1.7 Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi
konsep, dan sistematika penulisan.
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini memuat tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian berupa sejarah singkat, visi dan misi, produk pelayanan
dan struktur organisasi.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini menguraikan hasil data dari kajian dan analisa data yang diperoleh lapangan dan penyajiannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA DATA
Bab ini berisikan analisa data dari setiap data yang disajikan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dilapangan.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif. Menurut Nawawi 2005: 64
bahwa bentuk deskriptif yaitu bentuk penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian
dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.
Dengan demikian, penelitian deskriptif ini menggambarkan fakta-fakta yang ada dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta
sebagaimana adanya mencoba menganalisa untuk memberi kebenarannya berdasarkan data yang ada.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun yang beralamat di Jalan Sakti Lubis nomor 24 Medan.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Informan Penelitian
Informan penelitian adalah orang-orang yang memberikan informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi informan
kunci, informan utama dan informan biasa. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki beberapa informasi pokok yang diperlukan dalam
penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti. Sedangkan informan utama adalah informan yang ditentukan
dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan. Dalam menentukan informan penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik
yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiono 2005:53, menjelaskan yang dimaksud dengan purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dan pertimbangan tertentu , sedangkan accidentall sampling adalah teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja dan
secara acak. Dalam menentukan informan kunci, peneliti menggunakan teknik purposive sampling, sedangkan menentukan informan biasa dengan teknik
accidentall sampling. Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi informan dalam penelitian adalah:
1. Informan Kunci yaitu: Pimpinan PT Pegadaian Persero Cabang Simpang
Limun Medan 2.
Informan Utama, yaitu: Pegawai PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun Medan
3. Informan Biasa, yaitu: Masyarakat Nasabah PT Pegadaian Persero Cabang
Simpang Limun Medan
Universitas Sumatera Utara
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut : a.
Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan interaksi tanya jawab dengan tatap muka secara langsung kepada informan.
b. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan pengamatan langsung
terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian serta mencatatnya ke dalam catatan penelitian
2. Teknik Pengumpulan Skunder
Teknik pengumpulan data skunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung
data primer. Teknik pengumpulan data skunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:
a. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-
buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan
menggunnakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti
dengan instansi terkait.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data merupakan pemecahan data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan kemudian di bagi sesuai dengan golongan yang sudah ditentukan.
Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik analisa data secara kualitatif.
Menurut moleong 2006 : 247 teknik analisa kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul,
menyusunnya dalam sau satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan serta menafsirkannya dengan analisis
kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Sejarah Singkat dan Gambaran Umum PT Pegadaian Persero
Cikal bakal Pegadaian di Indonesia dimulai pada saat pendirian Bank Van Lening pada masa VOC pada 20 Agustus 1746 yakni lembaga keuangan
pemerintah Belanda yang salah satu tugasnya memberikan kredit dengan system gadai. Secara lebih terperinci perkembangannya adalah sebagai berikut :
1. PT Pegadaian Persero Pada Masa Vereenidge Qest Indische Compagnie
VOC 1746-1811 Pada waktu Indonesia dibawah kekuasaan Qest Indische Compagnie
VOC dengan surat keputusan Gubernur Jendral Van Leening yang pertama ikut Bank Van Leening ikut juga dibawa ke Indonesia yaitu di Jakarta Batavia. Bank
ini didirikan oleh pihak VOC dalam bentuk kerja sama dengan pihak swasta. 2.
PT Pegadaian Persero Pada Masa Penjajahan Inggris 1811-1816
Saat Pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari Belanda pada tahun 1811-1816 Bank Van Leening dibubarkan. Pemerintah Inggris
memberikan keleluasaan bagi pihak swasta untuk mendirikan usaha pegadaian asalkan mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat liecentie stelsel.
Namun kebijakan ini berdampak buruk bagi masyarakat karena pemegang lisensi menjalankan usaha pegadaiannya lebih mengarah pada praktek rentenir atau
Universitas Sumatera Utara
lintah darat yang juga dirasakan kurang menguntungkan bagi pihak pemerinta Inggris. Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi patch stelsel
yaitu keleluasaan yang diberikan kepada pihak swasta yang mampu membayar pajak yang tinggi kepada pemerintah.
3. PT Pegadaian Persero Pada Masa Penjajahan Belanda 1816-1942
Kebijakan patch stelsel tetap dijalankan di Indonesia dan kemudian tetap menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak teryata tetap melakukan
penyelewengan dalam menjalankan usaha pegadaiannya. Kemudian pemerintah menerapkan cultuur stelsel dimana kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh
pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar dari masyarakat. Oleh karena itu pemerintah Belanda mengeluarkan Staatsblad
stbl Nomor 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian
Negara pertama di Sukabumi Jawa Barat, maka selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
4. PT Pegadaian Persero Pada Masa Penjajahan Jepang 1942-1945
Pada saat jepang menduduki Indonesia pada tanggal 8 maret 1942 kantor pusat Pegadaian dijalan Keramat Raya nomor 162 dipindahkan ke jalan Kramat
Raya nomor 132 dengan alasan kantor pusat pegadaian yang lama akan dijadikan tempat tawanan perang. Dari sisi kebijakan dan struktur organisasi tidak tidak
banyak mengalami prubahan yang dibuat oleh pihak Jepang yang pada waktu itu dipimpin oleh Ohno-San dan wakilnya seorang pribumi yang bernama M. saubari.
Pada masa ini barang-barang berharga milik masyarakat seperti emas dan permata
Universitas Sumatera Utara
harus dijual kepada pihak Jepang. Akibatnya masyarakat semakin melarat dan tidak memiliki barang berharga lagi.
5. PT Pegadaian Persero Pada Masa Kemerdekaan 1945-Sekarang
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia Kantor Pegadaian sempat dipindahkan ke Karang Ayar Kebumen lalu dipindah lagi ke Magelang akibat
Agresi Militer Belanda II. Setelah perang kemerdekaan ini berakhir kantor Pegadaian kembali di dipindahkan ke Jakarta oleh pengelolaan Pemerintah
Republik Indonesia. Dalam masa kemerdekaan ini Pegadaian sudah beberapa kali mengalami perubahan status hukum, yaitu sebagai Perusahaan Negara PN sejak
1 januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No. 71969 menjadi Perusahaan Jawatan PERJAN, selanjutnya berdasarkan PP.No.101990 yang diperbaharui
dengan PP. No. 1032000 berubah menjari Perusahaan Umum PERUM. Pada tahun 2011, berdasarkan PP. No. 512011 bentuk badan hukum Pegadaian
berubah menjadi Perusahaan Perseroan PERSERO dengan Dasar Hukum Pendirian dalam Akta Pendirian PT Pegdaian Persero Nomor 01 tanggal 1 April
2012 beserta perubahannya yaitu Akta Nomor 05 tanggal 15 Agustus 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan PT Pegadaian Persero
Visi Sebagai solusi bisnis terpadu terutamaberbasis gadai yang selalu menjadi
market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.
Misi 1.
Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menegah kebawah untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi 2.
Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan diseluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri
menjadi pilihan utama masyarakat. 3.
Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya perusahaan. Budaya Perusahaan
Budaya kerja PT Pegadaian Persero disimbolkan dari kata INTAN, yang merupakan singkatan dari:
1. I untuk Inovatif, yaitu berupaya melakukan penyempurnaan yang mempunyai
nilai tambah dan tanggapan terhadap perubahan. 2.
N untuk Nilai moral tinggi, yaitu memahami dan mematuhi ajaran agama masing-masing serta etika perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3. T untuk Terampil, yaitu mengetahui dan memahami tugas yang diemban serta
selalu belajar dengan penuh tanggung jawab. 4.
A untuk Adi layanan, yaitu memberikan layanan yang dapat memuaskan orang lain, focus pada privacy, kenyamanan, dan kecepatan.
5. N untuk Nuansa citra, yaitu senantiasa peduli dan menjaga nama baik serta
reputasi perusahaan. Arti Logo PT Pegadaian Persero
- Lingkaran pertaman disebelah kiri melambangkan fungsi Pegadaian yang
melayani pembiayaan gadai dan fidusia dengan produk layanan diantaranya Gadai KCA, Kreasi, Krasida, Gadai Syariah, Krisna, Amanah, dan Arum.
- Lingkaran kedua di bagian tengah menggambarkan bisnis emas Pegadaian
dengan ragam produk logam mulia dan G-Lab. -
Lingkaran ketiga disebelah kanan menunjukkan Pegadaian yang melayani aneka jasa dengan produk Multi Payment Online untuk pembayaran listrik,
air, telepon, dan kiriman uang. -
Gambar timbangan yang diletakkan pada lingkarang yang paling kanan adalah simbolisasi dari makna keadilan dimana dalam menjalankan
bisnisnya Pegadaian selalu mengedepankan sifat tersebut.
