Vulkanisasi Studi Pembuatan Plastik Elastomer Dari HDPE Bekas Dan Ban Bekas Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzen Sebagai Zat Pengikat Silang

2.5. Vulkanisasi

Vulkanisasi adalah proses pembentukan ikat silang kimia dari rantai molekul yang berdiri sendiri, meningkatkan elastisitas dan menurunkan plastisitas. Salah satu faktor yang penting dalam proses vulkanisai adalah suhu, namun tanpa adanya panas pun karet tetap dapat divulkanisasi. Proses vulkanisasi berperan penting dalam pembentukan sifat fisik dan sifat kimia yang diinginkan Riasmin, 2010. Ada dua jenis vulkanisasi, yaitu vulkanisasi dengan sulfur belerang dan vulkanisasi tanpa sulfur. Vulkanisasi dengan sulfur merupakan teknik vulkanisasi dengan memanaskan keret dengan sulfur. Vulkanisasi tanpa sulfur adalah dengan uretan peroksida amina, resin, atau iradiasi yang digunakan spesifik untuk elastomer khusus atau elastomer umum untuk mendapatkan sifat khusus Riasmin, 2010. Vulkanisasi ban dengan cara vulkanisasi dengan sulfur. Walaupun karet alam dapat di ikat silang dengan peroksida atau dengan energi radiasi tinggi , namun sulfur dan aselarator juga banyak digunakan. Dibandingkan dengan karet alam sintetis karet alam lebih membutuhkan konsentrasi sulfur yang pada umum nya lebih tinggi 2-3phr dan dengan jumlah lebih kecil dari pada aselarator nya dengan dosis sulfur tinggi 30-40 phr ebonit nya Riasmin, 2010. Untuk sulfur dengan konsentrasi rendah, hasil aselarator nya besar atau tinggi yang akan dihasilkannya, dalam peningkatan titik didih akan meningkatkan ikat silang nya. Untuk kadar sulfur tinggi dari ikatan silang yang dapat menghasilkan menyebabkan vulkanisai akan semakin meningkat saat panas yang memiliki konsentrasi baik dan dapat mempertahankan kondisi panas nya Hofmann, 1989. Dalam proses vulkanisasi digunakan bahan kimia yang dapat bereaksi dengan gugus aktif pada molekul karet untuk membentuk crosslinking antara molekul. Bahan kimia ini disebut dengan istilah curring agent Hoffman, 1989. Pada vulkanisasi dengan sulfur, bahan yang digunakan sebagai curring agent untuk menghasilkan karet vulkanisir dengan membentuk ikat silang sulfur adalah sulfur Universitas Sumatera Utara donor seperti TMTD tetramethylthiuramdisulfide atau DTDM 4.4-dithiodimorpholine Riasmin, 2010.

2.6. Inisiator

Dokumen yang terkait

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

0 73 66

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 60 67

Studi Pembuatan Dan Karakterisasi Termoplastik Elastromer Dari Polipropilena-Karet Ethylene Propylene Diene Monomer-Abu Ban Bekas Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Dan Divinilbenzena

1 35 72

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Peranan Divinil Benzena Terhadap Kompatibilitas Campuran Low Density Polyethylene (LDPE) Dan Abu Ban Bekas Menggunakan Inisiator Dikumil Peroksida

1 35 65

Studi Campuran Aspal Dengan Ban Bekas (Tire Rubber) Sebagai Bahan Baku Genteng Polymer Menggunakan Bahan Perekat Isosianat

4 42 68

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plastik - Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 0 12

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 1 13

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

1 1 13

LAPORAN AKHIR PENENTUAN KARAKTERISTIK ASPAL SINTETIS DARI CAMPURAN LIMBAH PLASTIK HDPE DAN KARET BAN BEKAS DENGAN PELARUT OLI BEKAS

0 0 13