Inisiator Ikat Silang Studi Pembuatan Plastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Ban Bekas Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzen Sebagai Zat Pengikat Silang

donor seperti TMTD tetramethylthiuramdisulfide atau DTDM 4.4-dithiodimorpholine Riasmin, 2010.

2.6. Inisiator

Sekarang sudah banyak inisiator – inisiator radikal bebas, mereka bisa dikelompokkan ke dalam empat tipe utama: peroksida dan hidroperoksida, senyawa azo, inisiator redoks dan beberapa senyawa yang membentuk radikal – radikal di bawah pengaruh cahaya. Diantara berbagai inisiator, peroksida ROOR dan hidroperoksida ROOH merupakan jenis yang paling banyak dipakai. Mereka tidak stabil terhadap panas dan terurai menjadi radikal – radikal pada suatu suhu dan laju yang bergantung pada strukturnya Malcolm, 2001. Berikut mekanisme dikumil peroksida dapat dilihat pada gambar 2.1. Pemanasan pada suhu 165 o C Radikal kumiloksi 2-phenylpropanoxy Substrat Ashetonpenon Gambar 2.1. Mekanisme reaksi dikumil peroksida C CH 3 CH 3 O O C CH 3 CH 3 C O CH 3 CH 3 CH 3 C CH 3 O C OH CH 3 CH 3 CH 4 2 2 2 + 2 2 + 2 R 2 RH . . . + 2 R . Universitas Sumatera Utara Teknik ikat silang karet dengan peroksida telah dikenal beberapa tahun terkahir ini. Keuntungan umum peroksida untuk ikat silang adalah sangat baik ketahanannya pada temperatur tinggi, elastisitas yang baik, dan tidak ada penghilangan warna pada hasil akhir. Perbandingan peroksida yang digunakan tergantung pada temperatur penguraian peroksida yang dipilih. Temperatur ikat silang dikumil peroksida yaitu pada 160 C dan efisiensi ikat silang 50 Thitithsammawong, 2006.

2.7. Ikat Silang

Ikat silang crosslink tersebut mungkin mengandung ciri –ciri struktur yang sama sebagaimana rantai – rantai utamanya, yang biasanya terdapat pada kasus yang pertama, atau mungkin mempunyai struktur yang sama sekali berbeda yang lebih karakteristik pada kasus yang kedua Saechtling, 1987. Divinilbenzena memiliki rumus molekul C 10 H 10 , dengan titik didihnya 195 o C, tidak larut dalam air dan larut dalam etanol dan eter dan memiliki titik nyala 76 o C. Divinilbenzena merupakan zat pengikat silang yang dapat meningkatkan sifat polimer. Divinilbenzena telah digunakan dengan luas dalam pabrik perekat, plastik, elastomer, keramik, pelapis, katalis, membran, farmasi, polimer khusus dan resin penukar ion Kroschwitz, 1998 Berikut struktur divinilbenzen dapat dilihat pada gambar 2.2.: Gambar 2.2. Struktur Divinilbenzen Divinilbenzena telah digunakan dalam berbagai industri. Sebagai contoh, divinilbenzena banyak digunakan pada pabrik adhesif, plastik, elastomer, keramik, material biologis, mantel, katalis, membran, peralatan farmasi, khususnya polimer dan HC HC CH 2 CH 2 Universitas Sumatera Utara resin penukar ion. Pada pabrik plastik, divinilbenzena digunakan untuk mengikat silang dan modifikasi material-material dan membantu proses kopolimerisasi. Divinilbenzena juga dapat membantu meningkatkan resistansi terhadap tekanan retak, bahan kimia, panas distorsi, kekerasan dan kekuatan serta membantu meningkatkan stabilitas termal dari komposisi resin epoksi Blackley, 1983 Mekanisme yang paling tepat dalam menurunkan kebebasan molekul adalah ikat silang kimia yang mengikat bersama rantai – rantai polimer melalui ikatan kovalen atau ion untuk membentuk suatu jaringan. Kadang – kadang istilang curing dipakai untuk menunjukan ikat silang, tetapi pada dasarnya semuanya diringkaskan menjadi dua katagori 1 pengikat silangan selama polimerisasi melaluipemakaian monomer – monomer polifungsi sebagai ganti dari monomer difungsi; dan 2 ikat silang dalam suatu tahap proses yang terpisah setelah terbentuk polimer linier bercabang Malcolm, 2001. Sejumlah perubahan yang ekstrim akan menyertai ikat silang ini. Jika sebelumnya bersifat dapat larut, maka polimer yang bersangkutan tidak dapat larut lagi kecuali dalam kasus beberapa polimer ikat silang ion. Ketika hadir pelarut, suatu polimer ikat silang akan menggembung ketika molekul – molekul pelarut menembus jaringannya. Tingkat penggebungan ini selain bergantung pada tingkat pengikatsilangan, juga tergantung pada afinitas antara pelarut dan polimer. Malcolm, 2001

2.8. Uji Tarik

Dokumen yang terkait

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

0 73 66

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 60 67

Studi Pembuatan Dan Karakterisasi Termoplastik Elastromer Dari Polipropilena-Karet Ethylene Propylene Diene Monomer-Abu Ban Bekas Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Dan Divinilbenzena

1 35 72

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Peranan Divinil Benzena Terhadap Kompatibilitas Campuran Low Density Polyethylene (LDPE) Dan Abu Ban Bekas Menggunakan Inisiator Dikumil Peroksida

1 35 65

Studi Campuran Aspal Dengan Ban Bekas (Tire Rubber) Sebagai Bahan Baku Genteng Polymer Menggunakan Bahan Perekat Isosianat

4 42 68

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plastik - Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 0 12

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 1 13

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

1 1 13

LAPORAN AKHIR PENENTUAN KARAKTERISTIK ASPAL SINTETIS DARI CAMPURAN LIMBAH PLASTIK HDPE DAN KARET BAN BEKAS DENGAN PELARUT OLI BEKAS

0 0 13