Universitas Sumatera Utara
- Perubahan jenis karakter huruf yang mencitrakan teks Pegadaian
dimaksudkan untuk menumbuhkan kesan rendah hati perusahaan kepada masyarakat sebagaimana yang diaplikasikan kedalam program Corporate
Social Responsible CSR perusahaan pada tahun 2012 dengan pembagian tiga segmen program, antara lain berupa penanaman pohon,
penyelenggaraan desa binaan, dan pinjaman cluster program kemitraan.
3.3 Produk Layanan
PT Pegadaian Persero memberikan dua pengelompokan produk layanan dalam usaha dan kegiatan operasionalnya yaitu bisnis Inti dan bisnis Non Inti.
Bisnis inti dimaksudkan sebagai kegiatan atau pelayanan pokok yang diberikan oleh Pegadaian pada masyarakat. Bisnis inti Pegadaian meliputi Pegadaian KCA
Kredit Cepat Aman dan Pegadaian Rahn. Bisnis non inti dimaksudkan sebagai kegiatan atau pelayanan yang diberikan Pegadaian pada kantor-kantor Pegadaian
yang memiliki fasilitas memadai terlaksananya bisnis atau usaha tersebut. Bisnis non inti meliputi Jasa Taksiran, Jasa Titipan, Kreasi, Krasida, Kresna, dan
beberapa jenis usaha lainnya. Penjelasan pada setiap produk layanan pegadaian adalah sebagai berikut:
3.3.1 Bisnis Inti
1. Pegadaian KCA Kredit Cepat Aman
Pegadaian KCA atau Kredit Cepat dan Aman adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, aman, dan cepat. Barang
Universitas Sumatera Utara
jaminan yang menjadi agunan meliputi perhiasan emaspermata, kendaraan bermotor mobilsepeda motor, elektronik, dan alat rumah tangga lainnya.
Kredit yang diberikan mulai dari Rp 50.000 s.d. Rp 200.000.000 dengan pengenaan sewa modal maksimum 1,15 per 15 hari dengan jangka waktu kredit
maksimum 4 bulan tetapi dapat diperpanjang dengan cara mengangsur ataupun mengulang gadai dan dapat dilunasi sewaktu-waktu dengan perhitungan bunga
proporsional selama masa pinjaman. 2.
Pegadaian Rahn
Pegadaian Rahn adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip- prinsip syariah denga mengacu pada system administrasi modern. Besar kredit
yang diberikan sama dengan Gadai KonvensionalKCA, namun berbeda dalam proses penetapan sewa modal. Gadai syariah menerapkan biaya administrasi
dibayar dimuka, yaitu saat akad baruakad perpanjangan seendah-rendahnya Rp 2.000 dan setinggi-tingginya Rp 100.000 untuk jumlah pinjaman maksimum Rp
200.000.000.
3.3.2 Bisnis Non inti
1. Pegadaian Jasa Taksiran
Pegadaian Jasa Taksiran adalah bentuk layanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui karatase dan kualitas harta perhiasan, emas, berlian dan batu
permata, baik untuk keperluan investasi atau keperluan bisnis.
Universitas Sumatera Utara
2. Pegadaian Jasa Titipan
Pegadaian Jasa Titipan adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang-barang atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi
ornga-orang yang akan pergi meninggalkan rumah dalam waktu lama. 3.
Pegadaian Kreasi
Pegadaia Kreasi atau Kredit Angsuran Fidusia merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil dalam angka pengembangan usaha
dengan skema pinjaman secara fidusia dan pengemembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran perbulan dalam jangka waktu kredit 12 s.d. 36 bulan.
Perolehan kredit dengan cara penyerahan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor BPKB sebagai agunan dengan bunga pinjaman 1,0 perbulan, flat. Kredit
Kreasi merupakan modofikasi dari produk lama yang sebelumnya dikenal dengan nama Kredit Kelayakan Usaha Pegadaian.
4. Pegadaian Krasida
Pegadaian Krasida atau kredti angsuran Sistem Gadai merupakan pemberian pinjaman kepada para prngusaha mikro-kecil dalam rangka
pengembangan usaha atas dasar gadai. Pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran per bulan dengan jangka waktu kredit 12 s.d. 36 bulan, dan
pemberian diskon untuk sewa modal dapat diberikan apabila nasabah dapat melakukan pelunasan kredit sekaligus. Bunga ditetapkan sebesar 1 perbulan.
Universitas Sumatera Utara
5. Pegadaian Kresna
Pegadaian Kresna atau Kredit Serba Guna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawaikaryawan dalam rangka kegiatan produktifkonsumtif dengan
pengembalian secara angsuran dalam jangka waktu kelipatan 3 bulanan, minimum 12 bulan dan maksimum 60 bulan. Besar kredit yang diberikan berdasarkan
jumlah angsuran maksimum 13 dari penghasilan bersih. 6.
Pegadaian KTJG Kredit Tunda Jual Gabah
Memberikan pinjamantalangan dana cepat kepada petani pada saat panen raya dengan jaminan gabah kering giling GKG untuk digunakan menutupi biaya
hidup dan modal budidaya. Diharapkan petani memperoleh daya saing dipasar domestic sehingga memberikan peluang tambahan pendapatan dan sekaligus
memberikan pendidikan bagi petani untuk menjadikan hasil panenan sebagai komoditas bisnis.
7. Pegadaian Kremada Kredit Perumahan Rakyat
Pegadaian Kremada ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang tergabung dalam kelompok untuk pembangunan rumah baru dan renovasi.
Besar pinjaman Rp5 juta dan Rp10 juta. Atas kredit ini nasabah dikenakan biaya administrasi 1 dan biaya pengelolaan 8 yang langsung dipotong dimuka.
8. Pegadaian Krista Kredit Usaha Rumah Tangga
Pegadaian Krista adalah kredit yang diberikan kepada para wanita wirausaha yang tergabung dalam kelompok untuk pengembangan usaha denga
system tanggung renteng. Agunan berupa alat-alat rumah tangga, barang
Universitas Sumatera Utara
dagangan, sarana produksi dengan pengikatan system fidusia hanya dengan surat keterangan. Krista merupakan solusi terpercaya bagi wanita untuk mendapatkan
kredit pengembangan usaha yang cepat dan mudah. 9.
Pegadaian Persewaan Gedung
Pegadaian Persewaan Gedung adalah bentuk layanan yang diberikan kepada masyarakat berupa persewaan gedung pertemuan untuk melakukan
kegiatan acara pernikahan, reuni, rapat, seminar, dan lain-lain. 10.
Jasa Lelang
PT Pegadaian Persero memiliki satu anak prusahaan PT Balai Lelang Arta Gasia dengan komposisi kepemilikan saham 99,99 PT Pegadaian
Persero dan 0,01 Deddy Kusdedi, MM. PT Balai Lelang Artha Gasia bergerak dibidang jasa lelang dengan maksud menyelenggarakan penjualan
dimuka umum secara lelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 11.
Pegadaian Investa
Pegadaian Investa merupakan pinjaman dengan system gadai yang diberikan kepada nasabah perseorangan maupun institusi dalam jangka waktu
tertentu dengan jaminan berbentuk saham dan obligasi yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia BEI. Layanan Investa bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek para pelaku pasar modal secara cepat, aman, dan terpercaya.
Universitas Sumatera Utara
12. Pegadaian KUCICA Kiriman Uang Cara Instan Cepat Aman
Pegadaian KUCICA adalah bentuk pelayanan kepada masyarakat untuk pengiriman uang darike dalam dan luar negeri. Layanan kiriman uang ini
bekerjasama dengan Western Union. 13.
Pegadaian Mulia
Pegadaian Mulia adalah penjualan emas oleh perseroan kepada masyarakat secara tunai ataupun angsuran dalam jangka waktu tertentu. Mulia merupakan
produk syaiah yang diluncurkan pada tahun 2008 dan cukup mendapat respon yang baik dari pelanggan.
14. Pegadaian ARRUM Ar Rahn Untuk Usaha MikroKecil
Pegadaian Arrum melayani sekema pinjaman berprinsip syaria bagi para pengusaha mikro-kecil dan untuk keperluan pengembangan usaha melalui system
pengembalian secara angsuran. Jaminan berupa BPKP kendaraan sehingga fisik kendaraan tetap berada ditangan nasabah untuk kebutuhan operasional usaha.
15. Pegadaian KAGUM Kredit Aneka Guna Untuk Umum
Pegadaian Kagum adalah layanan pemberian pinjaman bagi pegawaikaryawan suatu instansilembaga yang berpenghasilan tetap dengan
system fidusia dan diangsur setiap bulan. Calon nasabah adalah pegawai dari suatu instansilembaga telah memiliki kerjasama dengan PT Pegadaian Persero
dan memiliki masa kerja minimal 2 dua tahun.
