+ +
a b
Gambar 2.9 Lensa a memiliki kekuatan lensa lebih besar daripada lensa b
sebab lensa ini paling kuat memfokuskan membelokan sinar.
Kekuatan lensa diberi lambang P, dari kata power didefinisikan sebagai kebalikan dari jarak fokus lensa f.
Kekuatan lensa: � =
1
Dengan : f = jarak fokus m P = kekuatan lensa dioptri
2.7 Kerangka Berpikir
Fisika bukan hanya penguasaan pengumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan fisika diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari hari. Pembelajaran fisika diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Dengan inkuiri maka akan menumbuhkan kemampuan
F O
F O
berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikan sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran fisika pada jenjang SMP
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai gagasan utama untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu siswa satu sama
lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan guru. Pada pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa dilatih untuk bekerja dalam kelompok,
untuk menemukan suatu konsep yang akan mereka pelajari. Keterampilan sosial siswa dilatih ketika mereka belajar dalam kelompok. Indikator untuk
keterampilan sosial tersebut antara lain bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, menanggapi pendapat orang lain dan bertanggung
jawab. Indikator-indikator tersebut dapat dilatih ketika pembelajaran STAD diterapkan. Hal ini akan terlihat ketika siswa melakukan kegiatan eksperimen dan
ketika siswa melakukan kegiatan diskusi. Diakhir kegiatan pembelajaran, siswa diberikan tes yang bertujuan untuk menentukan peringkat kelompok.
Eksperimen merupakan cara mengajar yang melibatkan siswa untuk melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan
hasil percobaannya. Ketika melakukan eksperimen siswa dituntut untuk menggunakan keterampilan proses sains yang mereka miliki. Keterampilan proses
sains yang digunakan antara lain merancang percobaan, melakukan percobaan, mengamati, menginterpretasi data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan.
Keterampilan proses sains tersebut dapat dilatih ketika siswa terlibat langsung dalam kegiatan eksperimen.
Pelaksanaan STAD berbasis eksperimen dalam pembelajaran materi pembiasan cahaya ditunjang dengan RPP, LKS. LKS berisi tentang petunjuk
percobaan dan soal soal yang harus dijawab oleh siswa. LKS dapat digunakan untuk mengamati keterampilan proses sains siswa yaitu menginterpretasi data,
menganalisis data dan menarik kesimpulan. Lembar observasi digunakan untuk mengamati keterampilan proses sains siswa yaitu merancang percobaan dan
melakukan percobaan. Angket berisi pernyataan pernyataan yang terkait dengan keterampilan sosial siswa. Angket digunakan untuk mengamati ketarmpilan sosial
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.
1
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terbagi dengan tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat
tahapan kegiatan yaitu tahapan perencanaan planning, tindakan action, observasi observation, serta refleksi reflection.
Langkah-langkah yang ditempuh pada setiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut.
1 Perencanaan Planning
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah : a.
Observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa maupun guru. Indentifikasi masalah yang dihadapi siswa yaitu hasil nilai
ulangan harian mata pelajaran Fisika materi sebelumnya. Indentifikasi masalah yang dihadapi oleh guru yaitu mengenai metode pembelajaran yang
biasa dilakukan, fasilitas laboratorium dan situasi pembelajaran di kelas. b.
Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan tahapan pembelajaran STAD dan menyusun perangkat pembelajaran seperti silabus dan sistem
panilaian, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, dan lembar kegiatan siswa LKS.
35