Media Kultur Klasifikasi Media Kultur

akan memperbanyak diri hingga mencapai jumlah yang cukup banyak sehingga koloninya dapat terlihat tanpa mikroskop. 1

2.1.1. Media Kultur

Dalam pertumbuhannya berbagai bakteri patogen membutuhkan kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, maka dikembangkanlah berbagai jenis media kultur. Bakteri yang membutuhkan media kultur dengan nutrisi yang khusus dikenal dengan istilah fastidious, sementara bakter-bakteri yang dapat terpenuhi kebutuhan nutrisinya dari media kultur dengan nutrisi dasar disebut dengan nonfastidious. 1 Media kultur bakteri yang digunakan mempunyai 2 macam bentuk, yaitu : bentuk cair broth dan bentuk padat agar. Namun kadang-kadang ada juga media dengan bentuk campuran antara keduanya untuk pembiakan khusus. Pada broth, nutrisi yang dibutuhkan oleh bakteri terlarut dalam cairan, dan pertumbuhan bakteri ditandai dengan perubahan kekeruhan pada media tersebut, yang ditimbulkan oleh pembelokan cahaya karena adanya bakteri. Semakin banyak bakteri yang tumbuh, maka media akan terlihat semakin keruh. 1 Media padat agar dibuat dengan menambahkan bahan agarose yang dapat mencair pada suhu tinggi ≥ 95 ºC dan menjadi padat pada suhu di bawah 50ºC. Penggunaan agarose memungkinkan media kultur dapat dipanaskan sampai suhu yang tinggi untuk tujuan sterilisasi, dan kemudian didinginkan pada cawan petri hingga membentuk media kultur padat dan disebut agar. Cawan petri yang berisi media kultur agar disebut dengan agar plate. Media agar biasanya dinamai berdasarkan komponen nutrisi terbanyak di dalamnya. Dengan kondisi yang tepat, bakteri yang diinokulasikan ke permukaan media agar akan tumbuh hingga mencapai jumlah yang cukup banyak dan dapat terlihat dengan mata telanjang. Populasi bakteri yang tumbuh dalam media agar dan dapat dilihat dengan mata telanjang, kita sebut dengan istilah koloni. 1

2.1.2. Klasifikasi Media Kultur

Berdasarkan fungsinya, media kultur dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis media, yang antara lain adalah media yang diperkaya, media suportif, media selektif dan media diferensial. Universitas Sumatera Utara Media yang diperkaya mengandung nutrisi spesifik yang dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan bakteri patogen tertentu, baik yang ditemukan secara sendiri maupun yang bercampur dengan bakteri lain. Contoh media ini adalah agar buffered charcoal-yeast extract BYCE, yang mengandung L-sistein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Legionella pneumophila. Media suportif mengandung nutrisi yang mendukung pertumbuhan sebagian besar bakteri nonfastidious tanpa memberi keuntungan bagi pertumbuhan bakteri tertentu. Contoh media suportif adalah agar darah , dimana berbagai jenis bakteri akan tumbuh dengan subur di media ini. Media selektif adalah media yang bersifat selektif hanya terhadap salah satu jenis bakteri dan menghambat pertumbuhan bakteri lain yang tidak diinginkan. Sebagai penghambat pertumbuhan bakteri lain, dapat digunakan alkohol, asam ataupun antibiotik. Salah satu contoh media selektif adalah agar phenylethyl alcohol PEA yang selektif terhadap bakteri kokus Gram-positif dan menghambat pertumbuhan bakteri batang Gram -negatif yang aerob dan anaerob fakultatif. Media diferensial mengandung bahan-bahan yang dapat membedakan antara satu jenis bakteri dengan bakteri lain, yang tumbuh dalam media agar yang sama. Contoh media diferensial adalah agar McConkey yang dapat membedakan bakteri yang mampu memfermentasi laktosa dengan bakteri yang tidak mampu memfermentasi laktosa. Media kultur dapat memiliki fungsi lebih dari satu, contohnya selain sebagai media diferensial, MacConkey juga berfungsi sebagai media selektif karena mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif. Agar darah domba selain menjadi media suportif, dapat juga menjadi media diferensial karena koloni bakteri yang tumbuh dapat dibedakan dengan jelas, misalnya dalam membedakan bakteri Streptococcus pyogenes dengan Streptococcus viridans, bila kedua spesies bakteri tersebut ditanam di agar darah, maka pada Streptococcus pyogenes akan dihasilkan clear zone di sekeliling bakteri karena mampu menghemolisis agar darah, sedang Streptococcus viridans hanya mampu menghemolisis sebagian sehingga koloni berwarna kehijauan. Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Jenis-jenis Media Kultur