Universitas Sumatera Utara
16. Pegadaian AMANAH Murabahah Untuk Kepemilikan Kendaraan Bermotor
Pegadaian Amanah adalah pemberian pinjaman guna kepemilikan kendaraan bermotor kepada para pegawai tetap pada suatu instansi atau
perusahaan tertentu atas dasar besarnya penghasilan gaji dengan pola perikatan jaminan system fidusia atas obyek, surat kuasa pemotongan gaji. Skema
pemberian pinjaman ini menerapkan system syariah dengan akad Murabahah. 17.
Pegadaian G-Lab
Pegadaian G-Lab merupakan unit pelayanan jasa taksiran logam mulia, batu permata, serta batu-batuan berharga lainnya dengan sertifikasi khusus yang
bertujuan menunjang kegiatan usaha PT Pegadaian Persero dalam rangka mencapai visi dan misi Perusahaan. Layanan ini tersedia di Kantor Pusat PT
Pegadaian Persero. 18.
Pegadaian 24
Pegadaian 24 merupakan unit layanan berupa Galeri Emas yang menyediakan kebutuhan produk Mulia dan produk lainnya yang terkait dengan
perdaganngan dan produksi emas. Layanan ini tersedia di kantor pusat PT Pegadaian Persero.
19. MPO Multi Payment Online
MPO Multi Payment Online merupakan salah satu bisnis usaha lain yang bekerja sama dengan pihak Koperasi Nusantara untuk melayani kebutuhan
masyarakat dengan menerima pembayaran listrik, telepon, air, dan lain-lain. Layanan ini terdapat pada kantor cabang dan unitnya.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Struktur Organsasi PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun
Struktur Organisasi merupakan susunan pembagian kerja, wewenang, garis-garis tanggung jawab dalam sebuah organisasi dalam mewujudkan
tujuannya. George R. Terry Ph.D Dalam Sutarto, 2006: 192 mengemukakan bahwa “suatu struktur organisasi adalah suatu bentuk diagram yang menunjukkan
segi-segi penting dari suatu organisasi yang meliputi fungsi-fungsi pokok dan hubungan-hubungan mereka masing-masing, saluran-saluran pengawasan, dan
wewenang yang berhubungan dengan tiap-tiap pegawai yang dibebani dengan masing-masing fungsi”. Berikut adalah struktur organisasi pada PT Pegadaian
Persero Cabang Simpang Limun :
GAMBAR 3.1 SRUKTUR ORGANISASI PT PEGADAIAN PERSERO CABANG SIMPANG
LIMUN Kepala Cabang
Joko Prasetyo, SE, MM
Manajer Operasional Bisnis
Gadai Suhardi, SE
Manajer Operasional Bisnis
Usaha Lain
Dikelola Oleh Kepala Cabang Sementara
Penaksir Risa, S.Sos
Penyimpan Petugas Gudang
Tinur Hayati
Analis Kredit Andrias, SE
Kasir Dian Tri
Wahyuni Unit
Pelayanan Cabang
UPC
Universitas Sumatera Utara
Uraian fungsi dan tugas masing-masing bagian dalam stuktur organisasi PT Pegadaian Persero cabang Simpang Limun, yaitu:
1. Pemimpin Cabang Kepala Cabang
Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, mengendalikan kegiatan operasional, administrasi dan keuangan Kantor Cabang serta Unit
Pelayanan Cabang UPC. Tugas pimpinan cabang
a.
Menyusun rencana kerja dan anggaran Kantor Cabang dan UPC berdasarkan acuan yang telah ditetapkan.
b.
Merencanakan, mengorganisasikan,menyelenggarakan dan mengendalikan operasional usaha gadai.
c.
Merencanakan, mengorganisasikan,
menyelenggarakan, dan mengendalikan operasional usaha lain.
d.
Merencanakan, mengorganisasikan menyelenggarakan dan mengendalikan penatausahaan barang jaminan bermasalah taksiran tinggi, rusak, palsu,
dan barang polisi di Kantor Cabang dan UPC.
e.
Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan mengawasi lelang barang jaminan.
Universitas Sumatera Utara
2. Manajer Operasional
Terdapat 2 bagian manajer operasioal pada PT Pegadaian Persero cabang Simpang Limun yang masing-masing memiliki spesialisasi kerja yang berbeda,
yaitu: Manajer Operasional Usaha Gadai:
a.
Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan operasional usaha gadai di Kantor Cabang.
b.
Menangani barang jaminan bermasalah taksiran tinggi, rusak, palsu dan barang polisi.
c.
Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi lelang barang jaminan usaha gadai.
d.
Mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi administrasi usaha gadai, keuangan, serta pembuatan laporan kegiatan operasional usaha
gadai pada Kantor Cabang. Manajer Operasional Usaha Lain:
a.
Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengawasi operasional usaha lain.
b.
Menangani kredit macet serta asuransi kredit.
c.
Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pengadminidtrasian dokumen kredit usaha lain.
Universitas Sumatera Utara
3. Penaksir
Penaksir adalah pegawai Pegadaian yang melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang diserahkan oleh nasabah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di PT Pegadaian Persero. Tugas penaksir, yaitu:
a.
Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk mengetahui mutu dan nilai barang serta bukti kepemilikannya dalam rangka menentukan dan
menetapkan golongan taksiran dan uang jaminan.
b.
Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan dilelang, untuk mengetahui mutu dan nilai, dalam menentukan harga dasar barang
yang akan dilelang.
c.
menyiapkan barang jaminan yang akan di simpan guna keamanan.
4. Kasir
Kasir adalah pegawai Pegadaian yang melaksanakan penerimaan, pembayaran uang, dan pengelolaan tugas administasi keuangan dalam
pelaksanaan operasioan di kantor Pegadaian. Tugas Kasir, yaitu:
a.
Melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
b.
Melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c.
Membayarkan uang pinjaman kredit kepada nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Penyimpan, Pemegang Gudang.
Penyimpan adalah pegawai Pegadaian yang melaksanakan penyimpanan barang jaminan dan pengelolaan dokemen kredit sesuai dengan peraturan yang
berlaku di PT Pegadaian Persero. Tugas penyimpan, yaitu:
a.
Menerima dan menghitung barang jaminan emas, perhiasan, dan dokumen kredit yang menjadi tanggungjawabnya secara terprogram sehingga
keakuratan saldo Buku Gudang dapat dipertanggungjawabkan.
b.
Mengeluarkan barang jaminan emas, perhiasan, dan dokumen kredit untuk keperluan pelunasan, pemeriksaan atasan dan pihak lain.
c.
Memeriksa secara berkala dan merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan, agar barang jaminan dalam keadaan baik dan aman.
d.
Melakukan pencatatan mutasi penerimaanpengeluaran barang jaminan. Kantor PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun Medan beralamat
di jalan Sakti Lubis nomor 24 Medan. Kantor cabang ini dipimpin oleh seorang Pimpinan Cabang yang diangkat oleh Direksi PT Pegadaian Persero. Kantor
Pegadaian pada cabang ini mengelola 9 Unit Pelayanan Cabang UPC yang
Universitas Sumatera Utara
bertugas membantu cabang dalam melaksanakan operasional cabang agar masyarakat dapat lebih mudah menjangkau kantor pegadaian disekitar cabang.
Sesuai dengan peraturan Kantor PT Pegadaian Persero Wilayah Medan, Pegadaian Cabang Simpang Limun melaksanakan kegiatan operasionalnya, yaitu
1. Menyalurkan uang pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai di
kantor cabang. 2.
Mengelola penerimaan, pengeluaran, dan penyimpanan uang pada cabang dalam kas atau bank.
3. Mengelola penerimaan, pengeluaran, dan penyimpanan barang jaminan di
cabang. 4.
Mengurus, memelihara, dan mengelola sumber daya perusahaan di cabang. 5.
Menyusun pembukuan, pembinaan kepegawaian, tata usaha, dan pelaporan operasional cabang.
3.5 Deskripsi Operasional PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun
Didirikannya kantor Pegadaian pada dasarnya ditujukan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah. Hal ini
tercantum dalam Keputusan Menteri keuangan No.Kep.39MK611971 bab II pasal 2 berisi tugas pokok pegadaian, yaitu:
1. Membina perekonomian rayat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar
hukum gadai kepada: a.
Para petani, nelayan, pedagang kecil, industry kecil yang bersifat produktif.
Universitas Sumatera Utara
b. Kaum buruh, pegawai negeri yang ekonomi lemah yang bersifat
konsumtif. 2.
Ikut serta mencegah adanya pembeian pinjaman yang tidak wajar, ijon, pegadaian gelap, dan praktek riba lainnya.
