Analisa Morfologi Dengan SEM Scanning Electron Microscopy

Dari hasil pengujian kekuatan tarik yang dilakukan didapatkan campuran TPE dengan variasi HDPE bekas-Abu ban bekas 7030 gg memiliki kekuatan tarik yang lebih besar dibandingkan campuran TPE yang lainnya baik dengan penambahan DVB ataupun tanpa penambahan DVB. Peningkatan kekuatan tarik disebabkan karena adanya HDPE yang memiliki kekerasaan yang baik sehingga energi atau beban yang dibutuhkan untuk menarik campuran TPE hingga patah akan semakin besar. Dari grafik yang dapat dilihat bahwa campuran TPE dengan penambahan DVB memiliki kekuatan tarik yang lebih besar dibandingkan campuran TPE dengan penambahan DKP saja. Pembentukan crosslinking lebih efektif lagi dengan kehadiran DVB, sehingga DVB dapat meningkatkan adhesi dari kedua campuran polimer tersebut, dan meningkatkan kompatibilitas dari campuran yang akan mengakibatkan terjadinya interaksi yang kuat antara HDPE bekas dan Abu ban bekas, dimana hasil ini sesuai dengan pernyataan Baharuddin, 2007 kekuatan tarik dan kemuluran campuran HDPE Bekas-Abu Ban Bekas pada perbandingan 70g30g, 50g50g dan 30g70g dengan penambahan 2 phr DVB terlihat dari masing-masing grafik mengalami penuran seiring dengan peningkatan Abu Ban bekas yang lebih dominan dibandingkan HDPE pada cmpuran 50550g dan 30g70g.

