Penilaian Sikap melalui Penilaian antar Peserta Didik Penilaian Sikap melalui Jurnal

membaca literature yang mendukung tugas 5 ………………………………………. Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi bagi semua peserta didik. Penilaian diri juga dapat diberikan untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan soal-soal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali pada topik-topik yang belum mereka kuasai.

3. Penilaian Sikap melalui Penilaian antar Peserta Didik

Penilaian sikap pada Kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta Didik. Penilaian ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. Dalam bentuk daftar cek dan skala penilaian rating scale. Kalimat pernyataan dibuat dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna gandaberbeda dan penilaian dapat dilakukan oleh peserta didik Contoh penilaian antar peserta didik Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia KelasSemester : XI 2 TopikSubtopik : ................................... Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. - Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran Sejarah Indonesia - Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu. - Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu N o Perilaku Dilakukanmu ncul YA TIDAK 1 Mau menerima pendapat teman 2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya 3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan 4 Mau bekerjasama dengan semua teman 5 ...................................... Keterangan: 1. Perilakusikap pada instrumen di atas ada yang positif no 1. 2dan 4 dan ada yang negatif no 2 Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2 Sejarah – SMA | 109 2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut. No Nama Skor Perilaku Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 1 ……. 2 Ami 2 2 1 2 2 9 3 Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus: Nilai= Jumlah skor 2 x jumlah perilaku x 100

4. Penilaian Sikap melalui Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria jurnal: - Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting. - Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator. - Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisidigunakan. - Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis. - Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif. - Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik - Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik. Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwakejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah: 1. Catatan atas pengamatan guru harus objektif 2 Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti. 3 Pencatatan segera dilakukan jangan ditunda-tunda Pedoman umum penskoran jurnal: 1 Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4. 2 Guru menentukan aspek-aspek yang akan diamati. Sejarah – SMA | 110 3 Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati. 4 Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0. 5 Jumlahkan skor pada masing-masing aspek. 6 Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan 7 Nilai Sangat Baik SB, Baik B, Cukup C, dan Kurang K ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian Model Pertama Petunjuk pengisian jurnal diisi oleh guru: 1 Tulislah identitas peserta didik yang diamati, tanggal pengamatan dan aspek yang diamati oleh guru. 2 Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti. Tulislah dengan segera kejadian 3 Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda. 4 Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik Contoh Format Jurnal Jurnal Aspek yang diamati: …………………………. Kejadian : …………………………. Tanggal: …………………………. Nama Peserta Didik: …………………………. Nomor peserta Didik: …………………………. Catatan Pengamatan Guru: ............................................................................................................................ .................................................................................................................. .................................................................................................... Model Kedua Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu diisi oleh guru Contoh Format Jurnal Jurnal Nama Peserta Didik : ……………….. Aspek yang diamati : ……………….. N O HARITANGGAL KEJADIAN KETERANGAN TINDAK LANJUT Sejarah – SMA | 111 B.Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan. Instrumen tes tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian. Pada pembelajaran Sejarah Indonesia yang menggunakan pendekatan scientific, instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggiHOTS,“ Higher Order thinking Skill” menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan sampai kreatif. Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasil belajarSejarah Indonesia dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom.Misalnya untukmenguji ranah analisis peserta didik pada pembelajaran Sejarah Indonesia, guru dapat membuat soal dengan menggunakan katakerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan menominasikan. Ranah evaluasi contohnya membandingkan, menilai, memprediksi, dan menafsirkan. Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel : Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Tes lisan Daftar pertanyaan. Penugasan Pekerjaan rumah danatau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

1. Soal –soal