3. Disamping menyalurkan kredit, maupun usaha-usaha lain yang bermanfaat
bagi pemerintah dan masyarakat. 4.
Membina pola perkreditan supaya benar-benar terarah dan bermanfaat terutama mengenai kredit yang bersifat produktif dan memperluas daerah
operasinya. Tugas pokok Pegadaian yang masih berstatus hukum sebagai Perusahaan
Umum PERJAN sampai thaun 1998 hanya melaksanakan tugasnya pada butir pertama dan kedua saja. Saat Pegadaian berubah status sebagai Perusahaan Umum
PERUM misi Pegadaian lalu dirumuskan kembali dari sasaran pasar untuk perekonomian rakyat kecil diperluas pada masyarakat menengah kebawah dan
melaksanakan kegiatan usaha lain yang menguntungkan bagi pemerintah dan masyarakat ditahun 1999 yang disahkan oleh direksi dan dewan pengawas dalam
rencana jangka panjang perusahaan 1999-2003. Pada tahun 2011 Perum Pegadaian mengalami perubahan bentuk badan
hukum menjadi Persero berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011. Perubahan status ini memang tidak merubah strategi bisnis perusahan dalam
perjalannya yang telah memasuki 111 tahun. PT Pegadaian Persero tetap menjalankan peranannya sebagai Perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang
penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai kepada masyarakat sebagaimana yang tertulis dalam Undang-undang Hukum Perdata Buku II Bab XX pasal 1150.
Universitas Sumatera Utara
Pendirian kantor cabang ditujukan untuk memperluas jaringan perusahaan dalam usaha mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Kantor wilayah
membuka kantor cabang dibeberapa tempat dalam wilayah tersebut yang dianggap lokasi strategis, serta dapat dijangkau masyarakat dengan mudah. Kantor PT
Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun Medan beralamat di jalan Sakti Lubis nomor 24 Medan berada di sekitar lokasi pusat pasar Simpang Limun dan
dapat dijangkau dengan mudah dikarenakan berada di pinggir jalan yang dilalui oleh beberapa jenis angkutan umum.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DATA
4. 1 Penyajian Data
Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data dan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis dan melalui penelitian dilapangan mengenai
Peranan PT Pegadaian Persero dalam meningkatkan pelayanan kredit bagi masyarakat. Data-data dan informasi yang diperoleh yang kemudian akan
dianalisis melalui teori-teori yang ada dengan menggunakan analisa kualitatif pada bab selanjutnya.
4.1.1 Pelaksanaan Wawancara
Pelaksanaan penelitian melalui proses wawancara dilakuan di Kantor PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun Medan dan salah satu Unit
Pelayanan Cabang UPC Marindal. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan secara mendalam, maka penulis melakukan
wawancara dengan beberapa informan yang sudah ditetapkan untuk mendapatkan informasi dan fakta yang lebih komperhensif menyangkut permasalahan
penelitian. Sesuai dengan rancangan penelitian, telah ditetapkan1 informan kunci yaitu Pimpinan Cabang dan 2 orang pegawai sebagai informan utama di Kantor
Cabang PT Pegadaian Persero Simpang Limun Medan. Sebagai informan biasa peneliti melakukan wawancara kepada masyarakat pengguna layanan Pegadaian.
Universitas Sumatera Utara
Ketiga orang pegawai Kantor Pegadaian Cabang Simpang Limun yang terdiri dari Pimpinan Cabang , Manajer Operasional Usaha Gadai, serta seorang
pegawai Penaksir dianggap dapat menjawab segala sesuatu yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Wawancara dilaksanakan dengan mendatangi
langsung ke Kantor Pegadaian Cabang Simpang Limun pada saat jam kerja berlangsung, dan wawancara kepada informan biasa dilaksanakan pada saat
masyarakat pengguna layanan Pegadaian sedang melakukan penggdaian barang di kantor Pegadaian.
Daftar pertanyaan yang diberikan kepada informan terlebih dahulu disusun dalam pedoman wawancara sesuai dengan permasalahan yang berhubungan
dengan layanan gadai pada PT Pegadaian Persero. Namun dalam prosesnya sendiri, penulis tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-
petanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalan dari para informan. Dalam wawancara pada penelitian ini beberapa pertanyaan pokok yang
diajukan kepada informan dalam menyangkut peranan PT Pegadaian Persero dengan kesesuaian mottonya “mengatasi masalah tanpa masalah”, yaitu tentang :
1. Bagaimana peranan PT Pegadaian Persero dalam memberikan pelayan
kredit kepada masyarakat? 2.
Apa kendala atau hambatan dalam kegiatan operasioal PT Pegadaian Persero dalam memberikan pelayanan Kredit kepada masyarakat?
Pertanyaan ini tidak diajukan kepada setiap informan, penulis hanya memilih beberapa jenis pertanyaan yang sesuai dengan bidang atau kedudukan
mereka masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.1 Karakteristik Informan
Informan dari pihak Kantor Pegadaian cabang Simpang Limun Medan : 1.
Informan kunci : -
Joko Prasetyo, SE, MM Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun
Medan. 2.
Informan utama : -
Suhardi, SE Manajer Operasional Bisnis Gadai -
Risa Novita, S, SOS Penaksir Cabang
Informan biasa 10 orang masyarakat pengguna layanan Pegadaian Kantor Cabang Marindal, yaitu :
1. Ibu Erika 35 tahun pekerjaan sebagai Pegawai Swasta.
2. Ibu Ami 43 tahun pekerjaan ibu rumah tangga.
3. Ibu Nina Sembiring 40 tahun pekerjaan karyawan kantor Lembaga Bantuan
Hukum. 4.
Bapak Agus Salim 31 tahun pekerjaan wiraswasta. 5.
Ibu Erina 42 tahun pekerjaan ibu rumah tangga. 6.
Ibu Neni Safitri 27 tahun pekerjaan ibu rumah tangga. 7.
Ibu Listen 45 tahun pekerjaan ibu rumah tangga. 8.
Ibu Tri Ariani 35 tahun pekerjaan guru. 9.
Ibu Deswina, SE 45 tahun pekerjaan ibu rumah tangga. 10.
Ibu Narlis 40 tahun pekerjaan ibu rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
4.I.2 Hasil Wawancara
Pemaparan hasil wawancara ini dibuat secara berurutan menurut pertanyaan peneliti. Informan yang diwawancarai yaitu Pimpinan Kantor Cabang,
Manajer Operasional Usaha Gadai, dan pegawai yang bertugas sebagai Penaksir di Kantor Cabang. Pada awal proses wawancara penulis memberikan pertanyaan
terkait bagaimana kesiapan Kantor Cabang PT Pegadaian Persero Simpang Limun Medan dalam melaksanakan kegiatan operasional Pegadaian di Kantor
Cabang tersebut. Penulis melakukan wawancara dengan key informan yaitu Bapak Joko Prasetyo, SE, MM sebagai Pimpinan Cabang, beliau menjawab :
“kami terlebih dahulu mempelajari Keputusan Direksi PERUM Pegadaian nomor : 251LB.1.002010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Operasioal
Pegadaian Kredit Cepat Aman POPKCA, karena itu sebagai pedoman dalam menjalakan kegiatan pegadaian.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan, diketahui bahwa peraturan yang digunakan dan dipahami oleh key informan dalam pekerjaannya
adalah Keputusan Direksi PERUM Pegadaian nomor 251, yaitu tentang pedoman dalam menjalankan kegiatan Pegadaian. Menurut informan Keputusan Direksi
tentang operasional pegadaian tersebut dijadikan sebagai acuan tata laksana kerja dalam setiap Kantor Pegadaian agar tidak terjadi penyimpangan dalam setiap
pelaksanaan kegiatan operasional. Dengan mengetahui dan memahami pekerjaannya maka proses komunikasi antara pegawai yang bertugas dengan
pengguna layanan dapat berjalan dengan baik, karena masyarakat yang ingin menggunakan layanan dapat dilayani dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.1 Peranan PT Pegadaian Persero 1. Memberikan Pelayanan Penyaluran Pinjaman atas Dasar Hukum Gadai
PT Pegadaian Persero adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang jasa gadai dengan memberikan pinjaman atas
kebutuhan masyarakat akan pinjaman uang. Dalam menjalankan kegiatan perokonomian masyarakat tidak terlepas dari permasalahan kebutuhan dana yang
mendesak baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun untuk kepentingan modal usaha. Dari permasalahan tersebut, maka Pegadaian memiliki peran dalam
memberikan pelayanan pinjaman dana kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai. Pada saat yang sama PT Pegadaian Persero juga diharapkan mampu
menghasilkan laba dari usahanya selaku pelayan publik. Dalam hal ini PT Pegadaian Persero harus bisa memberikan kepuasan bagi masyarakat selaku
pengguna lanyanan atau konsumen sehingga masyarakat tetap loyal. Memiliki nasabah yang loyal adalah kunci kesuksesan suatu perusahaan. Pada lima tahun
terakhir dapat dilihat bahwa hasil laporan tahunan Perusahaan menunjukkan peningkatan perolehan pendapatan yang baik.