4.3. Analisa Morfologi Dengan SEM Scanning Electron Microscopy

Pengujian SEM dilakukan untuk menganalisa morfologi permukaan dan pertahanan spesimen campuran termoplastik elastomer dari HDPE bekasAbu ban bekas 7030 gg, 5050 gg, dan 3070 gg, baik dengan penambahan DKP saja maupun dengan penambahan DKP dan DVB dan dianalisa dengan perbesaran 1.500 kali. Hasil yang diperoleh untuk morfologi permukaan dapat dilihat pada Gambar 4.8, Gambar 4.9, Gambar 4.10, Gambar 4.11, Gambar 4.12 dan Gambar 4.13 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8. Hasil Pengujian SEM pada Permukaan TPE HDPE bekas Abu Ban Bekas 7030 gg dengan Penambahan DKP Tanpa Penambahan DVB Hasil morfologi permukaan spesimen TPE HDPE bekasAbu Ban Bekas 7030 gg dengan penambahan 2 phr DKP tanpa penambahan DVB, memperlihatkan partikel Abu Ban Bekas mulai terurai memasuki permukaan HDPE bekas ditandai dengan abu ban bekas yang terdispersi terhadap HDPE matriks. Gambar 4.9. Hasil Pengujian SEM pada Permukaan TPE HDPE bekas Abu Ban Bekas 7030 gg dengan Penambahan DKP dan DVB Hasil morfologi permukaan spesimen TPE HDPE bekasAbu Ban Bekas 7030gg dengan penambahan 2 phr DKP dan DVB memperlihatkan permukaan yang cukup merata pada spesimen. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10. Hasil Pengujian SEM pada Permukaan TPE HDPE bekas Abu Ban Bekas 5050 gg dengan Penambahan DKP Tanpa Penambahan DVB Hasil morfologi spesimen TPE HDPE bekasAbu Ban Bekas 5050 gg dengan penambahan DKP 1 phr, terlihat adanya gumpalan – gumpalan pada permukaan dan terlihatnya rongga-rongga pada spesimen. Gambar 4.11. Hasil Pengujian SEM pada Permukaan TPE HDPE bekas Abu Ban Bekas 5050 gg dengan Penambahan DKP dan DVB Hasil morfologi spesimen permukaan TPE HDPE Ban Bekas 5050 gg terlihatnya ada gumpalan, tetapi masih terlihat partikel abu ban bekas yang belum merata dalam matriks HDPE bekas Universitas Sumatera Utara Gambar 4.12 Hasil Pengujian SEM pada Permukaan TPE HDPE bekas Abu Ban Bekas 3070 gg dengan Penambahan DKP saja Hasil morfologi permukaan spesimen TPE 3070 HDPEAbu Ban Bekas dengan penambahan 1 phr DKP terlihat partikel Abu Ban bekas yang tidak merata pada matriks HDPE bekas. Gambar 4.13 Hasil Pengujian SEM pada Permukaan TPE HDPE bekas Abu Ban Bekas 3070 gg dengan Penambahan DKP dan DVB Hasil morfologi permukaan TPE HDPEAbu Ban Bekas 3070 gg memperlihatkan adanya gumpalan – gumpalan dan rongga – rongga pada permukaan spesimen. Pada penambahan Abu ban bekas denga 30 g dihasilkan permukaan yang cukup rata tanpa adanya gumpalan – gumpalan pada permukaan spesimen karena abu ban bekas dapat terdipersi dengan baik dan ikatan antara matrik dapat terbentuk sempurna Universitas Sumatera Utara sedangkan pada penambahan abu ban bekas 50 g dan 70 g banyak menimpulkan gumpalan – gumpalan dan rongga – rongga pada perrmukaan spesimen karena tidak tebentuk dengan sempurna diakibatkan ikatan antarmuka yang terbentuk antar matriks tidak terbentuk sempurna. Dimana hasil ini sesuai dengan pernyataan Baharuddin 2007 distribusi dan ukuran fase yang dipengaruhi oleh kekuatan tarik dan kemuluran selama proses pengekstruderan. Kekuatan tarik berperan untuk memcah partikel Abu Ban Bekas dan mendistribusikannya ke dalam matriks HDPE. Karena jika proses pemecahan partikel Abu Ban Bekas terjadi secara perlahan, ukuran partikel-partikel yang terbentuk relatif besar akibat proses ikat silang vulkanisasi antar molekul Abu Ban Bekas. Perbedaan morfologi juga dapat disebabkan oleh perbedaan interaksi molekular yang terjadi antara HDPE Bekas dan Abu Ban Bekas. Karena Abu Ban Bekas yang tervulkanisasi dapat mempunyai struktur molekul dengan berbagai kemungkinan, maka interaksi molekular yang terjadi juga berbeda. Sesuai dengan pernyataan Awang, 2008 pada perbandingan 7030 dengan penambahan DKP dan DVB spesimen homogen dikarenakan HDPE matriks dapat berinteraksi dengan Abu Ban Bakas dengan adanya penambahan DVB yang bertindak sebagai pengikat silang vulkanisasi yang dipengaruhi dengan kekuatan tarik.

4.4. Analisis Thermal Differensial DTA dari TPE HDPE bekasAbu Ban Bekas

Dokumen yang terkait

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

0 73 66

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 60 67

Studi Pembuatan Dan Karakterisasi Termoplastik Elastromer Dari Polipropilena-Karet Ethylene Propylene Diene Monomer-Abu Ban Bekas Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Dan Divinilbenzena

1 35 72

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Peranan Divinil Benzena Terhadap Kompatibilitas Campuran Low Density Polyethylene (LDPE) Dan Abu Ban Bekas Menggunakan Inisiator Dikumil Peroksida

1 35 65

Studi Campuran Aspal Dengan Ban Bekas (Tire Rubber) Sebagai Bahan Baku Genteng Polymer Menggunakan Bahan Perekat Isosianat

4 42 68

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plastik - Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 0 12

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 1 13

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

1 1 13

LAPORAN AKHIR PENENTUAN KARAKTERISTIK ASPAL SINTETIS DARI CAMPURAN LIMBAH PLASTIK HDPE DAN KARET BAN BEKAS DENGAN PELARUT OLI BEKAS

0 0 13