Mitogen Sebagai Senyawa Pemacu Proliferasi Sel Limfosit

biru dan mengkerut Bird dan Forrester, 1981. Mekanisme reaksi MTT menjadi MTT Formazan dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Mekanisme reaksi MTT menjadi MTT Formazan Kubota, et al. 2003 Selanjutnya menurut Doyle dan Griffiths 2000, kecuali dengan metode MTT tersebut, untuk menghitung sel secara rutin dapat digunakan dengan metode biru trifan. Metode ini menggunakan prinsip penyerapan zat warna biru trifan melalui membran sel dan hanya dapat mewarnai sitoplasma jika membran sel mengalami kerusakan, oleh karena itu pewarnaan ini dapat digunakan untuk membedakan antara sel hidup atau sel matirusak. Sel hidup tidak akan berwarna terang dan berbentuk bulat, sedangkan sel mati akan berwarna biru dan mengkerut. Pada pemeriksaan dan penghitungan sel limfosit ini secara rutin digunakan alat yang disebut hemtositometer dengan kedalaman chamber 0,1 mm kemudian sel limfosit segera dilihat dengan menggunakan mikroskop dalam keadaan segar Doyle dan Griffiths, 2000.

F. Mitogen Sebagai Senyawa Pemacu Proliferasi Sel Limfosit

Mitogen adalah agen yang mampu menginduksi pembelahan sel, baik sel T maupun sel B dalam persentase tinggi. Mitogen dikenal sebagai aktivator poliklonal karena dapat mengaktivasi banyak klon sel T aqtau sel B tanpa tergantung spesifitas antigennya. Sejumlah mitogen yang umum digunakan adalah protein lektin yang berasal dari tumbuhan dan gula terikat. Lektin mengenali perbedaan glikoprotein pada permukaan setiap sel,termasuk limfosit. Namun, tidak semua mitogen adalah lektin. Lipopolisakarida LPS adalah komponen dinding sel bakteri gram negatif. Aktivitas mitogenik LPS berasal dari bagian lipid yang berinteraksi dengan membran plasma, kemudian menghasilkan aktivitas seluler Kuby, 1992. Beberapaa mitogen yang umum adalah concanavalin A Con A, phitohemaglutinin PHA, pokeweed PWM, dan lipopolisakarida LPS. Mitogen Con A dan PHA menginduksi sel T dan sekitar 50-60 sel T memberikan respon terhadap stimulasi Con A dan PHA, sedangkan LPS menginduksi sel B Kresno, 1996. Mitogen adalah ligan polipeptida yang dapat berikatan dengan reseptor yang terdapat pada permukaan sel. Beberapa jenis mitogen merupakan faktor pertumbuhan yang mengaktivasi tirosin kinase, dikarenakan aktivasi tersebut diawali oleh mitogen yang mengakibatkan adanya urutan sinyal yang berpengaruh terhadap berbagai faktor transkripsi dan berpengaruh terhadap aktivitas gen di dalam sel Decker, 2001. Menurut Letwin dan Quimby 1987, respon terhadap mitogen tersebut dianggap menyerupai respon limfosit terhadap antigen, sehingga uji tranformasi terhadap rangsangan mitogen tersebut banyak dipakai untuk menguji fungsi limfosit. Stimulasi limfosit dengan antigen maupun mitogen menyebabkan berbagai reaksi biokimia di dalam sel, sebagai contoh fosforilasi nukleoprotein pembentukan DNA dan RNA, peningkatan metabolisme lemak dan sebagainya. Lektin pada umumnya adalah merupakan protein yang berikatan dengan senyawa karbohidrat. Concanavalin A dan fitohemglutinin PHA mempunyai struktur tetramer dengan setiap monomernya mempunyai satu situs pengikat karbohidrat sehingga dapat mengikat glikoprotein pada permukaan sel. Selanjutnya menurut Kuby 1992, pokeweed PWM adalah merupakan jenis mitogen yang berasal dari tanaman pokeweed Phitolacca americana. Pokeweed mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan di-N-asetyl kitobiose dan mampu menginduksi sel limfosit B maupun sel limfosit T. Lectin concanavalin A adalah suatu mitogen yang berasal dari legum yang bersifat sebagai imunomodulator karena dapat merangsang proliferasi limfosit. Menurut Letwin dan Quimby 1987, lektin fitohemaglutinin PHA adalah protein non enzimatik, berikatan dengan karbohidarat secara reversibel. Fungsi biologis dari lektin adalah mempunyai kemampuan untuk mengenal dan berikatan dengan struktur karbohidrat spesifik khususnya berikatan dengan oligosakarida. Lektin dapat berikatan dengan semua sel yang memiliki molekul permukaan berupa glikoprotein atau glikolipid. Beberapa gugus spesifik lektin telah diidentifikasi seperti manose, galaktose, N-asetil glukosamin, N-asetilgalak tosamin, L-fruktosa, asam N-asetil neraminik. Sub unit lektin saling berhubungan satu dengan yang lain melalui ikatan non kovalen atau ikatan-ikatan disulfida. Beberapa lektin membutuhkan kation divalen seperti kalsium, magnesium dan mangan untuk berikatan dangan karbohidrat. Lebih dari enam famili yang telah dikenal yaitu : lektin legum, lektin sereal, lektin jenis P,C,S dan pentraxis. Menurut Wagner 1999, immunostimulants atau immunopotentiators memegang peranan penting sebagai stimulasi non spesifik dalam sistem mekanisme pertahanan tubuh, hal ini bukan termasuk antigen riil, tetapi termasuk antigenomimetic atau disebut mitogens, yang mana mitogen tersebut tidak spesifik dan tidak mempunyai efek terhadap sel memori imunitas, hal ini karena tidak menstimulasi antigen bebas. Beberapa immunostimulants juga dapat menstimulasi sel T-suppressor, sehingga dapat menurunkan resistensi imunitas Wagner, 1999. Imunoglobulin dibentuk oleh sel-sel plasma yang berasal dari proliferasi sel B akibat kontak dengan antigen. Antibodi yang terbentuk secara spesifik ini akan mengikat antigen baru yang sejenis Garvey, 1997.

BAB III BAHAN DAN METODOLOGI