2.1.1.3 Klasifikasi Gizi
Menurut Supariasa, dkk 2002:83, pengukuran status gizi pada orang dewasa dapat dilakukan dengan menggunakan indeks antropometri. Adapun cara
mencari ambang batas untuk menentukan status gizi seseorang digunakan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks masa tubuh.
IMT =
Berat Badan kg Tinggi badan m Tinggi badan m
Supariasa, dkk. 2002:60
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Untuk
kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang.
Menurut kategori ambang batas IMT untuk Indonesia Sumber: Depkes,1994 dalam Supariasa,dkk, 2002:61 status gizi diklasifikasikan atas
kategori kurus, normal dan gemuk. 1. Kategori kurus
Kategori kurus meliputi kurus tingkat berat dengan pencapaian IMT 17,0 dan kurus tingkat ringan dengan pencapaian IMT antara 17,0-18,4. Seseorang
yang mempunyai berat badan kurang dan berat badan berlebihan dari berat badan ideal akan menghambat fungsi jaringan tubuh sehingga terjadi penurunan fungsi
organ tubuh serta penampilan cenderung kurang baik dan kurang menarik. 2. Kategori normal
Status gizi dalam kategori normal dengan pencapaian IMT antara 18,5-25,0 Supariasa, dkk, 2002:61. Dalam kondisi ini tubuh terbebas dari penyakit dan
mempunyai daya kerja dan efisiensi yang sebaik–baiknya serta daya tahan yang setinggi tingginya Sediaoetama, 2000:25.
3. Kategori gemuk Kategori gemuk meliputi tingkat ringan dengan pencapaian IMT antara
25,1-27,0 dan gemuk tingkat berat dengan pencapaian IMT 27,0 Supariasa, dkk 2002:61. Menurut Tjokroprawiro, dkk 1998, IMT 27,0 masuk dalam kategori
obesitas yang dibagi menjadi empat kategori, yaitu : 1 Obesitas ringan dengan pencapaian IMT antara 27,0-30,0 2 Obesitas sedang dengan pencapaian IMT
antara 30,1-35,0 3 Obesitas berat dengan pencapaian IMT 35,1-40,0 4 Obesitas morbid dengan pencapaian IMT 40,1. Pada orang obes tempat penimbunan
cadangan zat gizi yang masih tersisa disimpan di tempat lain yang tidak biasa. Terjadi penimbunan lemak disekitar organ-organ dalam vital seperti, jantung,
ginjal, dan hati. Sehingga menghambat fungsi organ-organ penting tubuh Sediaoetomo, 2000:26.
2.1.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi