat  tekan  uniaksial  dilakukan  untuk  menentukan  kuat  tekan  batuan
 
ci
 , Modulus Young E, Nisbah Poisson
 
  , dan kurva tegangan-regangan.
  Kuat tekan batuan
Tujuan utama uji kuat tekan uniaksial adalah untuk mendapatkan nilai kuat tekan dari contoh batuan. Harga tegangan pada saat contoh batuan hancur didefinisikan
sebagai kuat tekan uniaksial batuan dan diberikan oleh hubungan:
A F
ci
 Keterangan :
ci
    = Kuat tekan uniaksial batuan MPa F
= Gaya yang bekerja pada saat contoh batuan hancur kN A
= Luas penampang awal contoh batuan yang tegak lurus arah gaya mm
  Modulus Young
Modulus  Young  atau  modulus  elastisitas  merupakan  faktor  penting  dalam mengevaluasi  deformasi  batuan  pada  kondisi  pembebanan  yang  bervariasi.  Nilai
modulus  elastisitas  batuan  bervariasi  dari  satu  contoh  batuan  dari  satu  daerah geologi  ke  daerah  geologi  lainnya  karena  adanya  perbedaan  dalam  hal  formasi
2-39
Junaida Wally 13010003 batuan  dan  genesa  atau  mineral  pembentuknya.  Modulus  elastisitas  dipengaruhi
oleh  tipe  batuan,  porositas,  ukuran  partikel,  dan  kandungan  air.  Modulus elastisitas akan lebih besar nilainya apabila diukur tegak lurus perlapisan daripada
diukur sejajar arah perlapisan Jumikis, 1979. Modulus  elastisitas  dihitung  dari  perbandingan  antara  tegangan  aksial  dengan
regangan aksial. Modul elastisitas dapat ditentukan berdasarkan persamaan :
a E
 
 
Keterangan: E
= Modulus elastisitas MPa 
       = Perubahan tegangan MPa a
     = Perubahan regangan aksial
  Nisbah Poisson Poisson Ratio
Nisbah Poisson didefinisikan sebagai perbandingan negatif antara regangan lateral dan  regangan  aksial.  Nisbah  Poisson  menunjukkan  adanya  pemanjangan  ke  arah
lateral  lateral  expansion  akibat  adanya  tegangan  dalam  arah  aksial.  Sifat mekanik ini dapat ditentukan dengan persamaan:
a
 
1
Keterangan: 
= Poisson ratio
1
       = Regangan lateral
a
 = Regangan aksial
  Kurva tegangan-regangan
Regangan  yang  dihasilkan  dari  pengujian  kuat  tekan  batuan  dapat  dilihat  pada gambar dibawah ini:
2-40
Junaida Wally 13010003
Gambar 2. 38 Regangan yang dihasilkan dari pengujian kuat tekan batuan a
regangan aksial, b regangan lateral dan c regangan volumik http:eprints.undip.ac.id3382051617_chapter_II.pdf
Perpindahan  dari  sampel  batuan  baik  aksial
I 
maupun  lateral
D 
selama pengujian diukur dengan menggunakan dial gauge atau electric strain gauge. Dari
hasil  pengujian  kuat  tekan,  dapat  digambarkan  kurva  tegangan-regangan  stress- strain  untuk  tiap  sampel  batu,  kemudian  dari  kurva  ini  dapat  ditentukan  sifat
mekanik batuan: 1. Kuat tekan
c
2. Batas Elastik
E
3. Modulus Young
A
Δε Δ
E 
4. Poisson‘s Ratio
a1 1
I
ε ε
 
2-41
Junaida Wally 13010003
Gambar 2. 39 Kurva tegangan-regangan hasil pengujian kuat tekan batuan http:eprints.undip.ac.id3382051617_chapter_II.pdf
a
ε  = regangan aksial
I
ε  = regangan lateral
V
ε  = regangan volumik
2. Pengujian Triaksial