Pengertian Sejarah Pendidikan Islam

Jenjang pendidikan tingkat tinggi memiliki perbedaan di masing-masing lembaga pendidikan. Namun, secara umum lembaga pendidikan tingkat tinggi mempunyai dua fakultas, pertama, fakultas ilmu-ilmu agama serta bahasa dan sastra arab. Kedua, fakultas ilmu-ilmu Hikmah Filsafat. Semua mata pelajaran di ajarkan di perguruan tinggi dan belum diadakan spesialisasi mata pelajaran tertentu. Menurut Hasan Abd Al-‘Al metode pendidikan yang dilakukan pada jenjang tingkat tinggi ini meliputi Metode-Metode sebagai berikut: a Metode Ceramah Al-Muhadlarah : guru menyampaikan materi kepada semua mahasiswa dengan di ulang-ulang sehingga mahasiswa hafal terhadap apa yang dikatakannya. Dan pada metode ini terbagi menjadi dua cara, yaitu metode Dikte Al-Imla’ dan metode Pengajuan Kepada Guru Al-Qiraat ‘Ala Al Syaikj Aw Al- Ardl b Metode Diskusi Al-Munadzarah : Di gunakan untuk menguji argumentasi- argumentasi yang di ajukan sehingga dapat teruji. c Metode Koresponden Jarak Jauh Al-Ta’lim Bi Al-Murasilah : merupakan salah satu metode yang di gunakan oleh para mahasiswa yang menanyakan suatu masalah kepada guru yang jauh secara tertulis, lalu guru itu memberikan jawabannya secara tertulis pula. d Metode Rihlah ilmiah : metode ini dilakukan oleh para mahasiswa baik secara pribadi maupun secara kelompok dengan cara menandatangi guru di rumahnya untuk berdiskusi tentang suatu topik. Dan guru yang di datangi biasanya adalah guru yang dianggap memiliki keahlian dalam bidangnya. SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam

Secara etimologis perkataa “sejarah” yang dalam bahasa Arabnya disebut tarikh atau ilmu tarikh, yang berarti ketentuan masa atau waktu, sedang ilm tarikh berarti ilmu yang mengandung atau membahas penyebutan peristiwa atau kejadian, masa atau terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut. 14 14 H. Munawir Cholil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, Bulan Bintang, Jakarta, 1976, hlm. 15 Dalam bahasa inggris disebut history yang berarti uraian secara tertib tentang kejadian-kejadian pada masa lampau. Dan sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan mengungkap peristiwa masa silam, baik peristiwa politik, sosial maupun ekonomi pada suatu negara atau bangsa, benua atau dunia. Dalam Bahasa Indonesia sejarah berarti silsilah; asal-usul keturunan; kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Secara istilah terminologis sejarah diartikan sebagai sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi di masa lampau, dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat, sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia. Kata “pendidikan” dalam Mu’jam al-Lughah al-‘Arabiyah al-Mu’ashirah diambil dari kata al-tarbiyah yang diartikan sebagai education pendidikan, upbringing pengembangan, teaching pengajaran, instruction perintah, pedagogy pembinaan kepribadian, breeding memberi makan, raising of animals menumbuhkan. Al-tarbiyah dapat berarti proses menumbuhkan dan mengembangkan apa yang ada pada diri peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual . Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan ialah segala usaha dari orang tua terhadap anak-anak dengan maksud menyokong kemajuan hidupnya, dalam arti memperbaiki bertumbuhnya segala kekuatan jasmani dan rohani, yang pada anak-anak karena kodrat dan iradatnya sendiri . Undang- Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 15 Berdasarkan uraian di atas, Sejarah Pendidikan Islam berarti catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam sejak lahirnya hingga sekarang ini. Atau satu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik dari segi gagasan atau 15 Asvi Warman Adam, Pelurusan Sejarah Indonesia, cet. ke-2, Yogyakarta: Tride, 2004, hlm. 2 . ide-ide, konsep, lembaga maupun operasionalisasi sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini.

B. Periode Sejarah Pendidikan Agama Islam di Indonesia