Sukroso Perempuan Tua Karakter Tokoh

Dialog ini adalah percakapan antara Sukroso Pak Orok dengan Asmadiputera membahas tentang kritikan Pak Orok terhada tulisan Ishak. Dari dialog ini dapat di lihat betapa cerdasnya Asmadiputera ketika berdebat dengan Pak Orok. Bahkan Pak Orok seolah tidak mampu berargumen terhadapnya.

V. Sukroso

= Kolot dan egois. Sukroso adalah seorang pengaran tua yang kolot. Ia sulit menerima dengan cara pengarang-pengaran baru menulis, baginya cara menulis pengarang menyesatkan. Dia juga sangat keras kepala dan egois. Demi mewujudkan keinginannya memisahkan putrinya dengan Ishak, ia bahkan memanggil bibinya yang seorang dukun untuk merusak hubungan Satilawati dan Ishak. SUKROSO : Bibi kulihat masih bimbang. Bahkan tampak kepada wajah Bibi, Bibi akan menolong mereka. PEREMPUAN TUA : Itu sebabnya aku minta berpikir lagi SUKROSO : marah, berdiri Kalau begitu, percuma aku menyuruh Bibi datang ke sini. PEREMPUAN TUA : lemah-lembut Engkau seperti sediakala juga Sukroso. Jika kemauanmu tidak diperlakukan, engkau marah. Lagi … ini belum tentu kemauanmu tidak akan diperlakukan. SUKROSO : Tapi rasanya Bibi akan menolong mereka. PEREMPUAN TUA : marah, dengan suara keras Itu yang akan kupikirkan, kataku SUKROSO : marah Tidak perlu Bibi berpikir lagi. Bibi harus menceraikan mereka PEREMPUAN TUA : marah Harus Harus Engkau mengharuskan? Aku bukan budakmu, Sukroso SUKROSO : bertambah marah Harus, kataku Kalau tidak …2001:49 Dialog diatas adalah percakapan antara Sukroso dengan Perempuan Tua Nenek Satilawati. Dari dialog di atas dapat disimpulkan bahwa betapa egoisnya Sukroso. Ia Universitas Sumatera Utara memaksa bahkan mengancam bibinya sendiri untuk memisahkan Ishak dan Satilawati tanpa memikirkan perasaan anaknya sendiri dan bahkan perasaan bibinya yang diharuskan memisahkan cucunya dengan orang yang benar-benar ia cintai.

VI. Perempuan Tua

= Penyabar dan bijak. Perempuan tua adalah seorang dukun yang terkenal, ia adalah bibi Sukroso. Ia memang sering mendapat pekerjaan untuk memisahkan orang, namun ia mulai berfikir untuk berhenti sebagai dukun. Ketika Sukroso ingin ia memisahkan Isha dan Satilawati, ia memilih untuk menyelidiki terlebihdahulu. Meski ia terus dipaksa Sukroso, ia tetap ingin melihat sendiri. Dan pada akhirnya ia bahkan memilih untuk mempersatukan Ishak dengan Satilawati. Hal itu dapat dilihat dari dilaog berikut; PEREMPUAN TUA : Sudahlah, sudahlah… Tapi tentang Satilawati itu akan kupikirkan dalam-dalam dulu. Akan kutanyakan kepada Satilawati. Kalau Satilawati, betul-betul cinta kepada pemuda itu berpikir …mungkin, mungkin aku sekali ini tidak merusakkan. Merusakkan gampang sekali. Tapi membangunkan susah sekali.2001:33

4.2 Kegelisahan Tokoh dalam Drama Kejahatan Membalas Dendam