TABEL 4.1 IKHTISAR KEUANGAN PT PEGADAIAN PERSERO PUSAT
Sumber: Annual Report PT Pegadaian Persero 2012
Universitas Sumatera Utara
TABEL 4.2 PERKEMBANGAN JUMLAH PINJAMAN YANG DISALURKAN MELALUI
GADAI KCA
Sumber: Annual Report PT Pegadaian Persero 2012 Pada penelitian yang dilakukan penulis terhadap PT Pegadaian Persero
Cabang Simpang limun terlihat bahwa perkembangan produktivitas dalam jumlah nasabah, Barang jaminan, dan uang pinjaman perusahaan cendrung tidak
mengalami peningkatan yang signifikan. TABEL 4.3
DAFTAR PENYALURAN PINJAMAN PT PEGADAIAN PERSERO CABANG SIMPANG LIMUN
Penyaluran Pinjaman PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun Tahun
2009 2010
2011 2012
Per 31-12-2012
Barang jaminan
4.770 4.010
3.498 3.274
1.682
Jumlah Nasabah
3.434 2.836
2.471 2.346
1.362
Total uang Pinjaman
11.022.226.000 10.460.662.000
11.888.425.00 11.277.370.000
5.310.650.0000
Sumber: PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun Produk Pegadaian KCA sebagai pelayanan inti di cabang simpang limun
sangat dibutuhkan oleh masyarakat, oleh sebab itu cabang telah membuka 6 Unit
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan Cabang UPC yang berlokasi di jalan-jalan yang starategis disekitar cabang agar lebih memudahkan masyarakat menjangkau kantor Pegadaian. Pihak
Pegadaian sangat memahami perannya sebagai penyalur uang pinjaman kepada masyarakat. Hal ini ditandai dengan kesiapan kantor Pegadaian dalam melayani
masyarakat atau nasabah sepanjang 7 tujuh hari kerja dimulai dari hari Senin sampai hari Minggu. Hal ini bertujuan agar kebutuhan masyarakat akan dana yang
mendesak tidak dapat diperkirakan, maka Pegadaian berusaha selalu siap ketika masyarakat sewaktu-waktu membutuhkan pinjaman. Hal ini sesuai dengan
jawaban atas pertanyaan penulis kepada Pimpinan Cabang terkait waktu operasional PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun, Beliau menjawab :
“ kami buka dari hari Senin sampai Minggu karena nasabah tidak bisa diprediksi kapan membutuhkan uang, jadi kami juga menerima nasabah
setengah hari pada hari minggu.” Kemudian hal yang sama juga disamapikan oleh Manajer Operasional
Usaha Gadai Bapak Suhardi, SE, beliau mengatakan bahwa : “Kalau masalah jam kerja kami melayani tujuh hari dalam seminggu,
bahkan terkadang dihari Minggu Nasabah lebih ramai ketimbang hari-hari sebelumnya. Itu sudah menjadi kenikmatan tersendiri bagi kami dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang butuh dana pinjaman.” PT Pegadaian Persero menawarkan begitu banyak jenis produk layanan
kepada masyarakat, namun setiap Kantor Cabang tidaklah mampu memberikan seluruh layanan tersebut. Hali ini dikarenakan jenis-jenis produk layanan tersebut
juga harus memiliki fasilitas yang mendukung terlaksananya produk layanan
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Terkait jenis produk layanan ini maka penuli memberikan pertanyaan kepada informan Kunci yaitu Bapak Joko Prasetyo, SE,MM sebangai Pimpinan
Kantor Cabang menjawab : “Di cabang Simpang Limun ini melayani Pegadaian KCA, KRESNA, Mulia,
KUCICA, dan MPO. Sementara pelayanan itu yang dapat kami berikan bagi nasabah, dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah nantinya.”
Penulis juga menanyakan hal yang sama dengan Bapak Suhardi, SE selaku Manajer Usaha Gadai, beliau menjawab :
“Cabang paling utama melayani Pegadaian KCA itu yang paling banyak nasabanhnya, selain itu kami juga melayani Pegadaian KRESNA, Mulia,
KUCICA, dan pembayaran online atau MPO.” Dari jawaban informan dapat dilihat bahwa Kantor Cabang Simpang
Limun hanya melayani Pegadaian KCA, Pegadaian KRESNA, Pegadaian Mulia, Pegadaian, KUCICA, dan Multi Payment Online MPO.
Kemudian selanjutnya penulis memberikan pertanyaan kepada key informan mengenai bagaimana peranan Kantor Pegadaian dalam menjalankan
pelayanan pemberian dana pinjaman untuk masyarakat kepada Bapak Joko Prasetyo, SE,MM, beliau menjawab :
Universitas Sumatera Utara
“Pegadaian selalu terssedia dalam memberikan jalan keluar bagi masyarakat yang membutuhkan dana pinjaman, masyarakat cukup
membawa barang jaminan, kami buat penaksiran harga dan setelah itu mansyarakat langsung dapat meminjam sesuai taksiran barang
jaminannya.” Jawaban yang sama diberikan oleh Bapak Suhardi, SE selaku Manajer
Usaha Gadai, beliau menjawab : “Kami berperan memberikan Pinjaman dana bagi setiap masyarakat yang
ingin menggadaikan barang miliknya, kami selalu berupaya melayani masyarakat dengan apa yang kami miliki karena itu memang tugas kami.”
Untuk melihat apakah pelaksanaan operasional cabang Simpang Limun dalam memberikan Pelayanan Gadai sudah terlaksana secara maksimal maka
penulis memberikan pertanyaan terkait penilaian key Informan sebagai aparatur yang melaksanakan kegiatan gadai ini, Bapak Joko Prasetyo, SE,MM selaku
Pimpinan Cabang menjawab : “Menurut penglihatan saya kami sudah bekerja semaksimalnya, itu terlihat
dari laporan Operasional Cabang yang kami buat saya lihat kinerja pegawai sangat bagus, namun akan lebih terlihat jika ditanyakan langsung
kepada pengguna layanan kami dalam hai ini adalah masyarakat.” Hal yang sama diutarakan oleh manajer operasional usaha gadai Bapak
Suhardi, SE, beliau menjawab :
Universitas Sumatera Utara
“Kalau menurut kami ya kami sudah bekerja dengan maksimal, saya tahu bagaimana kinerja pegawai dicabang ini. Saya juga pernah menanyakan
kepada nasabah apakah meraka puas denga pelayanan yang kami berikan, mereka menjawab puas. Ya kalau satu-satu ada yang merasa tidak puas itu
kan hal yang wajar.” Penulis juga memberikan pertanyaan kepada Ibu Nina Sembiring 40
Tahun sebagai pengguna pelayanan Pegadaian terkait pendapatnya tentang apakah Kantor Pegadaian Cabang Simpang Limun sudah menjalankan perannya
dengan maksimal, beliau menjawab : “Ya, saya rasa sudah maksimal karena sudah 10 tahun saya menggadaikan
barang disini. Pegawainya saya kenal semua, merekapun sudah kenal dengan saya. Gak sombong dan kerjanya cepat. Sudah baguslah saya
rasa.” Dari jawaban yang diberikan informan kunci dan informan biasa diatas,
dapat kita lihat bahwa dalam melaksanakan perannya menyalurkan pinjaman dana atas dasar hukum gadai, PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun telah
siap melaksanakan kegiatan operasionalnya sehingga masyarakat dapat merasakan langsung pelayanan Pegadaian.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengembangkan Usaha-Usaha Lain yang Menguntungkan Bagi PT Pegadaian Persero Maupun Masyarakat
PT Pegadaian Persero juga senantiasa mengembangkan dan menciptakan usaha- usaha lain selain bisnis inti Pegadaian KCA. Hal ini didasari oleh Budaya
Perusahaan yang menuntut agar PT Pegadaian Persero senantiasa berupaya menciptakan inovasi-inovasi baru sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat
yang semakin berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus selalu peka dan cepat tanggap dalam melihat perkembangan social dan perekonomian masyarakat.
