Polimer Termoplastik Elastomer Studi Pembuatan Plastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Ban Bekas Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzen Sebagai Zat Pengikat Silang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Polimer

Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa yunani poly, yang berarti “banyak” dan mer, yang berarti “bagian”. Makromolekul merupakan istilah yang sinonim dengan polimer. Polimer sintetis dari molekul – molekul sederhana yang disebut monomer bagian tunggal. Sebagaimana telah disebutkan, bahwa istilah polimer dihubungkan dengan molekul – molekul yang strukturnya bergantung pada monomer atau monomer – monomer yang dipakai dalam preparasinya. Jika hanya ada beberapa unit monomer yang bergabung bersama, polimer dengan berat molekul rendah yang terjadi, disebut oligomer bahasa yunani oligos “beberapa”. Karena semua polimer sintetis dipreparasi melalui monomer – monomer yang terikat bersama, maka beberapa unit kimia akan berulang sendiri terus menerus Stevens, 2001. Contoh – contoh yang tak terhitung dari polimer sintetis yang bisa dicatat, beberapa diantaranya dikenal sehari – hari, antara lain seperti esoterik : serat – serat tekstil poliester dan nilon, serta poliamida berkekuatan tinggi untuk rompi tahan peluru yang ringan, plastik polietilen untuk botol susu, plastik poliuretan untuk jantung buatan, karet untuk ban mobil, elastomer fosfazena terfluorinasi yang masih bersifat fleksibel dilingkungan kutub utara Stevens, 2001. Polimer yang memiliki kestabilan termal dan oksidasi istimewa, dipakai dalam aplikasi – aplikasi aerospace berkinerja tinggi. Plastik – plastik teknik polimer yang dirancang untuk menggantikan logam. Serat aromatik berkekuatan tinggi, yang didasarkan pada teknologi kristal cair digunakan dalam berbagai aplikasi dari mulai kawat, ban sampai kabel – kabel untuk menjangkarkan platfom – platfom pemboran minyak lepas pantai Stevens, 2001. Universitas Sumatera Utara

