GRANULOMA AMYLOIDOSIS TUMOR JINAK LARING

pemeriksaan mikroskopik baru dapat dibedakan. Terapinya dengan eksisi kista minor plika vokalis dan marsupialisasi untuk kista yang besar. Kista pada plika ventrikularis sering salah interpretasi dengan sebuah neoplasma sehingga mendiagnosa banding keduanya sangat penting. Kista ini biasanya timbul diatas umur 60 tahun dan dilapisi oleh sel kolumner dan kadang-kadang sel onkositik. Adanya sel-sel onkositik ini menandai adanya proses penuaan dan dapat juga merupakan komponen yang predominan dari kista dan tumor.

2.10 GRANULOMA

1,2 Granuloma pita suara biasanya muncul dari prosesus vokalis atau dari aritenoid. Pasien sering memiliki riwayat gastric refluk atau riwayat trauma atau riwayat intubasi endotrakeal yang lama. Lamanya intubasi, jenis dan ukuran tube yang dipakai Berta tingkat relaksasi pasien akan mempengaruhi timbulnya granuloma. Granuloma dapat timbul beberapa minggu setelah ekstubasi. Dapat timbul gejala suara serak, iritasi dan rasa nyeri. Biasanya dilakukan Ulserasi dan granuloma kontak ini diduga etiologinya diduga multifaktoral. Kebanyakan terjadi pada usia diatas 30 tahun Kleinsasser 1978 dan Othman 1983. Adanya vocal abuse merupakan faktor yang penting Jackson 1982. Stres emosional juga merupakan faktor etiologi Peacher,1961 dan faktor- faktor lainnya seperti hiatus hernia gastroesofageal refluks dismolitas dan lain-lain. Granuloma yang eksesif perlu eksisi dan terapi suara sesudahnya.

2.11 AMYLOIDOSIS

1,2 Karakteristik dari amyloidosis adalah adanya deposit substansi protein di ekstraseluler, walaupun patogenesanya belum diketahui. Universitas Sumatera Utara Amyloidosis dapat timbul general atau lokal. Laring merupakan tempat yang jarang sebagai primer amyloidosis, walaupun merupakan tempat yang utama untuk amyloidosis pada traktus respiratorius. Tumor ini lebih banyak pada laki-laki dibanding wanita dan timbul pada dekade usia 40 tahun dan 60 tahun. Tempat yang sering terkena adalah plika ventrikularis, plika ariepiglotika dan subglotis. Amyloidosis selain dilaring memperlihatkan 2 bentuk yaitu bentuk seperti tumor dan bentuk infiltrasi yang difus. Gejala yang timbul tergantung letaknya, bila di pita suara timbul suara serak, sedang problem inspirasi akan timbul bila letaknya di subglotik. Terapi Amyloidosis laring adalah pembedahan yang dapat dilakukan secara mikrolaringoskopi. Lesi yang terlokalisir dapat dibuang seluruhnya tetapi untuk yang difus mungkin memerlukan eksisi ulang untuk mengembalikan fungsi jalan nafas dan menjaga suara. Perawatan ekstra diperlukan bila aritenoid diangkat dari daerah cincin krikoid untuk menghindari stenosis. Bila akstensif diperlukan laringofissure. Menurut Jones 1972 memperlihatkan kegunaan immunosupresif atau sitostatika yntuk amyloidosis yang murni berasal dari immunoglobulin. Universitas Sumatera Utara

BAB III TUMOR GANAS LARING

Laring merupakan lokasi tersering terjadinya kanker pada saluran aerodigestif bagian atas. Dari penelitian diluar negeri didapatkan kanker kepala leher merupakan 5 dari seluruh keganasan pada tubuh manusia dan kejadian tumor ganas laring sekitar 1-2. Sedangkan penelitian di Indonesia menduduki urutan ke tiga atau ke empat dengan insidensi sekitar 6-13 dari keganasan di bidang THT-KL. Karsinoma laring banyak mengenai laki – laki dibandingkan dengan perempuan 5 : 1. Dimana terbanyak pada kelompok perokok bila dibandingkan dengan yang bukan perokok. Seiring berkembangnya waktu kebiasaan meokok tidak hanya dimiliki oleh laki – laki saja, tetapi banyak juga wanita memiliki kebiasaan ini sehingga insinendinya mengalami peningkatan. Karsinoma laring tersering pada dekade usia 60 – 70 tahun dan jarang pada usia dibawah 30 tahun. 3

3.1 ETIOLOGI

Sampai saat ini etiologi dari tumor ganas laring belum banyak diketahui secara pasti, namun dari berbagai penelitian didapatkan kebiasaan merokok dan minum alcohol mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya tumor ganas laring. Berikut di bawah ini akan diuraikan etiologi dari tumor ganas laring: 2 Merokok Merokok tembakau merupakan factor resiko yang paling sering untuk terjadinya tumor laring, makin banyak merokok resiko makin besar dan di daerah tempat merokok 5 sampai 35 kali lebih banyak dari daerah bukan tempat merokok. Ethyl nitrit didapatkan sebagai bahan karsinogen pada asap rokok. Merokok lebih dari 40 batang sigaret perhari mortalitas 15100.000 sedangkan pada yang bukan perokok 0,6100.000. Insiden karsinoma laring dapat diturunkan dengan berhenti merokok dan menghindar dari asap rokok. 3 Universitas Sumatera Utara