Dengan senantiasa menciptakan inovasi baru selain meberikan pelayanan yang semakin beragam untuk kebutuhan masyarakat, diharapkan perusahaan juga
mendapat keuntungan dari usaha tersebut serta tetap berpedoman pada Good Corporate Gouvernance yang diterapkan pada semua perusahaan dibawah
naungan Kementerian BUMN. Pengembangan usaha-usaha lain tersebut sangat tepat dilaksanakan perusahaaan dikarenakan sumberdaya yang dimiliki cukup
baik dan dapat dikembangkan guna mengoptimalisasi sumberdaya yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh keuntungan perusahaan maupun masyarakat. Pada
laporan tahunan manajemen 2012 kegiatan pengembangan usaha lain ini tidak menunjukkan peningkatan produktivitas, baik dari sisi omzet ataupun pendapatan
dari sewa modal.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 4.4 PERTUMBUHAN PENCAPAIAN TARGET OMZET BISNIS NON INTI
TAHUN 2012
Sumber: Annual Report PT Pegadaian Persero 2012 TABEL 4.5
PERTUMBUHAN SEWA MODAL BISNIS NON INTI TAHUN 2012
Sumber: Annual Report PT Pegadaian Persero 2012
Universitas Sumatera Utara
Untuk lebih jauh mengetahui usaha-usaha lain yang dikembangkan PT Pegadaian Persero Cabang Simpang limun, penulis memberikan pertanyaan
terkait hai ini kepada Bapak Joko, SE, MM selaku Kepala Cabang, beliau menjawab :
“Itu seperti kita memberikan layanan, pertama Mulia yaitu menjual perhiasan emas yang karatasenya 99,9 atau 24 karat. Kita berharap
masyarakat dapat berinvestasi emas karena harganya cendrung stabil bahkan meningkat dan mudah dijual sewakt-waktu memerlukan uang. kedua
layanan fidusuia, masyarakat dapat menjaminkan surat BPKB mobil atau sepeda motor dengan system angsuran perbulan sekitar 0,9. Yang ketiga
dulu ada layanan Krista kredit untuk ibu-ibu rumah tangga, tapi sekarang untuk sementara ditutup. Kurang lebih yang tiga ini saja.”
Pernyataan serupa dikatakan Manajer Usaha Gadai Bapak Suhardi, SE ketika penulis menanyakan tentang kegiatan pengembangan usaha lain yang dapat
menguntungkan Pegadaian maupun bagi masyarakat, beliau mengatakan : “Kalau tentang usaha lain kami memberikan layanan investasi Mulia
dengan menjual logam mulia yaitu emas 24 karat bisa dicicil pembayarannya. Kami juga memberikan layanan dengan system fidusia
yaitu nasabah memberikan jaminan berupa BPKB kendaraannya. Biasanya masyarakat yang menggunakan layanan ini butuh dana mengembangkan
usahanya. Kalau Krista kredit yang diberikan untuk ibu rumah tangga untuk saat ini ditiadakan. Cabang ini juga senantiasa berkembang mungkin
Universitas Sumatera Utara
nanti ada penambahan produk layanan lain, tapi untuk sementara masih ini yang kami punya.”
Untuk melihat apakah masyarakat yang melakukan kegiatan pegadaian konvensional juga mengetahui adanya usaha-usaha lain yang dikembangkan oleh
Kantor Pegadaian maka penulis juga memberikan pertanyaan kepada nasabah Pegadaian tentang pengetahuannya terkait hal ini. Ibu Tri Ariani 35 tahun yang
bekerja sebagai seorang Guru telah menjawab : “ Yang saya tahu program Mulia, kalau yang lain sih saya belum tahu.
Biasanya cuma menggadaikan barang aja kesini.” Penulis juga menanyakan hal yang sama kepada Pak Agus Salim 31 tahun
seorang wirausahawan yang sering menggadai barang untuk keperluan modal usahanya, beliau menjawab :
“Maksudnya selain penggadaian biasa? Yang saya tahu program Krista dan Arrum untuk modal usaha, tapi disini sih belum ada sepertinya.
Dipapan pengumuman Cuma ada program Mulia sama pengumuman lelang saja yang saya lihat.”
Penulis juga bertanya pada masyarakat sebagai pengguna layanan tentang harapannya pada PT Pegadaian Persero. Bapak Agus Salim 31 tahun
melanjutkan pernyataannya : “ Kalau ditanya harapan saya sih maunya lebih banyak lagi program-
program yang diberikan PT Pegadaian Persero, biar masyarakat bisa
Universitas Sumatera Utara
memilih sesuai kebutuhanya. Apalagi terhadap pinjaman modal usaha saya rasa akan sangat baik untuk masyarakat.”
Ibu Tri Ariani 35 tahun seorang Guru juga memberikan pernyataan yang sama. Beliau menjawab :
“Kalau dari sisi pelayanan saya rasa sudah baik ya, tapi saya belum lihat program lain yang ditawarkan. Maunya sih ada penambahan-penambahan
yang baru seperti program pemberian pinjaman modal kerja atu apalah yang dapat membantu masyarakat dalam membangun usaha. Seperti
program-program koperasi gitu.”
3. Mengelola Organisasi, Tata Kerja dan Tata Laksana Pegadaian
Struktur organisasi dan tata kerja PT Pegadaian Persero ditetapkan dalam suatu Keputusan Direksi untuk memperjelas tata hubungan antara satu bagian
dengan bagian lain, hubungan atasan dan bawahan dan sesama bawahan. Keputusan tersebut dituangkan dalam Peraturan Direksi PT Pegadaian Persero
Nomor 979PSDM-BK.2003222012 tanggal 3 Juli 2012 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Pegadaian Persero Presero.
Sturktur organisasi sangatlah penting untuk memudahkan kordinasi antara pimpinan kepada bawahannya atau sesama bawahan. Hal ini diperlukan agar
terjadi keharmonisan didalam melakukan kegiatan organisasi. Terkait Pengelolaan Struktur organisasi dan tata kerja di Pegadaian kantor Cabang simpang Limun
Universitas Sumatera Utara
maka penulis memberikan pertanyaan kepada Bapak Joko Prasetyo selaku Kepala Cabang, beliau mejawab :
“Mengenai struktur organisasi dan tata kerja kami berpedoman pada Peraturan Direksi Perum Pegadaian Nomor 979 tahun 2012 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Pegadaian Persero Presero. Melalui instruksi Kanwil kami juga membuat pedoman teknis dalam
melakukan kegiatan dikantor cabang.” Penulis juga melanjutkan pertanyaan terkait bagaimana kompetensi para
pegawai sebagai salah satu standar pelayan publik yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36 tahun 2012 tentang
penyelenggaraan pelayanan publik baik dari sisi pendidikan, pelatihan, ataupun status kepegawaian para pegawai di kantor cabang Simpang Limun yang dipimpin
oleh Bapak Joko Prasetyo, SE,MM, beliau menjawab : “Pegawai di cabang ini ditempatkan oleh Kanwil, di kantor ini ada tida
jenis status pegawai pegawai tetap, pegawai kontrak, dan pegawai outsourcing. Setiap Kanwil diberi wewenang untuk bekerjasama dengan
Perusahaan Outsourcing di daeranhnya. Satpam Cleaning Service mereka itu pegawai outsourcing.
Bapak Joko Prasetyo, SE,MM juga melanjutkan penjelasannya tentang tata kelola organisasi dan pekekerja di kantor Pegadaian :
“Dalam meningkatkan kompetensi pegawai kami memberikan pelatihan dan keterampilan profesi kepada setiap pegawai di Pegadaian secara berkala
yang diurus oleh Kanwil. Apalagi dengan perubahan status Perum menjadi
Universitas Sumatera Utara
Persero maka para pegawai juga harus siap diberikan pelatihan dan pendidikan. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
para pegawai dalam mengoptimalkan pelayanan Perusahaan.” Penulis juga menanyakan pertanyaan yang sama terkait tata kelola
organisasi dan pekerja kepada Ibu Risa Novita, S.Sos seorang Penaksir cabang, beliau menjawab :
“Semua pegawai di Pegadaian ini telah dibekali pelatihan sesuai bidangnya, pelatihan juga dilakukan secara berkala bagi semua pegawai
Pegadaian, saya sudah beberapa mendapat panggilan untuk mengikuti pelatihan dari kantor wilayah.”