2.2. Termoplastik Elastomer

Termoplastik membutuhkan panas agar dapat mudah terbentuk, termoplastik dapat terbentuk pada saat panas ataupun dingin dan dapat mempertahankan bentuk mereka saat keadaan panas ataupun dingin. Bahan-bahan ini dapat dipanaskan dan direformasi menjadi bentuk baru dalam beberapa waktu tanpa mengalami perubahan yang signifikan dari sifat mereka. Termoplastik sebagian besar terdiri dari rantai panjang atom karbon yang terikat bersama ikatan kovalennya. Terkadang atom nitrogen, oksigen atau sulfur juga terikat secara kovalen dalam rantai molekuler utamanya. Kelompok atom tersebut akan terikat secara kovalen dengan rantai atom utama Smith, 2004. Termoplastik elastomer menujukan sifat fungsional dari bahan elastomer konvensional dan dapat diproses dengan mesin pengolahan termoplastik. Bahan tersebut memiliki morfologi fase hetero dan dapat di produksi baik sebagai kopolimer blok atau sebagai kopolimer campuran, domain dari termoplastik elastomer menjalin pemisahan pada suhu yang tinggi. Hal ini dapat memungkinkan untuk mengalir, kekerasan yang domain lagi didapatkan saat menurunkan suhu. Sifat kekuatan pada suhu layanan karena itu ditingkatkan, bidang termoplastik elastomer berdasarkan karet-karet plastik campuran telah tumbuh besar, memberikan dua kelas tingkat densitas yang berbeda Nakason, 2006. Termoplastik elastomer semakin populer karena mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah memperoleh sifat yang dikehendaki berdasarkan kegunaan akhir, serta meningkatkan sifat tertentu, memperoleh sifat yang tidak terdapat di alam polimer tunggal serta memiliki kelebihan apabila digunakan dalam keadaan servis. Walau bagaimanapun, kelebihan dari segi ekonomi yang diperoleh melalui teknologi ini, di mana bahan–bahan ini mempunyai sifat –sifat yang dikehendaki tetapi dengan biaya yang rendah merupakan faktor utama dalam perkembangannya. Berbagai jenis campuran polimer yang semakin mendapat perhatian seperti campuran elastomer–elastomer, plastik–plastik dan elastomer termoplastik karena ciri–ciri pemprosesannya yang sama seperti termoplastik dan sifat tekniknya yang sama seperti elastomer tervulkanisir. Penggunaan elastomer yang murah dan termoplastik yang mahal akan menghasilkan Universitas Sumatera Utara pengurangan dari segi biaya dan bahan, disamping itu dapat meningkatan beberapa sifat mekanik seperti kekuatan impak dan sifat – sifat lainnya Hoffman,1989. Termoplastik elastomer yang dalam kasus ideal adalah menggabungkan sifat elastomer dengan sifat pengolahan termoplastik. Kombinasi ini dapat diperoleh melalui kehadiran simultan yang lembut, elastis segmen yang memilili sifat yang mudah renggang dengan cukup tinggi dan suhu transisi yang rendah nilai T g dan kepekaan asosiasi ikat silang. Segmen keras dan lunak harus terdinamika yang bertentangan satu sama lain sehingga mereka tidak dapat menembus satu sama lain, tetapi dapat bertindak sebagai fase individul Hoffman, 1989. Pada umumnya termoplastik elastomer merupakan material yang mengandung bagian lunak soft yang mempunyai suhu transisi glass T g rendah, dan bagian kaku rigid yang mempunyai suhu leleh T m atau T g tinggi. Atau dengan kata lain, termoplastik elastomer mempunyai sifat dan fungsi yang mirip dengan karet vulkanisasi pada suhu ambien, namun dapat dilelehkan seperti termoplastik pada suhu tinggi. Karakteristik yang unik tersebut membuatnya sangat berguna dan menarik sebagai alternatif dari elastomer konvensional dalam berbagai aplikasi dari pasar seperti, industri otomotif Hoffman. 1989. Segmen yang berbeda dapat hadir baik dalam molekul yang sama, sebagian segmen makromolekul, atau dari distribusi fase mikro heterogen dari termoplastik dari plastik. Ini berarti bahwa termoplastik merupakan bagian yang ditandai dari komposisi kimia nya, tetapi menurut perilaku morfologi nya, konsep termoplastik elastomer dapat digambarkan dengan keadaan agregasi dari sebagian material nya yang ditandai dengan tarik ulur yang tinggi dan ikat silang. Diatur dalam konfigurasi statistik nya anatara elemen elastomer nya, ini lebih labil dibandingkan ikat silangnya Hofmann,1989. Termoplastik elastomer adalah kelas polimer yang menggabungkan sifat pengolahan dari termoplastik dengan kinerja fungsional dari elastomer konvensional. Selama empat dekade terakhir ini perkembangan elastomer termoplastik telah mendapatkan banyak perhatian dalam bidang polimer dan teknologi. Sekarang ini Universitas Sumatera Utara termoplastik elastomer merupakan salah satu kelas termoplastik polimer paling komersial Pongdhorn, 2009. Diantara perkembangan yang menarik di dalam penyelidikan yang melibatkan bahan termoplastik dan karet alam adalah dengan penemuan bahan yang dikenali sebagai termoplastik elastomer, yang mana merupakan kopolimer blok yang mempunyai sifat elastik dari suhu kamar sampai kira – kira 70 C. Termoplastik elastomer dapat diproses seperti termoplastik konvensional tanpa perlu dilakukan proses vulkanisasi. Sifat elastik ini disebabkan sifat ikatan silang fisik yang dihasilkan dari pada daya antara molekul seperti ikatan hidrogen. Ikatan – ikatan ini akan terputus apabila termoplastik elastomer dipanaskan melebihi suhu tertentu dan terbentuk kembali apabila didinginkan Pongdhorn, 2009.

2.3. Plastik

Dokumen yang terkait

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

0 73 66

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 60 67

Studi Pembuatan Dan Karakterisasi Termoplastik Elastromer Dari Polipropilena-Karet Ethylene Propylene Diene Monomer-Abu Ban Bekas Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Dan Divinilbenzena

1 35 72

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Peranan Divinil Benzena Terhadap Kompatibilitas Campuran Low Density Polyethylene (LDPE) Dan Abu Ban Bekas Menggunakan Inisiator Dikumil Peroksida

1 35 65

Studi Campuran Aspal Dengan Ban Bekas (Tire Rubber) Sebagai Bahan Baku Genteng Polymer Menggunakan Bahan Perekat Isosianat

4 42 68

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plastik - Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 0 12

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 1 13

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

1 1 13

LAPORAN AKHIR PENENTUAN KARAKTERISTIK ASPAL SINTETIS DARI CAMPURAN LIMBAH PLASTIK HDPE DAN KARET BAN BEKAS DENGAN PELARUT OLI BEKAS

0 0 13