4.3.6. Alasan Tidak Berhubungan dengan Pihak Bank
Ada beberapa alasan para pengusaha tidak berhubungan dengan perbankan diantaranya ialah bunga kredit bank yang lebih besar, urusan kredit bank lebih
sulit, adanya biaya administrasi dan tidak mempunyai agunan yang memadai. Hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 40 pengusaha mengatakan bahwa
bunga kredit yang ditawarkan oleh perbankan dirasakan masih cukup tinggi. Selanjutnya sekitar 33,33 menyatakan urusan kredit yang sulit. Sebanyak
16.67 adanya biaya administrasi yang kurang jelas fungsinya dan sebanyak 10 menyatakan bahwa mereka tidak dapat memenuhi kriteria agunan yang ditetapkan
oleh pihak bank.
Tabel 4.18 Alasan Tidak Berhubungan Dengan Pihak Bank
Keterangan Frekuensi
orang Persentase
Ranking Bunga kredit bank lebih besar
12 40
1 Tidak mempunyai agunan yang memadai
3 10
4 Urusan kredit bank lebih sulit
10 33.33
2 Biaya administrasi
5 16.67
3 Lainnya
5 Jumlah
30 100
Sumber : Data Primer Diolah
Alasan pertama pelaku usaha tidak melakukan hubungan dengan perbankan adalah karena mereka merasa bunga kredit yang ditetapkan perbankan
masih cukup tinggi. Para pengusaha furniture merasa dengan usaha yang mereka jalankan dan pendapatan yang mereka peroleh tetap tidak mampu membayar
bunga kredit yang tinggi itu. Turunnya suku bunga kredit memberi harapan baru bagi para pengusaha furniture untuk menetapkan rencana pengembangan
Universitas Sumatera Utara
usahanya dengan jalan meminjam dana ke bank dengan hitungan bunga yang rendah.
Urusan kredit bank yang terkesan cukup sulit juga membuat para pengusaha furniture enggan berhubungan dengan pihak perbankan. Urusan kredit
tersebut misalnya berupa syarat-syarat yang harus dipenuhi para pengusaha sebelum mengajukan kredit yaitu para pengusaha dituntut menyajikan proposal
layak usaha dan mengutungkan. Disamping itu lembaga keuangan bank mensyaratkan pengusahab harus bankable alias dapat memenuhi ketentuan bank.
Alasan ketiga untuk tidak berhubungan dengan bank yaitu adanya biaya administrasi yang ditetapkan yang tidak dipahami fungsinya oleh para pengusaha.
Penetapan biaya ini akhirnya memberi kesan semakin besarnya biaya bunga yang harus dibayar oleh para pengusaha. Untuk itu diharapkan kepada perbankan agar
lebih transparan dalam mempublikasikan cara menghitung bunga kredit dan biaya-biaya pendukung lainnya sehingga para pengusaha tidak merasa dirugikan.
Alasan terakhir untuk tidak berhubungan dengan perbankan adalah bahwa para pengusaha itu sendiri tidak memiliki harta yang memadai untuk dijadikan
agunan. Agunan ini tidak harus dalam bentuk uang tunai namun dapat juga dalam bentuk barang-barang modal seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dan lain-lain.
Yang terpenting adalah bahwa agunan ini harus lebih besar jumlahnya dari pada jumlah kredit yang diajukan. Ada juga alasan lainnya yaitu usaha yang tidak
layak, pendapatan yang tidak sesuai, dan kurangnya modal yang diperkirakan akan sulit membayar kredit. Itulah sebabnya banyak permintaan kredit yang tidak
diluluskan pihak bank.
Universitas Sumatera Utara
4.3.7. Sumber Pembiayaan Modal Pengusaha