Dari hasil wawancara diketahui bahwa PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun telah melaksanakan pengelolaan organisasi dan dan tata kerja
yang merupakan tugas dan fungsi dari Kantor Cabang itu sendiri. Dengan kompetensi Pegawai yang baik sangat penting dalam memberikan kepuasan
kepada masyarakat pengguna layanan. Dengan pelayanan yang baik diharapkan akan timbul loyalitas konsumen, ini merupakan faktor penting dalam
keberlangsungan eksistensi sebuah perusahaan. Suatu organisasi pasti akan menemui kendala atau hambatan dalam proses
kegiatan operasionalnya. untuk mengetahui kendala dan hambatan yang ada pada PT Pegadaian Persero, penulis menanyakan kepada Bapak Joko Prasetyo,SE,
MM sebagai Kepala Cabang tentang apa kendala atau hambatan yang ada dalam proses kegiatan operasioal dan dan bagaimana upaya untuk menghadapinya,
beliau menjawab :
Universitas Sumatera Utara
“Kendala yang kami hadapi yaitu nasabah yang sulit menerima bahwa barang yang digadaikannya tidak sesuai dengan yang diharapkannya,
bisanya ini terjadi pada nasabah yang menggadaikan barang-barang elektronik. Barang-barang seperti ini harganya cenderung tidak stabil dan
berubah-ubah, sering sekali masyarakat menyalahakan penaksir yang menentukan nilai barang jaminan tersebut. Kami juga menemui nasabah
yang tidak rela barang jaminannya dilelang setelah jatuh tempo dengan alasan barang tersebut warisan keluarga, namun tidak dapat melunasi
penjaman. Yang paling sering kami temui adalah nasabah yang kehilangan Surat Bukti Kredit SBK. Kehilangan SBK harus melampirkan surat
pernyataan kehilangan dari kantor kepolisian, namun masyarakat banyak yang tidak mau repot mengurus surat hilang. Satu lagi hambatan yang kami
temui dilapangan adalah adanya anggapan dalam masyarakat yang merasa malu atau gengsi jika pergi menggadaikan barang. Sejauh itu saya rasa
tidak ada kendala atau hambatan yang menggangu aktivitas operasional kami.”
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan agar masyarakat sebagai pengguna layanan tetap loyal kepada perusahaan penulis menanyakan kepada
Pemimpin Cabang Bapak Joko Prasetyo, SE, MM, beliau menjawab : “Kami berupaya Meningkatkan kinerja seluruh pegawai dalam melayani
masyarakat dengan selalu memberikan pelatihan yang diurus oleh kantor wilayah. Sebagai kantor cabang kami senantiasa memberikan kenyamanan
masyarakat saat berada di kantor dengan menyediakan fasilitas yang baik seperti adanya kursi tunggu nasabah, televisi, ruangan dilengkapi dengan
Universitas Sumatera Utara
AC, tersedia air minum dalam dispenser, papan pengumuman, dan adanya satuan keamanan di kantor. Saya kira nasabah cukup senang dengan
fasilitas kantor. Pada penelitian yang dilaksanakan di PT Pegadaian Persero Cabang
Simpang Limun penulis mengamati langsung kegiatan operasional kantor dalam melayani masyarakat dalam pemberian pinjaman atas dasar hukum gadai
sebagaimana peranan perusahaan yang diuraikan sebagai berikut:
4.1.3 Hasil Pengamatan Kegiatan Operasional Perusahaan 4.1.3.1 Prosedur Pemberian Kredit Dengan Sistem Gadai.
Pada saat melaksanakan kegiatan gadai harus melalu prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak Pegadaian melalui tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh
pemerintah dan masyarakat untuk menghasilkan keputusan yang sah di dalam hukum. Waktu pengurusan penggadaian barang sekitar 15 menit. Berikut prosedur
yang ada pada PT Pegadaian Persero pada saat melaksanakan kegiatan gadai: 1.
Mengisi formulir Permintaan Kredit.
Formulir permintan kredit berisikan segala informasi nasabah yang dibutuhkan oleh pegadaian untuk menlakukan pendataan kepada nasabah yang
akan menggadaikan barang. Bagi nasabah yang akan menggadaikan barang juga membawa Kartu Tanda penduduk KTP. Pada nasabah yang ingin menggadaikan
barang miliknya namun tidak dapat hadir secara langsung ke kantor Pegadaian juga dapat menggadaikan barangnya dengan cara menitipkan pada orang dengan
Universitas Sumatera Utara
membawa surat kuasa yang telah di beri materai. Pelaksana prosedur ini adalah Nasabah, langkah- langkahnya, yaitu:
a. Mengisi formulir Permintaan Kredit FPK
b. Menyerahkan Formulir Permintaan Kredit FPK yang telah diisi dengan
menunjukkan Kartu Tanda Penduduk KTP serta barang jaminan kepada Penaksir.
c. Menentukan besarnya uang pinjaman sesuai batas nilai pinjaman yang
telah ditentukan oleh penaksir. d.
Menerima Surat Bukti Kredit SBK asli dan dwilipat lalu menandatangani di tempat yang telah disediakan dalam lembar Surat Bukti Kerdit SBK
tersebut. e.
Mengembalikan SBK dwilipat yang telah ditandatangani kepada kasir. f.
Menerima uang pinjaman dan Surat Bukti Kredit SBK asli dari kasir. 2.
Penetapan dan Penggolongan Uang Pinjaman.
Pihak Pegadaian terlebih dahulu menetapka nilai taksiran harga pada barang yang ingin digadaikan. Setelah nilai taksiran ditententukan maka besarnya
Uang Pinjaman digolongkan pada ketentuan penggolongan uang pinjaman kredit gadai yang terdiri dari empat jenis golongan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
TABEL 4.6 PENGOLONGAN BARANG JAMINAN
Gol Uang
Pinjaman ADM
Tarif Sewa Modal Per 15 Hari 1 Hari Sama Dengan 15 Hari
1- 15
16- 30
31- 45
46- 60
61- 75
76- 90
91- 105
106- 120
A 50.000-
500.000 2.000
0.75 1.5 2.25 3
3.75 4.5 5.25 6
B1 550.000-
1.000.000 8.000
1.15 2.3 3.45 4.6 5.75 6.9 8.05 9.2
B2 1.050.000-
2.500.000 15.000
1.15 2.3 3.45 4.6 5.75 6.9 8.05 9.2
B3 2.550.000-
5.000.000 25.000
1.15 2.3 3.45 4.6 5.75 6.9 8.05 9.2
C1 5.100.000-
10.000.000 40.000
1.15 2.3 3.45 4.6 5.75 6.9 8.05 9.2
C2 10.100.000-
15.000.000 60.000
1.15 2.3 3.45 4.6 5.75 6.9 8.05 9.2
C3 15.100.000-
20.000.000 80.000
1.15 2.3 3.45 4.6 5.75 6.9 8.05 9.2
D 20.000.000 100.000
1 2
3 4
5 6
7 8
Sumer : PT Pegadaian Persero Cabang Simpang Limun.
Universitas Sumatera Utara
Pelaksana prosedur ini adalah Penaksir, langkah-langkahnya sebagai berikut: a.
Penaksir menerima Formulir Permintaan Kredit FPK dan barang jaminan dengan lampiran Kartu Tanda Penduduk KTP beserta Surat Kuasa bagi
nasabah yang mengkuasakan Barang jaminannya pada orang lain dan menerima barang jaminan dari nasabah.
b. Memeriksa kelengkapan dan kebenaran Formulir Permintaan Kerdit FPK
dan barang jaminan. c.
Melakukan pengujian dan penaksiran terhadap barang jaminan untuk menenukan nilai barang jaminan sesuai Buku Peraturan Menaksir BPM
dan Surat Edaran SE yang berlaku. d.
Barang jaminan pada golongan A dapat langsung ditentukan oleh penaksir, sedangkan pada golongan selanjutnya penaksir akan melaporkan terlebih
dahulu pada Manajer Usaha Gadai atau kepada Pemimpin Cabang. e.
Menanyakan besar uang yang akan dipinjam oleh nasabah sesuai batas nilai taksiran barang tersebut.
f. Mengisi dan menandatangani Surat Bukti Kredit SBK asli dan dwilipat.
g. Menyerahkan SBK kepada kasir kredit.
h. Membungkus dan memberikan nomor barang jaminan dengan melekatkan
kitir bagian luar SBK dwilipat lalu menyimpan lembar SBK dwilipat sebagai arsip.
i. Menjumlahkan barang jaminan, taksiran, dan uang pinjaman dalam Buku
Rekapitulasi Kredit dan Buku Serah Terima Barang Jaminan. j.
Menyerahkan barang jaminan kepada petugas gudang serta bersama-sama menandatangani bukti serah terima barang jaminan.
Universitas Sumatera Utara
3. Pembayaran Uang Pinjaman.
Setelah proses registrasi dan penaksiran selesai maka pihak pegadaian akan memberikan pembayaran uang pinjaman kepada nasabah yang dilaksanakan
oleh kasir, langkah-langkasnya, yaitu : a.
Kasir menerima Surat Bukti Kredit SBK asli dan dwilipat yang telah diisi oleh penaksir.
b. Memastikan bahwa Surat Bukti Kredit sesuai dengan Formulir Permintaan
Kredit yang diserahkan oleh nasabah. c.
Mempersiapkan dan melakukan pembayaran uang pinjaman sesuai dengan jumlah yang tertera pada Surat Bukti Kredit SBK.
d. Membuat laporan harian berdasarkan kredit yang diberikan dengan jumlah
barang yang dibuat penaksir.
