DIAGNOSA TUMOR GANAS LARING

3.5 DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan dengan a. Anamnesis b. Pemeriksaan umum c. Pemeriksaan faring d. Pemeriksaan leher e. Radiologi f. Pemeriksaan laboratorium g. Pemeriksaan histopatologis

1. Anamnesis

Anamnesis yang teliti mengenai perjalanan penyakit serta faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab seperti merokok, alkohol serta data mengenai usia, jenis kelamin dan riwayat pekerjaan. 1

2. Pemeriksaan umum

Diperlukan untuk mengetahui keadaan umum secara keseluruhan seperti tampak sakit berat, sesak nafas, penurunan berat badan serta ada tidaknya gambaran penyebaran jauh seperti ke hepar. Juga untuk menilai status fisik untuk tindakan biopsi, pembedahan, radioterapi atau kemoterapi. 1 3.Pemeriksaan laring Dengan pemeriksaan laringoskopi langsung dan tidak langsung kita dapat menentukan ukuran dan lokasi tumor. Pemeriksaan laringoskopi tidak langsung kurang begitu bermakna dan hanya merupakan pemeriksaan pendahuluan sedang dengan pemerikssan laringoskopi langsung kita dapat membedakan massa tumor laring bila dilihat dari gambarannya : Universitas Sumatera Utara  Tumor supraglotik : tampak tepi meninggi dan banyak bagian-bagian dengan ulserasi sentral atau kemerahan dan sering kali meluas.  Tumor Glotik : cenderung lebih proliferatif dari pada ulseratif. Lesi yang khas menyerupai kembang kol dan berwarna keputihan.  Tumor subglotik : lebih difus dan mempunyai ulkus superficial dengan tepi lebih tinggi dan lebar. 4.Pemeriksaan Leher Untuk melihat adanya penyebaran tumor baik langsung maupun secara metastase melalui kelenjar getah bening regional. Tempat terbanyak metastasis adalah kelenjar getah bening di upper dan middle deep cervikal. Tumor subglotik lebih sering bermetastase sedang tumor glotik jarang. Pemerikasaan kelenjar getah bening harus mencakup jumlah, ukuran dan mobilitas. 5.Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan thorak foto perlu untuk melihat ada tidaknya metastase ke paru- paru. Juga diperlukan pemeriksaan foto soft tissue leher dengn posisi AP dan lateral untuk melihat keadaaan airway serta massa tumor. CT scan dan MRI merupakan pemeriksaan yang lebih canggih lagi untuk determinasi klinis dan ekstensi tumor primer. 1 6.Pemeriksaan histopatologis Didapat melalui suatu pemeriksaan laringoskopi langsung dan biopsi yang bertujuan:  Menentukan diagnosa keganasanya, membedakannya dengan tumor jinak atau lesi lain seperti jamur, mycobacterium, gumma, sifilis.  Mengidentifikasi tipe tumor : paling sering squamous cell ca.  Menentukan diferensiasi : berhubungan dengan prognosanya Universitas Sumatera Utara 7.Pemeriksaan laboratorium Pada stadium awal sangat diperlukan, misalnya pemeriksaan hematologi dan fungsi liver, pemeriksaan urin untuk penderita diabetes dan juga diperlukan pemeriksaan EKG. Kesulitan-kesulitan dalam mendiagnosa a. Biopsi yang negatif: harus dilakukan biopsi ulang b. Keratosis : Keratosisi maligna sulit dibedakan dengan keganasan laring c. Radiasi sebelumnya : sering ditemukan perikondritis yang menyebabkan laring sulit kembali normal. Kemungkinan adanya suatu rekurensi kanker perlu dipertimbangkan d. Kondisi lain laringitis kronis, tuberkulosis, sifilis dan lesi-lesi jinak dapat mengaburkan diagnosa keganasan. Gambaran Patologis Jenis yang paling sering dijumpai adalah karsinoma sel skuamosa. Variasi yang berbeda dari sel skuamosa adalah karsinoma verukosa yang terutama timbul dari rongga mulut yang dapat timbul dalam proposi kecil pada karsinoma lain.

3.6 PENYEBARAN TUMOR GANAS LARING A. Karsinoma glotik