Pengertian Status Gizi Penilaian Status Gizi

10

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab ini dikemukakan mengenai: a Landasan Teori, yang mengkaji teori-teori dari beberapa ahli yang dijadikan dasar untuk melangkah secara logis dan ilmiah dalam rangka mencari jawaban dari permasalahan yang dihadapi meliputi: status gizi, tingkat sosial ekonomi, dan hasil belajar ; b kerangka berfikir, merupakan landasan pemikiran dalam menyusun dan melaksanakan penelitian; c hipotesis.

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Status Gizi

2.1.1.1 Pengertian Status Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ–organ, serta menghasilkan energi Supariasa,dkk, 2002:17. Status gizi Nutrition Status adalah keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutiture dalam bentuk variabel tertentu Supariasa,dkk, 2002:24. Sedangkan menurut Suhardjo 1996: 67, status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh yang terlihat karena keseimbangan antara kebutuhan gizi tubuh, konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.

2.1.1.2 Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi menurut Supariasa, dkk 2002:18 dikelompokkan menjadi dua yaitu penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat dikelompokkan menjadi empat penilaian yaitu: antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Sedangkan penilaian status gizi tidak langsung dikelompokkan menjadi tiga yaitu survey konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Dalam penelitian ini menggunakan penilaian gizi secara langsung yaitu antropometri. Menurut Supariasa, dkk 2002:36 antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos Artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Jadi antropometri adalah ukuran dari tubuh. Antropometri berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidak seimbangan asupan protein dan energi. Ketidak seimbangan ini terlihat pada pola proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Di bawah ini akan diuraikan keunggulan antropometri sebagai berikut 1 Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besar, 2 Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi cukup dilakukan oleh tenaga yang sudah dilatih dalam waktu singkat dapat melakukan pengukuran antropometri, 3 Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat didaerah setempat, 4 Metode ini tepat dan akurat karena dapat dibakukan, 5 Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi dimasa lampau, 6 Dapat mengidentifikasikan status gizi baik, sedang, kurang, dan gizi buruk karena sudah ada ambang batas yang jelas, 7 Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya, 8 Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi Supariasa,dkk 2002: 37. Beberapa indeks antropometri yang digunakan yaitu Berat Badan Menurut umur BBU, Tinggi Badan Menurut Umur TBU dan Berat Badan menurut Tinggi Badan BBTB 2 . Dalam penelitian ini menggunakan indeks antropometri Berat Badan menurut Tinggi BadanBBTB 2 , berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. 1. Berat Badan Berat badan merupakan salah satu antropometri yang memberikan gambaran tentang massa tubuh tulang, otot dan lemak. Karena massa tubuh sangat peka terhadap perubahan mendadak, seperti terserang penyakit infeksi dan menurunnya nafsu makan atau menurunnya konsumsi makanan. Berat badan akan lebih berarti ketika dibandingkan dengan tinggi badan sebagai indeks untuk pengukuran antropometri yang penting dan paling sering digunakan pada pengukuran status gizi dewasa. Berat badan memiliki hubungan linier dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan searah dengan pertambahan tinggi badan dengan kecepatan tertentuSuhardjo, 1996: 31. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan antara lain: a. Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makan dan kesehatan. b. Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan. c. Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas di Indonesia sehingga tidak merupakan hal baru yang memerlukan penjelasan secara meluas. d. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan pengukur. Pengukuran berat badan dapat dilakukan dengan menggunakan alat penimbang badan dengan ketelitian penimbangan sebaiknya 0,1 kg. Caranya yaitu siapkan alat penimbang badan, pastikan alat menunjukkan skala 0 nol, lepas sepatusandal atau benda- benda sebelum menginjak alat penimbang, setelah itu naik ke alat timbang badan usahakan berdiri tegak dan tenang, kemudian baca angka pada skala yang nampak di alat timbang. Angka tersebut menunjukkan berat badan seseorang yang diukur. 2. Tinggi Badan Tinggi badan merupakan parameter bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang. Jika umur tidak diketahui dengan tepat. Disamping itu tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting karena dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan, faktor umur dapat disampingkan. Pengukuran tinggi badan dapat dilakukan dengan alat pengukur tinggi mikrotoa mikrotoice yang menggunakan ketelitian 0,1 cm. Cara Mengukur tinggi badan: 1 Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar setinggi tepat 2 meter. Angka nol pada lantai yang datar rata. 2 Lepaskan sepatu atau sandal. Responden harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna dalam baris berbaris, kaki lurus, tumit, pantat, punggung, dan kepala bagian belakang harus menempel pada dinding dan muka menghadap lurus ke depan. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, indeks BBTB 2 mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: 1. Tidak memerlukan data umur. 2. Dapat membedakan proporsi badan gemuk, normal dan kurus. Selain mempunyai keuntungan, indeks BBTB 2 juga mempunyai kekurangan, yaitu : 1. Tidak dapat menunjukkan, berapa umur responden. 2. Membutuhkan dua alat ukur. 3. Pengukuran relatif lebih lama.

2.1.1.3 Klasifikasi Gizi