2-80
Junaida Wally 13010003
a E
u
z
 
 
1
Pada dinding terowongan dimana r=a, peralihan radial tersebut adalah sebesar
a E
u
z
 
 
1
Perihal tangensial disekeliling terowongan adalah 0. Bila didalam terowongan terdapat tegangan sebesar
i
pada mahkota terowongan, persamaan
a E
u
z
 
 
1
dapat  digunakan  untuk  menghitung  peralihan  dengan mensubtitusi
i z
 
.  Peralihan  radial  rata-rata  disekitar  dinding  terowongan adalah
 
E a
K u
z
 
 
 1
1 2
1
Gambar  2.59  Menunjukkan  distribusi  tegangan  disekitar  rongga  lingkaran berdasarkan persamaan Kirsch dimana nilai
x z
  dan 1
K 
Dalam praktek metode elastis jarang digunakan apabila kondisi tanah dan batuan tidak  homogen,  tidak  isotropis  dan  tidak  linier.  Namun  demikian  Cording
menyarankan  bahwa  solusi  ini  masih  berguna  untuk  menentukan  regangan- regangan maupun peralihan pada terowongan di dalam batuan kompeten.
Gambar 2. 71
Distribusi tegangan disekitar terowongan lingkarna pada media elastis, isotropic, dan homogen Paulus P.Raharjo, 2004
2.4.1.2 Metode Plastis dan Elastoplastis
Terowongan  adalah  suatu  struktur  dimana  analisis  berdasarkan  metode  plastis memberikan  aplikasi  yang  menjanjikan.  Pada  kenyataan  dilapangan  dimana
2-81
Junaida Wally 13010003 terbentuk kondisi plastis di sekitar rongga terowongan, perhitungan untuk sistem
sokongan dapat memanfaatkan teori tersebut. Didalam  analisis  plastis  umumnya  dianggap  nilai
 
1 K
,
x z
 
.  Berat  dari material  galian  diabaikan  dan  diasumsikan  tegangan  normal  dalam  arah  sumbu
terowongan  dianggap  sebagai  tegangan  utama.  Kondisi  aliran  plastis  menurut Tresca digunakan untuk material kohesif
 
θ  .
2.4.1.2.1 Analisis Plastis pada Material Kohesif
Aliran plastis muncul apabila
u 3
1
2c -
 Dimana cu adalah kuat geser yang diperoleh dalam uji triaxial UU atau setengah
dari nilai kuat tekan material q
u
. Bila perbedaan tegangan utama kurang dari
u
2c ,  material  tersebut  masih  bersifat  kurang  lebih  elastis  dan  aliran  plastis  tidak
terjadi. Medan tegangan yang bekerja pada terowongan terdiri dari tegangan vertikal,
z
, tegangan  horizontal,
 
1 K
,
x z
 
dan  tegangan  internal
i
,  bekerja  dari dalam rongga terowongan.
Bila
u x
z
c -
 ,  zona  plastis  tidak  terbentuk,  tetapi  bila
u x
z
c -
 ,  daerah plastis  akan  terbentuk  hingga  sejauh  R  dari  pusat  terowongan.  Daerah  plastis
disekitar lingkaran terowongan pada material kohesif dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
2-82
Junaida Wally 13010003
Gambar 2. 72
Daerah plastis disekitar lingkaran terowongan pada material kohesif Dree, 1969
Berdasarkan teori tersebut
2 1
2 
u i
z
c
ae R
 
Pada daerah plastis, dimana R
r a
 
diperoleh tegangan-tegangan sebesar
a r
c
u i
r
ln 2
 
 
u r
c 2
 
 
 
2 1
 
 
r y
y
   adalah  tegangan  normal  yang  bekerja  dalam  arah  sumbu  terowongan.  Zona plastis  diasumsikan  tidak  mengalami  perubahan  volume  kecuali  perubahan
tegangan-tegangan
 