4. Penyimpanan Barang Jaminan.
Barang jaminan yang telah di diterima dan dicatat oleh penaksir akan diberikan kepada pihak petugas gudang guna untuk menyimpan dan menjaga
barang agar tersimpan dengan aman. Tugas ini dilaksanakan Petugas Gudang, lanhkah-langkahnya, yaitu:
a. Menerima dan melakukan penghitungan semua barang jaminan yang
diserahkan oleh penaksir.
Universitas Sumatera Utara
b. Menyesuaikan barang jaminan yang diberikan oleh penaksir dengan
jumlah yang tertera dalam buku penerimaan barang jaminan dan menandatanganinya pada kolom penerima.
c. Melakukan pencatatan dalam buku gudang, dan barang jaminan yang telah
diterima disimpan sesuai dengan golongan dan waktu kredit arang jaminan tersebut.
3.1.3.2 Prosedur Pelunasan Kredit Gadai
Pelunasan keredit gadai dapat dilakukan setiap saat oleh nasabah pada saat jam kerja tanpa harus menunggu jangka waktu jatuh tempo yang telah ditetapkan.
Nasabah dapat mendatangi kantor Pegadaian dimana barang jaminan di serahkan. Dalam pegadaian ada tiga cara prosedur pelunasan kredit gadai, yaitu:
1. Pelunasan Penuh
Pelunasan penuh yaitu pelunasan uang pinjaman atas barang jaminan yang digadaikan dengan membayar seluruh uang pinjaman beserta biaya sewa modal
yang telah ditetapkan. Tarif sewa modal yaitu bunga yang ditetapkan setiap 15 hari. Satu hari sampai hari ke lima belas dihitung sama 15 hari penuh. Pelunasan
kredit diberikan waktu 120 hari atau empat bulan perhitungan kalender. Contoh perhitungan pelunasan kredit gadai:
Saudara Joko menggadaikan sebuah cincin emas pada tanggal 10 Mei 2013 dengan mendapat uang pinjaman sebesar Rp 1.000.000,- termasuk pada
golongan B1 dengan biaya administrasi gadai Rp 8.000,-. Saudara joko melunasi
Universitas Sumatera Utara
pinjamannya pada tanggal 15 Juli 2012. Maka jumlah yang harus dibayarkan Saudara Joko untuk menebus barangnya, yaitu:
Pada bulan Mei 2013 jumlah harinya : 22 hari Pada bulan Juni 2013 jumlah harinya : 30 hari
Pada bulan Juli 2013 jumlah harinya : 15 hari Total dari tanggal 10 Mei sampai 15 juli 2013 ada 67 hari berarti masuk pada
interval 61-75 hari dengan tarif sewa modal 5.75. Sehingga besar sewa modalnya : Rp 1.000.000,- X 5,75 = Rp 57.500,-
Maka nasabah harus membayar Rp 1.000.000 + Rp 57.500 = Rp 1.057.500,- Pelaksanaan prosedur pelunasan kredit gadai dengan cara pelunasan penuh, yaitu :
1. Pelaksana : Nasabah
a. Nasabah datang kepada kasir dan menyerahkan SBK asli.
b. Menyerahkan uang pinjaman sesuai dengan jumlah uang yang
dipinjam. c.
Menerima slip bukti pengambilan barang jaminan pada bagian SBK yang telah dirobek.
d. Menerima slip bukti pelunasan uang pinjaman.
e. Menerima kembali barang jaminan.
2. Pelaksana : Kasir
a. Kasir menerima SBK asli dari nasabah.
b. Memeriksa SBK asli yang diterima dari nasabah.
Universitas Sumatera Utara
c. Menghitung jumlah uang yang harus dibayar oleh nasabah dari hasil
perhitungan uang pinjaman ditambah biaya sewa modal. d.
Menerima jumlah uang pembayaran dari nasabah. e.
Menerbitkan slip pelunasan dan menyerahkannya pada nasabah. f.
Memberikan SBK barang jaminan yang akan diambil kepada petugas gudang.
g. Menyerahkan barang jaminan kepada nasabah.
h. Melakukan pencatatan pada Buku Laporan harian Kas.
3. Pelaksana : Petugas Gudang
a. Menerima SBK dari kasir.
b. Mengambil barang jaminan dengan menyesuaikan identitas barnag
yang tertera pada SBK. c.
Menyerahkan barang jaminan pada kasir. d.
Melakukan pencatatan pada buku gudang.
2. Pelunasan Ulang Gadai
Ulang gadai yaitu nasabah yang hendak memperbaharui kredit dengan hanya membayar bunga atau sewa modalnya saja dari kredit yang diajukannya.
Hal ini diatur dalam ketentuan perjanjian utang piutang dengan jaminan gadai yang tertera didalam Surat Bukti Kredit SBK lebar belakang yang isinya
nasabah dapat melakukan Ulang Gadai, Gadai Ulang Otomatis, Mengangsur Uang Pinjaman, Minta Tambah, Uang Pinjaman, Penundaan lelang selama nilai taksiran
masih memenuhi syarat dengan memperhitungkan Sewa Modal dan Biaya
Universitas Sumatera Utara
Admnistrasi yang masih akan dibayar. Jika terjadi penurunan nilai taksir barang jaminan pada saat ulang gadai dan Ulang Gadai Otomatis, maka nasabah wajib
mengangsur uang pinjaman sesuai dengan taksiran yang baru. Prosedur ulang gadai, yaitu:
1. Pelaksana Nasabah
a. Menyerahkan SBK kepada kasir dan menyatakan permohonan ulang
gadai kepada kasir. b.
Menyerahkan biaya bungasewa modal atau cicilan bagi nasabah yang ingin menyicil
c. Menerima dan menandatangani SBK baru sesuai sisa pinjaman.
2. Pelaksana Kasir
a. Menerima SBK dari nasabah yang ingin melakukan ulang gadai.
b. Menghitung jumlah bungasewa modal yang harus dibayar dengan
melihat data atau informasi nasabah di dalam data yang tersimpan pada perangkat komputer.
c. Memperbaharui data sisa uang pinjaman dan tanggal jatuh tempo serta
mencetak SBK yang baru. d.
Menyerahkan dan menandatangani SBK baru kepada nasabah.
4.1.3.3 Prosedur Lelang
Lelang barang jaminan dapat terjadi apabila benda gadai tidahk ditebus dalam waktu yang telah ditentukan atau disebut wanprestasi. Dalam upaya
pengembalian uang pinjaman beserta sewa modal yang tidak dilunasi sampai
Universitas Sumatera Utara
batas waktu yang ditentukan maka Pegadaian akan melakukan pelelangan barang jaminan kepada umum. Pada Peraturan Menteri Keuangan No. 93 tahun 2010
dijelaskan bahwa lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis danatau lisan yang semakin meningkat
atau menurun untuk mencapai harga tertinggi, yang didahului dengan Pengumuman Lelang. Barang jaminan yang dilelang terhitung setelah tanggal
jatuh tempo pelunasan barang jaminan yang telah di buat pada lembar Surat Bukti Kredit SBK yang di berikan pada nasabah. Prosedur lelang pada PT. Pegadaian
Persero, yaitu: 1.
Persiapan Lelang a.
Paling lambat 7 tujuh hari sebelum lelang Pimpinan Cabang membentuk pelaksana lelang yang diketuai oleh Pimpinan Cabang atau
pegawai yang ditunjuk beserta beberapa pegawai lain termasuk penaksir.
b. Pimpinan Cabang meninstruksikan kepada Petugas Gudang atau
penyimpan mengeluarkan barang yang akan dilelang dan menyerahkan pada pelaksana lelang.
c. Pelaksana lelang melakukan pemeriksaan dan mendata semua
kelengkapan dan melakukan penaksiran ulang pada barang jaminan sesuai daftar Barang Jaminan.
2. Pelaksanaan Lelang
a. Pada hari pelelangan barang yang akan dilelang dibawa ke tempat
lelang untuk diperlihatkan kepada umum. b.
Barang dilelang sesuai urutan nomor SBK dwilipat.
Universitas Sumatera Utara
c. Ketua pelaksana lelang menyebutkan keterangan singkat tentang
barang yang akan dilelang, apabila terjadi kerusakan atau kondisi barang yang tidak bagus harus disebutkan agar tidak terjadi komplain
dikemudian hari. d.
Pada saat lelang berlangsung nama pembeli dan harga penjualan dicatat pada SBK dwilipat agar semua barang yang dilelang terdata
dengan baik. e.
Semua pembayaran pada waktu lelang harus dilakukan dengan tunai setelah kegiatan pelelangan selesai dan sebelumnya harus memberikan
sejumlah uang jaminan. f.
Setelah acara pelelangan selesai maka semua hasil penjualan dan barang sisa lelang dijumlahkan dibawah pengawasan Ketua Pelaksana
Lelang.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA DATA