Kecemasan Neurotik Kegelisahan Tokoh dalam Drama Kejahatan Membalas Dendam

4.2.2 Kecemasan Neurotik

Freud mengatakan dalam Suryabrata, 2002:139 kalau insting-insting tak dapat dikendalikan dan menyebabkan orang berbuat sesuatu yang dapat dihukum disebut dengan kecemasan neurotik. Kecemasan neurotik yang dapat kita temui pada drama Kejahatan Membalas Dendam adalah kecemasan yang dialami tokoh Kartili. Krtili : mengambil segumpal uang kertas, meletakkannya di atas meja. Aku sedang dlam bahaya. Rahasiaku akan di buka oleh teman sejawatku. Perempuan Tua : Rahasia apa? Kartili :Adalah suatu rahasia. Perempuan Tua : kalau berahasia pula kepadaku, aku tidak bisa menolong. KARTILI : Rahasia bahwa aku ada beristri di desa. PERMPUAN TUA : Jadi apa yang tuan minta kepadaku? KARTILI : Supaya rahasia itu jangan terbuka. Supaya orang itu... PEREMPUAN TUA : Dibinasakan. Aku telah mengerti. Coba aku selidiki sebentar keluar, masuk lagi dengan semangkuk kopi. Memberikan semangkuk kepada Kartili. Minumlah ini sampai habis. 2001:56 Dalam penggalan pecakapan di atas, tokoh Kartili mengalami kecemasan neurotik. Kecemasan itu karena ia merasa bahwa rahasianya akan di bongkar oleh kawan sejawatnya. Hal tersebut ngakibatkan ia nekat ingin membunuh temannya itu. Dan setelah tau bahwa perempuan tua atau nenek Satilawati itu adalah seorang dukun yang masyur, ia meminta bantuan Perempuan Tua tersebut. Setelah menyelidiki kasus Kartili melalui cangkir kopi, Perempuan Tua pun mengetahui bahwa rahasia Kartili yang sebenanya bukanlah bahwa ia memiliki istri di desa. Rahasia Kartili yang sebenarnya adalah bahwa dia telah mencatut obatobatan di rumah sakit Universitas Sumatera Utara dan orang yang ingin dicelakakan Kartili adalah Pak Miun, dukun yang selama ini membantu Kartili dan Pak Miun adalah guru sang Perempuan Tua. Mengetahui hal ini, Perempuan Tua memutuskan tidak mau membantu Kartili. Rahasia sebenarnya Kartili yang telah diketahui Perempuan Tua membuat ia semakin cemas. Hal ini embuat ia semakin nekat dan berniat meracuni Perempuan Tua itu. Ia berniat membunuh Perempuan Tua itu dengan mencampurkan sebuah ramuan kedalam minuman yang akan di minum Perempuan Tua.

4.2.3 Kecemasan Moral