2 1
. Tegangan  geser
r θ
pada  semua  titik.  Pada  perbatasan  antara  zona  elastis  dan plastis:
u z
R
c 
 
2-83
Junaida Wally 13010003 Apabila  tidak  terdapat  tegangan  di  dalam  terowongan
i
   maka  radius  pada zona plastis menjadi:
 
 
 
1 2
1
u z
c
ae R
Peralihan  antara  perbatasan  antara  zona  plastis  dan  elastis  menuju  ke  pusat terowongan pergerakan radial adalah
Apabila dilkukan pembagian tegangan
i
  dari dalam terowongan, yang dalam hal ini  bisa  berasal  dari  sistem  sokongan  ke  sekeliling  terowongan,  peralihan  radial
pada dinding rongga kearah pusat menjadi:
A a
U
a
 
 1
1 1
1 1
2 
 
 
u i
z u
c e
E c
A 
 
2.4.1.2.2 Analisis Plastis pada Material Non Kohesif
Kriteria keruntuhan menurut Mohr-Coulomb dapat ditulis 
 
 
 sin
1 cos
2 sin
1 sin
1
3
 
 
 c
i
Disini asumsi yang diberikan juga sama
x z
  
,
5 .
 .
Berdasarkan teori tersebut, zona plastis tidak terbentuk apabila: 
 
 sin
1 cos
 
 c
i z
Apabila
z
lebih  besar  dari  harga  tersebut  maka  zona  plastis  terbentuk  dengan radius sebagai berikut:
 
 
 
 
sin 2
sin 1
cot cot
sin 1
 
 
 
 
 
c c
a R
i z
Di dalam zona plastis
 
R r
a 
 tegangan-tegangan adalah:
 
 
 
 
sin 1
sin 2
cot cot
 
 
 
 
 
a r
c c
i r
 
 
 
 
 
sin 1
sin 2
sin 1
sin 1
cot cot
 
 
 
 
 
 
a r
c c
i
2-84
Junaida Wally 13010003
 
 
 
r y
2 1
Pada  perbatasan  antara  zona  plastis  dan  elastis  berdasarkan  teganagn  adalah sebagai berikut:
 
 
radial cos
sin 1
 
 
c
z r
 
 
 
tangensial cos
sin 1
 
 
c
z
 
 Deere dkk 1969 memberikan radius dari zona plastis untuk berbagai variasi nilai
dari c
, ,
i z
, dan harga sudut  .
Gambar 2. 73
Radius dari Zona plastis sebagai fungsi dari parameter tanah Paulus P.Raharjo, 2004
Di  dalam  persamaan-persamaan  terdahulu  dapat  diperiksa  bahwa  apabila 
 c
i
 ,  maka  radius  dari  zona  plastis  menjadi  tak  terbatas.  Hal  ini  berarti
bahwa  rongga  akan  tertutup.  Persamaan  ini  menjadi  sah  hanya  sejauh  material tersebut  mempunyai  kekuatan  geser  selama  proses  aliran  plastis.  Hal  ini
memberikan  konsekuensi  bahwa  pada  kenyataannya  tidak  akan  terjadi  aliran plastis  yang  besar  karena  material  akan  mengalami  kehancuran  secara  struktural
dan reduksi kuat geser.
2-85
Junaida Wally 13010003
Gambar 2. 74
Distribusi tegangan disekeliling tegangan terowongan untuk kasus tertentu Paulus P.Raharjo, 2004
Tidak didapati studi teoritis yang menghitung kondisi selain 1
K   atau dimana
kedalaman  terowongan  diperhitungkan  sebagai  efek  batas  permukaan  Deere, 1969.
Berdasarkan teori plastisitas, peralihan radial kearah pusat terowongan pada batas antara zona plastis dan elastis dapat ditentukan sebagai berikut:
 
R E
u
R z
R
 
 
 1
2.4.2   Metode Empirik