Gambar 2.2. Perubahan masalah gizi di Indonesia dan faktor penyebabnya Soekirman, 1993.
2.1.4 Kerangka Berfikir
Fenomena yang terjadi di PPDAW hampir seluruh penghuninya adalah mahasiswa UNNES yang mempunyai aktivitas padat, konsumsi pangan sederhana
serta gaya hidup para santri tidak serba mewah akan tetapi tetap mampu berprestasi di bangku perkuliahan. Berdasarkan teori yang ada, bahwa status gizi
baik tercermin dari kesehatan seseorang yang baik. Kesehatan merupakan faktor penting di dalam belajar. Pelajar yang badannya tidak sehat tentu tidak dapat
belajar dengan baik karena konsentrasinya akan mudah terganggu dan pelajaran akan sukar masuk kepikiran. Begitu juga seseorang dengan gizi buruk akan
membawa beberapa dampak yaitu turunnya fungsi otak yang berpengaruh terhadap kemampuan belajar Moehji, 2003:69. Untuk mengetahui status gizi
II. Tingkat sosial ekonomi
Perubahan gaya hidup III. Tingkat kemajuan
IPTEK Tingkat kematian dan
kelahiran I. Perubahan piramida
penduduk Industri globalisasi
Perubahan pola konsumsi Proporsi usia sekolah dan
angkatan kerja Urbanisasi
Pencemaran lingkungan
Kesehatan lingkungan
Kantong kemiskinan
Penyakit degeneratif Penyakit infeksi
Kualitas SDM
Gizi
lebih Gizi
kurang
seseorang yang sudah dewasa digunakan teknik pengukuran antropometri dengan indikator IMT.
Pada dasarnya tiap-tiap orang atau keluarga memiliki tingkat status sosial ekonomi yang berbeda. Dengan adanya tingkat sosial ekonomi yang berbeda atau
beragam kemungkinan dapat mempengaruhi konsumsi pangan dan tingkat pendidikan di keluarga tersebut. Konsumsi pangan yang baik dapat menciptakan
status gizi yang baik sehingga dengan status gizi baik dapat memungkinkan prestasi belajar yang baik pula. Pada penelitian ini tingkat sosial ekonomi
orangtua responden diukur dari pendapatan, tingkat pendidikan, tipe rumah tinggal, dan kepemilikan fasilitas. Sedangkan untuk pengklasifikasian status gizi
menggunakan antropometri karena dipandang lebih mudah dan efektif. Penilaian antropometri dihitung berdasarkan TBBB
2
. Dari fenomena dan teori di atas mendorong peneliti ingin mencari tahu ada
atau tidak hubungan status gizi dan tingkat sosial ekonomi orangtua dengan hasil belajar mahasiswa UNNES di Ponpes Durrotu Aswaja PPDAW Banaran
Gunungpati tahun 2011.
2.1.5 Hipotesis